Sinopsis
Lakorn : You Are Me episode 04 – 2
Images by : Channel 3
sinopsis di
tulis oleh : Chunov (nama samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Na yang membuat suara karena tanpa sengaja menginjak ranting pohon, langsung pergi bersembunyi. Khun Nat terlalu terkejut mendengar suara itu, hingga dia menghentikan tangisnya dan menghapus air matanya.
--
Para
pembantu menggosip kalau kemarin malam Khun Nat kembali menangis keras. Lert
bahkan berkomentar kalau dia sampai mengira itu suara hantu, mana dia lagi
nonton film horor lagi. Kebetulan sekali, Nuan yang hendak ke dapur mendengar
gossip para pembantu tersebut.
Salah
seorang pembantu komentar kalau sudah lama sekali Khun Nat tidak menangis
seperti itu sejak kematian Khun Pipop, tapi kenapa kemarin tiba-tiba menangis
lagi? Lert menduga kalau itu mungkin karena kepindahan Siriya dan KhaoSuay ke
rumah ini.
“Aku
merasa kasihan padanya. Dari seorang wanita kuat dan tidak takut pada orang
lain seperti Khun Nat, harus di kecewakan karena suaminya memiliki simpanan.
Hal itu membuatnya gila seperti ini.”
--
Nuan
segera ke kamar Na dan melapor kalau berdasarkan gossip pembantu sepertinya
Khun Nat mempunyai penyakit mental. Dan hal itu sepertinya sejak Khun Pipop
ketahuan punya simpanan.
“Sebenarnya
Khun Nat sangat kasihan juga,” ujar Na.
“Benar.
Bagaimanapun kita juga wanita.”
“Aku
rasa Khun Nat menjadi seperti ini karena dirinya sendiri,” ujar Na pada Nuan.
“Ini konsekuensi yang di terimanya atas apa yang dilakukannya pada P’Ya. Dan
dia harus membayarnya.”
--
Nuan
dengan Na memerintahkan semua pembantu untuk memasang foto Siriya dengan Khun
Pipop di sudut rumah. Khun Pawinee yang melihat hal itu, merasa marah dan
merasa kalau perbuatan Siriya telah keterlaluan. Pa juga ikut memanas-manasi
situasi.
“Awalnya,
aku tidak mau men-judge mu. Tapi,
semua simpanan sama saja. Turunkan foto itu sekarang juga sebelum aku
kehilangan kesabaranku,” perintah Khun Pawinee.
“Tidak
perlu, Khun Mae,” ujar Khun Nat. “Walau foto itu di pajang, itu tidak akan
mengubah fakta bahwa aku adalah istri saja. Selama ini, hal yang lebih
menyakitkan dari ini saja bisa ku terima. Jika hanya ini, aku masih bisa
menerimanya, Khun Mae.”
“Kalau
Khun Nat dapat menerimanya, maka aku ingin meminta pada Khun Nat, untuk keluar
dari kamar Khun Pipop juga. Aku ingin menggunakannya menjadi gudang,” pinta Na
(kalau ini memang keterlaluan sih).
Semua
yang ada di sana, jelas marah dan merasa kalau kelakuan Siriya telah
keterlaluan. Da meminta Khun Nat untuk tidak menyetujui permintaan Siriya.
Tapi, Na malah berkata kalau Khun Nat tidak bisa membantah permintaannya, dia
punya hak di rumah ini, dan setiap orang yang ada di rumah ini harus
menurutinya.
“Maka
aku akan menggunakan hak-ku sebagai pemilik sebagian rumah ini. Aku membiarkan
Khun Nat tetap di ruangannya,” ujar Khun Pawinee.
“Jika
ibu memang menginginkan ruangan itu, maka aku akan memberikannya. Tapi, sebagai
gantinya, berikan ruangan besarmu untukku. Aku akan menggunakannya sebagai
gudang,” ujar Na.
Semua
merasa marah atas kelakukan Siriya yang keterlaluan. Khun Nat yang menahan
emosinya, meluapkannya dan memarahi Siriya yang tidak bertingkah seperti
manusia. Na balas berkata kalau mereka juga tidak memperlakukannya sebagai
manusia dulu, apalagi orang yang telah membuatnya menjadi lumpuh. Semua
terdiam, tidak berani menjawab.
Khun
Nat akhirnya mengalah. Dia memberikan kamarnya bersama Khun Pipop kepada Siriya
untuk di jadikan gudang.
“Tapi…
aku memberikan ruangan itu, semuanya karena wasiat, itu saja. Aku ingin kau
mengingat bahwa aku selalu berada di jalan yang benar. Hanya saja, Khun Pipop
tidak mencintaiku. Tapi itu tidak berarti kalau kamu bisa melakukan apapun yang
kau inginkan padaku, Siriya,” tekan Khun Nat pada setiap perkataannya. Dia
tampak terluka.
Na
juga jadi nampak bersalah. Menyadari tindakannya sudah keterlaluan, apalagi dia
tidak berhasil membuka topeng Khun Nat seperti harapannya.
--
Da
merasa sangat marah pada apa yang terjadi pada kakaknya. Dia duduk dengan kesal
di tepi kolam renang. Kebetulan sekali, Thi baru pulang kerja dan melihat Da
yang duduk dengan sedih di tepi kolam renang. Dia bertanya apa yang terjadi?
Awalnya,
Da tidak mau memberitahu, tapi, Thi memaksanya. Dan dengan sedih, Da
memberitahu apa yang Siriya lakukan pada kakaknya.
--
Na berada di ruang tamu bersama dengan KhaoSuay. Thi masuk ke sana bersama dengan Da, dan Thi langsung berteriak marah karena Siriya telah keterlaluan. khaoSuay terkejut, mengira kalau Thi marah padanya, dan dia menangis dengan keras. Na menenangkannya dan menjelaskan kalau Thi tidak marah pada KhaoSuay.
Na
kemudian memarahi Thi karena berteriak hingga membuat KhaoSuay ketakutan. Thi
memerintahkan Da untuk menjaga KhaoSuay, sementara dia membawa Na bicara
dengannya di luar.
Saat
Thi dan Siriya sudah menjauh, Da langsung memarahi KhaoSuay karena menangis.
Dia tampak senang, menanti pertengkaran Siriya dan Thi.
--
Thi
membawa Siriya ke tengah taman belakang rumah. Na bisa menebak kalau Thi pasti
marah terkait kelakuannya pada Khun Nat. Thi membenarkan dan memarahi Siriya
yang terus membuat masalah dan bukan duduk dengan tenang saja di tempatnya. Na
mengingatkan kalau dia adalah pemilik rumah ini.
“Hey.
Biar kutanya, apa kau punya hati? Kau mencuri suaminya dan kau masih belum
puas? Setidaknya kau juga wanita. Kau seharusnya bersimpati padanya. Tunjukkan
simpatimu padanya sebagai istri pertama (Mia
luang – penggunaan kata Mia luang digunakan
untuk menunjukkan adanya wanita simpanan Mia
Noy). Kau tahu, menjadi istri pertama, berapa banyak kesulitan dan rasa
sakit yang harus di laluinya?” marah Thi.
“Apa
kau lupa? Kau juga adalah anak dari wanita simpanan juga. Kau bicara seolah kau
putra dari istri pertama!” ejek Na.
Hal
ini membuat emosi Thi semakin tersulut. Dia mengingatkan Na untuk tidak
memancing (kemarahannya). Na tidak takut dan malah menyuruh Thi untuk
bersimpati padanya karena dia berada di posisi yang sama seperti ibu Thi.
“Kenapa
aku harus bersimpati pada wanita yang mencari kenyamanan, egois dan tidak punya
harga diri sepertimu,” ujar Thi penuh penekanan.
“Aku
tidak akan mengatakan bahwa perbuatanku benar (menjadi simpanan). Aku menyadari
kesalahanku dan menyesal setiap saat. Tapi, tidak ada satupun wanita yang ingin
menjadi simpanan!”
“Kau
tahu, di dalam hidup ini, kita bisa memilih. Kenapa orang sepertimu memilih
untuk menghancurkan cinta dan hubungan keluarga orang lain? Kau tahu, orang-orang
sepertimu, kata egois saja tidak cukup.” (nah… untuk para
pelakor di luar sana, tolong bertobatlah. Jangan menghancurkan keluarga orang
lain. Bangunlah keluarga mu sendiri. Bukan bermaksud untuk sok bijak, sok baik,
atau apapun ya. Ini hanya pendapat)
“Kau
tidak pernah mencintai, jadi kau tidak mengerti!” (Please… ini pemikiran yang salah ya guys. Cinta bukan berarti bisa
melakukan segalanya, walau itu hal yang salah. Ingat, cintai Tuhan di atas
segalanya, baru sesama manusia. Jika kamu mencintai Tuhan, maka kamu akan tahu
perbuatanmu salah. Jangan pernah menyakiti orang lain, ingatlah kalau karma itu
selalu ada. Sekali lagi, bukan sok bijak, sok baik atau sok benar. Ini hanya
pendapat).
“Jika demi mendapatkan cinta aku harus membuat
orang lain terluka, cinta seperti ini, lebih baik aku tidak punya!” tegas Thi
dan beranjak pergi.
“Apa
yang kau katakan benar,” ujar Na menghentikan langkah Thi. “Simpanan seperti ku
seharusnya diam saja di tempatku dan menyesal. Dan aku seharusnya tetap diam
sepanjang hidupku. Jika tidak ada orang yang datang dan menyakitiku duluan!”
Thi
menatap Na dengan tajam dan mengatakan kalau Na sangat berbeda dengan wanita
yang Khun Pipop katakan (ya iyalah, yang di bilang khun Pipop kan Ya!). Dan
karena melihat kalau Na sangat berbeda dari yang di katakan Khun Pipop, Thi
menduga kalau Khun Pipop telah terpedaya. Na tidak terima dan menuduh Thi yang sengaja mencari kesalahannya karena
tidak bisa membuktikan kalau dia tidak lumpuh.
“Pikirkan
saja sesukamu, itu urusanmu! Tapi, urusanku adalah mendapatkan keadilan dan
segalanya kembali untuk Siriya!” tegas Na.
“Jika
keadilan yang kau cari menyakiti orang – orang di keluargaku, aku tidak akan
membiarkanmu. Dan biar ku katakan terlebih dahulu, jika kau ingin tinggal
dengan damai di rumah ini, jangan mencari masalah!”
Mereka
saling bertatapan tajam.
--
Hari
sudah malam, KhaoSuay sudah tertidur. Dan Nuan berbicara berdua dengan Na. Dia
memberitahu pendapatnya kalau kelakuan Na tadi siang sudah keterlaluan. Na
membenarkan, tetapi hal itu dilakukannya agar bisa melihat sifat asli dari
penghuni rumah ini.
Na
merasa kalau selama dia datang ke rumah ini, semuanya terasa sangat normal. Dan
hal itu membuatnya lebih takut, sepertinya si pelaku sangat pintar untuk
berakting dan bersembunyi. Dia mengingatkan Nuan untuk lebih berhati-hati.
Tidak ada seorangpun di rumah ini, yang bisa di percaya.
--
Orang
di kantor kembali bergosip apalagi saat mendengar kabar kalau Khun Nat berniat
mengambil cuti. Pas sekali, Nat turun dari ruangannya usai membereskan
barang-barangnya. Thi langsung mengajaknya bicara.
Mereka
bicara di ruangan Thi. Khun Nat menjelaskan kalau dia hanya ingin beristirahat
sejenak dan dia juga sudah memberitahu hal ini pada Khun Pawinee. Kebetulan Pa
lewat dan melihat mereka, jadi dia menguping. Thi meminta pada khun Nat
memberitahunya jika ada masalah. Khun Nat hanya tersenyum dan menjawab dia bisa
mengatasinya sendiri, hanya saja dia terlalu lelah dan butuh istirahat. Thi
mengerti.
--
Wiset
pulang bersama Nam Neung, mereka membeli banyak belanja. Nam Neung
bermanja-manja pada ayahnya yang telah menemaninya nonton, makan, dan belanja.
Pa yang tahu, malah marah-marah karena tidak di ajak. Untung Nam Neung membela
ayahnya, jadi Pa tidak marah terlalu lama.
Pa
kemudian bercerita mengenai kelakuan Siriya kemarin yang memasang fotonya
dengan Khun Pipop, dan mengusir Khun Nat dari kamar. Dan hari ini, dia mengusir
Khun Nat dari kantor. Khun Wiset heran mendengarnya, setaunya, Khun Nat untuk
mengambil cuti. Eh… sih Pa malah ngotot kalau itu cuma alasan, semuanya adalah
ulah Siriya.
Pa
menyuruh suaminya untuk berpikir mengatasi masalah ini. Nam Neung malas
mendengar ocehan ibunya, memilih untuk masuk kamar. Pa langsung mengomel lagi.
--
Pagi-pagi,
Nuan membantu para pembantu menyiapkan makanan. Sambil membantu, Nuan mencoba
mengorek informasi dari salah seorang pembantu P’Orn. Nuan menanyakan kenapa
pembantu di rumah Sutharak hanya ada 2 orang padahal rumahnya sangat besar. Dan
P’Orn langsung bercerita kalau dulu ada satu pembantu lagi, Jaem.
Nuan
segera melapor pada Na mengenai informasi yang di dapatnya. Ada pembantu
bernama Jaem yang dulu bekerja, tetapi di pecat oleh Khun Nat.
Na
memberitahukan informasi itu ke Krit. Dan Krit ternyata ingat dengan Jaem,
tetapi dia tidak tahu kalau Jaem sudah di pecat. Na memberitahu informasi yang di
dapatnya, kalau sepertinya Jaem di pecat karena dia menguping pertengkaran Khun
Pipop dan Khun Nat terkait Ya. Krit heran, kenapa hanya karena itu di pecat? Na
juga merasa aneh, dan karena itu ingin menyelidiki mengenai Jaem untuk mendapat
informasi. Krit mengerti dan akan mencoba mencari alamat Jaem.
Krit melihat ada daun di rambut Na dan membantunya untuk mengambil daun itu. Eh, ada si Pa yang tukang gosip, melihat hal itu dan berpikir yang tidak – tidak. Dia tersenyum sinis seolah mempunyai rencana.
Apa
rencananya?
Dia masuk ke ruang tamu, dimana Thi sedang duduk sendirian. Dia berbicara seorang diri kepada dirinya dan membuat Thi menjadi penasaran. Pa langsung memberikan gosip kalau dia melihat Siriya dan Krit di taman belakang, dan sepertinya ada sesuatu di antara mereka.
Thi tidak percaya. Dan Pa menantang Thi untuk melihatnya sendiri dan nilai sendiri. Pa memanasi dengan berkata kalau sepertinya ada hubungan antara Krit dan Siriya dan mereka memperdaya Khun Pipop. Thi jadi penasaran mendengarnya. Tetapi, dia tetap bersikap tidak peduli.
Di taman belakang, usai bicara dengan Na, Krit bermain dengan KhaoSuay dan Nuan. Mereka tampak bersenang-senang. Usai bermain, Krit beristirahat sejenak. Angin berhembus dan membuat mata Na kelilipan. Krit dengan niat baik, memeriksa mata Na dan Na meminta Krit untuk membantunya meniup debu dari matanya.
Sial! Si Thi lewat dan mellihat pose mereka dari belakang yang seperti sedang berciuman. Perkataan Pa tadi, jadi terngiang di kepalanya, mengenai Siriya dan Krit yang punya hubungan dan mungkin sudah menipu Khun Pipop.
Krit
sudah pulang. Nuan, KhaoSuay dan Na masuk ke dalam rumah. Tetapi, tiba-tiba,
Krit menarik kursi roda Na dan dengan cepat membawanya ke kamar, dan
menguncinya. Nuan panik. Dia menggedor pintu dari luar dan meminta Krit untuk
membuka pintu.
Di
dalam kamar, Thi menahan kursi roda Na, sehingga dia tidak bisa pergi. Na
memberontak dan bertanya apa yang Thi lakukan?
“Aku
seharusnya yang bertanya, apa yang kau lakukan?”
“Melakukan
apa? Apa yang kau katakan? Huh? Biarkan aku pergi.”
“Jika
kau tidak mengerti, aku akan membuatmu mengerti,” ujar Thi dan tersenyum sini.
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
--
Sedikit minta pendapat kalian mengenai lakorn ini dong ^^ hehehe…
tema nya cukup unik, mengenai wanita simpanan dan menebak pelaku. Menurut
kalian, siapa pelakunya? Aku juga belum nonton sampai akhir, karena takut nanti
nggak surprise lagi. Jadi sambil
nulis, nonton juga sambil ikutan nebak siapa pelaku yang menembak Ya dan
membunuh Pipop. Kita bisa saling sharing
ya.
Aku ada baca di mydramalist dan
ada salah seorang yang meninggalkan komentar (intinya sih), dia bilang kalau
wanita simpanan itu salah. Namun, jika di lihat dari sudut pandang Na, sebagai
adik dari si wanita simpanan, seharusnya jalan cerita masih cukup rasional.
Karena dari sudut pandang Na, dia tahu kalau kakaknya salah telah menjadi
wanita simpanan, namun bagaimanapun mereka tetap bersaudara. Kembar. Melihat
kakaknya di sakiti (di tembak dan menjadi lumpuh), wajar jika Na ingin
menangkap pelakunya, walaupun kakaknya ada di pihak yang salah sejak awal.
Aku merasa kasihan pada Khun Nat. Bagaimanapun dia bisa di bilang
korban akibat perselingkuhan Khun Pipop bersama Ya, dan bahkan perselingkuhan
mereka sampai mempunyai anak. Kelewatan!
Tags:
Khun Mae Suam Roy
Ini sih temanya cukup sensitif... 🙈🙈🙈
ReplyDeleteTapi seru kok dramanya..
Klo mnurutku..ini yg suka kompor2in tu plakunyaa..adiknya khun natt..si Da..hahaaa..nebak doang kakk 😆
ReplyDeleteLanjut ya kak... aku suka ceritanya. Kemungkinan pelakunya adik P-Pop
ReplyDeleteAq suka kak ... Lanjut yaaaaaaaaaaaaaaaa
ReplyDeleteCuriga sm Nat.
ReplyDeleteSeru,lanjuuuut ...