Sinopsis
Lakorn : You Are Me episode 05 – 1
Images by : Channel 3
sinopsis di
tulis oleh : Chunov (nama samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Thi
mencium pipi Na. Untuk sedetik, Na sangat terkejut. Dia menoleh, dan itu
membuat bibir mereka bersentuhan. Emosi, Na memukul perut Thi dan menarik
rambutnya sambil memaki Thi yang sudah gila.
Thi
dengan tenang, berkata kalau dia mengira kalau itu yang Na inginkan. Makin
emosilah sih Na, dan dia mengantukkan kepalanya ke kepala Thi. Thi terjatuh
karena kesakitan. Mereka mulai saling berdebat lagi.
Thi
merasa tidak salah karena dia suami Siriya dan berhak mencium isitrinya. Na
heran dengan kelakukan Thi hari ini yang gila! Thi dengan tenang mengatakan
akan mengajarkan Na pelan-pelan mulai sekarang.
Nuan
berhasil mengambil kunci cadangan kamar Na. Na menyerang kepala Thi lagi dan
membuat Thi terjatuh karena sakit. Bersamaan dengan itu, pintu di buka. Nuan
dengan panik bertanya apa Na baik – baik saja? Tapi, Na dan Thi malah berdebat
mengenai siapa yang salah. Thi sih merasa nggak salah karena dia kan melakukan
hal yang nornal di lakukan suami. Nuan hanya bisa bengong, tidak mengerti asal
muasal pertengkaran mereka. Dan Na juga tidak ingin menjelaskan.
--
Malam
hari, Krit menelpon Na dan memberitahu kalau dia sudah mendapatkan alamat Jaem.
Krit kemudian bertanya, apa Thi ada menggangu Na lagi? Dan Na langsung menjawab
cepat kalau Thi tidak mengganggunya dan tidak ada yang terjadi. Usai itu, dia
langsung mematikan telepon. Hal itu jelas membuat Krit bingung.
Wajah
Na memerah mengingat Thi yang menciumnya tadi. Dia segera mencuci wajahnya
berulang kali sambil berteriak kesal.
Thi
di kamarnya juga mencuci wajahnya berulang kali, dan bertekad tidak akan kalah
dari Na.
--
Esok
hari,
Krit
menjemput Na di rumah. Mereka akan pergi ke rumah Jaem. Na bertanya apa
rumahnya jauh? Krit menjawab sekitar 45 menit perjalanan.
Thi
melihat mereka yang akan pergi bersama, dan menghampiri mereka. Dia bertanya
mereka akan kemana? Dan Krit berbohong kalau dia akan membawa Siriya pergi
terapi. Thi menawarkan diri untuk mengantar Siriya karena dia tidak bekerja
hari ini. Na dan Krit langsung kompak menolak tawaran Thi.
Krit
beralasan kalau terapis nya adalah temannya, dan dia ingin membicarakan sesuatu
dengan temannya itu juga. Na juga berkata kalau dia tidak ingin pergi dengan
orang lain juga.
“Orang
lain? Aku suamimu!”
“Lebih
baik tidak mencari masalah. Dan satu lagi, aku juga malas memperkenalkanmu
kepada orang lain,” jawab Na. “Ayo kita pergi, Krit.”
Dan
pergilah mereka meninggalkan Thi. Thi jelas semakin curiga dengan hubungan
mereka berdua.
Ennngg…
Jelas
saja Thi membuntuti mereka.
Di
tengah perjalanan, Krit hendak menginjak rem, tetapi rem-nya tidak berfungsi.
Mobil mereka jadi begerak tidak karuan menghindari mobil-mobil. Thi yang
membuntuti heran melihat Krit mengendari mobil dengan tidak karuan seperti itu.
Di dalam mobil, Krit dan Na panik karena rem tidak berfungsi.
Sebuah
truk melintas, refleks, Krit banting setir. Dan … brak!!! Mobil menabrak pohon!
Ya
yang sedang memegang bumbu dapur, seperti mendapat firasat buruk, menjatuhkan
tempat bumbu yang sedang di pegangnya.
Thi
kaget dengan yang terjadi. Dia segera memberhentikan mobilnya dan berlari ke
mobil Krit dan Na. Krit terluka di kepala dan tidak sadarkan diri. Sementara,
Na, dia baik-baik saja.
Thi
dengan panik menanyakan keadaan Na. Na memberitahu kalau dia baik-baik saja, tapi
Krti terluka. Thi segera menelpon ambulans meminta pertolongan.
--
Aunt
On dan Peuk membereskan pecahan gelas bumbu yang di jatuhkan Ya. Mereka juga
menanyakan Ya apa dia terluka? Terkena pecahan? Ya menjawab tidak dan merasa
tidak enak karena membuat repot.
--
Thi
di bawa ke UGD. Thi dan Na menunggu di luar. Na terlihat sangat khawatir dan
tegang.
Ya
mencoba menghubungi Krit dan Na karena perasaannya tidak enak. Tetapi, tidak
ada satupun yang mengangkat teleponnya. Aunt On dan Peuk melihatnya, dan
bertanya ada apa? Ya menjelaskan kalau dia merasa terjadi sesuatu yang buruk
pada Na dan Krit, dan hal itu membuatnya tidak nyaman. Aunt On mencoba
menenangkan Ya, mungkin Ya hanya kurang tidur.
“Aunt,
setiap kali aku merasa seperti ini, pasti terjadi sesuatu pada Na. Setiap saat,
Aunt.”
Aunt
On merasa kalau Ya hanya terlalu khawatir pada Na. Peuk angkat bicara, kalau di
film-film, di ceritakan kalau saudara kembar itu punya ikatan istimewa. Jika
salah terkena masalah, yang lain juga bisa ikut merasakannya. Aunt On langsung
memarahi Peuk karena membuat Ya semakin khawatir.
Operasi
Krit masih berlangsung selama berjam-jam. Na yang menunggu merasa sangat
khawatir dan cemas. Ya juga merasa cemas karena masih tidak bisa menghubungi Na
ataupun Krit.
Thi
meminta Siriya untuk tidak khawatir karena Krit bersama dokter. Dia menyarankan
Siriya untuk di periksa juga untuk tahu apa ada yang terluka di dalam tubuh
Siriya akibat kecelakaan. Na menolak, dia akan menunggu Krit hingga Krit
dinyatakan baik-baik saja.
“Tunggu
sebenatar, kenapa kau tiba-tiba muncul di lokasi dan menolongku dan Khun Krit?”
tanya Na, tersadar.
Belum
sempat Thi menjawab, dokter keluar dari ruangan operasi dan memberitahu kalau
operasi berhasil dan Krit baik-baik saja. Krit kemudian di bawa keluar dari
ruang operasi menuju ruang rawat.
Na
masuk ke dalam ruangan itu dengan di temani oleh Thi. Na bicara pada Krit yang
belum sadar, kalau dia meminta maaf atas yang terjadi. Dan untunglah Krit tidak
kenapa-napa, jika terjadi sesuatu pada Krit, dia pasti tidak akan bisa
memaafkan dirinya sendiri.
Thi
kemudian meminta Siriya untuk melakukan check-up karena Krit sudah siap
operasi. Dan Na tidak lagi membantah.
Thi
sedang menunggu Siriya yang sedang melakukan pemeriksaan apakah ada luka dalam
akibat kecelakaan. Sembari menunggu, teman polisi-nya, Chanat, datang untuk
membantu Thi menyelidiki dalang di balik kecelakaan yang menimpa Krit dan
Siriya.
Na
siap di periksa, dan suster memberitahu Thi kalau hanya ada sedikit luka memar
di tubuh Siriya dan tidak ada luka dalam apapun. Usai memberitahu hal itu,
suster pergi untuk kembali bekerja. Thi kemudian memperkenalkan Chanat pada
Siriya.
“Bagaimana
hasil penyelidikannya, pak?” tanya Na pada Chanat, langsung.
“Dari
penyelidikan awal, rem mobil Khun Krit di buat blong,” jelas Chanat.
“Lalu
bagaimana dengan supir truk itu? (kan ada truk yang tiba-tiba muncul dan
membuat Krit banting setir)” tanya Thi.
“Sebagian
besar supir truk mempunyai catatan kriminal. Sekarang, supir itu kabur dan kami
sedang berusaha menangkapnya. Jika aku mendapatkan hal lain, aku akan segera
memberitahu kalian.”
Thi
berterimakasih atas bantuan Chanat. Tetapi, Na malah marah dan membuat Thi
keheranan, apa Na tahu siapa pelakunya?
“Orang
yang melakukan hal ini bukan ingin mencelakai Khun Krit, tapi aku,” beritahu
Na.
“Lalu,
siapa orang yang ingin mencelakai mu?”
“Orang
di dalam keluarga Sutharak!”
Chanat
dan Thi tentu kaget mendengar tuduhan Siriya.
--
Nuan
menelepon Ya dan memberitahu mengenai kecelakaan mobil tersebut. Ya jelas
panik, tetapi Nuan menenangkannya dengan memberitahu kalau semua orang
baik-baik saja. Ya tidak percaya, dan Nuan akhirnya jujur kalau Krit terluka
cukup serius. Ya kemudian bertanya keadaan Na, kenapa Na tidak menelponnya?
--
Na
sedang bersama dengan Thi, dan Thi terus berkata kalau orang-orang di keluarganya
tidak akan pernah melakukan hal seperti itu (mencelakai orang lain). Na tidak
peduli, karena Thi pasti tidak mau mengakui kalau salah satu anggota
keluarganya adalah pembunuh!
“Bukti
apa yang kau miliki? Kenapa kau sangat percaya diri?”
“Kondisi
ku sekarang dapat menjadi bukti.”
“Bukti
seperti ini tidak cukup, Khun! Jangan menyalahkan orang lain.”
“Lalu
kau bantu aku mencari buktinya!”
Thi
tetap ngotot kalau keluarganya tidak bersalah. Mungkin saja ada yang dendam
pada Krit, dan melakukan hal itu. Mereka bisa menanyakannya pada Krit ketika
dia sudah sadar nanti. Siriya tidak mau mendengarnya dan menyebut keluarga
Sutharak adalah keluarga pembunuh!
Dan
Khun Pawinee mendengar pertengkaran mereka. Dia langsung bertanya, apa yang
terjadi?
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun
Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
Tags:
Khun Mae Suam Roy