Sinopsis
Lakorn : You Are Me episode 08 – 2
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh
: Chunov (nama samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Ya
kaget karena Thi datang ke rumah sakit. Krit yang sedang tidur sampai terbangun
karena mendengar suara Thi. Thi dengan tenang menjawab kalau dia datang untuk
menjenguk, apa tidak boleh?
“Boleh.
Aku hanya kaget,” jawab Krit.
“Tapi,
aku lebih terkejut lagi melihat kalian berdua di sini,” balas Thi.
“Itu…
aku merasa bersalah pada Khun Krit. Jadi aku mengunjunginya. Apa itu aneh?”
jawab Ya.
Thi
menjawab tidak. Tetapi biasanya Siriya selalu bersama dengan Nuan. Ya beralasan
kalau dia hari ini datang sendiri. Thi balas menyindir Ya yang pasti merasa
sangat bersalah hingga rela datang sendiri. Ya merasa tidak nyaman mendengar
sindiran Thi. Krit berusaha mengalihkan pembicaraan dengan bertanya tujuan Thi
sebenarnya kemari?
Tetapi,
Thi terus berkata kalau dia datang hanya untuk menjenguk. Dan, dia sekarang
akan pulang bersama dengan Siriya. Ya dan Krit terkejut mendengarnya, dan
langsung menolak. Ya beralasan kalau dia tidak mau pulang sekarang. Tetapi, Thi
tidak peduli, dia mendorong kursi roda Ya keluar dari rumah sakit. Krit hendak
mencegah, tetapi suster melarang Krit untuk beranjak dari kamar.
Pas
sekali, tidak lama, Peuk masuk dan heran karena kamar menjadi sepi. Krit tidak
menjelaskan dan hanya menyuruh Peuk untuk segera mengejar Ya.
--
Sebuah
taksi tiba di depan rumah Sutharak untuk menjemput Na dan Nuan pergi menjemput
KhaoSuay di sekolah. Kebetulan, Lert ada di depan gerbang sedang menyiram
tanaman dan menawarkan diri untuk membantu mengangkat Siriya ke dalam mobil.
--
Na
dan Nuan di dalam taksi dan Krit menghubunginya. Dia bertanya posisi Na, dan Na
menjawab kalau dia berada di taksi dan dalam perjalanan menjemput Khao Suay. Ada
apa?
“Itu…
Khun Thi sekarang sedang membawa Siriya asli pulang,” beritahu Krit.
Na
jelas kaget mendengarnya.
--
Thi
membawa Siriya pulang dengan terburu-buru. Ya berusaha bertanya kenapa Thi
bersikap seperti ini? Tetapi, Thi tidak mau menjawab dan hanya berkata akan
membicarakannya saat mereka sudah tiba di rumah.
--
Peuk
mengejar mobil Thi. Dia sangat panik. Jika aunt On sampai tahu, dia pasti akan
di pecat. Na menelponnya dan Peuk langsung mengangkat, sambil meminta maaf. Na meminta
Peuk untuk tenang terlebih dahulu dan ikuti saja mobil Thi terus. Dia akan
menyusun rencana dan memberikan perintah pada Peuk.
--
Di
dalam mobil, Thi akhirnya bicara dengan Siriya. Dia menyindir Siriya yang
sekarang sedang berakting agar di kasihani.
--
Na
melihat maps dan menyadari kalau di depan akan ada tempat pengisian bensin. Jadi,
dia meminta supir taksi untuk berhenti di sana sebentar. Setelah itu, dia
mengirim pesan pada Ya untuk mencari cara agar berhenti di tempat pengisian
bensin, dia akan menunggu di sana. Ya diam-diam membaca pesan itu dan setelah
itu meminta Thi untuk berhenti sebentar di tempat pengisian bensin. Dia mau
pipis.
Dan
Thi setuju untuk berhenti di sana.
--
Peuk
menelpon Na dan melapor kalau mobil Ya dan Thi mau berbelok ke tempat pengisian
bensin. Na dan Nuan senang mendengarnya, karena rencana mereka hampir berhasil.
Tetapi,
Thi tiba-tiba membelokkan mobilnya dan tidak jadi masuk ke tempat pengisian
bensin. Ya jelas kaget dan Thi menjawab kalau dia tahu kalau Siriya pasti mau
kabur darinya.
“Kenapa
aku harus kabur?”
“Karena
kau tidak tidak ingin menjawab pertanyaanku mengenai khun Krit.”
“Apa
hubungannya Khun Krit dengan hal ini?”
“Itu
yang seharusnya ku tanyakan,” balas Thi.
Peuk
melapor pada Na kalau Thi tidak jadi berhenti di tempat pengisian bensin. Na langsung
kesal dan menyebut Thi sebagai orang gila yang selalu mencari masalah. Nuan lebih
panik, kalau Ya sampai tiba di rumah Sutharak, bagaimana lagi Ya dan Na akan
bertukar posisi?
“Conan
pernah berkata, puzzle yang tidak bisa di pecahkan, tidak ada di dunia ini,”
ujar supir taksi.
“Apa
P’ supir sedang bicara dengan kita?” tanya Nuan pada Na.
“Hey!
Aku mendengar semuanya. Kalian harus berpikir hati-hati. Tidak peduli apapun,
pasti ada jalan keluar,” ujar si supir.
Dan
perkataan itu, membuat Na terpikir sebuah cara. Dia bertanya, apa Nuan membawa ‘hal’
itu? Dan Nuan langsung menunjukkan tas besar yang di bawanya.
--
Thi
dan Ya tiba di rumah. Lert seperti biasa menyambut Thi. Tetapi, dia sedikit
heran karena Thi pulang bersama Siriya dan bahkan Siriya memakai baju yang
berbeda saat keluar rumah tadi. Dia hendak bertanya mengenai keanehan itu,
tetapi Thi tidak mendengarkannya dan langsung masuk ke rumah membawa Ya.
Thi
langsung bertanya mengenai hubungan sebenarnya Ya dan Khun Krit? Krit sudah
memberitahunya kalau dia tidak punya hubungan dengan Siriya, dan dia percaya
pada Krit sebagai seorang lelaki. Tetapi, yang tidak dia percayai adalah
Siriya.
“Aku
akan menegaskan hal ini. Aku dan Khun Krit, tidak memiliki hubungan apapun.”
“Dan
orang yang tidak punya hubungan apapun, akan menjaga sampai seperti itu?”
“Sejak
Khun Pipop meninggal, Khun Krit selalu menjagaku dan KhaoSuay selama ini. Jika aku
menjaga Khun Krit sebagai bentuk balas budi, apa itu salah?”
“Karena
pemikiran seperti itulah, kau menjadi wanita simpanan.”
Ya
terluka mendengarnya. Menurutnya, Thi tidak punya hak apapun untuk menilainya. Tetapi,
Thi malah menyebut Ya sudah merusak
keluarga orang lain dan menipu abangnya agar bisa mendapatkan harta keluarga
Sutharak. Ya emosi mendengarnya, dan langsung menampar Thi.
Thi
sedikit terkejut apalagi melihat Ya menangis, padahal tidak pernah sebelumnya.
“Aku
tahu perbuatanku salah karena menjadi wanita simpanan. Dan aku masih merasa
bersalah hingga hari ini. Aku tidak marah padaku jika kau mengatakan apa yang
kulakukan … sangat buruk. Tapi, aku marah karena kau menuduhku memperdayai Khun
Pipop. Karena Khun Pipop adalah orang yang aku hormati dan ku cintai. Dia memberikanku
hidup. Jika tidak ada Khun Pipop, mungkin aku tidak akan ada hari ini. Dan, aku
tidak akan pernah mengkhianatinya.”
Thi
tidak tahu harus membalas apa. Dan ponsel Ya berbunyi, sms dari Nuan yang
memberitahu kalau dia ada di depan rumah dan meminta Ya untuk keluar. Ya langsung
pamit pada Thi untuk ke gerbang karena KhaoSuay sudah pulang.
“KhaoSuay
sangat kasihan. Kau bilang bahwa hubunganmu dengan P’Pop adalah cinta. Tapi aku
rasa itu hanyalah keegoisan dua orang dewasa. Kau tidak akan pernah mengerti
hal yang harus anak seorang wanita simpanan hadapi,” marah Thi.
“Itu
masa lalumu, bukan hidup KhaoSuay. Karena KhaoSuay terlahir dari cinta. Dan aku
yakin kalau putraku tidak akan berpikiran sempit. Dan dia akan mengerti kalau
ayah dan ibunya mencintainya. Tidak peduli dari istri mana dia terlahir. Kau bisa
menilai segalanya, tetapi tidak untuk hal ini. Karena, aku mencintai anakku. Dan
aku tidak akan pernah meninggalkan KhaoSuay seperti ibumu yang meninggalkanmu!”
Hal
itu membangkitkan memori Thi saat ibunya pergi meninggalkannya, tidak peduli
sebanyak apapun dia menangis dan memohon agar ibunya tidak pergi.
Dengan
hati terluka, Ya pergi meninggalkan Thi yang berdiri kaku. Dia menuju gerbang
rumah.
Di
depan gerbang, dia bertemu dengan Lert. Lert dengan penasaran bertanya kenapa
Ya bisa pulang dengan Thi padahal tadi pergi dnegan Nuan untuk menjemput
KhaoSuay? Ya sedikit gugup dan berbohong kalau dia menyuruh Nuan untuk pergi
sendiri menjemput KhaoSuay karena dia ada urusan di rumah sakit.
Lert
mengerti tetapi kenapa baju Ya berubah? Ya bingung harus menjawab apa, dan pas
sekali taksi yang membawa Na, Nuan dan KhaoSuay tiba. Ya langsung berkata akan
menyambut KhaoSuay.
Lert
mengikuti, dan Nuan langsung mengalihkan pandangan Lert dari Ya dengan meminta
tukar uang kecil untuk bayar taksi. Untungnya, perhatian Lert teralih. Dan Ya
langsung buru-buru dengan kursi rodanya ke sisi sebelah pintu. Saat Lert masuk
ke dalam rumah untuk menukar uang kecil, mobil Peuk langsung datang. Peuk dan
Nuan serta Na dengan cepat menukar posisi Na dan Ya, setelah itu, Peuk langsung
membawa mobilnya pergi. Dan taksi juga langsung pergi.
Lert
berbalik dan terkejut karena taksi sudah pergi. Nuan berbohong kalau tadi
taksinya ketemu uang kecil jadi bisa memberikannya kembalian.
Dan
kita mundur ke beberapa saat sebelumnya, mengenai Na yang bisa menggunakan
pakaian yang sama seperti Ya.
Flashback
Di dalam tas Nuan, ternyata ada
pakaian yang sama seperti yang Ya gunakan. Jadi, mereka berhenti di toilet umum
dan bertukar pakaian, sekaligus bertemu dengan Peuk. Na masuk ke dalam mobil
Peuk, sementara Nuan menjemput KhaoSuay di sekolah dengan taksi. Dan sama
seperti yang kita lihat, begitulah cara Na dan Ya bertukar posisi kembali.
End
--
Na,
Ya dan Krit melakukan video call. Na merasa mereka cukup beruntung, karena
kejadian waktu itu dimana Thi membawanya ke rumah sakit untuk di periksa, dia
dan Ya jadinya selalu menyiapkan satu set pakaian sama setiap waktu. Jika sesuatu
terjadi, mereka bisa langsung bertukar pakaian yang sama.
Krit
merasa kalau itu benar, mereka beruntung. Dan Na meminta Ya untuk tidak datang
lagi ke Bangkok agar hal seperti ini tidak terjadi lagi. Ya tidak lagi
membantah dan setuju. Tetapi, dia meminto bantuan Krit untuk selalu menjaga
KhaoSuay dan Na, dia dapat merasa kalau Thi selalu ingin mencari kesalahannya
dengan Khun Krit. Krit berjanji dan meminta Ya untuk tidak perlu khawatir.
“Na,
sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu mengenai Khun Thi,” ujar Ya.
--
Thi
pergi ke kolam berenang. Dia melepas stress akibat pertengkarannya tadi dengan
Ya. Perkataan Ya yang terakhir mengenai dirinya yang tidak akan pernah
meninggalkan KhaoSuay dan bahwa dia berbeda dengan ibu Thi, cukup mengganggu
pikiran Thi.
--
Thi
pulang ke rumah saat sudah malam. Na belum tidur. Dan Thi meminta maaf karena
kelakuannya hari ini. Dia menyadari kalau hari ini dia terlalu kasar. Na
mengingat yang Ya beritahukan, bahwa hari ini dia menampar Thi.
Dan
Na tertawa mengingat hal itu. Thi sedikit kesal karena Siriya tiba-tiba
tertawa. Tetapi, Thi tetap meminta maaf dan menyadari kesalahannya.
“Kau
harus menyesal. Orang-orang sekarang ini suka sekali menilai seseorang
berdasarkan asumsi. Suka memandang orang bahkan saat mereka tidak mengenalnya
orang itu. Dunia yang kita tinggali saat ini sangat menyebalkan, bukankah
begitu? Tapi, aku melihat kalau kau telah sadar, maka tidak ada masalah. Apalagi
aku sudah menamparmu sebagai balasannya,” ujar Na.
“Okay.
Berarti itu sudah berakhir. Tapi, masalah mengenai kau dan Khun Krit, itu belum
berakhir. Aku akan selalu mengawasi kalian berdua.”
“Silahkan
saja,” jawab Na dan tersenyum sinis.
“Kau
bipolar ya?” kesal Thi dan masuk kamar mandi. (mungkin karena tadi Siriya (Ya)
bersikap lembut tetapi sekarang Siriya (Na) tampak sinis.).
“Kau
menyebabkan saudaraku menangis, kau harus menerima balasannya dariku,” gumam Na
dengan kesal.
Dan
saat Khun Thi keluar dari kamar mandi, kamar sudah seperti tempat disko. Thi jelas
kesal dan Na dengan santai berkata kalau dia hanya sedang ingin berpesta. Dan setelah
pertengkaran panjang mematikan musik dan lampu disko, akhirnya kamar menjadi
tenang.
Dan
Na serta Thi tertidur di tempat masing-masing. Na tidur sambil memegang palu mainan.
Tetapi,
Thi masih memikirkan sikap Siriya yang tampak berbeda dari siang dan malah
hari.
“Orang
seperti apa sebenarnya kau?” gumam Thi dan lanjut tidur.
Dan
ternyata, Na belum tidur dan mendengar gumaman Thi tersebut. Dia tersenyum
sinis.
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun
Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
Tags:
Khun Mae Suam Roy
Kalau mau streaming ini, link nya ap ya kak? Makasih 😊
ReplyDeleteLanjutin dong...nanggung😇😇😇
ReplyDelete