Sinopsis Web Drama : A-Teen Episode 05


Sinopsis Web Drama : A-Teen Episode 05
Images by : Naver TV Cast
Prolog
Kim Ha menangis dan berteriak : “Berhenti!” Semua berusaha menenangkannya.
Papan Mading SMA Seoyeon
Taman Haerim! Aku berharap kamu mengacaukan ujian setelah semangkuk sup rumput laut.
Episode 05 :  Entah bagaimana, hari ini adalah hari yang beruntung
Enam sekawan berkumpul dan makan bersama di kedai. Seperti biasa, Gi Hyun dan Bo Ram adalah yang paling ribut.  Mereka membahas mengenai nilai ujian mereka. Ha Min langsung bisa menduga kalau Gi Hyun dan Bo Ram tidak mendapat nilai yang bagus.
Nasib sial. Sesuatu yang di anggap terjadi dalam cara orang yang percaya. Setiap orang punya kutukan. Narasi Kim Ha.
Gi Hyun membahas mengenai Kim Ha yang selalu mendapat nilai sempurna, A, dalam ujian apapun. Dia yakin walaupun Kim Ha tidak belajar tetap akan mendapat nilai yang baik. Dan Shi Woo tiba-tiba bertanya pada Do Ha, mengenai nilai ujian Do Ha. Do Ha langsung menunjukkan nilainya yang mendapat angka 75. Dan Bo Ram langsung menyebut Do Ha telah mengkhianatinya karena belajar dengan siswa peraih nilai A, Ha Min dan Kim Ha.
Tetapi, Do Ha langsung membalas, mengingatkan Bo Ram yang berkhianat dengan pergi meninggalkannya untuk bermain game bersama Gi Hyun. Bo Ram langsung berkata kalau kali ini mereka akan belajar keras dan mengajak Do Ha untuk belajar di café. Kim Ha menyarankan agar belajar di perpus saja, tetapi Bo Ram dan Gi Hyun langsung menolak karena perpus terlalu sepi.
Dan Do Ha menolak untuk belajar bersama dengan Bo Ram dan Gi Hyun. Gi Hyun langsung mengajak Bo Ram untuk pergi ke warnet.
--
Tetapi, pada akhirnya mereka tetap belajar bersama dan bahkan mengupload-nya ke medsos. Kim Ha tersenyum melihat foto itu. Dan dia pergi ke perpus untuk belajar bersama dengan Ha Min.
Mereka mulai berbincang, khas murid pintar, berbincang mengenai pelajaran dan les.
Setiap orang punya kutukan. Sebagian orang mengatakan kutukan adalah tentang sikap. Ada yang bilang kutukan adalah sesuatu yang harus di pecahkan. Bagiku, kutukan artinya tindakan pengecekan.
Kim Ha mengikat rambutnya dan mulai menandai setiap halaman buku dengan spidol.
--
Esok hari,
Entah bagaimana, aku terus mengecek.
Kim Ha pergi ke sekolah. Tetapi, sebelum itu, dia pergi ke supermarket untuk berbelanja. Dia mempunyai semacam kekhawatiran atau ‘ritual’ dimana jika dia ingin hari ini ujiannya sukses, dia harus makan almond di pagi hari, mengikat rambut dan membawa notebook. Dia
Aku selalu memeriksa satu-persatu. Jangan membuat kesalahan.
Kim Ha membeli almond, dan kasir itu menyadari kalau Kim Ha selalu membeli almond selama periode ujian. Kim Ha membenarkan, karena itu wajib. Kasir kemudian mengingatkan mengenai kopi, dan Kim Ha langsung ingat dia harus minum kopi di pagi hari. Dia berterimakasih karena kasir sudah mengingatkannya. (ini kasir yang di duga sebagai kakak Ha Min).
--
Di dalam kelas, sebelum ujian dimulai, Kim Ha mempelajari ulang semua pelajaran. Sementara Bo Ram dan Do Ha belajar bersama, dimana Do Ha mengajukan pertanyaan yang kira-kira keluar dan Bo Ram mencoba menjawabnya. Bo Ram salah menjawab dan beralasan karena dia belum mempelajari halaman 196. Kim Ha mendengarnya dan langsung memeriksa halaman yang sedang di pelajarinya, 169. Kim Ha menandai halaman itu dengan melipatnya dan menulis sesuatu di halaman itu dengan spidol.
Kata Francis Bacon. Bukti terbaik adalah pengalaman.
Saat Kim Ha hendak menyimpan buku di bawah meja, dia tanpa sengaja menjatuhkan buku dan tanpa sengaja terinjak oleh siswa yang lewat di samping meja-nya.
Mereka yang telah mengalami kutukan, sangat yakin itu akan baik-baik saja, jika kita menghindari hal buruk.
Ujian di mulai…
Kim Ha tampak sangat tegang dan gugup karena buku nya yang tanpa sengaja terinjak tadi, seolah itu pertanda buruk.
Itu adalah kutukan. Apa yang ingin di periksa orang bukan hal – hal tertentu tetapi hal – hal yang tidak pasti. Hal-hal yang tidak pasti membuat kita merasa cemas.
Kertas ujian di bagikan dan tertulis kalau ujian di ambil dari materi di buku hingga halama 196. Kim Ha tampak terkejut.
--
Ujian sudah selesai, dan Ha Min serta Gi Hyun dan Shi Woo ke kelas Kim Ha dkk. Kim Ha sedang menangis karena dia tidak mempelajari halaman 196 dan ternyata halaman itu muncul di soal ujian. Gi Hyun mengeluh mengenai Kim Ha yang menangis karena tidak mempelajari halaman itu padahal Kim Ha hanya salah menjawab satu pertanyaan.
Do Ha berusaha menyemangati Kim Ha untuk tidak terlalu sedih. Dan Shi Woo langsung bertanya mengenai Do Ha, apa bisa menjawab pertanyaan tadi? Do Ha menjawab kalau dia sudah lebih baik dari sebelumnya, sepertinya dia hanya salah 3 atau 4 saja. Gi Hyun merasa kagum dan memberitahu kalau sepertinya dia hanya menjawab 1 pertanyaan dengan benar, tetapi dia sama sekali tidak sedih. Sementara Kim Ha yang hanya salah satu, malah terus mengerutkan kening.
“Berhenti!” pinta Kim Ha.
“Mengapa kamu menangis? Jika aku jadi kamu, ibuku akan memesan ayam goreng dan melebarkan karpet merah. Kamu hanya tidak bisa menjawab satu pertanyaan. Bagus untukmu. Aku mempelajari seluruh materi dan dia tidak…” cerocos Gi Hyun.
“Hentikan!” teriak Kim Ha dan menangis. Semua jelas kaget karena Kim Ha menjadi marah.
Kutukan adalah kata lain dari kecemasan. Setiap kali aku periksa, itu berarti aku gelisah.
“Aku… aku hanya… menurutku itu bukan masalah,” ujar Gi Hyun dengan suara mengecil.
“Ini mungkin bukan apa-apa bagimu,” balas Kim Ha.
“Hei! Itu bisa berarti bagiku. Aku memperhatikan nilaiku juga,” marah Gi Hyun.
“Hanya selama periode ujian? Aku melakukannya sepanjang satu semester, lebih dari setahun, dan 24 jam seminggu,” tangis Kim Ha lagi.
Setiap kali aku periksa, aku merasa gugup. Ketika semuanya berjalan dengan baik, itu meninggalkan rasa pahit.
Semua berusaha menenangkan Kim Ha agar tidak menangis dan marah lagi.
Shi Woo memperhatikan Do Ha dan menyadari kalau hidung Do Ha mimisan. Semua langsung beralih pada Do Ha, dan melupakan Kim Ha. Mereka sibuk membawa Do Ha ke UKS. Dan Kim Ha tampak cemburu, apalagi Ha Min tampak mengkhawatirkan Do Ha.
Ini adalah kutukan. Aku sangat cemas.
--
Gi Hyun bicara berdua dengan Kim Ha. Dan dia meminta maaf atas ucapannya tadi. Dan Kim Ha memaafkannya.
“Apakah kamu berkencan dengan Min?” tanya Gi Hyun tiba-tiba. “Kalian berdua pergi ke perpustakaan dan belajar bersama. Jadi, aku pikir begitu.”
Kim Ha tertawa mendengarnya, “Tidak, kami tidak berkencan.”
“Jujur saja. Tidak apa-apa. Aku akan merahasiakannya.”
“Kamu suka Bo Ram, benarkan?” ujar Kim Ha mengalihkan topik.
Gi Hyun terdiam mendengarnya. Dia tampak malu dan membantah hal itu.


Post a Comment

Previous Post Next Post