Network : GMM One
Claire
menemui Punn diruang musik. Awalnya dia ragu untuk meminta tolong kepada Punn,
tapi karena ternyata Punn juga sudah tahu bahwa foto jelek yang tersebar itu
adalah dirinya. Maka Claire pun memberanikan diri meminta Punn agar membantunya.
Claire meminta Punn meniru kemampuan meretas komputer Wave dan mencari tahu
pelaku yang menyebarkan foto dirinya.
“Aku
tidak suka kalau orang menyebar fotoku yang kurang cantik,” kata Claire
beralasan agar Punn mau membantunya.
“Jujur,
Claire. Kamu terlalu memikirkan omong kosong ini. Jangan dipedulikan,” balas
Punn yang merasa bahwa alasan Claire itu tidak ada masalah.
Karena
Punn tidak mau membantu nya, maka Claire pun pamit untuk pergi. Namun sebelum
Claire pergi, Punn memanggilnya. Punn memberitahu bahwa dia tidak bisa
menyaksikan penampilan Claire, karena dia sedang sibuk untuk kompentisi. Dan
dengan kecewa, Claire membalas tidak apa- apa, kemudian dia pergi.
Hari
terakhir latihan. Semua orang sibuk diatas panggung menyiapkan ini –itu. Tapi
Claire tidak ada disana. Dan Best pun menjadi kesal. Lalu dia memberikan
pengarahan kepada yang lain untuk mulai latihan satu persatu.
Berita sekolah Gosip RD.
Pembawa acara dengan gaya yang sedikit lebay. Dia memberitahu bahwa ada sebuah
gosip panas dari sebuah foto yang bocor, menurut sumbernya, dikatakan nama lama
Gadis didalam foto itu adalah Medfai yang merupakan siswa Berbakat dan anggota
teater. Namun untuk saat ini, dia tidak akan memberitahukan nama baru si Gadis.
Saat
Claire sedang sibuk menonton berita sekolah, tiba- tiba saja Korn menelponnya.
Korn menanyakan dimana Claire dan menasehati Claire yang dipikirnya sedang
kesal dengan foto lama yang tersebar tersebut.
“Lupakan
soal itu. Sekarang, aku kesal pada Punn,” kata Claire dengan nada lemas.
“Memang
Punn kenapa?” tanya Korn tidak paham.
“Dia
bilang, semua ini omong kosong,” jawab Claire.
Sambil
menghela nafas sekali, Punn menjelaskan bahwa Punn benar, ini semua memang cuma
omong kosong. Dan Claire pun membalas bahwa ini bukan cuma karena foto
tersebut. Lalu dengan sedikit heran, Korn menanyakan apa ada lagi yang sedang
Claire sembunyikan.
Tepat
disaat itu, orang yang menyebut dirinya Atas
nama bulan, dia menelpon Claire. Dan karena itu, maka Claire tidak menjawab
pertanyaan Korn. Dia mematikan telpon dari Korn dan menjawab telpon dari orang
tersebut.
“Halo.
Sudah kamu putuskan?” tanya Orang tersebut.
“Kenapa
kamu tidak menghadapiku secara langsung?” balas Claire dengan berani.
“Tinggal
beberapa menit lagi sebelum pukul 12. Dan Cinderella akan berubah menjadi
pembantu,” balas Orang tersebut sambil tertawa. Dan pas disaat itu, Claire
mendengar suara Best.
Dengan
langkah cepat, Claire masuk ke datang ke panggung. Dan saat melihat Cha-em yang
sedang menelpon, maka dia mengambil air dan menyiram Cha-em. Lalu tentu saja,
Cha-em menjadi marah, karena dia sedang sibuk menyiapkan kostum.
“Akhirnya
aku menangkapmu, Atas nama bulan,”
kata Claire menuduh Cha-em.
Best
yang melihat itu langsung bertanya. Dan dengan emosi, Claire mengatakan kalau
hape yang dipegang oleh Cha-em adalah bukti bahwa Cha-em adalah orang yang
telah menelponnya. Lalu Claire merebut hape Cha-em dan mengaktifkan mode
loudspeaker. Namun sialnya, Claire telah salah menuduh, karena ternyata orang
yang berada di telpon, itu adalah Ibu Cha- em.
“Aku
sedang bicara pada Ibuku. Puas?” tanya Cha-em dengan kesal.
“Kamu
kenapa sih, Claire?” tanya Best dengan kesal juga.
Bukannya
menghentikan sikap nya. Claire malah menuduh Fluke yang dianggapnya sedang
mengincar perannya. Dan Fluke pun memarahi Claire yang sudah gila mengira bahwa
dia seorang pria bisa merebut peran Putri.
Claire
lalu mulai menggila beneran. Dia melihat kearah bangku penonton. Lalu dia turun
dan ingin merebut setiap hape mereka untuk melihat siapa yang pelaku yang telah
mengancamnya. Tapi tentu saja, tidak ada satupun orang yang mau memberikan
hapenya.
“Siapa
yang melakukannya? Cepat keluar! Kamu punya nyali melakukan hal buruk, tapi
takut mengakuinya? Tunjukan dirimu!” teriak Claire dihadapan mereka semua.
Lalu
karena tidak ada yang mau mengaku, Claire pun mau menggunakan potensinya untuk
memeriksa mereka. Tapi sayangnya dia tidak bisa, karena matanya langsung
menjadi sakit ketika dia mau melakukan itu.
Tepat
disaat itu, Orang yang menyebut dirinya Atas
nama bulan kembali menelpon Claire. Dan ketika Claire mengangkatnya, orang
tersebut langsung mengatakan bahwa waktu Claire telah habis. Dah.
“Halo?
Tunggu!” teriak Claire. Dan tepat disaat itu, jam di dalam aula menunjukan
angka 12 tepat dan berbunyi. Lalu sebuah video masuk ke hapenya.
Didalam
video tersebut. Claire yang masih jelek dulu, dia membuka bajunya dan dengan
bangga memamerkan kulitnya yang tampak seputih salju.
Lalu
setelah selesai melihat video tersebut, Claire melihat kepada setiap orang yang
mendapatkan video tersebut juga. Dan ketika melihat kalau mereka menertawakan
dirinya, Claire langsung menjadi malu dan marah. Dengan kasar, dia berusaha
merebut hape setiap orang dan menghentikan mereka.
Tapi
betapa terkejutnya Claire, ketika dia melihat kedatangan Punn. Dan Claire
menjadi tidak bisa mengatakan apapun, ketika dia melihat Punn yang tidak mau
menatapnya. Dengan perasaan yang sangat malu, Claire berlari keluar.
Didalam
kamar. Claire membaca pesan grup anggota teater. Didalam pesan grup tersebut,
setiap orang mengejek dan menghinanya. Dan membaca itu, Claire menjadi sedih
dan menutup hape nya. Lalu disaat itu Korn mengirimkan pesan padanya, Temui aku ditempat biasa.
Dengan
malah, Claire menutup hapenya lagi dan kembali tiduran. Tapi Korn terus
mengirimkan pesan padanya. Claire, aku
tahu kamu di kamar. Berhenti menangis. Mata bengkak tidak cocok buatmu.
Claire
keluar dari kamarnya dan menemui Korn yang sedang duduk didekat tangga. Lalu
tanpa berbasa- basi, Claire mengatakan bahwa dia ingin sendirian. Dan Korn
membalas bahwa kalau Claire sedang ada masalah, Claire tidak perlu menyediri
seperti itu.
Lalu
mendengar perkataan Korn, maka Claire pun duduk disamping Korn. Kemudian sambil
tersenyum, Korn mengomentari Claire yang tampak lebih familier, saat
menggunakan kaca mata. Dan dengan tidak bersemangat, Claire membalas agar Korn
berhenti mengingatkannya.
Korn
berusaha menyemangati Claire agar tidak perlu memperdulikan perkataan orang.
Dan Claire membalas bahwa dia memang tidak memperdulikan perkataan orang, tapi
Punn. Cara Punn menatapnya tadi membuatnya merasa sedih. Dan Claire tidak
berani untuk menemui Punn.
“Kalau
pacarmu buat video cabul, kamu tidak keberatan?” tanya Claire dengan marah dan
sedih.
“Ya.
Tapi dia harus menerima dirinya dulu. Betapa pun kamu membencinya, itu tetap
dirimu,” balas Korn dengan tegas.
Dan
dengan sedih, Claire menatap foto dirinya dan Punn. Lalu merenungkan perkataan
Korn tersebut, Claire menguatkan dirinya.
Tags:
The Gifted