Pagi hari. Dimeja makan, saat sedang sarapan. Nun
membacakan berita yang muncul tentang kejadian yang semalam ‘Polisi ikut terlibat untuk menyelesaikan
cinta segitiga ini. Kami akan menunggu dan melihat. Jika cinta sejati akan
mengalahkan DNA atau tidak.’
Mendengar itu, Tante Kedua langsung berkomentar
betapa memalukannya hal ini. Dan Tante Ketiga menambahkan bahwa dia tahu kalau
suatu hari hal seperti ini akan terjadi, sejak Nuth selalu bersama dengan Chaya
setiap hari.
“Hanya pikiran orang mesum yang akan mempercayai
berita konyol ini,” kata Pol, memarahi adik- adiknya yang sibuk bergosip.
“Apa aku perlu untuk mengurus berita seperti ini?”
tanya Nuth. Dan Nun membenarkan, lalu dia mulai membicarakan hal buruk tentang
Chaya.
Kemudian tepat disaat itu, Ibu Chaya datang sambil
membawakan jus jeruk. Dan melihat itu, Tante Kedua langsung memberikan tanda
kepada Nun agar diam. Lalu menyadari hal itu, maka Nun pun menjadi canggung dan
diam. Dan mereka semua pun lanjut memakan sarapan mereka masing- masing.
Chaya yang baru datang ke ruang makan dan melihat
situasi canggung yang ada. Dia pun bertanya ada masalah apa kepada mereka. Dan
dengan bersemangat, Nun langsung menyindir Chaya mengenai kejadian yang terjadi
kemarin malam. Lalu Pol meminta Chaya untuk ikut dengan nya dan berbicara.
Setelah Pol dan Chaya pergi, para tante Nuth mulai
bergosip lagi. Dan dengan simpati, Nuth menatap Ibu Chaya.
Diruang kerja. Pol menanyakan alasan Chaya
melakukan itu, karena terakhir kali ketika dipulau Chaya juga mengatakan hal
yang sama seperti ini, yaitu untuk melindungin Nuth.
Dan Chaya pun mengakui bahwa dia tidak tahan
melihat siapapun menyentuh Nuth. Mendengar hal itu, Pol pun merasa aneh, kenapa
Chaya selalu memikirkan Nuth, Nuth, dan Nuth terus. Lalu Chaya membalas bahwa
Nuth adalah bagian dari hidupnya dan dia tidak merasa itu hal yang salah. Tapi
menurut Pol itu salah.
“Aku tahu bahwa dia memikirkan ku sebagai pamannya.
Dan dia keponakanku,” kata Chaya.
“Kamu tahu? Tapi kamu tidak bisa benar- benar
menerima itu, kan?” balas Pol.
“Kemudian buktikan itu. Buktikan. Aku juga ingin
tahu, jika itu benar atau bukan,” balas Chaya dengan nada tinggi.
“Jika kamu berpikir bahwa kamu bukan anggota
keluarga Woralertluk. Kemudian kamu mengakui bahwa kamu adalah kambing hitam,
yang berarti Ibumu berselingkuh dari Ayah kami!” balas Pol.
Chaya terus membalas dan melawan dengan suara
keras, karena dia memiliki perasaan terhadap Nuth, bukan sebagai paman dan
keponakan. Dan mengetahui itu, Pol merasa terkejut dan tiba- tiba dia pingsan.
Lalu melihat itu, Chaya pun menjadi khawatir dan panik.
Pol dibawa kerumah sakit menggunakan ambulans. Dan
dengan panik, Nuth menemani. Begitu juga dengan Chaya dan Ibu Chaya yang ikut
menemani. Lalu disana, Ibu Chaya menyadari bahwa anaknya itu terus menatap ke
arah Nuth dengan tatapan yang lain. Tapi dia diam.
Mendengar kabar mengenai Pol, para tante Nuth
langsung datang beramai-ramai. Lalu disana Nun menyalahkan Chaya yang telah
membuat Pol seperti ini.
Disaat para perawat telah keluar. Mereka semua
langsung menghampiri perawat tersebut dan menanyakan keadaan Pol. Dan ternyata
Pol menderita gejala gagal ginjal akut, karena Pol memiliki potasium yang
tinggi dalam darahnya dan gumpalan darah. Jadi mereka perlu melakukan dialisis
segera.
Mendengar itu, para tante Nuth pun terkejut. Karena
baru pagi ini Pol tampak baik- baik saja. Tapi dalam sekejap mata semua berubah
seperti ini.
Perawat tersebut langsung menenangkan mereka semua
yang panik dan berisik, yaitu para tante Nuth. Dia menjelaskan bahwa disini
mereka memiliki seorang spesialis ginjal yang bisa membantu.
Lalu perawat tersebut masuk lagi keruang UGD. Dan
setelah beberapa lama, perawat tersebut keluar lagi, bersama dengan seorang
dokter spesialis ginjal, yaitu Wat. Dan melihat itu Nun pun menjadi terkejut,
karena dia tidak menyangkan bawha Wat itu benaran dokter.
“Jangan bilang padaku bahwa dia yang akan melakukan
dialisis pada Ayahku?” tanya Nuth dengan kaget. Dan Wat membenarkan, lalu dia
menjelaskan apa yang diderita oleh Pol dan apa yang perlu mereka lakukan.
Setelah itu Wat mendekati Nuth,” Aku perlu izin
dari keluarganya dulu,” kata Wat sambil menyerahkan sebuah dokumen yang perlu
ditanda tanganin kepada Nuth.
Dengan ragu, Nuth menatap Chaya.
Dan mengerti hal itu, Chaya langsung menanyakan kepada Wat bagaimana mereka
bisa yakin bahwa Wat tidak akan menipu mereka. Lalu mendengar itu, Tante kedua
pun memarahi Chaya, karena telah bersikap tidak sopan.
“Dia adalah peminjam kita,”
jelas Chaya. Dan mengetahui itu, secara serempak para tante Nuth menjadi
terkejut dan mereka menatap ke arah Wat. Kecuali Nun tentunya.
Karena mereka semua tampak
tidak percaya padanya, Wat menegaskan bahwa dia adalah orang yang bisa
memisahkan hubungan pribadi dari pekerjaan. Dan Wat menjamin kalau bahwa hal
ini tidak akan berdampak pada hutang mereka.
Lalu karena Wat merupakan
dokter terbaik dirumah sakit ini, maka Nuth tidak memiliki pilihan lain,
apalagi saat ini hidup Ayahnya lebih penting. Jadi karena itu, akhirnya Nuth pun
menanda tanganin surat izin yang Wat sodorkan padanya.
“Bisakah aku benar- benar
mempercayai seseorang sepertimu?” tanya Nuth. Tapi Wat tidak menjawab itu.
Saat Wat bersama para perawat
masuk ke dalam ruang UGD. Dengan bangga Nun mengatakan bahwa peminjam nya
bukanlah seseorang yang biasa saja. “Jangan nilai dari penampilannya. Dia pasti
punya cara untuk mengambalikan uangnya,” kata Nun.
Dan mendengar itu, Nuth hanya
diam saja, karena saat ini dia sedang sangat mengkhawatirkan kondisi Ayahnya
yang berada di dalam ruangan UGD.
Semangattt😊
ReplyDeleteTranslatex bagus terimakasih yahhh rasa penasaranku akhirx tuntas baca sinopsisx mba sis...semnagtt
ReplyDelete