Sinopsis
Lakorn : You Are Me episode 15 – 2
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama
samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Khun
Nat dan Krit pergi ke perusahaan shipping yang menuntut mereka. Mereka berusaha
meminta agar dapat menyelesaikan dalam cara damai. Tetapi, perwakilan perusahaan
itu tidak mau. Krit angkat bicara, dia menjelaskan mengenai hukum dan segalanya
(yang aku tidak ngerti) dan intinya adalah jika perusahaan itu yang akan rugi
jika meneruskan tuntutannya. Dan mereka tidak akan rugi apapun.
Dan
ternyata Krit dan Khun Nat menemukan bukti bahwa perusahaan itu melakukan perdagangan
narkoba dan pencucian uang. Mereka menggunakan hal itu agar perusahaan itu
tidak memperpanjang penuntutan atau mereka akan menyerahkan bukti itu ke
polisi.
Dan
akhirnya, semua berakhir dengan ST Super Car tidak perlu membayar kompensasi
apapun. Hal ini membuat Khun Nat sangat senang dan juga lega.
“Bagaimana
aku lulus, kan?” tanya Krit.
“Hmm.
Ya, kau lulus dengan menyebalkan. Ayahmu lebih bijak dan jauh lebih tenang
darimu,” jawab Khun Nat. “Tadi, jika pihak lain emosi, kau sudah pasti di
hajar.”
Krit
malah mengira kalau Khun Nat memujinya. Khun Nat tersipu dan membantah hal itu.
Pokoknya, tampak jelas Khun Nat menyukai Krit. Dia merasa sangat senang apalagi
saat Krit memujinya yang hebat dalam menyelesaikan masalah.
--
Thi
dan Na sarapan bersama di restoran. Dan Thi tidak berhenti menguap karena
ngantuk. Hal itu membuat Na khawatir karena Thi kurang istirahat, dia menyuruh
Thi untuk tidur saja. Tetapi, Thi tidak mau. Dia bahkan menyuruh Na untuk cepat
menyelesaikan sarapan karena harus mencari Peter ke kamar sebelum Peter check
out hari ini.
--
Khun
Pa berada di dalam ruangan Khun Wiset dan di sana juga ada Namneung. Khun Pa
marah-marah pada Namneung karena Namneung sebelumnya bilang ada temannya yang
bekerja sebagai stunt dan bisa minta
bantuannya, tetapi sekarang bilang tidak bisa. Khun Pa terus mengomel hingga
Namneung kesal dan memilih mencoba menelpon temannya itu lagi.
“Bukankah
kau yang bilang kalau temanmu itu akan going
international seperti Suzy itu? Jika kau tidak segera menghubunginya,
jadwalnya akan full. Dan kita tidak akan bisa menggunakannya untuk menjatuhkan
Nai Thi,” omel Khun Pa.
Selesai
mengomeli Khun Pa, dia langsung pulang. Setelah Khun Pa pulang, Wiset menghibur
putrinya itu agar bisa memaklumi Khun Pa.
Namneung mengangguk dengan kesal. Khun Wiset kemudian menyuruh Namneung
pulang sendiri karena dia masih ada rapat.
Pas
saat Khun Wiset sudah keluar ruangan, Namneung baru melihat pesan dari temannya
kalau hari ini akan ada quiz jam 1 (Namneung masih kuliah). Namneung panik, dia
keluar sambil menelpon temannya. Dan temannya itu memberitahu kalau dosen yang
membatalkan jadwal tadi, tidak jadi membatalkan jadwal dan Namneung harus
segera datang. Kebetulan sekali, Pichet melihat Namneung yang terburu-buru.
Pichet
memanfaatkan kesempatan itu untuk menawarkan tumpangan pada Namneung. Namneung
berterimakasih pada bantuan Pichet dan tampaknya dia telah jatuh dalam pesona
Pichet.
--
Orn
menghidangkan cemilan siang untuk keluarga Sutharak. Dan saat makan, Khun
Pawinee memuji Khun Nat yang sangat hebat hingga bisa membuat perusahaan
shipping itu tidak jadi menuntut mereka. Kh
un Nat berterimakasih atas pujian itu. Dan Pa terlihat cemburu.
“P’Nat.
Apa kau tahu Nai Thi sudah bisa mengajak Suzy bekerja bersama dengan mereka
atau belum?” tanya Pa.
“Sepertinya
belum. Karena dia belum menelpon untuk memberikan kabar terbaru.”
“Aku
rasa dia akan gagal,” ujar Pa.
Khun
Pawinee tidak suka mendengar ucapan Pa dan menegurnya dengan pepatah lama yang
artinya menyebut Pa hanya bisa protes dan bicara omong kosong tanpa melakukan
apapun. Khun Nat dan Da yang mendengarnya, tertawa diam-diam. Dan Pa merasa
tersinggung karena ibunya bilang begitu.
Pa
terus menjelekan Thi dan menganggap Thi tidak pantas mewarisi ST Super Car.
Khun Pawinee kesal karena putrinya itu terus bicara omong kosong padahal sudah
dia tegur tadi, jadi dia menyuruh Pa untuk tidak khawatir, mengenai posisi ST Super
Car dia yang akan memutuskannya. Dan dia juga yakin kalau Thi akan berhasil.
“Kalau
begitu, mari taruhan, Bu. Jika Nai Thi tidak sukses, Ibu harus berhenti memihak
Thi. Dan berikan hukuman yang sesuai atas kegagalan itu. Jika aku sukses, dan juga berhasil
mengembalikan ‘wajah’ perusahaan, ibu harus memberikan hadiah yang sesuai
untukku juga,” ajak Pa.
“Okay.
Tapi, itu tidak semudah yang kau pikirkan.”
Dan
Khun Nat menatap Pa, dia ingin melihat reaksi Pa yang di remehkan oleh Khun
Pawinee.
--
Peter
sedang bersantai di pinggir pantai. Thi dan Na melihatnya. Dan untungnya mereka
ada di situ, karena ternyata Peter hampir tenggelam karena kakinya di gigit
sesuatu. Dan Thi segera menyelamatkannya. Thi melihat kaki Peter dan menduga kalau kaki
Peter di gigit ubur-ubur. Peter jadi histeris. Dan Na terlihat khawatir.
--
Kaki
Peter sudah di obati, dan Thi membantunya untuk ke kamar. Peter berterimakasih
atas bantuan Thi dan bertanya alasan Thi mau membantunya.
“Itu…
karena kita teman.”
“I’m not your friend.”
Dan
Thi tahu kalau Peter masih marah terkait masalah kemarin. Dia meminta maaf dan
amat menyesali perbuatannya. Peter tahu kalau Thi tulus meminta maaf jadi dia
meminta Thi melupakan masalah kemarin. Itu juga bukan hanya kesalahan Thi. Dia marah
kemarin karena merasa seperti di campakkan.
“Aku
mengerti. Kau hanya ingin Suzy bekerja denganmu. You are just trying to do your job. Tapi… aku benar-benar tidak
bisa membantu. Hhh… she’s my best friend.
Aku harus menghargai keputusannya.”
Dan
Thi tidak bisa memaksa lagi. Na melihat semuanya dari pintu kamar Peter yang
terbuka. Dia merasa kasihan pada Thi dan merasa bersalah pada Peter.
--
Na
berusaha menghibur Thi untuk tidak sedih. Mereka masih bisa mencari orang
lainnya lagi. Thi tetap merasa kecewa dan dia juga lelah. Saking lelahnya, dia
sampai tidak kuat berdiri dan harus bersandar di bahu Na. hal itu membuat Na
sangat khawatir. Thi meminta Na membiarkannya bersandar di bahu Na untuk
sebentar. Na diam, dia membiarkan Thi bersandar di bahunya.
-
Khun
Pawinee berada di dalam kamar dan merasa cemas. Ini karena dia tadi mendapat
beberapa telepon dari customer yang tidak ingin memperpanjang kontrak kerja
sama dengan ST Super Car. Dengan alasan mereka tidak percaya dengan kemampuan
Athirat (Thi). Mereka ingin Thi membuktikan kemampuannya sebagai calon penerus
ST Super Car.
Khun
Pawinee sangat cemas dan berharap Thi akan bisa berhasil.
--
Na
menjaga Thi yang terkena demam.
Ponsel
Thi berbunyi. Dari Khun Pawinee yang menelpon untuk bertanya apa Thi berhasil
meminta Suzy Roth untuk bekerja sama dengan mereka? Thi memilih menyingkir
untuk menjawab telepon agar Siriya tidak mendengar.
Thi
meminta maaf pada Khun Pawinee karena dia belum berhasil. Dia memberitahu
alasan Peter. Khun Pawinee bersikap tegas pada Thi untuk menunjukkan
kemampuannya, dia ingin Thi bisa membuktikan diri mampu seperti Khun Pipop. Thi
mengerti dan berjanji tidak akan mengecewakan Khun Pawinee.
--
Khun
Pa menerima telepon dari Namneung yang memberitahu kalau temannya bersedia
menjadi stunt di iklan ST Super Car. Khun Pa sangat senang mendengarnya. Dan Da
ternyata mendengar hal itu, dia segera menghubungi Thi untuk melaporkan hal
tersebut. Sayangnya, Thi tidak mengangkat telepon.
Da
akhirnya memutuskan untuk menelpon Siriya. Dia mencari Thi, dan Na memberitahu
kalau Thi sedang menerima telepon.
“Kau
segera beritahu P’Thi. Sekarang ini Khun Pa sedang mencari stunt lain untuk menjatuhkan P’Thi. Kau sekarang
ada di dekatnya, jadi buat dirimu berguna. P’Thi harus mendapatkan Suzy Roth
secepat mungkin, atau dia akan terkena masalah,” beritahu Da.
Na
jadi panik juga mendengar hal itu. Dia merasa kasihan pada Thi.
--
Thi
masuk kembali ke kamar usai berteleponan dengan Khun Pawinee. Wajahnya terlihat
cemas. Dan Na tidak tega melihatnya.
--
Thi
membawa Na untuk ikut bersamanya sekali lagi memohon bantuan Peter. Na menyuruh
Thi untuk menyerah karena Peter pasti tidak akan bisa membantu mereka. Thi tetap
ingin mencobanya, dia akan melakukan segalanya agar Peter mau membantu mereka.
Thi
memanggil Peter, tetapi Peter tidak mau keluar. Dia takut tidak bisa menolak
Thi kali ini. Na juga meminta Thi untuk tidak mengganggu Peter atau Peter akan
merasa kesal. Thi tidak mau mendengar, dia terus mengetuk pintu kamar dan
memanggil Peter. Peter berteriak dari dalam kamar kalau dia sibuk dan akan
menghubungi Thi nanti.
Thi
tidak menyerah. Dia meminta waktu untuk bicara sebentar. Peter tidak tahan, dia
mengirim pesan pada Na : Do something. Its
your problem. I feel sorry for him.
“Khun.
Cukup! Kenapa kau harus sampai seperti ini? Kau takut kalau Khun Pa yang akan menang?
Atau kau takut kau akan di turunkan dari posisimu sekarang?”
“Mereka
ingin menyingkirkanku atau tidak, aku tidak peduli. Tapi, aku tidak mau ST
Super Car berakhir di tanganku.”
“Itu
tidak akan berakhir hanya karena kau
bekerja dengan Suzy Roth.”
“Khun!
Jangan lupa kalau sekarang ini Suzy Roth adalah kunci terpenting yang dapat
membuat perusahaan kita bersaing dengan perusahaan lainnya. Aku tidak peduli
jika dia orang yang tertutup atau apapun itu. Tapi, aku membutuhkannya. Dan aku
juga ingin dia tahu kalau aku sangat membutuhkannya.”
Peter
akhirnya keluar kamar. Dia dengan tegas langsung berkata tidak akan merubah
keputusannya. Tidak disangka, Thi berlutut! Dia memohon.
Na
dan Peter terkejut. Peter menatap Na, dan dia tidak bisa membantu Thi. Dia juga
ingin bekerja sama dengan Thi, tetapi mungkin di kesempatan selanjutnya. Dan usai
itu, dia masuk ke dalam kamarnya. Menutup pintu.
Thi
tidak tahu harus bagaimana lagi.
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun
Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
Tags:
Khun Mae Suam Roy
Di tunggu truz mb klanjutannya. Suka critanya....Jg lma2 mb. Faigthingg
ReplyDeleteSmngat min d tnggu klanjutnnya😊
ReplyDeleteSemangat
ReplyDeleteBlog ini mengalihkanku dari drakor ke lakorn...
ReplyDeleteMakasih sis. Terus semangat yaaa😉