Diruang
rapat. Zhang mengajukan proposal miliknya untuk mengatasi masalah Wenda. Yaitu baju
anak mereka pasti akan ditolak, jadi lebih baik mereka menjual nya secara
pribadi kepada pengecer. Jika mereka melakukan ini, mereka bisa mendapatkan
kembali sebagian dari modal, dan mengurangin beberapa tekanan pada dana modal.
“Kita
tidak bisa melakukan ini. Berita tentang baju anak sudah terekspos ke media,
jika media mengetahui bahwa kita memasukan nya ke pasar, maka takutnya tekanan
dari opini publik akan semakin berat,” jelas seorang karyawan, menolak ide
Zhang.
Zhang
menjelaskan bahwa semua sudah tahu dengan jelas, bagian anak milik mereka tidak
menyebabkan kanker , tapi hanya masalah penyusutan. Jadi meletakan kualitas
pakaian seperti ini ke pasar adalah yang terbaik.
Dan
seorang pemegang saham menganggukan kepalanya pelan, tanda dia setuju dengan
ide yang diberikan oleh Zhang.
Diruangan
kantor. Zhi Cheng mendengarkan semua pembicaraan rapat tersebut melalui
headset. Dan memperhatikan semua nya melalui layar komputer.
Zhang
mengatakan jika ada yang punya ide lebih baik, silahkan ajukan. Tapi semua
orang terdiam, karena mereka tidak memiliki ide apapun. Lalu Zhang
melanjutkan,” Jika ini tidak akan dilakukan, kamu bisa membawa anak kedua
keluarga Li untuk datang dan menyelesaikannya.”
Zhi
Cheng memperhatikan setiap orang di ruangan rapat mulai meragukan tentang
dirinya, dikarenakan perkataan dari Zhang.
Yanzhi
tiba- tiba saja mendapatkan pesan di hapenya, saat dia baru saja akan berbicara
untuk menjelaskan pendapat nya. Dan melihat itu, setiap orang menatap ke arah
Yanzhi.
“Aku
belum memikirkan nya sebaik Anda. Silahkan lanjutkan,” kata Yanzhi beralasan.
Dan setiap orang langsung tertawa pelan.
“Sebenarnya,
apa yang setiap orang katakan hari ini memiliki banyak manfaat nya. Kita harus
memikirkan tentang apa yang bisa kita gunakan untuk menyelesaikan masalah ini.
Bagaimana bila begini? Kita akan mengambil suara dengan mengangkat tangan,”
kata si pemegang saham yang menganggukan kepala barusan. (sebut aja A)
Mendengar
itu Yanzhi hanya diam saja, dan sibuk membalas pesan dari Zhi Cheng. Sementara
yang lain mulai mengambil suara, siapa yang setuju dengan ide Zhang, angkat
tangannya.
Dan
sambil tersenyum, si A mengangkat tangannya. Begitu juga dengan Zhang dan yang
lainnya. Kecuali karyawan yang menolak ide Zhang serta Yanzhi.
Akhirnya
karena mayoritas kebanyakan setuju, maka diputuskan untuk menggunakan ide
Zhang. Dan si A menyerahkan masalah ini untuk ditanganin oleh Zhang yang
memiliki ide. Kemudian si A meminta semuanya untuk bertepuk tangan.
Didalam
ruangan. Zhi Cheng tersenyum mendengar itu.
Malam
hari. Di luar gedung. Didalam mobil. Chen Zheng seperti sedang menunggu
sesuatu.
Didalam
ruangan kantor. Zhi Cheng memberikan perintah kepada ketiga anak buahnya, dan
segera ketiga anak buanya segera menjalankan perintah. Lalu Yanzhi yang baru
kembali dari ruang rapat, dia langsung bertanya, kenapa Zhi Cheng menghentikan
dirinya, ketika dia mau menentang ide Zhang.
“Jika
masalah ini ketahuan oleh media. Wenda akan berada dipaling akhir, tanpa
harapan untuk memutarnya. Apa kamu mengerti itu?” tanya Yanzhi.
“Jangan
khawatir. Aku sangat sadar akan situasinya,” jawab Zhi Cheng dengan tenang
sambil tersenyum, seakan ini hal yang lucu.
“Uh,
apa kamu ada mempersiapkan sesuatu yang lain?” tanya Yanzhi. Dan Zhi Cheng menganggukan
kepalanya, tanda iya. Lalu Yanzhi kembali bertanya, apa Zhi Cheng belum berniat
untuk muncul.
“Kamu
tidak perlu khawatir. Ketika waktunya tiba, kamu akan tahu,” balas Zhi Cheng
lalu pergi.
Chen
Zheng datang menemui Grace dikantor. Dia mengatakan bahwa dia datang karena dia
ingin mempost klarifikasi pada majalah H dan mengiklankan produk Si Meiqi. Dan
Grace membalas, bukankah Chen Zheng lebih mempercayai iklan di internet, tapi
mengapa kini tiba- tiba Chen Zheng tertarik pada media kertas mereka.
Mo
Chen datang menemui Lin Qian, dan saat melihat kain- kain yang ada, Mo Chen
bertanya. Dan Lin Qian menjelaskan bahwa ini adalah kain yang Wenda berikan
kepada nya, sebagai kompesasi karena karyawan Wenda telah mengambil pesanan
dibelakang serta ada masalah dengan kainnya.
“Di
online, aku melihat toko mu. Series Quichan milik mu dipesan 217 potong. Dan
terkirim 100 potong. Apakah kain ini sebanding dengan itu.?” tanya Mo Chen.
“Lebih
baik daripada tidak ada,” balas Lin Qian.
“Bukankah
Wenda memiliki beberapa masalah sekarang?”
Chen
Zheng menjelaskan kepada Grace bahwa kain milik Wenda terungkap memiliki zat
kanker, jadi dia ingin menjaga dirinya menjauh dari skandal ini, karena
bagaimanapun mereka berada di dalam satu kota yang sama. Lalu Grace membalas,
bukankah memang ini yang Chen Zheng inginkan terjadi pada Wenda. Dan Chen Zheng
langsung membantah bahwa bukan begitu maksudnya.
“Jadi
kamu ke sini hari ini untuk membicarakan kepada ku tentang bagaimana
menyelamatkan Wenda? Untuk menyelematkan industri fashio di Linhai,” kata
Grace.
“Aku
mau. Tapi aku tidak bisa. Wenda menggunakan zat kanker pada kain mereka, yang
mana tidak bisa mereka bantah,” balas Chen Zheng.
Lin
Qian menjelaskan tentang kain Wenda yang dilihatnya. Kain yang Wenda gunakan adalah
katun dan Linen, yang memang mudah menyusut. Dan menurut Lin Qian media telah
menyebabkan orang- orang salah paham kepada kain yang digunakan Wenda. Dan Mo
Chen mempertanyakan apa itu saja.
“Semua
kecelakaan, bukanlah kecelakaan. Semua kecelakaan di dunia ini, semua terjadi
karena konflik keuntungan,” jelas Mo Chen, ketika adiknya tampak bingung.
“Kamu
mengatakan bahwa ada seseorang yang mencoba untuk mencelaka kan Wenda?” tanya
Lin Qian.
“Itu
lah bisnis,” jawab Mo Chen, membenarkan.
Lin
Qian tersenyum, dia berpendapat bahwa bisnis seperti medan perang. Dan Mo Chen
langsung membalas bahwa bisnis itu, lebih brutal dari pada medan perang. Di
dalam bisnis, kita bahkan tidak akan tahu bagaimana kita akan mati.
“Laporan
nya sangat jelas. Penyusutan pada kain Wenda di bawah standar. Dengan media
internet yang menyebarkannya, nama Wenda sekarang dihubung kan dengan zat
kanker. Bagaimana bisa media begitu kebetulan di waktu yang pas?” tanya Grace
sambil duduk di dekat Chen Zheng.
“Oh…
kamu adalah master di media internet. Apa yang kamu pikirkan tentang ini?”
tanya Grace sambil menyentuh bahu Chen Zheng.
Dan
Chen Zheng tertawa garing. “Kamu membuatnya kedengaran seperti akulah orang
dibelakang semua ini,” kata Chen Zheng.
“Kamu
membuatnya seperti kamu memiliki sesuatu yang disembunyikan,” balas Grace.
Chen
Zheng langsung beralasan, dia kesini karena Wenda serta Si meiqi berada
dikawasan yang sama, yaitu Lin hai. Jadi jika reputasi Wenda jatuh, maka Si
meiqi juga akan ikut kena dampak. Ada 100 komentar negatif untuk Wenda, dan ada
10 komentar negatif untuk Si meiqi.
“Jadi
aku ke sini untuk memakai kepintaran mu, dan melihat bagaimana kita bisa
menolong Wenda,” kata Chen Zheng.
“Jika
kamu tidak bisa menyelamatkan Wenda, bagaimana aku bisa?” balas Grace.
Grace
duduk menjauh dan menuangkan teh, dia menjelaskan bahwa kata kanker sangat
sulit, apalagi menyangkut pakaian anak. Dan Chen Zheng tersenyum kecil.
Sebuah
media telah menunggu diluar Wenda. Mereka bersiap di dalam mobil untuk merekam,
ketika Zhang dan orang Wenda mengeluarkan pakaian anak yang akan dikirim kan.
Dan saat mereka, melihat truk besar keluar dari Wenda, mereka langsung merekam.
Lalu
disaat itu, si reporter mendapatkan telpon dari Wei Kai.
“Aku
tidak berbohong padamu, kan? Ini akan menjadi sebuah berita besar,” kata Wei
Kai sambil tersenyum. Dan si reporter berterima kasih.
“Aku
akan mengirimkan lokasi perjanjiannya. Dan itu akan menjadi waktu mu untuk
bersinar,” lanjut Wei Kai. Kemudian dia mematikan sambungan telpon.
Si
reporter dengan gembira langsung menyuruh rekannya untuk menjalankan mobil.
Mo
Chen menanyakan pendapat Lin Qian, jika Lin Qian menjadi pemilik Wenda, dalam
situasi seperti ini, apa yang akan Lin Qian lakukan. Dan Lin Qian menjelaskan
bahwa pertama, ini tidak akan pernah terjadi di dalam perusahaannya. Kedua,
jika dia menggunakan kain seperti katun dan linen yang mudah menyusut, maka dia
akan pre-menyusut mereka.
“Ketiga.
Situasi seperti ini bisa terjadi, berarti perusahaan tidak memiliki banyak
orang yang profesional dan management nya buruk,” jelas Lin Qian. Dan Mo Chen
mengangguk.
Setelah
menuangkan teh untuk Chen Zheng, maka Grace pun pamit karena dia mau pergi.
Tapi Chen Zheng langsung menahan Grace, dia meminta agar mereka membicarakan
dulu tentang masalah iklan yang di inginkan nya.
“Mengapa
big bos perusahaan besar seperti mu mendiskusi kan iklan dengan media kertas ?”
tanya Grace. Dan Chen Zheng tampak gugup serta bingung.
“Aku
tahu. Kamu disini bukan untuk iklan. Beritahu aku apa yang kamu mau,” kata
Grace. Dan Chen Zheng terdiam sambil melihat jam tangannya.
Sebelum
truk Wenda sampai ke tempat perjanjian. Zhi Cheng dan ketiga anak buahnya yang
telah menunggu dari tadi persimpangan, dia menghentikan truk dari Wenda. Dan
media yang sedang merekam itu merasa bingung ada apa.
Zhang
mengenali Zhi Cheng. Dia menanyakan apa yang sedang Zhi Cheng lakukan disini.
Dan tanpa memberitahu, Zhi Cheng memerintahkan agar truk kembali ke pabrik.
“Zhi
Cheng, kamu salah paham. Ini keputusan yang kami buat di rapat tadi,” jelas
Zhang.
“Omong
kosong!” tegas Zhi Cheng. Lalu dia menyuruh anak buahnya, monkey. Dan kedua
anak buah Zhi Cheng itu langsung mendekat serta menahan Zhang.
Si
reporter langsung menyuruh rekannya untuk merekam itu semua.
Zhi
Cheng memberikan perintah kepada supir untuk mengikuti nya kembali ke pabrik.
Dan si supir mengangguk.
Zhang
dibawa masuk ke dalam mobil. Dan saat dia masuk, dia sangat terkejut, karena
melihat ketiga orang temannya juga berada di dalam.
Zhi
Cheng mengendarai motornya untuk menuntun truk kembali ke pabrik. Kemudian
setelah itu, Monkey bergerak. Dia mendekati mobil si reporter. “Apa kalian
ingin berita? Ikuti mobilku,” kata si Monkey. Dan dengan segera, mereka
mengikuti.
Setelah
lama, Chen Zheng tidak berbicara juga dan hanya minum teh. Grace pun berdiri
dan menjauh, dia mengambil hape nya dan mengirim kan pesan kepada Wei Kai.
“Waktu
adalah uang. Tidak kah kamu perlu untuk berbicara kepada pria mu, kapan kamu
akan kembali? Tidak ada gunanya berada
di belakang sepanjang waktu,” kata Grace. Kemudian dia menyalakan tv.
Di
TV. Berita mengenai truk Wenda yang kembali ke pabrik. Dan melihat itu, Wei Kai
bergumam bahwa ini semakin menarik.
“Kemana
dia pergi?” tanya Grace.
“Bagaimana
aku tahu? Aku bukan otak dari Bos Wenda,” jawab Chen Zheng dengan gugup.
“Kamu
bukan orang dibelakang drama ini? Ooh… Pertunjukan terakhir kali diarahkan
langsung oleh Bos Ning kan! Aku kita kamu berada dibelakang yang satu ini. Mm…
jadi kali ini Zhi Cheng yang berada dibelakang semua ini. Itu luar biasa,”
komentar Grace dengan sengaja. Dan Chen Zheng hanya tertawa hambar.
Mo
Chen mempertanyakan apa yang akan Lin Qian lakukan. Dan Lin Qian menjawab bahwa
dia akan membakar semuanya, karena dia tidak ingin kain dengan masalah bodoh
ini yang tertempel kan logo perusahaan nya di jual le pasar.
“Aku,
Li Zhi Cheng, anak dari CEO Wenda, Li Zhong Ming, punya sesuatu untuk dikatakan
kepada setiap orang. Beberapa hari lalu, ada laporan kualitas didepan setiap
orang. Menurutku, itu hal yang bagus. Konsumen di china adalah orang yang
mengurusnya,” kata Zhi Cheng di depan kamera media.
Dibelakang
Zhi Cheng, anak buah Zhi Cheng mengeluarkan semua kotak di dalam truk dan
menyusunnya di jalanan. Dan keempat karyawan Wenda yang jahat, mereka hanya
bisa berdiri diam dan memperhatikan semua itu.
Zhi
Cheng menunjukan laporan kualitas kain mereka. Disana yang menjadi masalah
adalah masalah kualitas pakaian anak, tapi tidak ada masalah tentang zat
kanker, melainkan tentang penyusutan.
“Kain
Wenda pastinya tidak ada zat kanker,” kata Zhi Chen dengan tegas.
Yayi
datang menunjukan berita yang sedang disiarkan itu kepada Mo Chen dan Lin Qian.
Lalu melihat Zhi Cheng yang berada disana, Lin Qian menjadi bingung, dan
seperti mengerti, dia kemudian tersenyum.
Zhi
Cheng menjelaskan kepada semuanya bahwa dia telah mendapatkan izin dari Ayahnya.
Wenda tidak akan menyerah dalam hal persaingan dengan kualitas. Jadi mereka
akan membakar pakaian anak yang menjadi masalah. Semuanya.
“Kamu
dan pemiliki baru dari Wenda memiliki pemikiran yang sama,” komentar Mo Chen kepada Lin Qian, adiknya itu.
Zhi
Cheng mengambil obor yang telah disiapkan oleh anak buahnya. Dan didepan
semuanya, Zhi Cheng membakar semua baju anak yang menjadi masalah.
“Ada
beberapa orang di dalam Wenda yang mengatakan bahwa bahkan walaupun penyusutan
pada kain tidak memenuhi standar, itu masih bisa dikenakan. Mereka bisa menjual
mereka ke penjual grosir dengan harga murah.
Yang mana bisa dengan mudah menyebabkan kebangkrutan. Benar, Wenda
memerlukan uang. Tapi jika pakaian anak ini masuk ke pasar, itu berarti Wenda akan
memproduksi lebih banyak pakaian bermasalah selanjutnya. Wenda sudah berdiri
sejak 26 tahun lalu, kami percaya produk yang tidak memenuhi standar adalah
sia-sia. Kami mempercayai itu di masa lalu. Dan kami masih akan terus
mempercayai nya sekarang dan akan melakukan ini terus. Selamanya,” kata Zhi
Cheng dengan tegas.
Zhang
tampak gugup, tidak tahu harus perbuat apa, ketika Zhi Cheng memandangnya
sesaat. Ditempat lain, Wei Kai menghabiskan minuman anggurnya dengan kesal.
Sedangkan di kantor Grace.
Grace
bertepuk tangan dan memuji pertunjukan yang sangat bagus itu. Lalu tidak tahu
harus ngapain lagi, maka Chen Zheng pun berdiri dan pamit untuk pergi.
“Ehh…
jangan pergi. Kamu telah disini sejak tadi. Mari bicara setelah menonton itu,”
tahan Grace dengan sengaja.
“Hidup
adalah pertunjukan. Dan dia adalah aktor yang sangat bagus,” kata Chen Zheng
dengan nada sedikit sinis.
“Dia
pastinya tidak berakting. Lihat, mereka membakar pakaiannya. Itu semua uang
asli,” balas Grace.
“Jadi
kamu berada dipihak Wenda?”
“Aku
dipihak keadilan.”
Mo
Chen berkomentar bahwa membakar pakaian itu sia- sia dan menyebabkan polusi.
Jika ini hanya masalah kain menyusut, tidak perlu membahayakan orang. Dan dia
tidak akan mau melakukan itu.
“Aku
akan menyumbangkan mereka amal. Dalam dunia ini, ada banyak anakyang tidak
pernah mengenakan pakaian baru sebelumnya,” kata Mo Chen.
“Kamu
benar,” balas Lin Qian sambil terus menonton Zhi Cheng.
“Benar.
Dia sangat hot,” tambah Yayi.
“Ok.
Mari bicara serius. Apa kamu akan pergi atau tinggal?” tanya Mo Chen.
“Aku
pergi. Kalian bicara,” kata Yayi yang langsung mengerti.
Si
A (Paman Xue) dia datang. Dia memberikan selamat kepada Zhi Cheng yang telah
pulang, lalu dia mengatakan bahwa dirinya telah begitu bodoh, karena hampir
membuat kesalahan besar.
“Pakaian
anak telah diurus, tapi Wenda menghadapi banyak kerugian. Seseorang perlu
bertanggung jawab untuk ini,” kata Zhi Cheng.
Tags:
Our Glamorous Time
Trima kasih kak..
ReplyDeleteSdh dilanjut...dtunggu ep selanjut ny
ReplyDeleteSemangat..
ReplyDeletesemangat y kak��
ReplyDelete