Network
: Channel 3
“Tolong pikirkan tentang keuntungan
mu ke depannya. Tapi pikirkan juga tentang manfaat umat manusia terlebih dahulu.
Keberuntungan, kesehatan, dan kehormatan akan menjadi milikmu, jika kamu jujur
dalam menjalankan peranmu.”
Didalam
ruangan operasi. Chai Pat yang adalah seorang dokter, mulai melakukan tugasnya
untuk menyelamatkan seseorang. Dibantu oleh rekan- rekannya. Dengan serius dia
melakukan proses operasi.
Setelah
semua selesai, Piangporn menyarankan agar Chai Pat pulang dan istirahat saja
dulu. Namun Chai Pat yang lebih memperdulikan pasien, dia memerintahkan agar
Piangporn memberitahukan kabar baik ini kepada wali pasien.
“Kamu
selalu memikirkan tentang orang lain, sebelum dirimu sendiri,” kata Piangporn
sambil tersenyum. Kemudian dia pergi.
Ditaman.
Keaw sedang menjual rangkaian bunga buatannya kepada para pengunjung serta
turis yang datang. Tanpa letih, walau cuaca sangat panas, tapi Keaw terus
tersenyum manis. Dan seorang penjual yang sama seperti Keaw, dia menanyakan apa
Keaw bisa menjual semuanya.
“Tidak,
kak,” jawab Keaw.
Tiba-
tiba saja disaat itu, seseorang memanggilnya. Orang itu memberitahukan kepada Keaw
untuk cepat mengikutinya, karena Ayah Keaw. Dan dengan cemas, Keaw langsung
berlari mengikuti.
Chai
Pat baru saja akan pulang, tapi saat dia melihat seorang pasien datang. Dia
langsung kembali untuk membantu. Dan melihat itu, Piangporn memberitahu bahwa
Dokter pengganti akan segera datang, jadi Chai Pat bisa pulang.
“Pasien
menunggu seorang dokter. Apa kamu ingin aku berbalik darinya?” kata Chai Pat
sambil menyerahkan jas nya.
Keaw
menangis memanggil Ayahnya yang tidak sadar kan diri. Keaw berlari bersama
dengan para suster untuk membawa Ayahnya keruangan perawatan. Dan ketika telah
berada di depan ruangan, suster menahan Keaw untuk masuk dan menyuruh nya untuk
menunggu diluar.
Diluar
ruangan. Dengan cemas, Keaw menangis dan berdoa agar Ayah nya tidak apa-apa.
Didalam
ruangan operasi. Chai Pat mulai melakukan proses operasi untuk menyelamatkan
pasien. Dengan serius dia melakukan operasi itu.
Sementara Keaw, dia menanti Ayahnya diluar ruangan operasi dengan cemas.
Sementara Keaw, dia menanti Ayahnya diluar ruangan operasi dengan cemas.
Saat
suster keluar dari ruangan, Keaw langsung berdiri dan menanyakan keadaan
Ayahnya. Dan seorang dokter yang juga baru keluar dari dalam ruangan, dia diam.
“Pasien
selamat,” kata Chai Pat yang baru selesai, melakukan operasi.
Diruangan.
Dokter memberitahukan kepada Keaw bahwa Ayah Keaw kemungkinan menderita kanker
otak, jadi lebih baik jika Keaw membawa Ayah ke bangkok dan melakukan X-Ray.
“Tapi
bagaimana bisa aku pergi ke Bangkok? Dimana aku harus tinggal? Aku tidak pernah
ke sana sendirian, aku tidak mengenal siapapun. Bagaimana tentang biaya hidup
kami nanti nya?” tanya Keaw. Karena dia hanya tinggal berdua dengan Ayahnya
saja, dan tidak memiliki kerabat yang bisa membantu nya.
“Biaya
rumah sakit tidak jadi masalah untuk pasien miskin. Hal yang harus kamu
persiapkan adalah uang transportasi dan biaya hidup kamu. Sambil menunggu kamu,
aku akan terus memperhatikan dia dan memberinya beberapa obat,” jelas Dokter.
“Bagaimana
jika Ayah ku benar- benar menderita tumor otak?”
“Dia
harus di operasi. Jika tidak, dia akan memburuk. Karena tumor otak terus
bertambah besar dan besar,” jawab Dokter. Dan mendengar itu, Keaw merasa
bingung serta sedih.
Ditempat
lain. Chai Pat menjelaskan kepada keluarga pasien, mengenai kondisi pasien yang
baru saja selesai di operasi. Dan keluarga si pasien, berterima kasih kepada
Chai Pat.
Kemudian
saat Chai Pat menjauh untuk memeriksa pasien lain, Piangporn menjelaskan kepada
para suster bahwa Chai Pat merupakan contoh dari Dokter yang sebenar nya. Dokter asli bukan hanya harus menyelematkan
pasien, tapi juga harus menyelamat kan mental Wali pasien. Hal yang paling
penting adalah memberikan informasi kepada Wali pasien.
“Dia
seperti malaikan penjaga,” komentar suster 1, melihat kebaikan Chai Pat.
“Mm…
dia penuh dengan oura kebaikan,” tambah suster 2, setuju.
Keaw
pergi ke suatu tempat untuk meminjam uang, dia menjelaskan kepada Ibu peminjam
bahwa dia memerlukan uang itu menyelamatkan Ayahnya. Dan si Ibu peminjam memuji
Keaw yang begitu berbakti, lalu dia menanyakan apa Keaw punya jaminan.
Sayangnya
Keaw tidak memiliki apapun untuk dijadikan jaminan. Dan mengetahui hal itu,
sikap si Ibu peminjam berubah menjadi sedikit kasar, dia mengatakan bahwa Keaw
harus mencari seseorang sebagai penjamin.
“Jika
aku tidak bisa membayar hutang ku, kamu akan menagih hutang ku dari penjamin ku
kan?” tanya Keaw.
“Tentu
saja,” balas si Ibu peminjam. Lalu dengan nada keras, dia menyuruh Keaw untuk
pergi jika sudah selesai, dan dia memanggil orang lain yang telah menunggu.
“Sejak
kamu terlambat bayar, kamu harus membayar dua kali lipat jumlah bunga nya!”
kata si Ibu peminjam dengan keras kepada orang selanjut nya itu. Dan mendengar
itu, Keaw merasa sangat kaget sekali serta takut.
Tags:
Khun Chai Puttipat
Lanjut kakak
ReplyDeleteLanjut kakak
ReplyDeleteSemangat ya,ditunggu ep selanjutnya
ReplyDeleteKak lanjutin sampai selesai y,kayak y cerita y bagu...s.
ReplyDeleteKak lqnjutin sampai selesai y,q tunggu.
ReplyDeleteKak lqnjutin sampai selesai y,q tunggu.
ReplyDeleteYeay akhirnya... lanjutkan terus yaaa
ReplyDeleteTerima kasih