Sinopsis Lakorn : The Gifted Episode 5 - part 4



Network : GMM One
Punn memukuli dirinya sendiri dengan keras. Dan melihat itu, Claire dengan cemas langsung berlari mendekati Punn. Tapi Punn malah mendorong Claire yang ingin menghentikannya. Lalu Punn mencekik dirinya sendiri.

Didalam diri Punn. Si Kepribadian lain sedang mencengkram leher si Pemimpin dengan kuat.

Claire berteriak memanggil nama Punn. Dia meminta Punn untuk berhenti. Tapi Punn tidak bisa berhenti. Dan Claire berusaha untuk menyadarkan Punn juga, tapi dia malah terdorong dan terjatuh lagi.


Didalam diri Punn. 3 kepribadian Punn yang lain juga tampak tercekik, saat si Kepribadian lain mencekik si Pemimpin.

“Maaf. Aku tidak akan lagi buat masalah. Aku janji,” kata si Pemimpin dengan susah payah.

“Benar, kami tidak akan bertengkar lagi,” tambah si Pengecut.

“Kalau kamu menyakiti kami, kamu tahu kita semua bakal hancur,” kata si Pemarah.



Kemudian karena itu, maka si Kepribadian lain pun melepaskan cengkaramannya. Tapi setelah itu, dengan keras dia menendang si Pemimpin berkali- kali. Sehingga si Pemimpin beserta 2 kepribadian yang lain jadi kesakitan. Begitu juga dengan si Kepribadian lain, tapi walau begitu dia tidak peduli dengan rasa sakit yang dirasakannya.



Setelah puas menghajar semua kepribadian tersebut, si Kepribadian lain berhenti dan berjalan mendekati piano. Tempat dimana Punn yang asli berada.  Tampak bahwa Punn yang asli tidak terluka sedikit pun, tapi walaupun begitu dia terus menundukan kepalanya dengan pandangan kosong.

“Kamu tahu cara memperbaikinya,” kata si Kepribadian lain sambil menaruh sebuah pisau silet diatas piano. “Kalau tidak bisa diperbaiki, akhiri saja,” katanya.


Claire merasa heran, saat Punn berdiri dan mengambil pisau silet. Dan ketika Punn tampak ingin melukai lehernya sendiri atau lebih tepat nya bunuh diri. Dengan segera, Claire langsung berusaha menghentikan Punn.

“Punn! Jangan!” teriak Claire dengan panik dan ketakutan sambil menahan tangan Punn.

“Punn, aku mencintaimu. Kamu bisa dengar aku?” tanya Claire.




“Kamu pikir cinta bisa memperbaiki masalahmu? Tidak ada yang mencintaimu. Lakukan. Akhiri sekarang. Akhiri semuanya. Itu solusi terbaik,” kata si Kepribadian lain.


“Dengar, meski kamu tidak punya siapa- siapa. Ada aku. Kamu bisa dengar aku? Kumohon, jangan lakukan ini,” jelas Claire, memohon kepada Punn yang terdiam.

“Akhiri!” teriak si Kepribadian lain.



Si Kepribadian lain mengambil pisau silet di tangan Punn asli dan ingin mengakhiri diri, tapi dia tidak bisa. Karena Claire menahan pisau tersebut. Dan walau tangannya terluka karena memegang pisau silet tersebut, tapi Claire tidak peduli dengan rasa sakitnya.

“Punn, kembalilah. Kumohon, lihat aku. Punn,” pinta Claire.

“Keluar,” kata Punn asli kepada si Kepribadian lain.

“Apa katamu?”

“Aku menyuruhmu keluar! Biar kubereskan ini sendiri,” jelas Punn asli.

“Cuma aku yang bisa membantumu.”


“Aku Punn yang asli. Aku menyuruhmu keluar. Keluar! Keluar! Aku menyuruhmu keluar! Keluar! Keluar!” teriak Punn berkali- kali. Kemudian semua kepribadian yang ada di dalam dirinya menghilang.



Saat melihat Punn telah sadar kembali. Claire langsung memeluknya dengan erat.


Berita tentang Punn dan foto Punn yang dipasang dimading, dilepaskan dan diganti dengan yang baru. Peraih medali emas dalam semua cabang olahraga. Patcharamon Pitiwongkorn. M 4.2. Siswa Berbakat.



Didalam ruangan Guru Pom. Wave memberikan video CCTV di ruang perpustakaan untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Namun ternyata, apa yang ingin Guru Pom katakan adalah Punn telah mengundurkan diri sebagai Ketua Kelas.

“Aku punya ide. Apa yang akan kulakukan sebagai Ketua Kelas baru,” kata Wave dengan percaya diri.


Di UKS. Claire membuatkan sarapan untuk Punn dan menyuapinya. Dengan riang Claire memuji tindakan Punn yang memilih untuk mengundurkan diri sebagai Ketua kelas, karena selama ini Punn telah cukup lama hidup buat orang lain.

“Sekarang, fokuslah pada dirimu. Kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau,” kata Claire.

“Aku setuju. Sampai sekarang, aku tidak mengenal diriku. Aku selalu mengurusi orang lain, sampai lupa mengurusi diriku sendiri. Padalah akulah yang paling membutuhkan nya,” balas Punn. Dia berjanji bahwa dia bakal menjaga dirinya. Dan Claire tersenyum mendengar itu.



Dengan manja, Claire berkata bahwa masih ada yang harus Punn jaga. Dan dengan sengaja Punn menjawab tidak, lalu saat Claire mulai mengambek, dia langsung mengatakan pacarnya. Dan Claire kembali tersenyum.



Saat berbaring dipangkuan Claire, Punn memberikan bunga kertas buatannya. Dan melihat itu, Claire langsung mengatakan bahwa bukannya Punn tidak akan memakai potensinya untuk sementara.

“Aku tahu cara membuatnya. Aku dan Ibuku sering membuatnya waktu aku masih kecil,” jelas Punn. Dan Claire tersenyum senang.



Tiba- tiba saja hape Punn berbunyi. Dan ketika melihat siapa yang menelpon. Claire langsung menjelaskan bahwa Guru Pom telah memberitahukan kondisi Punn kepada Ayah Punn. Lalu sambil memegang tangan Claire, Punn mengangkat telponnya.

“Ya, ayah… Aku diUKS bersama Claire… Claire, pacarku,” kata Punn. Dan dengan senang, Punn mencubit hidung Punn. Kemudian mereka berdua saling bermain dan bercanda.



Didalam cermin UKS yang berada dibelakang lain. Si Kepribadian lain berdiri memperhatikan mereka berdua, kemudian sambil tersenyum, dia pergi.

1 Comments

Previous Post Next Post