Network : GMM One
Punn
memukuli dirinya sendiri dengan keras. Dan melihat itu, Claire dengan cemas
langsung berlari mendekati Punn. Tapi Punn malah mendorong Claire yang ingin
menghentikannya. Lalu Punn mencekik dirinya sendiri.
Didalam
diri Punn. Si Kepribadian lain sedang mencengkram leher si Pemimpin dengan
kuat.
Claire
berteriak memanggil nama Punn. Dia meminta Punn untuk berhenti. Tapi Punn tidak
bisa berhenti. Dan Claire berusaha untuk menyadarkan Punn juga, tapi dia malah
terdorong dan terjatuh lagi.
Didalam
diri Punn. 3 kepribadian Punn yang lain juga tampak tercekik, saat si
Kepribadian lain mencekik si Pemimpin.
“Maaf.
Aku tidak akan lagi buat masalah. Aku janji,” kata si Pemimpin dengan susah
payah.
“Benar,
kami tidak akan bertengkar lagi,” tambah si Pengecut.
“Kalau
kamu menyakiti kami, kamu tahu kita semua bakal hancur,” kata si Pemarah.
Kemudian
karena itu, maka si Kepribadian lain pun melepaskan cengkaramannya. Tapi
setelah itu, dengan keras dia menendang si Pemimpin berkali- kali. Sehingga si
Pemimpin beserta 2 kepribadian yang lain jadi kesakitan. Begitu juga dengan si
Kepribadian lain, tapi walau begitu dia tidak peduli dengan rasa sakit yang
dirasakannya.
Setelah
puas menghajar semua kepribadian tersebut, si Kepribadian lain berhenti dan
berjalan mendekati piano. Tempat dimana Punn yang asli berada. Tampak bahwa Punn yang asli tidak terluka
sedikit pun, tapi walaupun begitu dia terus menundukan kepalanya dengan
pandangan kosong.
“Kamu
tahu cara memperbaikinya,” kata si Kepribadian lain sambil menaruh sebuah pisau
silet diatas piano. “Kalau tidak bisa diperbaiki, akhiri saja,” katanya.
Claire
merasa heran, saat Punn berdiri dan mengambil pisau silet. Dan ketika Punn
tampak ingin melukai lehernya sendiri atau lebih tepat nya bunuh diri. Dengan
segera, Claire langsung berusaha menghentikan Punn.
“Punn!
Jangan!” teriak Claire dengan panik dan ketakutan sambil menahan tangan Punn.
“Punn,
aku mencintaimu. Kamu bisa dengar aku?” tanya Claire.
“Kamu
pikir cinta bisa memperbaiki masalahmu? Tidak ada yang mencintaimu. Lakukan.
Akhiri sekarang. Akhiri semuanya. Itu solusi terbaik,” kata si Kepribadian
lain.
“Dengar,
meski kamu tidak punya siapa- siapa. Ada aku. Kamu bisa dengar aku? Kumohon,
jangan lakukan ini,” jelas Claire, memohon kepada Punn yang terdiam.
“Akhiri!”
teriak si Kepribadian lain.
Si
Kepribadian lain mengambil pisau silet di tangan Punn asli dan ingin mengakhiri
diri, tapi dia tidak bisa. Karena Claire menahan pisau tersebut. Dan walau
tangannya terluka karena memegang pisau silet tersebut, tapi Claire tidak
peduli dengan rasa sakitnya.
“Punn,
kembalilah. Kumohon, lihat aku. Punn,” pinta Claire.
“Keluar,”
kata Punn asli kepada si Kepribadian lain.
“Apa
katamu?”
“Aku
menyuruhmu keluar! Biar kubereskan ini sendiri,” jelas Punn asli.
“Cuma
aku yang bisa membantumu.”
“Aku
Punn yang asli. Aku menyuruhmu keluar. Keluar! Keluar! Aku menyuruhmu keluar!
Keluar! Keluar!” teriak Punn berkali- kali. Kemudian semua kepribadian yang ada
di dalam dirinya menghilang.
Saat
melihat Punn telah sadar kembali. Claire langsung memeluknya dengan erat.
Berita
tentang Punn dan foto Punn yang dipasang dimading, dilepaskan dan diganti
dengan yang baru. Peraih medali emas
dalam semua cabang olahraga. Patcharamon Pitiwongkorn. M 4.2. Siswa Berbakat.
Didalam
ruangan Guru Pom. Wave memberikan video CCTV di ruang perpustakaan untuk membuktikan
bahwa dirinya tidak bersalah. Namun ternyata, apa yang ingin Guru Pom katakan
adalah Punn telah mengundurkan diri sebagai Ketua Kelas.
“Aku
punya ide. Apa yang akan kulakukan sebagai Ketua Kelas baru,” kata Wave dengan
percaya diri.
Di
UKS. Claire membuatkan sarapan untuk Punn dan menyuapinya. Dengan riang Claire
memuji tindakan Punn yang memilih untuk mengundurkan diri sebagai Ketua kelas,
karena selama ini Punn telah cukup lama hidup buat orang lain.
“Sekarang,
fokuslah pada dirimu. Kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau,” kata Claire.
“Aku
setuju. Sampai sekarang, aku tidak mengenal diriku. Aku selalu mengurusi orang
lain, sampai lupa mengurusi diriku sendiri. Padalah akulah yang paling
membutuhkan nya,” balas Punn. Dia berjanji bahwa dia bakal menjaga dirinya. Dan
Claire tersenyum mendengar itu.
Dengan
manja, Claire berkata bahwa masih ada yang harus Punn jaga. Dan dengan sengaja
Punn menjawab tidak, lalu saat Claire mulai mengambek, dia langsung mengatakan
pacarnya. Dan Claire kembali tersenyum.
Saat
berbaring dipangkuan Claire, Punn memberikan bunga kertas buatannya. Dan
melihat itu, Claire langsung mengatakan bahwa bukannya Punn tidak akan memakai
potensinya untuk sementara.
“Aku
tahu cara membuatnya. Aku dan Ibuku sering membuatnya waktu aku masih kecil,”
jelas Punn. Dan Claire tersenyum senang.
Tiba-
tiba saja hape Punn berbunyi. Dan ketika melihat siapa yang menelpon. Claire
langsung menjelaskan bahwa Guru Pom telah memberitahukan kondisi Punn kepada
Ayah Punn. Lalu sambil memegang tangan Claire, Punn mengangkat telponnya.
“Ya,
ayah… Aku diUKS bersama Claire… Claire, pacarku,” kata Punn. Dan dengan senang,
Punn mencubit hidung Punn. Kemudian mereka berdua saling bermain dan bercanda.
Didalam
cermin UKS yang berada dibelakang lain. Si Kepribadian lain berdiri
memperhatikan mereka berdua, kemudian sambil tersenyum, dia pergi.
Tags:
The Gifted
Gila, drama ini tuh bener2 misterius...
ReplyDelete