Network : GMM One
Didalam
ruangan gelap. Korn mencuci hasil fotonya, ditemanin oleh Koi. Disana mereka
berdua mengobrol, kemudian Korn menggenggam tangan Koi dengan lembut.
“Jika
kekuatan super itu nyata, mereka tidak seperti yang kamu bayangkan,” kata Korn.
“Seperti
apa mereka?” tanya Koi. Tanpa menjawab Korn membawa tangan Koi ke pipinya dan
tersenyum lembut.
T H E G I F T E D
Didalam
kelas. Guru Pom memberikan nasihat kepada Pang serta Korn, karena hanya mereka
saja yang belum menemukan bakatnya. Dan karena Pang serta Korn hanya diam saja,
maka Guru Pom pun menanyakan apa ada yang ingin mereka berdua bahas dengannya,
apapun itu.
“Tidak
ada,” jawab Pang. Begitu juga dengan Korn.
“Apa
kalian pernah bertanya mendalam kepada diri kalian sendiri? Seperti mengapa aku
dilahirkan?” tanya Guru Pom.
Korn menulis distatusnya. Beberapa pertanyaan, sebaik
apapun kamu, kamu tidak dapat menjawabnya.
Setelah
semua selesai. Korn menaruh kursinya di atas meja. Dan keluar dari dalam
ruangan.
Kenapa kamu dilahirkan?
Korn
berkelilng sekolah dan mulai memotret berbagai hal yang dilihatnya.
Kamu mungkin terlahir untuk melihat yang tidak perlu
dilihat.
Dikantin.
Saat melihat kemesraan antara Claire dan Punn. Korn memotrenya. Namun saat
Claire melihat ke arahnya, Korn langsung memakai headsetnya dan mengalihkan
pandangan ke arah lain.
Film adalah yang paling mendekati untuk mengerti tentang
kehidupan. That’s all.
Didalam
kelas. Hanya ada Pang dan Korn berdua. Disana Pang sibuk bermain- main bola.
Sementara Korn duduk saja. Dan berdua mereka saling mengobrol.
“Kamu
pikir berapa lama Pak Pom akan menahan kita disini?” tanya Pang.
“Aku
pikir, sampai kamu memberi tahu kebenarannya. Aku melihat apa yang terjadi pada
hari itu,” jawab Korn. Dan Pang langsung teringat kejadian tentang Nack.
Pang
berterima kasih, karena Nack tidak bercerita. Kemudian dia menanyakan bagaimana
dengan Korn, apa Korn belum menemukan atau sudah menemukan tapi diam.
Didalam
ruangan gelap. Korn mencuci semua foto yang dipotretnya.
Kita menyadari arti dari mimpi ketika kita tidak
memimpikannya lagi. Yang lain menemukan bakat mereka, tapi aku menemukan sebuah
keterbatasan.
Pagi
hari. Koi datang keruangan klub fotografi. Disana dia menghampiri Korn yang
sedang sarapan. Dan dengan sikap santai Koi mengambil snack Korn dan
memakannya.
“Bukankah
kamu dari klub jurnalis? Apa yang kamu lakukan disini?” tanya Korn.
“Aku
hanya ingin mengobrol,” jawab Koi.
Pas
Koi melihat ruangan gelap, dengan bersemangat dia masuk kesana. Dan Korn
mengikuti untuk menghentikannya. Didalam ruangan gelap, Koi melihat semua hasil
potretan Korn yang sangat menarik, seperti ‘kami adalah anak biasa’.
“Kamu
yang mengambilnya, kan?” tanya Koi.
“kamu
pastinya sangat membenci murid Kelas Berbakat,” balas Korn.
“Siapa
yang tidak? Kecuali teman sekelasmu di kelas berbakat. Aku ingin menggali
tentang kelas berbakat. Bolehkah aku mewawancarai mu?”
“Tidak,”
balas Korn dengan tegas, lalu mau keluar.
“Apakah
kamu tahu kamu punya penganggum rahasia?” tanya Koi sambil tersenyum, lalu
keluar duluan dari dalam ruangan gelap.
Tags:
The Gifted