Network : GMM One
Korn
dan Koi menjadi sangat dekat. Mereka bermain bersama. Mereka mendengarkan musik
bersama. Mereka menghabiskan waktu bersama dari pagi hingga malam. Mereka
melakukan berbagai hal bersama. Mereka bersenang- senang bersama.
Dan
melihat Korn yang tampak sering tersenyum sendiri serta bahagia sekali, Claire
pun merasa sedikit heran.
Dimalam
hari. Saat Koi tertidur. Korn mendekati ingin mencium pipinya. Tapi tidak jadi,
karena tidak ingin menganggu.
Koi
membantu Korn mewarnai rambutnya. Dan Korn mengatakan bahwa jika mereka berdua
mereka memiliki warna rambut yang sama, orang mungkin akan melihat mereka
sebagai pasangan. Tapi sayangnya, karena Koi bukan murid berbakat, jadi dia
tidak bisa mewarnai rambutnya.
Korn
lalu menanyakan apa Koi memiliki pacar. Dan Koi membalas bahwa dia punya
seorang teman perempuan yang selalu datang menyelamatkannya. Koi adalah anak
orang miskin yang berakhir di sekolah kaya, karena bajunya lama dan terlihat
lusuh, dia selalu dikerjai.
Tapi
karena temannya ini menyelamatkannya, Koi jadi berpikir bahwa dia tidak kurang
dari yang lainnya seperti yang dipikirkannya. Dan Korn menanyakan apa Koi
lesbian.
“Itu
yang kamu dapat dari ceritaku?” tanya Koi dengan kesal.
“Kalau
begitu temanmu itu sekolah disini?”
“Tidak.
Dia sekarang tidak sekolah dimanapun.”
Koi
mengambil kontak lens dan memasangkan nya pada mata Korn. Lalu sesudah itu,
mereka berdua saling tersenyum. Dan perlahan Korn mendekatkan wajahnya pada
Koi, lalu dia mencium bibir Koi. Dan Koi tidak menolaknya.
Diruangan
Bu Ladda. Disana Bu Ladda menanyakan apa Koi sedang menyelidiki kelas berbakat?
Atau memacarai salah satu murid kelas berbakat? Dan Koi hanya diam saja.
“Mengecewakan.
Jika aku adalah kamu, aku akan keluar dari klub. Aku tidak dapat menahan malu
yang aku sebabkan sendiri,” kata Bu Ladda.
“Dunia
ini tidak adil. Beberapa orang selalu mendapat apa yang mereka mau. Yang lain,
bagaimanapun mereka berusaha, mereka tidak mendapatka apa yang mereka mau. Aku
ingin menjadi jurnalis, karena aku percaya aku dapat membawa kebenaran dunia
ini. hmm… aku pikir aku tidak bisa melakukannya,” cerita Koi.
Korn
yang sedari tadi berada disana, dia meminta Koi untuk berbalik dan tersenyum.
Namun dengan pesimis, Koi mengatakan bahwa dia tidak cantik dan berbalik
memandang ke arah lain.
“Kata
orang, perempuan itu cantik, ketika mereka jatuh cinta,” kata Korn. Dan Koi pun
tersenyum.
2
hari menjelang ujian tengah semester. Didalam ruangan Guru Pom. Disana dia
menasehati Korn bahwa dia tidak melarang Korn untuk pacaran atau mewarnai
rambut, tapi dia ingin Korn tetap memikirkan apa yang penting sekarang ini.
“Orang
yang memutuskan apa yang penting atau tidak. Itu adalah aku,” kata Korn.
“Apa
masalahmu, Korn? Aku mencoba yang terbaik. Aku selalu berkata bahwa pekerjaanku
disini adalah mendorongmu maju. Kenapa kamu tidak melihat hasil dari
keahlianmu? Biarkan aku bertanya padamu dengan serius. Apa yang kamu lakukan
hari ini?” tanya Guru Pom.
“Aku
mencoba… “
Guru
Pom langsung menasehati Korn yang telah mencoba menyembunyikan tentang
potensinya selama satu bulan. Dan dengan emosi, Korn bertanya apa yang harus
dilakukannya, apa dia harus bangga dengan potensi buruknya.
“Ini
bakat atau kutukan?” tanya Korn. Dan Guru Pom memarahi Korn karena telah
berpikir begitu, bukannya melihat dari sisi baiknya. Lalu dengan emosi, Korn
pun keluar dari dalam ruangan.
Pang
yang baru akan masuk ke dalam ruangan Guru Pom. Dia merasa heran, saat Korn
keluar dengan marah. Dan lalu Pang menemukan foto Koi milik Korn yang terjatuh.
Dengan
emosi. Korn mendekati Claire yang berada dikantin, dia menanyakan kenapa Claire
memberitahu Guru Pom. Dan Claire menjelaskan bahwa Guru Pom sudah tahu lama tentang
potensi Korn, dan Guru Pom hanya menanyakan detailnya saja padanya.
“Apa
lagi yang kamu katakan padanya?” tanya Korn.
“Dia
bertanya tentangmu dan gadis jurnalis itu,” jelas Claire.
Korn
marah kepada Claire. Dan Claire membalas
bahwa gadis jurnalis itu tidak tulus dengan Korn. Namun Korn tidak mau
mendengarkan dan pergi. Pang yang melihatnya, memanggil nya, tapi Korn tidak
memperdulikannya dan berjalan pergi.
Didalam
ruangan klub. Korn menjatuhkan semua barang diatas lemari dengan emosi. Dan melihat
itu, Koi mendekatinya dan berjongkok didepannya. “Aku keluar dari klub. Aku
tidak memerlukan apapun. Kecuali kamu,” kata Koi.
“Kamu
ingin mengenalku lebih dalam, kan?” balas Korn. Dan dengan gugup, Koi tersenyum
kecil.
Pang
melihat dan mendengar pembicaraan itu dari luar ruangan klub.
Malam
hari. Korn membawa Koi ke ruangan komputer. Disana Korn melakukan sesuatu
dikomputer. Dan melihat itu, Koi mengatakan bahwa jika ini bisa membuat Korn
dalam masalah, maka lebih baik Korn tidak perlu melakukannya.
“Mulai
sekarang, tidak ada penghalang diantara kita,” kata Korn. “Siap?” tanya Korn
lalu dia menekan tombol enter dan memperlihatkan sebuah video rekaman.
Tags:
The Gifted
koi nama aslinya siapa kak?
ReplyDelete