Network : GMM One
Satu
hari sebelum ujian tengah semester.
Diperpustakaan.
Guru Pom berdiri memandangin semua piagan serta piala yang berada dipajang
disana. Kemudian Direktur datang dan mengajaknya bicara. Sampai saat ini sudah
ada 15 ‘Gifted’, ada hal baik dan buruknya.
“Kamu
tahu mengapa kita punya lemari piala ini? Orang- orang lebih sering mengingat
hal buruk lebih jelas daripada hal bagus. Suatu hari akan datang waktu ketika
kita butuh dorongan semangat, mengatakan pada diri sendiri bahwa tidak ada
prestasi yang datang dengan mudah. Yang paling penting adalah untuk tetap maju
ke depan,” jelas Direktur. Dan Guru Pom mengiyakan.
Direktur
lalu menanyakan tentang para murid, karena ini sudah mau ujian tengah semester.
Dan Guru Pom menjawab bahwa murid Berbakat tahun ini sangat luar biasa, potensi
mereka lebih menyebar daripada kelas sebelumnya.
“Bahkan
Pawaret (Pang)?” tanya Direktur.
“Dia
belum memberi tahu saya apapun. Tapi saya merasa bahwa dia sudah menemukan
bakatnya,” jelas Guru Pom.
“Kamu
merasakannya?”
“Sangat
tidak beralasan, kan?”
“Apa
perasaanmu memberitahu tentang bagaimana luar biasanya dia?”
Guru
Pom teringat saat Pang memegang tangannya dan mengatakan sesuatu kepadanya.
Guru Pom merasa bahwa Pang jauh lebih luar biasa daripada Punn. Dan Direktur
membalas bahwa dia tidak sabar untuk melihatnya.
Wave
yang berada diluar ruangan mendengarkan semua pembicaraan tersebut.
T H E G I F T E D
Dilaboratorium.
Pang menggunakan stetoskop untuk mendengarkan suara jantung Ohm, kemudian Pang
memberikan perintah agar Ohm menutup matanya. Tapi Ohm tidak menutup matanya,
melainkan dia bertanya kenapa dia harus menutup matanya. Yang berarti Pang
tidak bisa menggunakan potensinya.
“Ini
pasti karena kamu memberikan perintah yang bodoh,” komentar Ohm.
“Tutup
matamu,” perintah Pang tegas sambil memegang bahu Ohm. Dan perintah itu
bekerja, karena Ohm tidak bisa membuka matanya sama sekali. Kemudian karena
saking cerewetnya Ohm, maka Pang menyuruhnya untuk menutup mulut juga, sehingga
Ohm tidak bisa berbuat mengatakan apapun.
“Itu
cukup!” perintah Pang sambil tertawa setelah puas. Dan Ohm pun langsung protes
bahwa Pang telah curang. Lalu Ohm merebut stetoskop yang dipakai oleh Pang,
karena dia ingin mencoba juga.
Namtaan
yang mendengar teriakan mereka membuka tirai pemisah. Dan saat melihat adegan
mereka berdua yang tampak sangat mesra. Namtaan langsung tersenyum dan menutup
kembali tirai pemisah.
“Tunggu!
Tunggu! Kembali!” teriak Pang dan Ohm bersamaan memanggil Namtaan.
“Bercanda.
Bagaimana percobaan kalian?” tanya Namtaan.
“Dari
apa yang kita pelajari sejauh ini, bakatku memerlukan 2 hal bersamaan. Pertama,
aku harus menyentuh orang itu. Kedua, aku harus merasakan detak jantung orang
itu,” jelas Pang membaca kan catatannya.
“Yang
berarti, jika hanya satu kondisi saja yang terpenuhi, itu tidak akan bekerja,”
tambah Ohm.
Namtaan
menyarankan agar Pang memberitahu Guru Pom, karena Guru Pom bisa membantu untuk
menganalisa dengan lengkap. Lalu melihat raut wajah Pang yang tampak tidak
bersemangat, maka Namtaan pun mengganti topik pembicaraan. Namtaan membahas
tentang UTS yang akan diadakan.
“Ayo!
Semangat!” teriak Ohm dengan penuh semangat.
“Ya!”
balas Pang dengan semangat juga.
“Hei…
hei… satu hal lagi. Lakukan yang terbaik, murid dari ruang 2 dan 8,” ejek
Namtaan sambil tertawa, karena dia berasal dari kelas 1. Dan Ohm serta Pang pun
langsung bergegas mengejar Namtaan yang sudah lari duluan.
Hari
UTS. Didalam ruang kelas masing- masing. Namtaan mengerjakan dengan serius. Ohm
terus berdoa dan menebak asal. Pang mengerjakan dengan serius juga, tapi dia
tampak sangat kebingungan dan pusing. Sementara Wave, dia duduk dengan santai
sambil memandang pemandangan diluar jendela.
Ditaman.
Saat Namtaan sedang sibuk mengajar. Ohm malah tiduran. Dan melihat itu,
timbullah ide jahil Pang. Dia bersama dengan Namtaan mencoret- coret muka Ohm
yang tertidur. Kemudian saat tiba- tiba Ohm terbangun dan sadar, Namtaan dan
Pang segera berlari sambil tertawa- tawa.
Ujian
akhirnya selesai. Dikamar Pang. Ohm serta Namtaan datang untuk merayakan
berakhirnya ujian. Lalu dengan heran, Ohm menanyakan kenapa tidak ada ujian
dari Program Gifted. Dan Namtaan membalas mungkin saja Guru Pom ingin mereka
fokus pada ujian.
“Sejujurnya,
walaupun kita berada di peringkat terbawah, kita tetap seorang ‘Gifted’. Disini
tidak perlu bersaing dengan siapapun,” jelas Ohm.
“Hei.
Tapi bukankah lebih baik jika kamu naik ke kelas yang lebih tinggi,” balas
Namtaan.
Pang
hanya diam saja, selagi Ohm dan Namtaan berbicara. Dan saat Namtaan menyadari
hal itu, maka dia pun bertanya. Lalu Pang menjelaskan bahwa dia bertanya- tanya
kenapa mereka bisa mendapatkan semua fasilitas disekolah ini.
“Jangan
katakan, kamu masih memikirkan tentang apa yang Koi katakan,” tebak Namtaan.
Dan Pang mengakui bahwa itu memang sedikit mengganggu nya.
“Ayolah,
jangan terlalu dipikirkan. Lihatlah Ohm, dia tidak stress karena apapun,” jelas
Namtaan, menyemangati Pang.
“Oi…
aku juga stress. Stress memikirkan bagaimana cara kita harus merayakannya,”
canda Ohm.
Karena
Ohm telah mengotori kamar, maka Namtaan pun mengajak mereka untuk
membersihkannya. Dan lalu Pang pun memberikan usul untuk membuat kuis, siapa
yang kalah harus membersihkan kamar. Kemudian sambil mengejek Pang yang berasal
dari ruang 8, Ohm menerima usulan itu.
Lalu
Namtaan pun mengajukan pertanyaan kepada mereka berdua. Dan hebatnya, Pang
berhasil menjawab dengan benar. Mendengar itu Namtaan pun merasa kagum,
sementara Ohm tidak percaya. Ohm menyerang Pang dengan kertas dan bantal,
karena menurutnya Pang telah curang. Dan Pang pun membalas balik.
Kemudian
tanpa sengaja, bantal itu malah terlempar mengenai Namtaan. Dan mereka berdua
pun langsung terdiam. Namun ternyata Namtaan ikut bermain lempar bantal bersama
mereka. Namtaan mulai menyerang balik mereka berdua.
Tiba-
tiba saja disaat itu, mereka bertiga mendapat pesan dari Guru Pom yang menyuruh
semua murid Gifted untuk berkumpul di auditorium, karena UTS akan segera
dimulai.
Didalam
auditorium. Semua murid telah berkumpul, lalu Ohm dan Pang yang terlambat
saling menyalahkan satu sama lain. Sementara Namtaan hanya diam saja mengikuti
mereka berdua. Lalu disaat itu, Direktur datang. Jadi mereka duduk dengan rapi
di bangku masing- masing.
Direktur
menyapa mereka semua. Dia memperkenalkan dirinya dan mengatakan bahwa dia kagum
kepada mereka semua, termaksud Pang, dia tidak sabar untuk mendengar tentang
bakat Pang. Dan Pang mengiyakan.
“Apa
kalian menyadari kenapa setiap sekolah punya legenda? Kejadian misterius aneh
yang tidak terpecahkan? Itu karena setiap sekolah punya rahasia yang tidak
boleh diketahui oleh orang biasa,” jelas Direktur.
Kemudian
ujian pun dimulai. Ujian akan dimulai sampai jam 12, siapa yang berhasil
mendapatkan nilai tertinggi akan mendapatkan satu permintaan yang akan
dikabulkan.
“Kalau
saya meminta untuk mengeluarkan murid dari Program Gifted, apa boleh?” tanya
Wave sambil mengangkat tangannya. Dan dengan tegang setiap orang menantikan
jawaban Direktur. Sementara Pang, dia langsung merasa kesal, karena dia tahu
siapa yang Wave maksud.
Direktur
tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan Wave. “Aku berharap kalian berhasil
pada ujian ini. Semoga kalian menikmati menyelesaikan misteri ini. Itu akan
memberikan pengalaman yang bagus bagi ‘Gifted’ seperti kalian.”
Setelah
Direktur pergi. Guru Pom memulai ujiannya. Dia membuka dan memperlihatkan
sebuah video kepada mereka semua.
Sejak 2003, sebuah
legenda telah menyebar di SMA Ritdha. Suara aneh selalu terdengar setiap malam
seperti ini. Tik.. tik.. aaahhh .. suara itu mungkin berhubungan dengan
kematian seorang gadis.
Dihari dimana Olimpiade
Kimia Nasional sedang dilaksanakan. Dia mati secara misterius. Dikatakan bahwa
kemarahannya yang membuat semua murid mendengar suara aneh itu.
Mungkinkah arwahnya
ingin memberitahu pesan tertentu?
Pang
menemukan sebuah alat kecil serta surat dari dalam lacinya. Kemudian setelah
video selesai ditayangkan, tiba- tiba saja dari arah belakang mereka, terdengar
suara teriak seorang gadis yang sangat nyaring.
Dan
saat mereka semua melihat kebelakang. Seorang mayat wanita telah berada disana.
Tags:
The Gifted
Lanjuuut yaaa min...baguss ko critanyaa
ReplyDelete