Sinopsis Lakorn : Happy Birthday Episode 09-1
Images by : GMM Tv
Roh
Tharnnam kembali dan menemui Tonmai. Tonmai sangat senang melihatnya dan
memeluknya sambil menangis. Dia mengira kalau Tharnnam tidak akan pernah
kembali lagi.
“Kau
merindukanku?”
“Ya.”
Tharnnam
membelai rambut Tonmai, dan kemudian memintanya berhenti menangis. Tonmai
menghapus air matanya dan bertanya kemana Tharnnam menghilang?
“Aku
pergi ke tempat, dimana aku merasa aman. Tempat yang terasa tidak asing,” ujar
Tharnnam dan mengingat saat dia masuk ke dalam air yang dalam. “Tapi, aku
kembali karenamu. Apa kau senang?”
“Aku
mengusirmu hari itu, makanya kau pergi kan? Ketika kau pergi, aku belajar
banyak hal. Tapi, tidak ada kehadiranmu sangat membosankan. Aku minta maaf.
Jangan pernah pergi lagi,” pinta Tonmai. “Janji?”
Dan
Tharnnam tersenyum dan mengangguk.
“Sebenarnya,
aku harusnya minta maaf padamu. Karena aku tidak pernah lupa kenapa aku ingin
mati saat itu. Aku dapat mengingat segalanya bahkan perasaanku,” akui Tharnnam.
“Kenapa
kau harus bohong?”
“Karena
aku mencuri ulang tahunmu, menjadi hari kematianku. Semua kebahagiaan yang
harusnya kau dapatkan, menjadi pergi karenaku. Tapi, dapat bertemu denganmu
seperti keajaiban. Jika aku dapat terlahir kembali, aku ingin melakukan
segalanya untuk membuatmu bahagia. Aku ingin mengingatku hanya untuk hal baik,
membuatmu tersenyum dan tertawa. Tapi di sisi lain, apa yang kau berikan padaku
membuatku sangat bahagia. Aku merasa seperti mempunyai hidup baru. Dan ini
hidup yang menyenangkan. Jadi, aku tidak ingin kamu hidup dalam kenangan lamaku
yang membuat semua orang yang ku cintai menderita. Tapi, aku janji mulai dari
sekarang, aku tidak akan berbohong lagi. aku akan menghabiskan waktu yang ku
punya dengan membuatmu merasa bahagia. Apapun yang kau inginkan dan kemanapun
kau ingin pergi, aku akan mewujudkannya. Bagaimana?” jujur Tharnnam dan
menangis.
“Aku
tidak mau tahu apapun sekarang. Aku tidak peduli apa yang terjadi padamu atau
apa yang kau lakukan. Kau tetap kakakku. Bagiku, itu sudah cukup,” ujar Tonmai
tersenyum. “Itu berarti yang kau bilang, kau tidak bisa kemanapun jika bukan
aku yang membawamu, adalah bohong?”
“Um.
Aku ingin dekat denganmu sedapat mungkin. Tapi mulai sekarang, jika ada tempat
yang tidak ingin untuk aku ikut, aku akan memberikanmu privasi. Atau kalau kau
jika romantisan dengan Noina.”
Mendengar
nama Noina, membuat Tonmai merasa kesal. Tharnnam jelas heran dan mengira kalau
Tonmai bertengkar dengan Noina. Tonmai tidak mau membahasnya dan mengajak
Tharnnam untuk ikut dengannya ke sekolah saja besok.
Episode 09
– Hidup Baru
Di
malam hari, saat Tonmai tertidur, Tharnnam berdiri di dekat jendela. Di tempat
lain, Tee juga tidak bisa tidur, dia teringat saat melihat sosok Tharnnam dalam
diri Tonmai saat di danau. Dan Tharnnam juga mengingat hal itu.
Tharnnam
tersenyum getir mengingat hal itu. Dia menangis.
--
Orn
berada dalam kamar sendirian, dan Chet masuk menemuinya. Orn marah dan bertanya
kenapa Chet menggunakan kekerasan pada putra mereka tadi? Apa yang terjadi? Apa
Tonmai salah, hingga di kurung dalam kamar tadi?
“Selama
dia lahir, kau tidak pernah peduli dengannya. Kau hanya memikirkan Tharnnam,”
marah Orn. “Apa kau menyanyangi Tonmai?”
Chet
hanya diam, dan malah memutuskan untuk keluar kamar. Orn jelas semakin kecewa.
--
Noina
baru pulang dan Chompu jelas langsung bertanya kemana saja dia seharian? Dan
kenapa mukanya sangat muram? Noina tidak menjawab dan mulai makan malam.
“Dengar,
bu. Hari ini, aku ingin berbaikan dengan Tonmai. Tapi… tapi… masalahnya. Aku
hendak pergi ke tempat Tonmai, tapi sebelum aku sampai di rumahnya, aku melihat
Pak Chet bicara dengan P’Tee. Apa mereka saling kenal? Kenapa P’Tee ada di
sana? Dan cara mereka bicara tidak bagus. Sebelum Pak Chet pergi, aku dengan
dia bilang : “Simpan permintaan maaf itu
untuk dirimu sendiri.” Apa yang terjadi, bu? Apa ibu tahu sesuatu? Kau kan
berada di tahun yang sama (sekolah) dengan P’Tee, jadi pasti tahu.”
Chompu
terlihat berpikir, tetapi dia menjawab tidak tahu apapun. Dia tidak
menyelesaikan sekolahnya dan lagipula itu urusan mereka. Noina dapat menebak
kalau ibunya pasti merasa penasaran juga, kan? Chompu membantah, dia lebih
ingin tahu mengeni Tonmai dan Noina.
“Aku
belum berbaikan dengan Tonmai. Aku akan mencobanya lagi besok. Tapi, tentang
P’Tee, apa yang terjadi?”
“Uh..
berhenti. Jangan ikut campur. Itu bukan masalahmu. Kau harus menyelesaikan
masalahmu saja.”
--
Esok
hari,
Tonmai
dan Tharnnam berangkat sekolah bersama. Dan Noina sudah menunggu di depan rumah
untuk berangkat bersama Tonmai. Tetapi Tonmai tidak suka melihatnya. Tharnnam
menegur Tonmai untuk memberikan kesempatan pada Noina yang sudah sengaja datang
sampai depan rumah untuk berangkat bersama.
“Hari
ini cuaca sangat cerah untuk memulai hari yang baru. Mari lupakan semua hal
buruk yang sudah terjadi,” bujuk Noina.
Dan
Tonmai masih saja mengacuhkannya. Noina tidak tahan dan meminta maaf atas semua
kesalahannya dan meminta untuk berbaikan. Tonmai tersenyum kecil tetapi dia
masih berpura-pura marah. Terpaksa, Noina memeluknya dari belakang dan tidak
akan melepaskannya hingga dia mau berbaikan. Tharnnam tersenyum melihatnya dan
menyuruh Tonmai untuk memaafkan Noina. Setelah berbagai perjuangan yang di
lakukan Noina, akhirnya Tonmai mau juga berbaikan. Mereka bahkan sudah mulai
bercanda lagi.
“Aku
berangkat duluan ya, Tonmai. Ku berikan kau privasi untuk bersama Noina,” ujar
Tharnnam dan jalan duluan.
Tharnnam
melewati depan rumah Tee dan berdiam diri di depan rumah. Noina yang melihat
rumah Tee langsung berhenti juga dan berharap bisa bertemu dengan P’Tee. Tonmai
sampai harus menariknya pergi dari sana. Tharnnam mengikutinya.
Dan
tidak lama, P’Tee keluar dan melihat Tonmai bersama Noina.
--
Tonmai
dan Noina tiba di kelas. Dan saat dia melangkah masuk ke dalam kelas, semua
siswi perempuan di kelasnya langsung heboh menyambutnya. Jelas saja Tonmai
kebingungan. Noina juga bingung.
Ternyata
para siswi itu sudah melihat berita mengenai Tonmai bersama dengan P’Tee, dan
mereka meminta Tonmai mempertemukan mereka. Tonmai masih tidak mengerti yang
terjadi. Dan Noina memberikan foto yang tersebar, saat P’Tee dan Tonmai berada
di stasiun kereta api.
Noina
berusaha mengalihkan perhatian dengan membicarakan hal baru. Dan berhasil.
Tharnnam yang tidak mengetahui hal itu, bertanya pada Tonmai apa yang terjadi.
Tonmai hanya menjawab akan menceritakannya nanti.
--
Tee
pergi menemui Pana di sekolah. Dia menggunakan kacamata hitam dan topi. Pana
jelas kaget melihatnya datang lagi ke sekolah. Dan Tee meminta bantuan Pana
untuk mempertemukannya dengan Tonmai, ada hal penting yang ingin di
bicarakannya. Dia sampai memohon.
Dan
akhirnya, Pana pergi ke kelas Tonmai lagi dan memohon izin untuk membawa Tonmai
keluar. Ada orang yang ingin bertemu dengan Tonmai. Tharnnam langsung ikut. Dan
Noina jelas heran, siapa lagi yang mencari Tonmai.
Seperti
biasa, Pana membawa Tonmai ke ruangan bekas lab sains. Dan Tonmai sudah tahu
kalau yang mencarinya pasti adalah Tee. Dan benar, Tee sudah di dalam dan
menunggunya.
“Dapatkah
kau memberitahuku, apa itu kemarin?” tanya Tee langsung.
“Aku
sudah bertemu lagi dengan P’Tharnnam,” beritahu Tonmai dan melihat ke arah
Tharnnam. “Sekarang, P’Tharnnam ada di sebelahku.”
Tee
langsung menatap ke sebelah Tonmai, dan tentu dia tidak melihat apapun. “Apa
yang ku lihat kemarin adalah nyata?”
Tonmai
langsung menggenggam tangan Tharnnam untuk membuktikannya. Dia membiarkan
Tharnnam merasuki tubuhnya. Dan Tharnnam benar-benar merasuki tubuh Tonmai. Mata
Tee tidak berkedip, dia seolah melihat sosok Tharnnam di dalam tubuh Tonmai.
Tags:
happy birthday