Khun
Chai Puttipat (2013) Episode 1 - Part 4
Network
: Channel 3
Di dalam kantor Guru. Ingorn menolak saran dari Guru Boot,
karena menurutnya Keaw itu gadis yang kotor dan kampungan, jadi Keaw tidak
cocok untuk mengikuti kontes kecantikan.
“Dia sangat cantik ketika dia mengenakan sesuatu yang
cantik,” jelas Guru Boot, tapi Ingorn tetap tidak percaya dan dengan kasar
mengatai Keaw. Lalu untuk membuktikan perkataannya, maka Guru Boot pun meminta
Ingorn menunggu, dan Keaw mengikutinya keluar sebentar.
Di rumah sakit. Chai Pat dan Yodsawin saling mengobrol
mengenai operasi hari ini. Kemudian dengan ramah, Yodsawin menawarkan diri
untuk membantu Chai Pat dalam mengurus pernikahan. Dan dengan heran Chai Pat
pun bertanya tidak mengerti tentang pernikahan siapa yang Yodsawin maksud.
“Eh… Khun Chai. Setiap orang dirumah sakit sudah tahu. Jangan
bersikap seperti kamu tidak tahu apapun,” kata Yodsawin, mengira Chai Pat
berpura- pura.
“Tunggu. Aku akan menikah? Segera? Dengan?” tanya Chai Pat
tidak mengerti.
Sebelum Yodsawin sempat menjawab, Marathee beserta rekan
suster nya datang. Dengan sikap akrab, Marathee memanggil Chai Pat dan
memberitahu kan bahwa Nenek Aiet menyampaikan agar Chai Pat pulang ke rumah,
karena Nenek Aiet memiliki sesuatu yang mau dikonsul kan.
“Suster M.L. Marathee begitu manis. Kamu menjaga Dokter Khun
Chai dengan baik,” komentar rekan suster 1 marathee.
“Aku tahu. Jika tidak ada seorang pun yang memaksa nya
pulang, Dokter Khun Chai mungkin akan tinggal semalam di rumah sakit. Sejak
setiap orang bisa menghubunginnya kapan pun. Untungnya ada suster Marathee,
hanya dia yang bisa membuat Dokter Khun Chai mendengarkanmu,” tambah rekan
suster 2 Marathee.
Mendengar pujian kedua rekannya, Marathee tampak senang,
namun dia merendah dan membalas bahwa itu tidak benar. “P’Chai tidak pernah
mendengarkan ku,” kata Marathee dengan menyebut nama Chai Pat tidak menggunakan
gelar dokter, seolah mereka berdua akrab. Dan Yodsawin tersenyum mendengar itu.
“Khun Chai. Nikmatilah waktu mu. Sejak kamu free hari ini,
pulang lah dan beristirahat lah,” kata Yodsawin, pamit.
Namun sebelum Yodsawin pergi, dengan segera Chai Pat memegang
lengan nya dan menahannya. Dengan sedikit mendesak, Chai Pat mengatakan bahwa
dia tidak free, karena kan ada rapat mengenai pembangunan yayasan yang harus
dibahas. Dan dengan raut kebingungan, Yodsawin menatap Chai Pat, karena setahunya
tidak ada rapat, tapi karena Chai Pat terus mendesak, maka Yodsawin pun jadi
mengerti dan mengiyakan.
Kemudian Chai Pat pun pamit untuk pergi duluan kepada
Marathee. Dan dengan segera Yodsawin mengikutinya.
Setelah berjalan agak jauh, Yodsawin menanyakan dengan heran,
kenapa Chai Pat tidak mau pulang. Dan Chai Pat langsung menjelaskan bahwa dia
tidak akan menikah dengan Marathee, dia bahkan tidak pernah memikirkan tentang
itu.
“Tapi Marathee adalah tunangan mu dari kamu kecil kan,” kata
Yodsawin.
“Itu tidak benar. Aku tidak pernah punya tunangan. Tolong
bantu aku membenarkan gosip ini,” balas Chai Pat dengan tegas.
Sambil tersenyum, Guru Boot memanggil Ingorn yang sedang
memandang keluar jendela. Dan ketika Ingorn berbalik, lalu melihat betapa
cantik nya Keaw, dia menjadi takjub dan kagum.
“Tolong ikutilah Kontes kencatikan Miss Thailand sebagai
perwakilan dari provinsi Ayutthaya dan dibawah nama salon kecantikan Ingorn,”
kata Ingorn sambil memengang tangan Keaw.
“Tidak. Tidak mungkin,” balas Keaw menolak dan menarik
tangannya.
Diruang tamu. Keempat saudara Chai Pat, membahas tentang tipe
wanita kesukaan Chai Pat. Dan Chai Pee tiba- tiba teringat bahwa sebentar lagi
akan diadakan kontes kecantikan, dan dia mengajak mereka semua untuk bertaruh.
“Aku akan pastikan untuk membawa P’Chai Pat melihat kontes
kecantikan itu. Mari lihat. Jika paha wanita terbuka di depan P’Chai Pat,
petapa kita itu apa hanya akan duduk dan melihat atau tidak,” jelas Chai Pee.
“Kamu bilang kamu akan membawa Chai Pat melihat kontes kecanitkan.
Aku bertaruh dia tidak akan kesana. Lupakan tentang duduk dan melihat. Chai Pat
bukan jenis orang yang suka menyukai kontes ini,” balas Chai Yai.
“Bahkan jika Chai Pat melihat paha terbuka para wanita di
depannya, dia tidak bisa memikirkan apapun, kecuali kaki manusia. Kaki manusia
memiiki kerangka, saraf, kulit, dan otok. Apa dia sakit atau tidak? bagaimana
mengobatinya?” kata Chai Ruj.
“Tidak mungkin. P’Chai adalah manusia juga. Dia pria seperti
kita. Tidak ada yang tahan dengan paha wanita,” kata Chai Lek. Dan Chai Pee
setuju.
Jadi hasil akhirnya adalah. Chai Lek dan Chai Pee yakin bahwa
Chai Pat akan mau pergi dan tergoda. Sementara Chai Yai dan Chai Ruj yakin
bahwa Chai Pat tidak akan mau pergi dan tidak akan tergoda. Pemenang nya bakal
mendapatkan makanan gratis di Pantai Bangsean. Dan semua nya setuju.
Marathee mengadu kepada Ayahnya, karena akhir- akhir ini Chai
Pat bersikap dingin kepadanya. Dan dengan emosi, Taewapan membalas
kenapa Marathee memiliki banyak sekali masalah.
“P’Chai
Pat bukan hanya dingin kepada P’Marathee, tapi dia juga dingin kepada semua
wanita di dunia. Dia tidak suka wanita,” jelas Rampa kepada mereka berdua.
Menurut Rampa jika Marathee ingin mendekati Chai Pat, maka Marathee harus
berhenti bergaya menyolok, dan mengejar- ngejar seperti ini.
Tapi
Taewapan tidak setuju dengan Rampa, menurutnya Chai Pat adalah dokter dan
Marathee adalah suster, jadi mereka berdua sudah sangat cocok bersama, bahkan
takdir sudah menentukan begitu, jadi tidak akan ada yang bisa mengubah takdir ini.
“Ayah.
Aku pasti akan menikah dengan P’Chai Pat. Aku akan punya cukup uang untuk
membeli segala yang ku inginkan. Aku akan memberi Ayah uang. Aku akan
menggunakan uangnya untuk memperbaiki tempat kita. Lebih penting, aku bisa
mendapatkan semua barang yang aku ingin kan dari Yokfah department store (Milik
kakek Chai Pat dan Chai Lek),” jelas Marathee, mulai berangan- angan tentang
barang mewah apa yang ingin di belinya.
“Kamu
harus meminta Chai Pat membuka klinik. Lihat Katesara, dia pemilik toko
desserts. Apa kamu tahu betapa sulit nya dia sebelum dia bisa menghasilkan
uang? Jika kamu membuka klinik, hanya perlu menyuntik atau mengobati pasien
deman, dan menjual obat penawar sakit. Kamu akan mendapat kan banyak
pendapatan,” jelas Taewapan, ikut berangan- angan terlalu tinggi.
Mendengar
semua angan- angan ketinggian keluarganya, Rampa langsung menjelaskan bahwa
Chai Pat telah mengetahui rencana mereka, sehingga dia tidak mau menikah dengan
Marathee. Dan Chai Pat itu terlalu mendedikasikan diri untuk para pasien, jadi
jika pasien tidak punya cukup uang, pasti Chai Pat yang akan membayar untuk
mereka.
“Jadi,
aku perlu mengubah karakter ku. Aku akan melakukan pekerjaan baik. Aku mesti
bernampilan rapi, sederhana, dan berpura- pura baik di depan P’Chai Pat. Hari aku
menikah dengannya dan mendapatkan surat pernikahan. Hari itu aku akan melakukan
segala yang ku inginkan,” jelas Marathee sambil tersenyum jahat. Dan Taewapan
juga sama.
Malam
hari. Di rumah. Chai Pat bermain piano. Dan melihat itu, Nenek Aiet berpikiran
bahwa Chai Pat pasti merasa kesepian, karena dia belum memiliki pasangan, dan
hanya sibuk bekerja saja.
Lalu
Nenek Oon menyarankan agar Nenek Aiet segera melamar kan Marathee untuk Chai
Pat, karena jika mereka terus menunggu, takutnya Chai Pat akan menikah dengan
wanita kelas rendahan yang vulgar. Dan Nenek Aiet pun berpikir.
Pagi
sampai siang hari, diitaman, Keaw berjualan bunga jasmine garland. Malam hari,
dirumah, Keaw membuat bunga jasmine garland dengan menggunakan cahaya bulan
sebagai penerang, sehingga kadang Keaw bisa tidak sengaja melukai tangannya nya
sendiri.
Di
hari selanjutnya. Keaw bekerja membersihkan rumah orang, menyetrika, mencuci
baju, dan berbagai pekerjaan rumah. Dan setelah semua selesai, dia akan
mendapatkan bayaran.
Kemudian
setelah selesai bekerja. Keaw duduk didepan rumah dan menceleng semua uang yang
didapatkan nya hari itu. Keaw juga tidak lupa untuk mengucap syukur.
Tags:
Khun Chai Puttipat