Network
: Channel 3
Keaw
sama sekali tidak bisa mengelak lagi, dan dia menjadi panik harus melakukan
apa. Apalagi ketika General Pinit berjalan perlahan untuk mendekatinya. Lalu sebelum
General Pinit sempat memeluk nya, dengan sengaja Keaw langsung berteriak ke
sakitan sambil memegang perutnya. Dan General Pinit pun menjadi cemas.
Melihat
itu, Nun langsung mengatai Keaw dan menyuruh Keaw untuk berhenti berakting.
Tapi Keaw tidak mau, dia mengatakan bahwa dia berlari ke sini karena perutnya
sangat sakit sekali.
Nun
menjadi emosi dan ingin menghampiri Keaw, tapi Ingorn menahan tangan Nun agar
tidak melakukan kekerasan, karena sedang ada General Pinit. Dan General Pinit
yang percaya kepada akting Keaw, dia memanggil perawat dan menyuruh mereka
untuk merawat Keaw.
“Keaw!
Tahan ya,” kata General Pinit dengan lembut.
Diluar
ruang bioskop. Chai Pat berjalan mondar- mandir dengan gelisah, dan melihat itu
seorang penjaga bioskop mendekatinya. Si Penjaga mengira bahwa Chai Pat ingin
ke toilet, tapi tidak tahu dimana, jadi dia menunjukan arahnya.
“Aku
tidak mau,” kata Chai Pat dengan sedikit keras. Lalu berjalan ke arah pintu
keluar.
Dirumah
sakit. General Pinit ingin menyentuh Keaw yang terus meringis kesakitan, dan
dengan ketakutan Keaw langsung berteriak agar General Pinit jangan menyentuhnya.
Dan karena itu, maka General Pinit pun tidak jadi menyentuh Keaw.
Lalu
tepat disaat itu, Yodsawin dan Piangporn datang. Dengan sopan, Yodsawin meminta
agar General Pinit serta semua nya bisa keluar dari ruangan. Tapi dengan marah
General Pinit berteriak bahwa dia tidak mau keluar, dan dia menanyakan dimana
Chai Pat.
“Saya
bisa menyembuhkan dia, pak,” kata Yodsawin.
“Keaw
butuh dokter yang terbaik di rumah sakit ini!! Hanya Dokter Khun Chai
Puttipat!! Dalam sejam, jika Dokter Khun Chai tidak muncul, kalian akan dipublikasi
kan!” teriak General Pinit, mengancam mereka.
Keaw
langsung pura- pura meringis kesakitan lagi. Dan dengan cemas, General Pinit
ingin menyentuhnya. Tapi Keaw langsung mengelak. Sementara Yodsawin dan
Piangporn menjadi kebingungan harus melakukan apa.
Yodsawin
dan Piangporn berdiskusi harus melakukan apa. Chai Pat sedang pergi menonton.
Direktur sedang ada rapat, jadi tidak mungkin dia bisa datang ke sini. Lalu
Yodsawin memutuskan agar mereka menghubungin Prof. Suchat, dokter senior di
rumah sakit ini.
Tapi
sebelum Piangporn akan pergi untuk memanggil Prof. Suchat. Chai Pat menelpon.
Dan mengetahui itu, Yodsawin langsung menjelaskan semuanya kepada Chai Pat.
Lalu saat Yodsawin menyebutkan nama Keaw, tiba- tiba saja Chai Pat mematikan
telpon nya. Dan Yodsawin pun menjadi kebingungan.
Ingorn
memarahi Krit yang telah berbuat bodoh. Dan Krit membela diri, dia mengatakan
bahwa dia hanya ingin membantu Ingorn membawa Keaw pulang, tapi Keaw malah
melarikan diri dan berpura- pura sakit.
Dengan
kesal, Nun pun ingin langsung balik ke kamar Keaw untuk memarahinya. Tapi
Ingorn langsung menyuruhnya untuk tidak bertindak bodoh. Dan mereka bertiga pun
mulai berpikir harus bagaimana.
Chai
Pat datang. Dan General Pinit langsung menyingkir sedikit untuk membiarkan Chai
Pat memeriksa Keaw. Namun sebelum Chai Pat akan memeriksa Keaw, tepat disaat
itu, Ingorn beserta dengan kedua anaknya masuk ke dalam kamar.
Dan
raut wajah Keaw langsung berubah menjadi seperti panik serta ketakutan,
menyadari hal itu, dengan tegas Chai Pat pun menyuruh mereka semua untuk
menunggu diluar.
“Orang
yang tidak ada hubunganya, keluar!! Keluar!! Keluar!! Dokter perlu memeriksa
Keaw,” kata General Pinit dengan nada keras kepada Ingorn serta kedua anak
Ingorn.
Setelah
mereka bertiga keluar. Dengan tegas Chai Pat menyuruh General Pinit untuk
keluar juga. Dan dengan terpaksa, maka General Pinit pun keluar. Kemudian
Piangporn ikut keluar dan menutup pintu.
“Berhenti
bertingkah kekanakan! Beritahu aku mana yang sakit,” kata Chai Pat dengan
tegas, karena Keaw terus meringis serta mengeluh kesakitan. Dan Keaw terdiam.
Dibioskop.
Marathee merasa sangat marah, ketika dia mengetahui bahwa Chai Pat
meninggalkannya. Dan malah menyuruh Somboon untuk mengantar nya pulang.
Saat
Keaw menolak untuk diperiksa, dan malah meminta izin untuk di biarkan menginap
satu hari lagi saja di rumah sakit. Dengan tegas, Chai Pat mengatakan bahwa
jika Keaw tidak membiarkan nya untuk memeriksa, maka dia tidak tahu apa harus
membiarkan Keaw menginap disini atau memperbolehkan Keaw keluar.
Tepat
disaat itu, Piangporn datang membawakan alat pemeriksaan. Dia membujuk Keaw
untuk mau diperiksa. Tapi Keaw langsung mengelak, tidak mau di sentuh.
“Jika
kamu mengizinkan ku untuk tinggal disini malam ini saja, maka besok pagi aku
pasti sudah akan baikan. Dan tolong beritahukan kepada General serta Khun
Ingorn untuk pulang duluan,” kata Keaw dengan cepat.
“Penyakit
jenis apa ini? Kamu terus saja sakit,” kata Chai Pat.
Dengan
kebingungan, Keaw berpikir sejenak, lalu dia berbohong dengan alasan yang tidak
masuk akal sama sekali. Dan mendengar itu, Chai Pat dan Piangporn tersenyum
kecil, karena mereka tahu bahwa Keaw telah berbohong.
Kemudian
Chai Pat menyuruh agar Piangporn keluar dan menemui wali Keaw untuk
memberitahukan bahwa dia akan keluar sebentar lagi.
Setelah
Piangporn keluar dari dalam kamar dan menutup pintu. Chai Pat langsung meminta
Keaw untuk menceritakan segala yang terjadi secara jujur. Namun karena masih
ragu, maka Keaw pun terus berakting kesakitan dan berbohong. Dia berbohong
bahwa dia sakit Hernia. (Hernia
adalah jenis penyakit yang biasa di alami pria).
Chai
Pat yang telah mengetahui bahwa Keaw berbohong, dia menasehati bahwa Keaw tidak
bisa terus menggunakan alasan sakit untuk bisa tinggal di rumah sakit.
“Jujurlah. Ada masalah apa? Mengapa kamu tidak mau memberitahu ku?”
“Aku
tidak punya masalah,” kata Keaw, masih tidak berani untuk bercerita.
“Apa
kamu yakin?” tanya Chai Pat dengan tegas sambil menatap mata Keaw secara dekat.
“Ya.”
“Berbaringlah.
Buka bajumu dan biarkan aku melihat perutmu. Aku perlu memeriksa mu,” kata Chai
Pat sambil mau membuka baju Keaw. Dan dengan cepat Keaw langsung mengelak.
Lalu
Chai Pat menjelaskan bahwa dia mau memeriksa Keaw, karena penyakit hernia
terjadi di daerah sekitar perut, maka Keaw harus membuka baju. Dan dengan
ketakutan, Keaw langsung mengatakan bahwa dia sudah baik- baik saja sekarang.
“Mengapa
kamu menjadi seperti ini? Barusan bilang. Mengapa kamu tidak mengizinkan ku
untuk memeriksa mu?” tanya Chai Pat seperti mengancam Keaw.
“Aku
mohon padamu, Khun Chai. Aku minta maaf. Aku tidak bermaksud untuk melakukan
itu,” pinta Keaw sambil melipat tangannya.
“Khun
Keaw. Kamu merepotkan ku dan setiap orang disini. Ini terlalu berlebihan!
Disini rumah sakit, bukan hotel! Kamu tidak bisa tinggal disini sesukamu. Kamu
pilih, pulang ke rumah atau jujur,” kata Chai Pat dengan tegas, menunggu
jawaban Keaw. Dan Keaw diam, kebingungan.
Chai
Pat terus berusaha untuk menyakinkan Keaw agar jujur, tapi Keaw masih saja
ragu. Dan karena itu, Chai Pat pun mengancam Keaw, dia mengatakan bahwa jika
Keaw tidak mau bercerita dengan jujur, maka sekarang dia akan memberitahu
General Pinit dan Ingorn bahwa Keaw berpura- pura sakit.
Mendengar
itu, Keaw langsung memegang tangan Chai Pat dan menahannya. Dia memohon agar
Chai Pat jangan melakukan itu.
“Jika
kamu tidak mempercayai ku, tidak menganggap ku sebagai teman, tidak mau jujur. Aku
punya alasan untuk tidak menolong mu,” kata Chai Pat dengan tegas.
“Aku
minta maaf,” kata Keaw sambil meneteskan air mata.
“Air
matamu. Mungkin bekerja dengan yang lain, tapi tidak padaku. Hal yang ku ingin
kan adalah kebenaran. Simpan saja air mata mu itu untuk General Pinit,” balas
Chai Pat dengan sikap seolah cuek.
Mendengar
nama General Pinit disebut, Keaw langsung memandangin Chai Pat. Dan Chai Pat
lalu menjelaskan bahwa dia tahu, General Pinit mengirimkan pengawal dan
membayar rumah sakit Keaw, itu pasti ada maksudnya, dan itulah mengapa Keaw
berpura- pura sakit dan tidak mau pulang, karena Keaw ingin menaikan harga
menjadi lebih tinggi.
“Jika
kamu berpikir bahwa aku jenis orang seperti itu, kemudian kirim kan lah aku
kepada General,” kata Keaw dengan sedih. Dan Chai Pat terdiam.
Dirumah.
Marathee memukul- mukul tempat tidur menggunakan jas Chai Pat, dan Rampa pun
menghentikannya, karena itu adalah jas mahal. Lalu Marathee pun berhenti
memukul dan mulai mengomel.
Marathee
merasa telah dipermalukan oleh Chai Pat, karena Chai Pat telah meninggalkannya
sendirian. Dia bertanya apa yang akan wartawan pikirkan ketika melihat itu. Dan
Rampa meminta Marathee untuk tetap tenang.
“Dulu
kita bermain dengan Khun Chais di rumah. Kemudian mereka membuat kita marah dan
kita memberitahu Nenek. Lalu apa yang terjadi?” tanya Rampa.
Sambil
tersenyum jahat Marathee menjawab,”Mereka di hukum.”
“Setelah
itu?”
“Mereka
tidak mau bermain dengan kita lagi.”
“Itu
benar. Apa kamu mengerti sekarang? Jika Nenek memaksa P’Chai Pat, menurut mu
apa yang akan terjadi?” tanya Rampa lagi.
“Dia
mungkin berpikir aku pengadu dan mengganggu, jadi dia menjauh dari ku!!”
Rampa
menjelaskan bahwa itu benar, jika Marathee tidak mengadu dan membiarkan Chai
Pat, maka ketika Nenek tahu, dia akan berpikir bahwa Marathee begitu
pengertian, karena mengerti akan situasi dan tanggung jawab Chai Pat. Lalu
Nenek akan semakin mendukung Marathee.
“Benarkah?”
tanya Marathee dengan senang.
Chai
Pat memberikan sapu tangannya, namun Keaw tidak mengambilnya. Kemudian Chai Pat
pun mengatakan bahwa Keaw menjadi seperti ini adalah karena Keaw takut menjadi
selir General. Dan Keaw membenar kan hal itu, sambil menangis, dia menceritakan
segalanya.
Keaw
menceritakan bahwa awalnya dia mengikuti kontes ini adalah karena dia ingin
mendapatkan uang untuk pengobatan Ayahnya. Tapi tidak disangka, mereka malah
mau menjualnya. Lalu sambil melipat tangannya, Keaw memohon agar Chai Pat mau
menolongnya.
Dengan
lembut, Chai Pat memegang tangan Keaw. “Jika kamu tidak mau kembali bersama
dengan orang- orang itu, maka aku akan coba membantu mu untuk melarikan diri
malam ini.”
“Benarkah?
Kamu pria yang baik. Khun Chai, dari sekarang, jika kamu butuh sesuatu,
hubungin saja aku kapan pun!!” kata Keaw dengan senang. Dia lalu memegang
tangan Chai Pat dan menaruhnya di pipinya. Dan Chai Pat tersenyum senang.
Dikantor.
Chai Pat membuat alasan bahwa malam ini Keaw harus di operasi. Dan mengetahui
hal itu, dengan terkejut Ingorn bertanya mengapa Keaw harus di operasi.
Sementara General Pinit menanyakan bagian mana Keaw akan di operasi. Lalu
Yodsawin pun menunjukan area di sekitar perut.
“Area
itu tertutup pakaian. Tidak seorang pun yang bisa melihat nya,” jelas Chai Pat.
“Mengapa
aku tidak bisa melihatnya?” teriak General Pinit dengan keras. Lalu saat sadar
mereka melihatnya dengan tatapan heran, dia berusaha mencari alasan.
“Maksud
nya Miss kontes kecantikan Thailand harus memiliki tubuh yang sempurna tanpa
bekas,” kata Ingorn membantu General Pinit membuat alasan.
Ingorn
menenangkan bahwa General Pinit untuk tidak perlu takut ada bekas jahitan
nantinya, karena Chai Pat adalah dokter terbaik. Dan Chai Pat pun membalas
bahwa dia akan melakukan yang terbaik agar tidak meninggalkan bekas panjang, paling
garis- garis saja.
Mendengar
itu, General Pinit serta Ingorn sama- sama jadi terkejut. Sementara Chai Pat
dan Yodsawin, mereka menahan senyum.
Tags:
Khun Chai Puttipat