Broadcast Network: Channel 3
Mirantee datang ke rumah sakit untuk menjenguk Ayah
Nuth. Tapi saat Chaya melihatnya, dia langsung menuduh bahwa Mirantee pasti
datang untuk mencari berita. Dan Mirantee pun berusaha menjelaskan, namun Chaya
tidak percaya.
“Kemudian bisakah kamu memberikan ini pada Jao Sua
(Ayah Nuth / Pol)?” pinta Mirantee sambil memberikan parcel buah yang dibawanya
kepada Chaya.
Namun tanpa disangka, Chaya malah membuang parcel
itu ke tempat sampah. “Jika kamu tidak berhenti menyebarkan berita ku, maka aku
akan menuntut mu dan perusahaan berita mu!” kata Chaya dengan marah, lalu
pergi. Dan Mirantee menatap dengan tidak percaya.
Didalam kamar. Keempat Tante Nuth sibuk merawat Pol
yang terbaring di tempat tidur. Dan karena mengerti dengan sifat adik- adiknya
ini, maka Pol pun menanyakan apa yang sebenarnya mereka ingin kan, khawatir
atau takut dia mati.
Dengan mulut yang manis, mereka menjawab bahwa
mereka khawatir. Lalu mereka mengatakan bahwa yang perlu Pol lakukan sekarang
adalah beristirahat saja, dan membiarkan mereka untuk mengurus perusahaan. Lalu
Pol juga harus menunjuk seseorang untuk bertindak sebagai CEO.
Tepat disaat itu, Nuth masuk ke dalam kamar. Dan
saat melihat sikap berlebihan para tantenya kepada Ayah, maka Nuth mengatakan
kepada mereka bahwa saat ini mereka harus membicarakan tentang siapa yang akan
membagi ginjal nya untuk Ayah.
Dan mendengar itu, mereka berempat langsung
beralasan masing- masing. Yang pertama, alasannya dia sudah tua juga seperti
Pol. Yang kedua, alasannya dia suka makan yang masam, jadi ginjalnya tidak
baik. Yang ketiga, alasannya walaupun dia tampak cantik, tapi ginjalnya sangat
buruk. Yang keempat, alasannya sakit dan hidup adalah kejadian alami, jadi jika
mereka mengubahnya, maka itu berarti mereka menentang hukum alami dari hidup.
“Kalian semua sangat mengkhawatirkan tentang Ayah
ku, kan,” kata Nuth dengan tegas. Dan dengan segera, setiap orang membuat
alasan untuk pergi. Lalu setelah mereka pergi, Nuth menggeleng- gelengkan
kepalanya.
Diluar ruangan, sambil berjalan bersama, para Tante
membicarakan tentang tadi. Nun berpikir jika Nuth menduduki posisi CEO, maka
apa yang akan mereka dapatkan. Dan Tante ketiga membalas bahwa itu tidak
mungkin, Pol tidak akan berani membiarkan Nuth untuk menginjak- injak mereka.
Tante Kedua berpendapat bahwa ini bukan karena
Nuth, tapi karena Chaya, menurutnya Chaya adalah kambing hitam di balik ini
semua. Dan Tante Keempat setuju, menurut nya Chaya membawa sial. Dan mereka
berempat pun setuju untuk melakukan sesuatu.
Didalam kamar. Nuth menenangkan Ayahnya agar tidak
perlu khawatir, dia mengatakan bahwa dia dan Chaya akan mengurus perusahaan.
Dan Chaya ikut berbicara, dia berjanji bahwa dia tidak akan membiarkan Nuth
berjuang sendiri. Namun Pol memalingkan muka dari Chaya.
“P’Pol, tentang ginjal. Aku bersedia untuk…” kata
Chaya, tapi Pol mengangkat tangannya dan memberikan tanda agar Chaya pergi. Dan
karena itu, maka Chaya pun pergi. Lalu karena tidak tahu harus perbuat apa,
maka Ibu Chaya dan Nuth pun hanya bisa diam saja.
Saat mengunjungin tempat fitness, seorang
resepsionis memperlihatkan berita tentang Wat dan Soam yang tersebar di
internet kepada Saoworos. Dan karena itu, maka sesampainya dirumah, Saoworos
langsung mencoba untuk menghubungin Wat, tapi sayang Wat tidak mengangkat nya.
Lalu saat Jan dan Chamhua lewat, Saoworos memanggil
mereka dan menanyakan dimana Wat berada, tapi mereka berdua juga tidak tahu.
Dan Saoworos pun mengomel, lalu Jan menjelaskan bahwa saat ini Wat pasti sedang
sibuk mencari uang untuk membayar hutang Saoworos.
Dengan bangga, Saoworos menceritakan tentang Wat
yang saat ini sudah punya pacar. Dan Jan pun mengajak Saoworos untuk bertaruh.
Namun Chamhua langsung memperingatkan Jan agar jangan seperti itu, tapi Jan
tidak peduli, karena dia sangat yakin bahwa Wat tidak punya pacar, dan hanya
sibuk bekerja saja.
Taruhannya adalah gaji sebulan penuh Jan. Dan tentu
saja, Saoworos langsung setuju, kemudian dia mengambil baju yang dipakai oleh
Wat semalam dan menciumnya, dan benar ada wangi parfum wanita. Dan hal itu
menandakan bahwa Saoworos menang, karena berarti gosip mengenai Wat yang
memiliki pacar adalah benar.
“Bulan ini kamu akan bekerja secara gratis!” kata Saoworos
dengan senang, kemudian pergi.
Lalu setelah Saoworos pergi, Jan pun langsung
bersikap baik kepada Chamhua, karena sebulan penuh ini dia tidak akan
mendapatkan gajinya, jadi sebagai saudara Chamhua harus membagi gaji miliknya.
Tapi tentu saja, Chamhua menolak dan tidak mau.
“Jangan ‘tidak’! Kita adalah saudara sekarang,”
kata Jan, memaksa.
“Oo… aku tidak punya saudara seperti kamu,” balas
Chamhua sambil berusaha melepaskan tangannya yang di pegang oleh Jan dengan
erat.
Diarea tunggu, rumah sakit. Nuth merasa ragu apa
dia harus menghubungin Wat atau tidak. Dan tepat disaat itu, Wat yang kebetulan
lewat mendekati Nuth dari belakang. Lalu ketika dia melihat Nuth yang sedang
kebingungan sambil memegang kartu namanya, maka dia pun mengeluarkan hape nya
dan menghubungin Nuth.
Dengan gugup, Nuth mempersiapkan mentalnya sebelum
menjawab telpon Wat. Dan ketika dia mengangkat serta mendengar betapa dekatnya
suara Wat, maka dia pun menjadi heran. Lalu saat dia berbalik dan melihat bahwa
Wat berada tepat dibelakangnya, dia langsung berdiri dengan terkejut.
“Hey, Khun. Jika kamu ingin menelpon, maka lakukan
saja. Jangan berpikir terlalu banyak,” goda Wat sambil tersenyum.
“Bagaimana kamu bisa mendapatkan nomorku?” tanya Nuth
dengan serius.
“Dokter memiliki nomor keluarga pasien. Jangan
berpikir bahwa setiap orang yang menelpon ingin merayu mu,” balas Wat. “Mm… aku
sedang off sekarang. Apa kamu ingin aku bekerja lembur untukmu?” tanya Wat,
kemudian duduk dengan santai di sofa yang berada di depan Nuth dan
mempersilahkan Nuth untuk duduk juga.
Nuth menjelaskan masalahnya, yaitu mengenai ginjal
untuk Ayahnya. Tidak peduli apapun yang dia katakan, Ayahnya tidak mau
mengambil ginjal dari keluarga. Jadi Nuth ingin Wat membantunya Ayahnya untuk
mendapatkan ginjal dari orang lain.
“Tapi tidak mudah menemukan yang sesuai. Dan ada
pasien yang telah menunggu di dalam list selama bertahun- tahun,” jelas Wat.
“Aku tahu. Jadi aku ingin menegosiasi kannya
denganmu,” balas Nuth.
“Apa?”
“Mmm… aku… aku… aku ingin kamu mendahulukannya di
dalam list. Aku bersedia mengurangin hutang mu, tidak peduli berapa jumlahnya,
jika kamu bisa melakukan ini,” jelas Nuth.
Wat berdiri dengan marah, dia mengatakan bagaimana
bisa Nuth membayarnya untuk mengorbankan hidup orang lain. Kemudian Wat
mengambil jasnya, dan ingin pergi. Tapi dengan segera Nuth berdiri dan
menahannya.
“Aku tahu. Itu sulit untukmu. Tapi aku hanya
mencari cara yang menguntungkan kita berdua. Kamu bisa memikirkan tentang ini
dulu,” jelas Nuth. Tapi Wat tidak mau mendengarkan dan berjalan pergi.
Saat Wat mau berjalan pergi, Nuth segera memegang
tangannya dan menahannya. Nuth menjelaskan bahwa ribuan orang bergantung pada
Ayahnya untuk makan dan hidup. Jadi dia ingin Wat berpikiran terbuka mengenai
ini dan mempertimbangkan permintaannya ini.
Dengan ekspresi seperti tampak seperti sedikit kesal. Wat dia memandangin Nuth.
Tepat disaat itu, Soam datang. Dia bertanya dengan
marah, apa Nuth dan Wat saling mengenal. Dan Wat pun menjawab bahwa dia adalah
Dokter yang menanganin Ayah Nuth. Lalu mengetahui itu, Soam malah menuduh Nuth
sedang mencoba merebut Wat darinya.
“Buka matamu sebelum kamu cemburu buta begini.
Seorang pria seperti dia tidak cukup pantas untuk ku merendahkan diri
menangkapnya,” kata Nuth dengan tajam pada Soam. Dan dengan pandangan terkejut,
Wat berbalik menatap Nuth.
“Kemudian jangan biarkan aku melihat kamu
merendahkan dirimu nantinya,” balas Soam.
“Ya. Beritahu pria mu untuk menjauh dariku. Karena
aku tidak pernah berpikiran untuk mendekatinya,” balas Nuth. Kemudian dia
mengambil kartu nama milik Wat dan meremasnya dengan kuat, lalu dia membuang
itu tepat didepan mereka berdua. Dan lalu dia pergi.
Melihat itu, Wat tampak terluka serta kesal.
Diluar rumah sakit. Soam mengeluh, karena dia
kesulitan untuk mencari tahu dimana Wat berada, tapi tidak tahunya Nuth malah
menemukan Wat duluan. Dan Wat pun menjelaskan bahwa dia serta Nuth tidak dekat
sama sekali, mereka hanyalah orang asing saja.
“Tunggu… sebenarnya aku bahkan tidak perlu
menjelaskan apapun padamu,” kata Wat setelah sadar, kenapa dia malah repot
menjelaskan pada Soam.
Dengan begitu aggressive dan cerewet, Soam
mengikuti Wat sampai ke parkiran, dan dia terus menanyakan apa alasan Wat tidak
mau menjadi pacarnya.
“Dengarkan baik- baik. Tidak ada wanita yang bisa
menerima seorang pria yang berada diposisiku,” jelas Wat, kemudian menyalakan
motornya.
“Doc, tidak peduli berapa banyak istri atau anak
yang kamu miliki. Aku bisa menerima nya! Ngerti? Aku tidak peduli! Aku tidak
peduli! Aku bisa menerima nya!” teriak Soam dengan keras kepada Wat yang pergi
meninggalkannya.
Sesampainya dirumah. Wat mendapatkan pesan LINE
yang berasal dari Nuth. Untuk membuat mu
lebih mudah membuat keputusan. Jika kamu bisa menemukan donor ginjal dalam 3
bulan. Aku akan mengurangin 10 juta dari hutangmu.
Membaca pesan itu, Wat merasa sangat jengkel dan
kesal. Kemudian dia pun membalas.
Dirumah. Nuth membaca pesan LINE balasan dari Wat. Aku memberitahu ini padamu, jadi kamu akan
lebih mudah paham. Untuk pasien bisa menemukan yang cocok, mereka harus
menunggu sekitar 4 tahun atau kasus yang lebih buruk, tidak ada ginjal yang
cocok sama sekali. Dari 100 pasien, kurang dari 10% yang punya kesempatan untuk
mendapat donor ginjal.
Membaca pesan itu, Nuth mengomel. Dia berpikiran
bahwa Wat sedang bermain sulit untuk mendapatkan harga yang besar.
Nuth memberikan menaikan harga yang ditawarkannya
menjadi 15 juta. Dan Wat menolak dengan tegas tawaran dari Nuth itu. Kemudian
karena Wat terus menolak semua penawarannya, maka Nuth pun langsung menelpon
Wat.
“Jadi kamu tidak akan mendahulukan donor ginjal
nya, kan?” kata Nuth.
“Pertama- tama, aku tidak bisa melakukannya. Dan
kedua, bahkan jika aku bisa, tidak seorangpun yang akan melakukan ini, karena
ini bukan sesuatu yang bisa kamu beli dan jual begitu saja. Dan biar ku
beritahu hal yang paling penting, uang tidak bisa membuat hidup Ayahmu menjadi
lebih penting daripada orang lain,” jawab Wat dengan tegas.
Karena Wat masih saja menolak, maka Nuth pun
mengancam Wat. Lalu dia mematikan telponnya. Dan setelah itu, Nuth menjadi
kebingungan sendiri harus melakukan apa lagi untuk bisa menyelamatkan Ayahnya.
Wah. Lama banget..
ReplyDeleteBaru ada lg..
ReplyDeleteLanjutt y kak...sampe tamat
ReplyDelete