Sinopsis Lakorn : You Are Me episode 21 – 2


Sinopsis Lakorn : You Are Me episode 21 – 2
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Khun Pa dalam keadaan linglung. Dia teringat ucapan Khun Wiset yang tidak pernah mencintainya, tetapi hanya menginginkan uangnya. Khun Pawinee menghampirinya dan bertanya keadaannya.
“Ibu!’ tangis Khun Pa. “Dia… dia tidak mencintaiku! Dia membenciku, bu!”
“Kau tidak membunuhnya kan? Itu hanya kecelakaan kan? Beritahu aku sayang,” pinta Khun Pawinee.
Tetapi, Khun Pa terus histeris kalau Khun Wiset tidak mencintainya. Khun Pawinee menangis dan meminta agar Khun Pa sadar. Dia tidak tahu apa yang sudah terjadi pada Khun Pa, tapi Khun Pa harus memberitahunya kebenaran, jadi dia bisa menolong. Dia meminta Khun Pa bercerita.
Khun Pa berbalik. Dia mengingat saat Khun Wiset berselingkuh dengan Praw. Saat dia bertengkar dengan Khun Wiset dan Khun Wiset pergi dari rumah.
“Bajing**! Mereka semua bajing**!” maki Khun Pa. Dia benar-benar seperti orang yang sudah hilang akal.
“Pa, anakku. Kuatkan dirimu! Jangan seperti ini! Kau ingin mengubur hidupmu dengan kematian mengikuti Wiset, hah? Apa dia sebeharga itu? Ingat anakku, kau masih punya seorang putri!” pinta Khun Pawinee
Mendengar kata putri, seperti membuka pikiran Khun Pa. Khun Pawinee kembali mengingatkan kalau Khun Pa masih punya Namneung. Pa menangis. Dia duduk di ponjokkan penjara, tanpa berkata apapun dan hanya menangis. Khun Pawinee benar-benar sedih melihat kondisi Pa yang seperti itu.
Selesai menjenguk Khun Pa, Thi memberitahu Khun Pawinee pendapatnya. Mungkin dengan bertemu dengan Namneung, dapat menyadarkan Khun Pa.
“Aku setuju. Bagaimanapun dia seorang putri. Aku percaya pada instingnya sebagai seorang ibu,” tangis Khun Pawinee.
 --
Namneung tertidur di sofa ruang tamu. Dan dia merasa Khun Wiset datang dan membangunkannya. Namneung tersenyum karena ayahnya kembali, tapi ternyata itu semua cuma mimpi.
Yang datang adalah Khun Pawinee dan Thi dengan pakaian serba hitam. Namneung jelas bingung apalagi tiba-tiba Khun Pawinee memeluknya.
Namneung dengan pakaian hitam pergi ke rumah sakit. Dia melihat mayat ayahnya. Melihat tubuh ayahnya terbujur kaku, Namneung menangis histeris. Dia memohon ayahnya untuk sadar dan tidak meninggalkannya. Khun Pawinee berusaha menguatkannya.
--
Aunt On membangunkan Siriya, tetapi tidak ada jawaban. Dan karena itu,  Aunt On masuk ke dalam. Kosong! Siriya pergi dari rumah. Peuk juga sudah mencarinya, tetapi tidak ketemu.
Dan hanya ada satu kemungkinan, Siriya pergi ke bangkok sendirian!
Aunt On segera menelpon Krit. Dia yakin kalau Siriya pasti pergi ke bangkok untuk mengungkap kebohongan mereka. Krit mengerti, dia akan mencari Siriya. Nuan yang mendengar hal itu juga, jadi panik, kalau sampai mereka ketahuan pasti akan terjadi masalah besar.
“Tolong jaga Khun Na. Aku akan pergi mencari Khun Ya dulu,” pinta Krit.
Nuan menjaga Na, dan berharap kalau Na akan segera sadar.
--
Ya tiba di rumah sakit. Dia menemui resepsionis untuk bertanya nomor kamar Siriya Rothanon. Saat itu, Khun Nat dan Da juga datang ke rumah sakit, tetapi mereka tidak menyadari kehadiran Siriya yang asli. Resepsionis memberitahu Ya kamar rawat Siriya.
Nat dan Da pergi menemui Khun Pawinee dan yang lain. Mereka melapor kalau sudah mempersiapkan acara pemakaman Khun Wiset. Dan Chanat juga bilang kalau sudah selesai melakukan autopsy pada tubuh Khun Wiset.
“Ah! Lalu bagaimana dengan masalah P’Pa?” tanya Da.
“Tolong kamu konsultasi dengan Khun Krit terkait jaminan mengeluarkan Pa,” perintah Khun Pawinee pada Thi.
Khun Nat menawarkan diri agar dia yang melakukan hal itu dengan Khun Krit. Sekarang ini kondisi Thi belum pulih sepenuhnya. Khun Pawinee setuju.
“Terkait ibu? Ada masalah apa, nenek?” tanya Namneung. “Kemana ibuku pergi?”
Khun Pawinee membawa Namneung untuk duduk dulu dan menjelaskan yang terjadi. Namneung sangat marah dan kecewa mengetahui ibunya membunuh ayahnya. Yang lain berusaha meminta Namneung untuk percaya pada Khun Pa, itu semua baru kecurigaan. Tapi, Namneung terus menangis histeris.

Ya ternyata sudah ada di sana dan melihat dari jauh.
Flashback
Na dan Ya berdiri di depan kuburan ayah dan ibunya.
“Ayah dan ibu, kalian tidak perlu khawatir. Aku akan menjaga P’Ya.”
“Aku lah yang seharusnya menjagamu. Aku akan menjadi ayah dan ibu bagimu.”
End
Ya berjalan mendekati keluarga Sutharak. Dia telah memutuskan untuk mengakui semuanya dan membawa Na keluar dari keluarga Sutharak.
Belum sempat dia memanggil keluarga Sutharak, Krit muncul. Dia meminta Ya untuk ikut dengannya, Ya menolak, tetapi Krit memaksa.
Dan sekilas Khun Nat sempat melihat mereka.
“Khun Ya! Sekarang ini kau sedang tidak sadar. Kau melakukan semuanya hanya berdasarkan emosi mu saja.”
“Tapi, aku tidak bisa menahannya lagi. Jika harus ada yang mati, biarkan aku yang mati! Aku tidak bisa tahan melihat orang-orang yang ku cintai mati lagi!”
“Khun Ya, kau hanya berpikir sesuai kehendakmu. Apa kau tidak sadar, kalau orang yang kau cintai juga merasa khawatir padamu juga! Khun Na bersedia mengorbankan hidupnya demi melindungimu. Tolong jangan biarkan pengorbanan Khun Na menjadi sia-sia. Aku mohon!”
Khun Nat yang merasa curiga, memutuskan untuk mengejar Krit yang pergi tadi. Untungnya, sebelum dia sempat bertemu mereka, Krit sudah membawa Ya turun dengan lift.
--
Nuan menjaga Na yang masih belum sadarkan diri jga. Thi datang untuk menjenguk. Dia menyuruh Nuan untuk pulang terlebih dahulu, tetapi Nuan menolak dan menyuruh Thi yang pulang. Thi juga menolak, dan akhirnya Nuan mengalah. Dia akan pulang sebentar and balik lagi nanti.
Thi duduk di samping Siriya. Dia merasa khawatir. Thi terus menjaga Siriya hingga dia jatuh tertidur di sisi Siriya. Na sadar tidak lama kemudian dan melihat Thi yang tertidur. Dia tidak membangunkan Thi, tetapi membelai rambutnya sambil tersenyum.

Nuan kembali dan langsung berteriak senang karena Na sudah sadar. Na memberi tanda agar Nuan diam, tapi telat, Thi sudah bangun. Nuan langsung sadar situasi. Thi bertanya keadaan Siriya. Dan Na menjawab kalau dia baik-baik saja. Na balik bertanya kondisi Thi.
Thi langsung bangkit dan bilang dia baik-baik saja. Tapi, dia kemudian merasa sakit, sehingga Na langsung menyuruh Nuan untuk memanggil dokter.
--
Krit mendapat laporan kalau Na sudah sadar. Dan dia menyampaikan hal itu ke Ya. Ya sangat senang mendengarnya. Krit meminta Ya untuk bersabar, jika Na sudah keluar, mereka baru diskusi langkah selanjutnya. Ya mengerti. Dan Krit meminta Ya untuk menginap di tempatnya sementara ini.
--
Suster datang dan mengobati luka tembak Thi. Dia memberitahu kalau untungnya luka Thi tidak terbuka, jadi tidak perlu di jahit lagi. Dia menasehati Thi untuk tidak nakal lagi lain kali. Na langsung tertawa dan mengejeknya. Tetapi dia juga berterimakasih karena Thi telah khawatir padanya.
Nuan kemudian bertanya hasil kasus Pa, bagaimana?
“Siriya. Apa P’Pa adalah orang yang menembakmu?” tanya Thi.
Na menatapnya.

Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.


 

1 Comments

  1. Di tunggu truz mb klnjutan drama ini. Jln critanya menarik...Semwngattt truss

    ReplyDelete
Previous Post Next Post