Sinopsis
Lakorn : You Are Me episode 30 – 1
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama
samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Ya sudah kehilangan nafas karena cekikan Khun
Nat, tapi tiba-tiba saja Khun Nat menghentikan cekikannya.
--
“Sejak
aku tahu kalau Pichet adalah pelakunya, aku… sudah menyelidiki Khun Nat selama
ini. Aku mungkin tidak bisa menebak kemana P’Nat pergi, sekarang tinggal kau…
mau percaya padaku atau tidak? Sina!” tanya Thi.
--
“Di
hari Khun Krit dan Na kecelakaan, itu perbuatanmu kan?”
Khun Nat mendengar pembicaraan Na
dan Krit yang hendak mencari Jaem. Dan karena itu, dia merasa takut dan
mencelakai mereka. Dia memerintahkan Pichet untuk memutuskan minyak rem mobil.
Dan menyuruh supir truk untuk menabrak mereka.
End
“Tapi
Khun Krit tidak terlibat dalam hal ini. Kenapa kau harus membuatnya jadi
terlibat?”
Khun
Nat marah dan berteriak kalau Krit lah yang ingin terlibat. Dia sudah membuat
berbagai kejadian hingga dia percaya kalau Krit adalah orang baik. Seperti saat
dia berpura-pura takut karena di ikuti dan menerima surat ancaman, saat itu
Krit selalu menenangkannya.
“Pada
akhirnya, dia juga mengkhianatiku, orang yang selalu memberinya kesempatan. Itu
karena kau. Karena kau lagi, Siriya! Khun Krit mengkhianati niat baikku yang
aku miliki untuknya. Aku akan membuatnya membayar perbuatannya dengan membuat
hatinya hancur.”
Khun
Nat menatap Ya dengan penuh kebencian.
--
Thi dan yang lain bersiap pergi ke tempat yang Thi curigai. Sebelum pergi, Na bertanya, kenapa Thi mau membantunya? Dan Thi mengingatkan perkataan Na waktu itu, kalau ini bukan saat untuk mereka tidak bekerja sama. Dan yang paling penting, dia ingin menyelamatkan keponakannya dan setiap orang yang dia sayangi.
Mereka
(Thi, Krit, Na dan Da) menuju tempat Khun Nat. Krit tidak bisa menahan rasa
penasarannya dan bertanya kemana Thi akan membawa mereka? Thi akhirnya
memberitahu kalau dia sempat mendengar pembicaraan Khun Nat di telepon yang
meminta bertemu di gudang perusahaan.
Da
bertanya, kalau di sana tidak ada siapapun, bukankah mereka membuang waktu? Thi
menjawab kalau hanya itu informasi yang mereka punya saat ini.
“Kakakmu
dan keponakanku pasti selamat,” tenangkan Thi pada Na.
--
Ya bertanya alasan Khun Nat membunuh Khun Wiset. Bukankah mereka bekerja sama menggelapkan dana perusahaan? Khun Nat membenarkan tapi baginya Khun Wiset hanyalah ‘anjing’ yang mengikuti perintahnya. Orang bodoh selalu menjadi umpan bagi orang yang pintar.
Ternyata,
Khun Nat mengetahui kalau Khun Wiset melakukan bisnis untuk menghindari pajak,
dan dia menggunakan hal itu untuk mengancam Khun Wiset. Dan karena takut, Khun
Wiset mengikuti semua perintah Khun Nat.
Khun
Nat juga lah orang yang memberi perintah pada Khun Wiset untuk mempengaruhi
Khun Pa agar mau menukar perusahaan shipping mereka dengan perusahaan Khun Wan
Chai dan dia akan memberikan bagian untuk Khun Wiset. Khun Pa jatuh dalam
jebakan Khun Wiset. Sialnya, yang tidak di sangka, Thi tidak setuju dengan
penukaran perusahaan itu. Dan Khun Nat terpaksa memihak pada Thi. Khun Wiset
jelas merasa terkhianati dan langsung menelpon Khun Nat tapi Khun Nat hanya
berkata kalau alur game telah berubah.
“Sebenarnya,
aku tidak ingin membunuh Wiset. Karena Wiset sangat bagus dalam bekerja. Tapi,
itu semua karena kembaran jahatmu! Dia membuat rahasia penggelapan dana
perusahaan terungkap! Aku meminta Pichet menghapus segala informasi penggelapan
dana yang terhubung denganku. Dan memasukkan informasi mengenai perusahaan
penggelapan pajak dan juga transaksi yang tidak wajar. Dan menyalahkan semuanya
pada Wiset dan Khun Pa. Sebagai gantinya, Wiset harus bertanggung jawab atas
segalanya. Dan ketika dia tahu kalau Khun Thi tahu mengenai penggelapan dana
itu, dia mengancamku jika tidak membantunya, dia akan mengungkap kalau aku juga
terlibat. Jadi, aku harus membunuhnya! Dan sialnya, ada dua tamu tidak di
undang (khun Pa dan Na). Membahas hal itu, saudaramu juga sangat beruntung,
tidak peduli berapa kali aku berusaha membunuhnya, dia selalu selamat. Kau
sangat beruntung punya saudara yang mencintai dan rela mengorbankan hidupnya
demi melindungimu. Tapi sayangnya, kau dan saudaramu tidak akan punya
kesempatan untuk bertemu lagi!”
Pas
sekali, selesai Khun Nat bercerita panjang lebar, KhaoSuay terbangun. Dia
langsung ingin berlari ke arah Ya, tapi Khun Nat menahannya. Ya langsung
memohon pada Khun Nat untuk tidak menyakiti putranya. khaoSuay terus berteriak
ingin pergi ke arah Ya.
Khun
Nat benar-benar gila, dia berkata kalau seharusnya dialah yang menjadi ibu dari
khaoSuay.
Dan ternyata, dia orang yang mendorong KhaoSuay ke kolam karena KhaoSuay menolak memanggilnya ibu. Setelah itu, dia berpura-pura menolong KhaoSuay yang tenggelam.
Ya
berusaha mendekati KhaoSuay.
--
Thi
dan semuanya tiba di gudang itu. Mereka memutuskan untuk berpisah agar jika
terjadi sesuatu, mereka tidak tertangkap semua. Thi akan pergi dengan Na,
sementara Krit dengan Da.
Sebelum pergi, Na mengikat tali sepatunya terlebih dahulu dengan kuat. Sebelum dia sempat pergi, Chet sudah menyergapnya dari belakang. Na jelas langsung menghajarnya dengan kemampuan bela dirinya. Tapi, Chet membawa senjata api. Untung Thi yang sudah pergi duluan kembali dan melihat hal itu. Dia segera menyerang Chet dan membuat beberapa tembakan peluru terlontar (ke arah udara dan tanah).
Khun
Nat mendengar suara tembakan itu. Tidak lama seorang anak buah Chet masuk dan
melapor ada yang datang. Dia mendapat instruksi dari Chet sebelumnya, kalau
terjadi sesuatu, dia harus membawa mereka keluar duluan.
Khun
Nat menatap ke arah Ya. Dia membawa Ya ke sebuah ruangan dan mengikatnya di
kursi. Dia akan membuat kematian Ya terasa menyakitkan. Ya memohon pada Khun
Nat untuk di lepas, tapi percuma. Khun Nat membawa KhaoSuay dan meninggalkan Ya
di dalam ruangan itu (sepertinya berisi gas beracun).
Thi
berhasil merebut pistol Chet dan memintanya untuk menyerah. Mereka semua sudah
tahu kalau Khun Nat adalah dalang di balik semuanya, jadi sebaiknya Chet
menyerahkan diri. Dia juga bertanya dimana Chet menyekap KhaoSuay dan Siriya?
Sial,
anak buah Chet muncul dan menondongkan pistol ke arah Thi dan Na. Chet juga
berhasil merebut pistolnya kembali. Dia memerintahkan anak buahnya untuk
mengurus Thi dan Na.
Ya mulai kehilangan nafas karena menghirup banyak gas. Dia berteriak meminta tolong, dan pas sekali Krit dan Da tiba di dekat sana. Krit langsung masuk ke dalam. Da ingin ikut masuk tapi dia mendengar suara teriakan KhaoSuay.
Kembali
terdengar suara tembakan. Khun Nat khawatir pada Chet, dan menyuruh pria yang
bersamanya untuk membantu Chet. Pria itu segera memberikan pistolnya pada Nat
dan pergi ke arah tembakan. Tembakan itu berhasil di hindari oleh Thi dan Na.
Thi
dan Na mulai berkelahi. Mereka menggunakan ilmu bela diri masing-masing. Thi
tidak menyangka kalau Na sangat ahli kelahi.
“Kau
sudah pernah melihatku berkelahi sebelumnya,” ujar Na (di episode 01). “Ini
diriku sebenarnya.”
Usai
menjatuhkan musuh, mereka mulai mencari Chet lagi.
Krit
menemukan ruangan Ya di sekap. Dia menggunakan palu yang ada di sana untuk
menghancurkan gembok.
khaoSuay memberontak dari Khun Nat dan Khun Nat berteriak menyuruh KhaoSuay berhenti menangis. Dia ibu KhaoSuay. Da berhasil mengejar mereka, dan Khun Nat jelas kaget melihat Da. Da memohon agar Khun Nat menghentikan segalanya. Thi sudah tahu segalanya, jadi percuma saja kabur.
“Jika
kau adikku, biarkan aku pergi, Da,” perintah Khun Nat dan mengarahkan pistol
pada Da.
“Tidak.
karena aku adikmu, itulah kenapa aku tidak bisa membiarkanmu pergi!”
Thi dan Na menemukan mereka. Thi berusaha membujuk Khun Nat untuk melepaskan KhaoSuay. Tapi, Khun Nat menggunakan pistolnya untuk menyuruh mereka mundur. Dia tidak ingin mendengarkan apapun perkataan mereka.
Krit
akhirnya berhasil masuk ke dalam ruangan Ya. Ya sendiri sudah mulai kehabisan
nafas. Begitu masuk, Krit segera mematikan tabung berisi gas itu dan membuka
ikatan Ya. Krit meminta Ya untuk tidak takut, semua baik-baik saja.
Khun Nat terpojok di tambah lagi KhaoSuay terus menangis. Hal itu malah membuat pikiran Khun Nat semakin kacau dan berhalusinasi seolah Thi, Da dan Na menodongkan pistol ke arahnya. Dia berteriak menyuruh mereka menurunkan pistol, dan jelas semua bingung karena tidak ada yang memegang pistol.
Khun
Nat menyuruh mereka semua untuk membiarkannya pergi. Na bersedia asalkan Khun
Nat melepaskan KhaoSuay. Khun Nat menolak, karena mulai dari sekarang KhaoSuay
akan menjadi anaknya. Dia tidak punya apapun lagi, dan tidak ada yang boleh
mencuri miliknya lagi!
“P’Nat,
kau bilang tidak punya siapapun lagi? lalu bagaimana denganku? Aku bukan orang
yang tinggal denganmu? Di sisimu?” tangis Da, karena Khun Nat tidak menganggap
keberaadaannya. “Aku adikmu. Aku sudah bilang kalau aku akan melindungimu.”
“Kau
akan melindungiku dengan membawa orang-orang ini untuk menangkapku?!”
“Karena
aku ingin P’ berhenti! Aku tidak bisa lagi melihat kau menyakiti orang lain dan
dirimu sendiri.”
Khun
Nat menangis mendegar perkataan Da.
Krit berhasil membawa Ya keluar dari ruangan itu. Dia memberi instruksi pada Ya untuk bernafas pelan-pelan.
“Khun
Krit… Khun Nat… Khun Nat membawa pergi KhaoSuay,” beritahu Ya. “Kita harus
segera menolong KhaoSuay, Khun Krit.”
Krit membantu Ya untuk berjalan, tapi Chet muncul. Dia bersiap menembak Ya, Krit jelas langsung melindunginya. Ya panik karena tembakan itu. Chet hendak menangkap mereka lagi, tapi para polisi sudah tiba dan mengelilinginya.
“Dimana kau? Aku ingin bertemu,”
ujar Khun Nat di telpon pada Chet.
Dan mereka bertemu di gudang
tersebut. Khun Nat bertanya apa Chet berpikir untuk kabur darinya?
“Ya. Aku tidak ingin Khun Thi
menghubungkanku denganmu. Dan juga aku membuat kesalahan pada tante Nat. Hingga
aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri.”
“Kau bilang kau cinta padaku, kan
Pichet? Jika kau benar mencintaiku, kau siap melakukan segalanya untukku, kan?”
“Untuk tante Nat… hidupku bisa ku
berikan padamu.”
End
Pichet
sudah tersudut oleh para polisi. Dan dalam keadaan itu, Chet memilih untuk
menembak para polisi, tapi tentu saja polis terlebih dahulu menembaknya.
Beberapa kali. Hingga Chet sekarat.
Dalam
keadaan sekarat, Chet teringat Khun Nat yang memberikan kado parfum untuknya.
Dan teringat cintanya untuk Khun Nat.
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun
Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
Tags:
Khun Mae Suam Roy