Berita
mengenai siswa yang memecahkan kaca jendela dan kabur semalam di tempel di
mading. Ditulis disana bahwa siswa tersebut berusaha untuk mencuri mumi dari
labotarium, tapi sayangnya dia gagal, karena penjaga keamanan menemukannya dan
mengejarnya dari jarak yang jauh.
Mengetahui
hal itu, Yi Xue meminta temannya untuk menggantikan absennya, lalu setelah itu
dia berlari pergi. Li Qian yang merasakan bahwa ada sesuatu, dia juga meminta
temannya untuk menggantikan absennya, lalu setelah itu dia berlari peri.
“Eh.
Aku akan berpura- pura menjadi Li Qian dan kamu akan menjadi Yi Xue,” kata Da
Mao.
“Bagian
mana dari mu yang sama dengan Li Qian yang cantik?” balas Dongdong.
“Semuanya.
Tak ada keraguan,” kata Da Mao dengan bangga.
“Omong
kosong, tidak ada keraguan,” balas Dongdong.
Dikantor
guru. Xioa Feng diminta untuk memberitahu yang sebenarnya, karena mereka
memiliki bukti di CCTV, dan juga mereka menanyakan siapa gadis yang bersama
Xiao Feng tersebut.
“Aku
yang memecahkan mumi itu,” kata Yi Xue, dia masuk ke dalam kantor guru dan
mengaku.
“Benar.
Benar. Itu dia. Aku mengenali suara itu,” kata si Penjaga Sekolah, membenarkan.
“Yang
Yi Xue, kamu adalah siswa yang baik. Bagaimana bisa kamu bersama dengan Mo Xiao
Feng?” kata Guru merasa kecewa pada Yi Xue. “Dan kamu, bukankah Li Qian
pacarmu?” tanya nya pada Xiao Feng.
“Li
Qian bukan pacarku,” jawab Xiao Feng langsung.
“Aku
pacarnya. Dan aku bertanggung jawab atas apa yang terjadi semalam,” kata Li
Qian yang telah mendengarkan dari luar pintu kantor, dia masuk ke dalam ruang
kantor dan mengakui sesuatu yang tidak diperbuatnya.
“Pertunjukan
yang bagus, Li Qian,” kata Xiao Feng dengan sinis.
Merasa
bingung, Guru pun membuka rekaman CCTV yang berada di depan kelas ruang
sejarah. Dan disana terlihat jelas Xiao Feng mencium pipi Yi Xue. Lalu si Guru
berdiri sambil memukul meja, dan memarahi Yi Xue serta Xiao Feng. Sementara Li
Qian, dia langsung berlari keluar dari dalam kantor guru. Dan Xiao Feng
tersenyum senang memandang Yi Xue.
Didalam
kamar. Li Qian memarahi Yi Xue yang telah mencuri pacarnya secara terang-
terangan. Dan Yi Xue menjelaskan bahwa itu semua cuma salah paham. Tapi Li Qian
tidak mau percaya dan terus memarahi Yi Xue.
Dongdong
masuk ke dalam kamar dengan panik. Dia memperlihatkan selebaran yang tersebar
di seluruh sekolah kepada Yi Xue, dan melihat itu Yi Xue langsung berlari keluar dari kamar. Sementara Li Qian,
dia tersenyum jahat.
Yi
Xue mencabut semua selebaran tentang dirinya yang dipajang disepanjang dinding
sekolah. Yaitu selebaran gosip mengenai dirinya yang merebut Xiao Feng dari Li
Qian. Lalu disaat sedang mencabut semua selebaran itu, Yi Xue melihat Xiao Feng
yang berada di dekatnya dan juga sedang mencabut semua selebaran itu.
Xiao
Feng berhenti mencabuti semua selebaran, dan berjalan mendekati Yi Xue. Lalu
dia menarik tangan Yi Xue dan membawanya untuk pergi.
© ♪ Aku harusnya membiarkan dunia tahu
aku mencintaimu © ♪
© ♪ Bahkan bintang- bintang tahu aku
dirugikan © ♪
© ♪ Setiap senyuman dengan kata- kata
yang tidak diucapkan © ♪
© ♪ Terima kasih atas keberanian mu © ♪
“Aku
bukan pacar Li Qian. Dan aku tidak akan pernah menjadi pacarnya. Dia berbohong.
Aku sudah jatuh cinta pada seseorang. Aku tahu jadwal kuliahnya. Aku mulai
mempercayai ramalan. Ketika dia tidak menolak ku sebagai pasangan, aku senang
setengah mati. Ketika gaunnya meledakan pikiranku, aku berharap orang yang
lewat akan buta,” kata Xiao Feng menjelaskan semuanya sambil masih memegang
tangan Yi Xue dan menariknya terus berjalan.
Ketika
Yi Xue mendengar kedua temannya yang berteriak memanggil namanya, dia langsung
menarik tangannya lepas dari Xiao Feng dan berhenti berjalan. “Jangan lagi
dekat denganku. Aku tidak seberani yang kamu pikirkan,” kata Yi Xue sambil
menangis, lalu dia berlari pergi.
Pada malam itu,
berlari bersama denganmu dalam jarak yang tidak jauh. Tapi sepertinya
panjangnya seluruh masa mudaku. Untuk mu yang berusia 19 tahun. Satu sisi adalah
persahabatan, sisi lain adalah cinta. Kamu pikir kamu harus berpihak. Faktanya,
kamu harus memberikan jawaban kepada diri sendiri. Untuk mencintai atau tidak
mencintai.
Yi
Xue masa depan menulis kan surat itu di dekat lorong sekolah. Dan didepannya, terlihat
Xiao Feng masa lalu yang sedang merobek semua selebaran di tangannya.
Dibantu
oleh ketiga temannya, Xiao Feng menyingkirkan pria yang duduk bersama dengan Yi
Xue di perpustakaan. Lalu dia duduk dan tersenyum manis kepada Yi Xue, tapi Yi
Xue langsung berdiri dan pergi.
Dibelakangnya,
Xiao Feng dan ketiga temannya bertengkar dengan beberapa orang di dalam
perpustakaan yang merasa terganggu.
Saat
mendengar suara Xiao Feng dan ketika temannya yang sedang menaiki tangga, Yi
Xue langsung bersembunyi agar tidak bertemu dengan Xiao Feng.
Diatap.
Saat hari hujan. Xiao Feng menunggu didekat jemuran pakaian Yi Xue, dia
berharap dapat bertemu dengan Yi Xue yang datang untuk mengambil jemuran itu.
Tapi Yi Xue yang berada disana, dia bersembunyi dan tidak berani keluar untuk
mengambil jemuran pakaiannya.
Pada saat itu kamu
tidak mengerti. Cinta haruslah egois. Kamu hanya peduli tentang perasaan orang
lain. Dan takut menyakiti sahabat terbaikmu. Tapi kamu tidak menyadari. Kamu
telah menyakiti Pria itu, orang yang sangat peduli padamu dan mencintaimu.
Bertahun- tahun kemudian, rasa sakit mendengar nama Mo Xiao Feng, ini seperti
menarik keluar duri dari hatimu.
***
***
Saat
naik ke atap untuk mengambil pakaiannya yang dijemur, Yi Xue dengan sengaja
melewati Xiao Feng begitu saja, bersikap seperti dia tidak melihat Xiao Feng
yang sedang bermain gitar di dekat pintu masuk atap.
Xiao
Feng tidak berdiam diri. Dia mendekati Yi Xue dan menyapanya serta mengajaknya
mengobrol. Tapi Yi Xue mengabaikan Xiao Feng dan menyibukan diri untuk secepat
mungkin mengambil semua pakaiannya di jemuran.
“Bulan
depan adalah pameran fotoku. Maukah kamu datang?” tanya Xiao Feng sambil
menaruh sesuatu ke dalam baskom Yi Xue.
“Aku
punya urusan lain,” balas Yi Xue, lalu pergi.
“Kenapa
kamu bersembunyi dariku? Karena gosip kah?” teriak Xiao Feng bertanya. Tapi Yi
Xue tetap berjalan pergi.
Didalam
kamarya. Yi Xue melihat foto dirinya dan membuka sebuah surat yang Xiao Feng
berikan. Lalu setelah selesai membaca surat itu, Yi Xue menangis, dan kemudian
dia merobek undangan pameran yang Xiao Feng berikan padanya. Dan membuangnya
keluar jendela.
Semoga kamu bisa tetap hangat di musim dingin ini. Dan
bisakah kamu memberitahuku. Jika aku masih harus menunggu?
***
Dalam
perjalanan pulang ke rumah, Yi Xue berjalan menaiki anak tangga. Tapi karena
kelelahan dan tidak kuat untuk berjalan lagi, maka dia pun terjatuh. Dan kotak tua
yang dipegangnya itu terjatuh serta rusak.
Dirumah
sakit. Saat terbangun, Yi Xue langsung berdiri dan turun dari atas tempat
tidurnya untuk mencari kotak tua miliknya. “Kotak kayu ku?”
“Kotak
apa? Kotak apa sebenarnya?” tanya teman pria Yi Xue (Zi Yu) dengan kebingungan
sambil memegang kan tempat infus Yi Xue.
“Kotak
yang Xiao Feng tinggalkan,” jawab Yi Xue sambil mencari- cari.
“Yi
Xue. Mo sudah mati. Kamu harus menghentikan hal- hal aneh yang ada dalam pikiranmu.
Yi Xue. Yi Xue, tenanglah. Mo Xiao Feng sudah mati. Dia sudah pergi. Kamu
seharusnya tidak merusak diri sendiri, bisakah?” tanya Zi Yu mengingatkan Yi
Xue.
“Kamu
selalu peduli padaku. Tolong. Mungkin ini yang terakhir kalinya bagiku untuk
bisa memperbaiki kesalahanku? Kotak ini penting bagiku. Tolong bantu aku
menemukannya. Tolonglah,” pinta Yi Xue sambil berlutut memohon.
Yi
Xue mencari- cari kotak tua itu disekitar lingkungan rumahnya, dia mencari
sampai ke tempat sampah. Melihat itu, Zi Yu tidak tega, dan membantu Yi Xue
untuk mencari kotak tua itu. Tapi sayangnya, kotak tua itu sudah rusak. Namun
Yi Xue tidak berputus asa.
Didalam
rumah. Yi Xue memperbaiki kotak tua tersebut. Dan selagi Yi Xue memperbaiki
kotak tua itu, Zi Yu mengingatkan Yi Xue untuk berjanji padanya. “Minumlah air
hangat dan mandi. Lalu kita kembali ke rumah sakit. Atau aku akan membiarkan orang
tua mu untuk membawa mu kembali ke rumah,” jelas Yi Xue sambil menyiapkan air
hangat.
Yi
Xue menuliskan sesuatu di sebuah surat undangan kecil yang tampak sudah lama. Lalu
dia memasukan kertas undangan itu ke dalam kotak dan menutupnya. Kemudian dia
berdoa. Dan setelah itu, dia membuka kotak tua tersebut. Tapi Zi Yu yang merasa
heran melihat itu, dia langsung menutup kotak tua itu.
“Yi
Xue orang yang baik. Aku percaya padamu. Aku tanpa syarat mempercayaimu. Berikan
padaku,” pinta Zi Yu, mungkin dia mengira Yi Xue sedang berkhayal.
“Kenapa
kamu tidak percaya padaku?” tanya Yi Xue dengan histeris sambil memeluk kotak
tersebut. Lalu dia duduk menjauh dan kembali berdoa lagi, kemudian dia membuka
kotak tua itu secara perlahan.
Tapi
berapa kali pun dia membuka tutup kotak tua itu, namun kertas undangan yang
diletakannya di dalam tetap tidak menghilang. Dan Yi Xue pun menangis putus asa,
air matanya menetes diatas kotak tua itu.
Melihat
Yi Xue yang mulai menangis, Zi Yu mengambil kotak tua itu dan menjauhkan nya
dari Yi Xue, dan tepat disaat itu kertas undangan kecil itu muncul secara ajaib
di hadapan mereka berdua. Dan Yi Xue langsug tersenyum senang, karena itu
berarti kotak tua itu masih berfungsi.
Didalam
kamarnya. Yi Xue membolak- balik kertas halaman pada buku catatan lamanya.
Tahun 2007. Lalu dia mengambil sebuah kertas undangan kecil dan menuliskan
sesuatu di atasnya.
Dengan
perhatian, Zi Yu memakaikan sweater di bahu Yi Xue agar dia tidak kedinginan.
***
Xiao
Feng menghampiri Yi Xue yang sedang berada di tempat parkir sepeda. Disana dia memberikan
sebuah kertas undangan baru kepada Yi Xue, karena dia tahu bahwa Yi Xue pasti
telah membuang kertas undangan yang diberikannya kemarin.
“Kamu
pasti harus datang ke pameran ku ya!!” kata Xiao Feng dengan sikap riang sambil
tersenyum, lalu dia pergi.
Setelah
Xiao Feng pergi, Yi Xue berusaha membersihkan bangku sepedannya yang dicoret. Tapi
tidak peduli sekeras apapun dia menggosok, coretan dibangku sepedanya tetap tidak
menghilang. Kemudian saat salju turun, dia menangis.
Diasrama.
Beberapa murid menghindari Yi Xue ketika dia datang, kecuali dua teman sekamar
Yi Xue. Dongdong memberikan makanan kepada Yi Xue dan menyemangatinya.
Yi
Xue duduk dimejanya dan dia memakan makanan yang diberikan oleh Dongdong
tersebut. Tapi dia tidak jadi memakan makanan itu, ketika dia melihat sebuah
undangan yang mirip sekali dengan apa yang Xiao Feng berikan kepadanya.
Aku tidak menggunakan
undangan (tiket) ini. Dan aku menyesali keputusan ku selama 10 tahun. Apapun yang
terjadi, kamu harus menghadiri pameran itu. Itu pasti pameran milikmu. Datanglah
lebih awal. Dan hentikan Li Qian untuk masuk ke aula. Aku adalah kamu yang
berusia 29 tahun. Yang Yi Xue.
Selesai
membaca apa yang tertulis di undangan tersebut, Yi Xue menatap ke sekelilingnya,
tapi tidak ada siapapun di sekitarnya. Dan dia pun menjadi merasa bingung.
Tags:
to my 19 year old
Thanks,sdh slsai.semangat utk yg lain sampai tamat jg
ReplyDeleteLanjut sampai selesai kak d tunggu.
ReplyDelete