Yi
Xue datang ke tempat pameran lebih awal seperti apa yang tertulis pada surat
undangan di meja nya. Namun saat akan memasuki gedung pameran, dia di tahan
oleh seorang petugas, karena pameran belum dibuka. Tapi Yi Xue mengabaikan si
petugas, dan masuk begitu saja ke dalam.
Yi
Xue sangat kaget sekali, ketika dia melihat semua foto dirinya yang dicetak
dalam ukuran besar dan digantung di seluruh tempat pameran.
“Kamu
datang lebih awal. Apakah kamu menyukai nya?” tanya Xiao Feng, mendekati Yi
Xue, saat dia melihat nya datang. Tapi Yi Xue tidak menjawab dan berjalan untuk
melihat semua foto dirinya yang dia tidak tahu kapan itu diambil.
“Apakah
aku menunjukan kecantikan mu? Butuh beberapa saat untuk memilih foto. Aku bisa
merubahnya, jika kamu tidak puas,” jelas Xiao Feng sambil mengikuti Yi Xue
berjalan.
“Kapan
kamu mengambil foto ku?” tanya Yi Xue.
“Dari…
mm… sudah sejak lama, sudah lama sekali.”
Flash back
Hari
pertama ketika Yi Xue datang ke asrama. Disana Xiao Feng sudah merasa tertarik
saat melihat Yi Xue. Dia memotret Yi Xue berkali- kali, lalu setelah itu dia
berteriak menanyakan nama Yi Xue. Tapi karena tidak mendengar, maka Yi Xue
tidak menjawab dan masuk begitu saja ke dalam gedung asrama.
Hari
selanjutnya. Ketika Yi Xue sedang menaiki sepeda pulang ke asrama. Yi Xue
berada disana dan memotretn ya dari jauh.
Hari
selanjutnya. Ketika Yi Xue sedang duduk melamun di tepi jendela kamar. Xiao
Feng ada disana dan memotret nya dari jauh.
Hari
selanjutnya. Ketika Yi Xue sedang berlari pagi dan tanpa sengaja mengijak taik
anjing, disana Xiao Feng ada dan memotret nya dari jauh.
Flash back End.
“Kenapa
aku terlihat bulat?” tanya Yi Xue, sedikit bercanda.
“Seperti
yang aku katakan. Wajah bulat yang terimut,” jawab Xiao Feng sambil tersenyum.
Li
Qian datang dan menampar Yi Xue, lalu dia memarahi Yi Xue serta Xiao Feng. Dia
marah karena mereka menggunakan foto2 ini untuk mempermalukannya.
“Li
Qian, kamu benar2 salah paham. Sejak terakhir kali aku berjanji padamu, aku
tidak pernah menghubungin dia. Aku selalu menganggap mu sebagai sahabatku.
Sebelumnya, sekarang dan dimasa depan nanti, aku tidak pernah ingin mencampuri
hubunganmu,” jelas Yi Xue.
“Kamu
masih bersikeras itu bukan sebuah kesalahan. Ingin menjadi temanku selamanya?
Berkacalah! Kamu hanya menjadi ekor ku. Tidak ada kesempatan untuk
membandingkan mu dengan aku,” balas Li Qian dengan marah sambil mendorong Yi
Xue. Dan melihat itu, Xiao Feng langsung mengulurkan tangannya untuk menlidungin
Yi Xue.
Merasa
tidak tahan lagi, Yi Xue berteriak agar Li Qian diam. Kemudian tepat disaat
itu, Dongdong serta Da Mao datang, dan mereka berdua membela Yi Xue.
“Lihatlah.
Apakah itu terlihat tidak biasa?” tanya Dongdong sambil membagikan selebaran
yang dibawanya kepada mereka semua.
Diselebaran
tersebut ada foto Li Qian yang sedang menyuap seseorang. Orang itu adalah si
Gemuk yang toilet nya rusak dan jatuh ke bawah kamar asrama Xiao Feng serta
teman2 nya. Karena itulah, makanya Xiao Feng berserta teman2 nya terpaksa harus
pindah ke asrama perempuan.
“Kamu
mengatakan itu pada semua orang bahwa kamu berpacaran dengan Mo Xiao Feng.
Benarkan?” tanya Dongdong dengan sinis pada Li Qian.
Diselebaran
kedua. Ada foto Li Qian yang mengunci puintu sekolah, sehingga Yi Xue tidak
bisa keluar dari dalam sekolah.
Diselebaran
ketiga. Ada foto Li Qian yang sedang menempel banyak selebaran di kampus,
ketika kampus sedang sepi. Yaitu selebaran yang menyebutkan bahwa Yi Xue
bukanlah wanita yang baik.
“Omong
kosong,” sangkal Li Qian dengan marah.
“Apakah
aku akan mengatakan demikian jika aku tidak memiliki bukti? Nona Primadona
sekolah, lihatlah ini. Aku yakin kamu mengenali mereka semua. Oh, mungkin kamu
belum pernah mendengarnya. Tukang Ledeng telah diberhentikan oleh sekolah. Dia
mengaku,” balas Dongdong.
Li
Qian menyangkali semua itu, lalu dia berjalan mau pergi. Tapi Da Mao langsung
menghalanginnya. “Kamera2 di kampus mengambil semuanya. Semua orang bisa datang
dan menonton,” kata Da Mao sambil membagikan selebaran kepada semua orang yang
berada disana.
Alasan
Dongdong serta Da Mao melakukan semua ini adalah karena Yi Xue selalu
menganggap Li Qian sebagai temannya, tapi mengapa Li Qian tega melakukan hal
itu kepada Yi Xue.
“Aku
hanya membela cintaku. Apa salah? Aku tidak tahan denganmu! Kamu selalu
bersikap bahwa dunia damai dan ramah, berhentilah melakukannya! Aku tahu kamu
menolak Mo karena aku, kamu pikir kamu baik hati, jadi aku harus berterima
kasih? Aku tidak membutuhkan simpatimu!” kata Li Qian menumpahkan semua rasa
kesal nya pada Yi Xue yang mulai menangis.
Xiao
Feng tidak tahan lagi. Dia menghentikan Li Qian yang telah merusak pamerannya,
dan dia menyuruh agar Li Qian pergi. Dongdong, Da Mao, serta yang lainnya juga
menyuruh agar Li Qian pergi.
“Baik.
Baik. Kamu memaksa aku untuk pergi. Aku lebih suka menghancurkan, apa yang
tidak bisa aku mliki,” kata Li Qian kepada Xiao Feng sambil menahan air
matanya, lalu dia pergi.
Yi
Xue ingin mengejar Li Qian, tapi mereka menahannya agar tidak perlu mengejar Li
Qian.
Didalam
kamar. Yi Xue menatap sedih keluar jendela, saat dia melihat Li Qian pergi.
Pagi
hari. Menggunakan pengeras suara, Chen Wei berteriak menyatakan cintanya
kepada Dongdong. Dan melihat itu,
Dongdong merasa sangat senang dan terkesan padanya, tapi semuanya langsung
hancur, ketika sebuah rekaman yang ada dipengeras suara itu menyala.
“Jangan
Omong kosong! Kulkas, TV berwarna, Mesin Cuci!”
“Chen
Wei! Kamu bodoh!!” teriak Dongdong merasa kesal.
Chen
Wei mengembalikan pengeras suara yang dipinjamkan oleh seorang temannya itu.
Lalu dia berusaha untuk menjelaskan semuanya kepada Dongdong serta meminta
maaf. Tapi karena Chen Wei telah telanjur membuatnya malu dan ditertawakan oleh
orang yang banyak yang berada di dekat situ, maka Dongdong tidak mau
mendengarkan.
“Aku
akan putus denganmu!!!” teriak Dongdong.
“Dia
belum meminta mu menjadi pacarnya,” sela Yi Xue, mengingatkan sambil tertawa.
Sebuah
pesan masuk ke dalam grup kelas. Dan saat membaca pesan itu, Yi Xue langsung
segera berlari ke atas atap dengan panik.
Diatas
atap. Yi Xue merasa sangat panik, karena Li Qian sedang berdiri di dekat
pinggir pembatas atap, seperti mau bunuh diri. “Li Qian! Jangan melakukan
apapun untuk menyakiti diri sendiri,” pinta Yi Xue.
“Aku
tidak bodoh. Aku hanya ingin menakut- nakuti mu, bodoh! Kecuali kalau kamu mau
bersumpah,” balas Li Qian.
“Aku
bersumpah,” kata Yi Xue langsung.
Tepat
disaat itu Xiao Feng serta yang lainnya datang ke atap juga. Dan Yi Xue pun
langsung menahan mereka semua. Lalu dia bersumpah bahwa dia tidak akan pernah
bersama dengan Mo Xiao Feng seperti yang Li Qian harapkan. Dan mendengar itu,
Li Qian tertawa.
“Apakah
kamu mendengar itu, Mo Xiao Feng? Kamu sangat menyukainya, tapi dia dengan
mudah …. Akhhhh…” kata Li Qian sambil memanjat pagar pembatas, tapi tanpa
sengaja dia malah terpeleset dan terjatuh.
Melihat
itu mereka semua langsung berteriak dengan panik dan menelpon 120.
***
“Jadi
begitulah. Li Qian meninggal secara tidak sengaja. Aku tahu dia membenciku.
Bertahun- tahun, aku tidak bisa membiarkannya pergi,” kata Yi Xue bercerita
kepada Zi Yu.
“Itu
adalah sebuah kecelakaan. Bagaimana kamu bisa disalahkan? Karena masalah ini,
kamu sangat takut dengan gosip, dan kamu serta Mo tidak bisa bersama,” balas Zi
Yu.
“Ya,
Zi Yu. Terima kasih sudah mau mendengarkan ku.”
“Sekarang
kamu memiliki kotak itu. Kamu memiliki kesempatan untuk memulai nya kembali.”
Zi
Yu menemanin Yi Xue masuk ke dalam kampus lama Yi Xue, dia menjelaskan bahwa
mereka harus memanfaatkan waktu yang ada, karena sebentar lagi gedung lama
kampus ini akan segera di hancurkan.
“Beri
aku buku harian itu. Kali ini aku akan mulai dari awal,” kata Yi Xue dengan
berani. Dan Zi Yu memberikan buku harian Yi Xue yang dibawanya didalam tas.
“Zi
Yu, tidak kah kamu takut bahwa kita akan menjadi orang asing setelah kita
masuk?” tanya Yi Xue dengan ragu, ketika teringat sesuatu.
“Jangan
khawatir. Tidak peduli dimanapun aku berada. Aku dapat menemukan mu, ketika
kamu membutuhkan ku,” balas Zi Yu, menenangkan Yi Xue.
Tags:
to my 19 year old