Khun
Chai Puttipat (2013) Episode 5 - Part 1
Network
: Channel 3
Pagi hari. Chai Pat menguap kecil, menunggu Keaw yang masih tidur. Dan ketika Keaw terbangun serta menyadari bahwa saat ini dia sedang berada di pangkuan Chai Pat, maka dia pun segera berdiri.
“Khun
Chai. Aku minta maaf ya,” kata Keaw, merasa tidak enak.
“Tidak
apa,” balas Chai Pat sambil tersenyum.
Keaw
menanyakan mengapa Chai Pat tidak membangun kannya, karena kasihan Chai Pat
harus duduk seperti itu sepanjang malam membiarkannya tidur di atas pangkuan.
Dan sambil tersenyum, Chai Pat membalas bahwa dai tidak apa- apa, jadi Keaw
tidak perlu khawatir.
“Aku
pikir Ayah sudah bangun sekarang. Mari temui dia!!” ajak Keaw. Dan Chai Pat
setuju.
Namun
saat baru berdiri, karena kaki Chai Pat sedikit kebas, maka dia terjatuh duduk kembali di kursi
dengan berpengangan pada Keaw. Lalu selama sesaat mereka saling menatap satu
sama lain dan terdiam.
Tapi
ketika sadar, Chai Pat langsung melepaskan Keaw dan meminta maaf, karena kaki
nya sedikit kebas. Dan Keaw tertawa, lalu dia menanyakan apa Chai Pat bisa
berjalan.
“Bisa,”
kata Chai Pat. Lalu dia kembali berdiri, namun masih sedikit kesulitan.
“Mari
ku bantu,” kata Keaw sambil memegangin lengan Chai Pat.
Didalam
kamar. Tiba- tiba saja tubuh Kiti mengejang kuat, dan melihat itu Keaw pun
langsung berlari mendekat sambil berteriak memanggil- manggil Ayahnya. Tapi
Chai Pat langsung menahan tangan Keaw dan menyuruhnya untuk tetap tenang.
Perawat
yang berada disana, dia mengambil tirai pemisah untuk menutupi Kiti. Dan Dokter
menjelaskan kepada Keaw bahwa tekanan darah pasien tiba- tiba drop, dan dia
akan memeriksa nya, jadi Keaw harus menunggu di luar.
“Ayah!!
Jangan terluka ya!! Kamu harus hidup denganku,” teriak Keaw sambil menangis.
Dan Chai Pat pun memeluk Keaw untuk menenangkan nya.
Marathee
datang ke rumah sakit mengenakan pakaian yang bergaya, bukannya pakaian putih
perawat. Dan melihat itu Piangporn pun menasehatinya. Namun dengan sikap tidak
hormat, Marathee membalas nya.
“Ini
10 menit sebelum shift ku dimulai. Aku bisa bertukar pakaian dengan cepat. Jadi
berpikirlah dua kali sebelum mengomel, perawat Piangporn,” kata Marathee. Dan
Piangporn pun terdiam.
Piangporn
lalu mengambil map miliknya, dan akan pergi menuju ke kamar pasien. Tapi
Marathee menghentikannya, dia menanyakan dimana Chai Pat berada. Dan sambil
tersenyum, Piangporn menjawab,”Sekarang, aku sedang bertugas. Berpikirlah dua kali
sebelum bertanya.”
Seorang
perawat yang suka menggosip, dia memanggil Marathee, dan dia memberitahukan
segalanya. Kemarin malam, saat Keaw ingin keluar dari rumah sakit, Chai Pat
tiba- tiba datang, dan dia memberikan izin untuk Keaw pergi.
“P’Chai
Pat ingin menendangnya keluar!!” komentar Marathee sambil tersenyum sinis.
“Bukan
seperti itu. Setelah dia mengizinkannya, sekarang Krongkeaw dan Dokter Khun
Chai menghilang. Bahkan pagi ini, Dokter Khun Chai tidak datang bekerja. Tidak
ada yang tahu mengapa. Bukankah menurutmu ini aneh?” jelas si Perawat kepo.
Marathee
sedikit terkejut mendengar itu, karena selama ini yang dia tahu adalah tidak
peduli ada masalah pribadi atau sakit, Chai Pat pasti akan datang. Bahkan di
hari off nya, Chai Pat selalu datang ke rumah sakit untuk membantu yang lain.
Dan ini aneh.
Dokter
memberitahukan kepada Chai Pat serta Keaw bahwa saat ini Kiti berhasil selamat,
tapi sejak Kiti telah terkena serangan mendadak seperti ini, dia masih tidak
yakin apa itu karena tumor otak atau tidak. Jadi mereka perlu membawa nya ke
Bangkok untuk melakukan X- Ray.
“Kemudian
bawalah dia hari ini ke Bangkok. Saya akan mengurusnya,” kata Chai Pat.
“Saya
tidak berpikir bisa begitu, Dokter Khun Chai. Tubuh pasien sangat lemah, tekanan
darah nya tidak stabil, jadi kami masih harus mengawasi nya sambil memberikan
obat padanya. Kami harus memastikan tidak ada tanda komplikasi,” jelas si
Dokter.
“Haruskah
kita kembali ke Bangkok duluan?” ajak Chai Pat.
“Tidak.
Aku ingin tinggal dengan Ayahku sampai dia baikan. Khun Chai, aku minta maaf
ya. Aku lupa bahwa kamu harus kembali bekerja. Apa kamu ingin kembali
sekarang?” balas Keaw.
“Bagaimana
bisa kamu tinggal disini?”
“Ini
adalah kampung halamanku.”
Apapun
yang General Pinit inginkan atau siapapun yang General Pinit mau, maka General
Pinit pasti akan mendapatkan nya. Jadi
menurut Chai Pat, tidak aman bagi Keaw untuk tinggal disini sendirian, karena
pasti nanti akan ada orang yang datang mencari Keaw.
“Jika
seperti itu, aku harus kembali ke siapa di Bangkok? Itu lebih baik, jika aku
bisa tinggal jauh dari nya,” jelas Keaw.
“Tinggal
jauh darinya tidak berarti kamu aman, Keaw. General Pinit memiliki pendukung
hampir di semua kota. Hanya seorang Miss kecantikan Thailand, apa kamu pikir
dia tidak bisa menemukanmu? Apa kamu bisa menjaga dirimu sendiri?” balas Chai
Pat.
Keaw
merasa sangat ragu. Dia tidak mau meninggalkan Ayahnya sendirian lagi, dan dia
mau tinggal bersama dengan Ayahnya.
Marathee
mendekati Yodsawin. Dia berbicara dengan suara yang keras dan memaksa, dia
menanyakan kemana Chai Pat pergi, karena Yodsawin adalah teman baik Chai Pat
maka seharusnya Yodsawin tahu.
Dan
Yodsawin langsung membalas bahwa dia tidak tahu, lagian Marathee adalah calon
istri masa depan Chai Pat, jadi seharusnya Marathee yang lebih tahu.
Piangporn
yang melihat itu mendekati Yodsawin dan memanggilnya. “Dokter, banyak pasien
yang menunggu kamu,” katanya. Dan lalu Yodsawin pun berjalan pergi, mengabaikan
tatapan kesal Marathee.
“Mengapa?
Mengapa kamu begitu baik pada ku?” tanya Keaw, karena Chai Pat begitu perhatian
kepadanya.
Chai
Pat memegang tangan Keaw dan menuntun nya untuk duduk dikursi. Lalu dia
menangkup tangan Keaw dengan kedua tangannya.
“Jika
teman mu kesulitan, akankah kamu menolongnya? Aku melihat mu sebagai teman.
Sejak kamu sedang kesulitan, apa kamu ingin aku berbalik dari mu? Keaw. Tolong
yakin dan percayalah padaku. Aku janji. Aku akan berdiri di sisimu. Aku tidak
akan membiarkan mu kesulitan sendirian,” jelas Chai Pat dengan lembut. Dan Keaw
diam.
Tags:
Khun Chai Puttipat