Khun Chai Puttipat
(2013) Episode 10 - Part 2
Network : Channel 3
Malam
hari. Sebelum masuk ke dalam sungai untuk mandi, Keaw melihat ke sekeliling nya
untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang melihatnya. Tapi saat dia baru saja
masuk ke dalam sungai, Chai Pat yang telah menunggu sedari tadi datang dan
mengejutkannya.
“Khun
Chai. Aku kira kamu itu hantu. Kamu menkagetkan ku. Bagaimana jika aku terkena
serangan jantung?” omel Keaw dengan kesal.
“Aku
akan menolongmu,” balas Chai Pat sambil tersenyum.
Keaw
menanyakan berapa lama Chai Pat telah menunggu nya di dalam sungai, karena jika
terlalu lama maka kaki Chai Pat bisa saja kram. Dan Chai Pat menjawab bahwa dia
memang telah berencana untuk menunggu hingga Keaw datang.
“Kamu
terdengar begitu menakutkan, Khun Chai. Aku baru tahu bahwa ternyata kamu
begitu kekanak2an,” keluh Keaw. Lalu dia berenang sedikit menjauh dari Chai
Pat.
Chai
Pat menarik tangan Keaw, dia meminta agar Keaw tidak jangan melarikan diri
darinya lagi, lalu dia menanyakan apa Keaw tidak bisa melihat betapa besar
cintanya. Dan Keaw menjawab bahwa dia tahu betapa besarnya cinta Chai Pat, tapi
dia punya alasan kenapa dia tidak bisa bersama dengan Chai Pat.
“Keaw.
Aku mencintai mu dan kamu mencintai ku. Ketika kita bersama, kamu bahagia, dan
aku juga bahagia. Ketika kita berpisah, kamu sakit, dan aku juga sakit. Menurutmu
mana yang lebih baik?” tanya Chai Pat
“Bagaimana
dengan yang lainnya?” balas Keaw, masih ragu.
“Jika
maksudmu keluarga ku, mereka semua menyanyanginku. Jika aku bahagia, mereka pun
akan ikut bahagia. Siapapun yang ku cintai, mereka akan mencintai orang itu
juga,” jelas Chai Pat.
“Benarkah?”
tanya Keaw. Dan Chai Pat mengiyakan, lalu dia menjelaskan tentang apa yang
dikatakannya kepada Nenek sebelum dia datang ke sini, dan setiap orang mengizinkan
nya untuk datang ke sini melamar Keaw.
Keaw
kemudian ingin menjelaskan tentang saat dia diculik oleh General Pinit, tapi
Chai Pat langsung menyela dan mengatakan bahwa dia mengenal Keaw dengan sangat
baik, dan dia yakin Keaw tidak akan melakukan sesuatu yang buruk. Mendengar itu,
Keaw merasa sangat terharu dan senang sekali, karena Chai Pat mengerti dirinya.
Chai
Pat melepaskan kalung nya. “Keaw. Kamu adalah istriku. Hanya kamu yang ada di
dalam pikiran ku. Jadi kamu harus menjaga kalung giok yang dibuat oleh Ibu
mertua mu ini ya,” jelas Chai Pat. Lalu dia memasangkan kalung tersebut di
leher Keaw.
“Keaw.
Mari menikah. Sejak aku lahir, aku tidak pernah jatuh cinta dengan siapapun. Kamu
adalah cinta pertama ku, dan akan menjadi cinta terakhir ku,” kata Chai Pat. Kemudian
dia mendekatkan wajahnya secara perlahan kepada Keaw, dan sambil tersenyum Keaw
membiarkan Chai Pat yang mencium pipi nya. Sesudah itu, mereka berdua saling
berdiam diri dan bertatapan dengan senyum.
Pagi
hari. Taewaprom berteriak memanggil Marathee untuk datang ke ruang tamu. Lalu dengan
marah dia menunjukan berita dikoran. Dan Rampa membaca kan nya, “Khun Chai
Puttipat Jutathep akan menikahi Nona Krongkeaw Boonmi, tanpa membicarakan
tentang tunangan lamanya M.L. Marathee Taewaprom. Kami menebak, itu karena
rumor mengenai M.L. Marathee Taewaprom dan General Pinit yang memiliki hubungan
dekat.”
Taewaprom
memarahi Marathee yang telah mempermalukannya. Dan Marathee meminta agar
Ayahnya jangan membiarkan ini begitu saja. Tapi Taewaprom tidak bisa melakukan
apapun lagi sekarang, karena hal memalukan yang telah Marathee lakukan dengan
General Pinit.
“Jika
temanku bertanya, apa yang harus ku katakan pada mereka?! Hei.. berapa lama
kamu akan terus mempermalukanku?” keluh Rampa dengan kesal.
“Kamu
tidak berani untuk pergi bekerja. Jadi siapa yang akan mengurus biaya Istana
ini?! Istana kita sudah tua sekarang, kita memerlukan banyak uang untuk
memperbaikinya dan biaya untuk hidup!!! Apa kamu pikir, kita bisa menerima
segalanya dari Kate?!” kata Taewaprom dengan marah kepada Marathee.
“Berhenti!
Berhenti! Aku tidak akan membiarkan ini! Hidupku rusak karena Krongkeaw!!”
teriak Marathee dengan marah, menyalahkan Keaw yang tidak bersalah.
Dirumah
Katesara. Keaw mencoba gaun pengantin milik Katesara, dan setelah Keaw
mencobanya, dia merasa sangat senang. Lalu Katesara pun memuji Keaw yang tampak
sangat cantik serta elegan memakai itu.
“Tapi
aku pikir gaun ini agak sedikit longgar di bagian pinggang. Haruskan kita
memperbaikinya?” komentar Yam.
“Mm…
benar. Oh iya! Aku punya seset permata yang cocok dengan gaun ini. Aku akan
membawakannya untuk mu ya,” kata Katesara, setuju dengan Yam, lalu dia pergi
untuk mengambilkan seset permatanya.
“Apa
kamu lapar? Aku akan menyiapkan beberapa snack untuk mu ya,” kata Yam, lalu dia
pergi ke dapur.
Tepat
disaat itu, Marathee datang. Dan melihat kedatangan Marathee yang terpantul
didalam cermin, Keaw pun merasa terkejut dan langsung berbalik menghadap
Marathee.
“Kamu
pasti senang kan. Semua kebahagiaan itu kamu ambil dari ku!! Apa kamu bahagia?!”
tanya Marathee dengan sinis.
“Apa
yang sebenarnya kamu mau?” tanya Keaw, sedikit takut.
“Kebahagiaanku.
Kekasihku!! P’Chai Pat harusnya menjadi milik ku. Dia harusnya menikahi ku,”
kata Marathee dengan nada tajam.
“Tapi
aku tidak merebut Khun Chai dari kamu. Dari awal Khun Chai tidak mencintai
kamu,” balas Keaw, menjelaskan.
“Tidak
benar! Kamu bohong! P’Chai Pat dan aku saling mencintai! Itu semu karena kamu! Kamu
menggodanya, itu mengapa dia jatuh pada mu!! Jika kamu tidak ada, gaun ini akan
menjadi milik ku!!” teriak Marathee.
“Apa
kamu pikir, jika aku tidak ada, Khun Chai akan mencintaimu?” balas Keaw.
Marathee
tampak sangat marah. Dia berteriak bahwa Chai Pat hanya menyukai badan dan
wajah Keaw, jadi jika itu tidak ada, maka Keaw akan kehilangan segalanya. Lalu sambil
tersenyum Marathee bertanya, apa Chai Pat akan masih tetap mencintai Keaw, bila
wajah Keaw hancur dan menjadi jelek.
Keaw
merasa sangat ketakutan, ketika Marathee menunjukan sebotol cairan kimia. Jadi secepat
mungkin, Keaw pun berlari keluar dari dalam rumah untuk menghindari Marathee.
tapi sayangnya, Marathee berhasil mengejarnya, dan karena gaun pengantin yang
dipakainya terlalu panjang, maka dia tidak bisa melarikan diri ketika Marathee
menginjak gaunnya.
“Khun
Marathee, jangan melakukan apapun kepada ku!!” pinta Keaw.
“Aku
benci kamu!!” balas Marathee.
Saat
Marathee ingin menyiramkan cairan kima tersebut kepada nya, Keaw langsung
menahan tangan Marathee yang memegang botol cairan kimia tersebut. Dan lalu
tanpa sengaja, Marathee terjatuh, dan
cairan kimia di dalam itu tumpag mengenai wajahnya.
Dengan
keras, Marathee berteriak. Dan mendengar itu, Katesara serta Yam langsung
keluar dari dalam rumah, lalu saat melihat hal itu, mereka semua tampak sangat
terkejut, termaksud Keaw juga.
Tags:
Khun Chai Puttipat
Lanjut terus kak semangat☺️☺️
ReplyDeleteTokohnya banyak yang mirip ama padiwaradda ya 😊
ReplyDeleteTokohnya banyak yang mirip ama padiwaradda ya 😊
ReplyDelete