Khun Chai Puttipat
(2013) Episode 10 - Part 1
Network : Channel 3
Suami-
istri harus tinggal bersama, jadi jika Keaw tidak mau ikut tinggal bersama
dengannya di Istana Jutatthep, maka Chai Pat pun memutuskan untuk ikut tiggal
bersama dengan Keaw disini. Dan mengetahui hal itu, Keaw merasa terkejut serta
kebingungan.
Chai
Pat menemui Kiti dan menunjukan surat pernikahannya dengan Keaw, dia meminta
maaf kepada Kiti atas sikap kekanak- kanakannya dengan Keaw. Dan mendengar itu,
Keaw bertanya dengan terkejut maksud Chai Pat mengatakan itu.
“Keaw
beritahu pada Ayahmu. Bahkan jika tidak mengikuti adat istiadat, tapi kita
bukan lagi anak kecil. Aku seorang dokter dan kamu sudah berada umur yang layak
untuk menikah, dan kita saling mencintai. Itu mengapa kita menanda tanganin surat
pernikahan itu secara rahasia,” jelas Chai Pat kepada Keaw.
Kiti
sangat kebingungan, karena setahunya Keaw pernah menjelaskan kepada nya bahwa
pernikahan ini hanyalah cara untuk melindunginnya dari General Pinit. Dan Chai
Pat membenarkan itu, tapi sebenarnya dia mencintai Keaw dan Keaw mencintai nya
juga.
“Ayah
kamu bisa melihat, kan? Betapa kami saling mencintai? Jadi aku ingin mengadakan
pernikahan,” jelas Chai Pat sambil tersenyum serius.
“Tapi
Ayah, aku pernah memberitahu mu bahwa aku tidak mungkin bisa menikah dengannya,”
jelas Keaw kepada Ayahnya yang kebingungan.
“Kamu
mungkin tidak bisa menikahi ku. Arti kata ‘mungkin’. Itu berarti kamu mungkin
saja bisa menikah dengan ku,” balas Chai Pat.
Chai
Pat menjelaskan kepada Kiti bahwa Keaw percaya kalau mereka tidak bisa bersatu,
karena status sosial yang berbeda, tapi dia tidak percaya itu. Maka dari itulah
dia datang ke sini untuk membuktikan nya. Dan dia akan tinggal di sini juga.
“Mohon
arahannya,” kata Chai Pat dengan sopan. Lalu dia tersenyum kepada Keaw.
Kiti
mengajari Chai Pat cara berkebun yang baik. Dan melihat itu, Keaw tersenyum
sangat lebar.
Saat
makan siang, Chai Pat agak kesulitan menghabiskan makanannya, karena makanan
yang dimasak oleh Keaw agak pedas. Dan Keaw pun meminta maaf, karena telah
terlalu banyak menambahkan cabe tadi. Tapi Chai Pat sama sekali tidak masalah.
“Tidak
apa. Lihat! Ini sudah hampir habis,” kata Chai Pat.
“Apa
kamu ingin mencoba sup ini? Ini terasa manis. Cobalah!” kata Kiti. Dan tanpa
ragu, Chai Pat mengambil serta memakan sup itu.
“Ini
benar2 manis!!” kata Chai Pat, menyukai sup itu.
Setelah
Kiti selesai makan, Chai Pat dengan perhatian mengambilkan obat untuk Kiti. Namun
saat dia melihat betapa banyak nya obat Kiti yang masih tersisa, dia pun
bertanya. Dan Kiti menjawab bahwa terkadang dia suka lupa meminumnya.
“Tidak
bisa, Ayah. Kamu harus meminumnya tepat waktu,” kata Chai Pat, mengingatkan.
“Iya.
Aku tidak akan melupakannya lagi,” balas Kiti, lalu dia meminum obatnya.
Setelah
Kiti meminum obatnya. Chai Pat melanjutkan menghabiskan makanannya. Dan melihat
itu, Keaw tersenyum senang.
Dengan
hanya memakai sarung sebatas pinggang, Chai Pat pergi ke sungai untuk mandi. Lalu
Keaw datang dan menanyakan mengapa Chai Pat tidak mandi dikamar mandi saja, dan
Chai Pat membalas bahwa dia tidak mau menghabiskan waktu Keaw untuk mengambil
kan air untuknya mandi, lagian mandi disungai lebih menyenangkan.
“Aku
membawa kan kamu sabun, sikat gigi, pasta gigi, dan sarung untuk mu. Apa kamu
tahu bagaimana caranya memakai sarung? Jika itu sampai lepas, maka kamu akan
dalam masalah,” kata Keaw, sedikit bercanda.
“Aku
tahu. Aku pernah menyembuhkan seorang pasien di gunung dengan seorang Ratu,”
balas Chai Pat, mengingatkan tentang saat mereka ada di gunung Hua- Kalok. Lalu
dia menanyakan, apa Keaw berpikir dia tidak mampu, seperti Khun Chai yang ada
dalam buku cerita anak.
“Aku
tidak bermaksud begitu,” balas Keaw.
Chai
Pat menjelaskan bahwa pekerjaan Dokter bukanlah karir yang nyaman. Orang yang
bekerja melayani, bisa tinggal disemua tempat, dimana pasien, disanalah Dokter.
Dan Keaw memuji betapa baiknya Chai Pat.
“Orang
baik yang telah ditolak oleh kamu,” kata Chai Pat, sedikit bercanda. Lalu
sambil tersenyum, dia mengatakan bahwa dia bahagia bisa bersama dengan Keaw di
sini.
Dan
karena merasa malu saat mendengar itu, maka Keaw pun pergi. Kemudian setelah
Keaw pergi, maka Chai Pat pun masuk ke dalam sungai untuk mandi, dan dia tampak
sangat bersenang- senang mandi disana.
Tags:
Khun Chai Puttipat
Kak lanjut 4 part lagi yg semangat☺️☺️ suka banget laa kalo kak update sinopsisnya banyak sekaligus 👍👍💕
ReplyDeleteMantap 5part skaligus, semangattt lgi kak tinggl 4part lgi, jgn lp ya klo lakorn ini slsai lnjut juthattep yg lain (chai yai, chai ruj, chai lek & chai pee) ok kak...😊😊
ReplyDeleteKak lanjut y tinggal 4part lagi semanga...t d tunggu.
ReplyDelete