Sinopsis Lakorn : Trabab See Chompo (Pink Sin)
Episode 18 – 2
Images : Channel 3
Katha stress dan duduk merenung di taman. Pa menghampirinya
dan memberikan minuman dingin pada Katha. Dia berusaha menghibur Katha agar
semangat lagi.
“Kau sudah melihat sendiri kan, betapa
egois-nya temanmu itu.”
“Tapi aku tidak menyangka kalau dia akan sampai
seperti itu. Tidak peduli lagi mana yang benar atau salah selama dia bisa
mendapatkan yang di inginkannya. Aku teman yang buruk kan? Hingga tidak tahu
kalau Chaya mencintai Peat dan Peat juga mencintai Chaya. Aku tidak tahu sama
sekali.”
“Kau teman yang baik. Hingga kau melihat
segalanya putih dan bersih. Sampai kau melihat wana mereka sendiri yang sebenarnya.”
Katha sedikit terhibur mendengar perkataan Pa.
Pa bertanya langkah Katha selanjutnya, dan Katha hanya bisa berharap kepada
Peat seorang saja. Semoga Peat bisa menyelesaikan semuanya dengan baik setelah semua
yang di lakukannya. Karena jika tidak berakhir dengan baik, semua orang akan
hancur.
“Lalu… jika semuanya hancur, apa yang akan kau
lakukan?”
“Tidak bisa! Aku tidak akan membiarkan temanku
hancur.”
“Kau lihat? Kau benar-benar teman yang baik. Kau
sangat menyanyangi temanmu. Daripada menyalahkan dirimu sendiri, lebih baik mencari
cara untuk menyelesaikan masalah ini.”
Katha terhibur mendengarnya.
--
Peat sudah di hotel. Dan dia benar-benar khawatir
karena Kiew tidak juga kembali, padahal sudah jam setengah 9 lewat.
Kiew pergi ke kedai dan minum-minum soju
hingga mabuk.
Peat terus menunggu dan sudah jam 9. Dan karena
terlalu cemas, Peat memutuskan pergi mencari Kiew. Dia pergi ke jalan terakhir
dia meninggalkan Kiew, tetapi tidak ada. Peat berjalan dengan cepat menyusuri
jalan mencari keberadaan Kiew.
Kiew sudah mabuk. Dan dia mulai menari-nari. Para
pengunjung juga mulai bertepuk tangan melihat tariannya.
Untung, Peat melihatnya yang sedang
menari-nari di dalam kedai. Peat segera masuk dan menarik Kiew untuk keluar
kedai. Tapi, Kiew tidak mau dan terus minum. Dia ingin minum hingga bisa lupa
kalau Peat marah padanya. Peat melarang, tapi Kiew juga menolak pergi.
Peat jadi kesal dan bilang akan meninggalkan
Kiew. Kiew takut dan akhirnya bersedia pergi asal Peat tidak meninggalkannya.
Peat membawa Kiew yang berjalan sempoyongan. Saat
jalan, Kiew tiba-tiba ingin pergi lagi untuk makan ramyun. Peat melarang dan
Kiew memohon agar Peat menemaninya makan. Peat tidak mau dan menyuruh Kiew
untuk makan sendirian. Dia berbalik. Dan Kiew dengan kesal bilang dia akan
makan sendiri. Tapi, baru bilang seperti itu, dia malah jatuh pingsan.
Peat akhirnya menggendong Kiew pulang ke
hotel.
--
Mereka sudah tiba di hotel. Peat menyadarkan
Kiew dan menyuruhnya untuk mandi, tapi Kiew menolak. Dan Kiew yang mabuk,
bersikap agresif. Dia mendorong Peat ke atas tempat tidur dan bahkan membuka
jaket Peat. Peat ketakutan dan Kiew terus bersikap agresif.
“Kau tidak percaya padaku? Hmm.. kau pasti
tidak percaya. Apapun yang ku katakan kau selalu menuduhku berbohong. Memperdayaimu.
Tidak kah kau sadar, betapa pentingnya kau bagiku. Ketika kau mengalami
kecelakaan dan hampir mati, aku juga ingin mati mengikutimu. Ketika kau pergi dari
rumah, aku bilang pada diriku sendiri kalau aku tidak akan membiarkanmu
meninggalkan hidupku. Tidak peduli seberapa marahnya atau seberapa bencinya kau
padaku, aku juga bersedia. Ketika kau sedih, aku lebih sedih daripadamu. Ketika
kau menangis, aku juga ingin menangis lebih darimu. Ketika kau bilang kau
mencintaiku, aku menjadi orang yang lebih mencintaimu.”
“Bagaimana kau bisa yakin? Kalau kau lebih
mencintaiku?”
“Aku yakin. Mulutmu bilang kau mencintaiku,
ingin menikah denganku, tapi kau meninggalkanku untuk mencari Khun Chaya,”
tangis Kiew. “Orang yang lebih mencintai, akankah mereka melakukan hal itu? Apa
salahku? Kau menggunakan cintaku untuk balas dendam, pada hal yang tidak ku
lakukan. Ya, benar juga, ibuku buat salah. Tapi, ketika ibuku tahu dia salah, dia
meninggalkan ayah. Lalu bagaimana denganku? Aku harus tinggal dengan ibu, hanya
kami berdua. Tanpa ayah. Betapa sulitnya itu, kau tahu? Ibuku melakukannya
sampai seperti itu, dan kau masih belum puas? Kenapa? Kenapa kau tidak
membiarkan hidupmu bahagia? Lupakan masa lalu. Kau tenggelam dalam balas
dendam. Biar ku tanya padamu, apa kau bahagia?”
Peat tidak bisa menjawab. “Itu urusanku,”
jawabnya setelah terdiam lama.
“Ini… ketika kau tidak bisa memikirkan apapun,
ini satu-satunya kata yang kau tahu untuk di katakan. Tapi, kali ini, jangan
harap itu akan berhasil. Karena aku akan menghancurkan semua rencanamu! Aku tidak
akan membiarkanmu tenggelam dalam balas dendammu hingga kau tidak memiliki
kebahagiaanmu. Dan aku tidak akan memberikanmu pada Khun Chaya. Aku tidak akan
memberikanmu pada siapapun! Karena kau adalah milikku! Hanya milikku!”
Kiew menatap Peat dengan tajam, “Aku
mencintaimu! Aku mencintaimu!”
Mata Peat berkaca-kaca mendengarnya. Dan dia
balas menatap Kiew. Dia memeluk Kiew. Kiew tersenyum.
Tapi, tiba-tiba saja Kiew merasa mual dan
langsung berlari ke kamar mandi. Peat merasa khawatir dan langsung membantu. Dia
bahkan membersihkan mulut Kiew dari bekas muntahan. Setelah itu, Kiew malah tidur
di dalam bathup. Peat tersenyum melihatnya dan menggendongnya ke atas tempat
tidur.
Peat bahkan membersihkan tubuh Kiew dengan
handuk basah. Dia membelai rambut Kiew.
“Kau sudah salah paham. Orang yang lebih
mencintai… adalah aku,” ujarnya pada Kiew yang tertidur. Dan Peat mencium pipi
Kiew.
BERSAMBUNG
Tags:
Pink Sin
Smangat😍😍😍 lnjut trusssss
ReplyDeleteTrimakasihhh..di tunggu selanjut nyaa...
ReplyDeleteMakasi kak udah buatin sinopsisnya. Cepet dilanjutin ya kak.
ReplyDeleteLanjuuutt ka sinopsisnya..makin greget aja...semangaatt
ReplyDelete😭...nangis bawang aku...
ReplyDeleteTerimakasih sdah buat sinopsis film ini, amat sangat dtunggu klnjutanya 👍
Lanjutannya dtggu2 min.. Smgttttt yy
ReplyDeleteFilm Ini bkl ada season 2 nya gak min?
ReplyDeleteBtw makasih min uwuu senang banget aku😍
Buat chanel diyoutube jg dong min film2 romantis yg kyk gini.
Jgn takut sepi.
Aku bkl jdi subscribernya kok hehe tenang aja