Network : Channel 3
“Kita memerlukan obat bius,” bisik Baibua. Dan General Pinit tersenyum kecil, sambil memandangin Keaw yang sedang menari bersama dengan Chai Pat.
Chai
Pat dan Keaw saling tersenyum satu sama lain sambil menari. Mereka tampak
sangat menikmati tarian mereka. Chai Pee yang melihat kemesraan itu, dia dengan
sengaja selalu membuat pandangan Marathee tertutupi. Kemudian lagu pun
berakhir.
MC
naik ke atas panggung, dan mempersilahkan semua tamu untuk makan dan
beristirahat dulu. Dan dengan perhatian, Chai Pat membuka kan lengannya untuk
dipegang oleh Keaw. Lalu dia menanyakan apa Keaw lapar dan mau minum sesuatu.
Melihat
itu, Marathee langsung menghalangin jalan mereka. Dia mengatakan pada Chai Pat
bahwa dia lapar, dan dia meminta agar Chai Pat menemaninya untuk mengambil
makanan. Chai Pee dan Chai Lek langsung menyela mau membantu Marathee, tapi
Marathee langsung menolak kebaikan mereka kali ini.
“P’Chai
Pee. P’Chai Lek. Tolong jangan berniat baik kepada ku lebih daripada ini. Jika
tidak, aku akan memberitahu Nenek,” jelas Marathee. Lalu dia memengang tangan
Chai Pat dan menariknya.
Keaw
tampak sedih, ketika Chai Pat mengikuti Marathee begitu saja. Lalu tepat disaat
itu, seorang pelayan menghampiri nya, dia memberitahu kan pada Keaw bahwa Than
Chai Kerk ingin menemui Keaw. Jadi Keaw pun mengikutinya.
Chai
Pee sebenar nya ingin menemanin, tapi karena Keaw menolak, maka dia pun
membiarkan Keaw mengikuti si Pelayan.
Ketika
Keaw pergi mengikuti si Pelayan, Chai Pat merasa ada yang aneh, karena dia
melihat Baibua berdiri dan tersenyum jahat. Tapi karena tidak yakin, maka nya
dia hanya diam saja, dan tidak mengikuti Keaw pergi.
Si
Pelayan menuntun Keaw ke luar dari gedung acara, lalu seorang anak buah Baibua
datang dari belakang dan membekap mulut Keaw menggunakan kain bius, sehingga
Keaw pun tidak sadarkan diri. Kemudian mereka segera menggendong Keaw pergi.
Dengan
puas, Baibua masuk kembali ke dalam gedung acara, dan dia melaporkan kepada
General Pinit bahwa akhirnya dia berhasil mendapatkan Keaw. Lalu dengan senang,
General Pinit tersenyum.
Chai
Pat yang merasa curiga terus memperhatikan mereka, dan tidak mendengarkan
ketika Marathee berbicara. Tapi karena Marathee terus memanggilnya, maka Chai
Pat pun tersadar. Ternyata Marathee meminta agar Chai Pat mengambilkan kue
untuknya.
Ketika
Chai Pat sedang mengambil kue, Yodsawin datang mendekatinya. Yodsawin
menanyakan dimana Keaw berada, karena dia tidak ada melihat Keaw sedari tadi. Dan Chai Pat pun menjawab bahwa barusan ada
seorang pelayan yang memanggil Keaw untuk menemui Than Chai Kerk.
“Than
Chai Kerk ada disebelah sana. Tapi Khun Keaw tidak ada disana,” kata Yodsawin
sambil menunjuk ke arah Than Chai Kerk.
Anak
buah Baibua membawa Keaw yang masih tidak sadarkan diri masuk ke dalam mobil.
Kemudian dari belakang, Ingorn serta Krit datang, dan mereka memukuli kedua
anak buah Baibua menggunakan balok kayu, sehingga mereka pingsan. Lalu dengan
cepat, Ingorn menyuruh Krit untuk membawa Keaw.
Chai
Pat serta Yodsawin keluar dari gedung acara, dan mencari Keaw bersama- sama.
Lalu disaat itu, Chai Pat menemukan sebelah sepatu milik Keaw yang tertinggal.
Dan dia serta Yodsawin pun menjadi cemas.
Krit
membawa Keaw masuk ke dalam mobil, lalu dengan genit dia menyentuh Keaw yang
masih belum sadarkan diri. “Mom! Dengan kulit secerah ini, sangat disayangkan,”
kata Krit.
“Kamu
brengsek! Mengapa kamu mendambakannya di waktu seperti ini?!!” balas Ingorn.
“Biarkan
aku mencoba nya dulu. Si tua bangka itu tidak akan tahu,” balas Krit, lalu dia
mendekat untuk mencium Keaw.
Keaw
sedikit tersadar, dan ketika dia melihat wajah Krit yang mendekatinya, dia
langsung mendorong dan menendang Krit keluar dari dalam mobil. Lalu Krit yang
tidak terima, dia berdiri dan ingin masuk kembali ke dalam mobil.
Untungnya,
tepat disaat itu Chai Lek serta Chai Pee datang. Mereka berdua bekerja sama dan
menghajar Krit. Sementara Chai Pat, dia masuk ke dalam mobil dan menolong Keaw.
Tapi karena tidak tahu, Keaw terus memukul- mukuli Chai Pat dan berteriak
meminta tolong.
Sebelum
pergi mengikuti Chai Pat yang membawa Keaw pergi, Chai Pee mendekati Ingorn dan
mengambil kembali mahkota milik Keaw yang dipegang oleh Ingorn.
Dengan
panik, Ingorn berteriak menyuruh Krit untuk merebut Keaw kembali. Tapi karena
baru saja di hajar habis- habisan oleh Chai Pee serta Chai Lek, maka Krit pun
tidak berani untuk mengejar mereka.
“Jadi
apa yang harus kita lakukan?! General pasti akan membunuh kita!!” teriak Ingorn
dengan frustasi dan ketakutan.
Chai
Pat membawa Keaw ke dalam mobil nya. Lalu dia berusaha menyadarkan Keaw yang
masih terus meronta- ronta. “Keaw!! Ini aku, Keaw!! Lihat wajah ku, Keaw!!”
“Khun
Chai?” kata Keaw dengan sedikit lebih tenang, saat dia membuka mata dan
menyadari bahwa orang yang ada dihadapan nya adalah Chai Pat.
“Kami
datang untuk menyelamatkan mu. Keaw, kamu sudah aman sekarang,” jelas Chai Pat.
Chai
Pee menyaran kan agar Chai Pat segera membawa Keaw melarikan diri, karena sejak
Keaw menghilang seperti ini, maka General Pinit tidak akan berdiam diri. Dan
Chai Lek setuju, menurutnya lebih baik mereka menggunakan kesempatan ini selagi
General Pinit belum tahu.
“Keaw.
Maukah kamu ikut dengan ku?” tanya Chai Pat. Kemudian dia mengambil sebelah
sepatu Keaw yang ditemukan nya barusan, dan dia memakai kan sepatu itu ke kaki
Keaw kembali.
“Keaw.
Sekarang, kita harus pergi dari sini dulu! Mengerti, Keaw?” tanya Chai Pat,
karena Keaw hanya diam saja sedari tadi. Lalu sambil meneteskan air mata, Keaw
menggangguk kecil.
“Aku
menyebabkan masalah untuk mu lagi,” kata Keaw dengan rasa bersalah.
“Kamu
tahu? Kamu telah menolongku. Sejak aku menjadi dokter, aku tidak pernah
berpergian sekali pun. Tidak seorang pun yang bisa menjauhkan ku dari ruang
operasi, selain kamu,” balas Chai Pat. Dan Keaw tersenyum mendengar itu.
General
Pinit marah kepada Baibua, saat mengetahui Keaw menghilang. Dan dengan takut,
Baibua memohon ampun kepada General Pinit, dia menjelaskan bahwa dia tidak tahu
siapa yang membawa Keaw pergi.
“Khun
Baibua gagal dan tidak bisa mendapatkan Krongkeaw lagi? General sudah sering
frustasi. Lebih orang tahu, lebih kamu merasa malu,” kata Nun berkomentar.
“Berhenti
bicara tidak berguna!!” teriak General Pinit memarahi Nun.
General
Pinit mengatakan kepada Baibua bahwa dia tahu kalau ini bukan salah Baibua,
jadi ini adalah waktunya bagi Baibua untuk beristirahat. Mendengar itu, Baibua
merasa semakin ketakutan.
“Tuan,
tolong beri aku kesempatan sekali lagi. Sekali lagi saja!!” pinta Baibua. Tapi
anak buah General Pinit langsung menyeretnya untuk keluar.
“Siapa?!
Siapa yang berani mengambil wanita ku?!!” teriak General Pinit dengan marah.
“Tuan.
Tolong tenang lah. Kita tidak pernah tahu, beberapa jenis keajaiban mungkin
terjadi, Apapun bisa terjadi didalam hidup,” jelas Nun sambil memeluk lengan
General Pinit.
“Menjauh
dari kaki ku!! Pergi!!” balas General Pinit. Lalu dia menyuruh anak buahnya
untuk pergi dan mencari tahu siapa yang membawa Keaw nya pergi.
“Mengapa
kamu tidak membangun kan ku?” tanya Keaw.
“Aku
melihat mu tertidur nyenyak. Jadi, aku tidak ingin membangun kan mu,” jawab
Chai Pat.
Keaw
tiba- tiba seperti mendengar suara ombak, dan dia pun bertanya. Lalu Chai Pat
menjelaskan bahwa saat ini mereka sedang berada di Hua-hin, dan tepat di depan
rumah ini ada laut. Mendengar itu, Keaw menjadi bersemangat.
Keaw
berlari ke arah laut dengan sangat gembira, dia menjelaskan kepada Chai Pat
bahwa selama ini dia tidak pernah melihat laut, jadi ini adalah pertama kali
nya. Lalu seperti anak kecil, Keaw melepaskan sepatu nya dan bermain di dekat
air laut.
Melihat
itu, Chai Pat pun dengan segera melepaskan sepatu nya juga, dan lalu dia
berlari menyusul Keaw yang sedang bermain- main air.
“Khun
Chai!! Mari bermain air bersama- sama!!” teriak Keaw memanggil Chai Pat.
Kemudian
berdua mereka saling menyiram kan air kepada satu lain, dan berlari ke sana
kemari. Mereka berdua tertawa dan tampak sangat gembira sekali.
Keaw
merasakan air garam dan tertawa gembira, ketika mengetahui bahwa rasa nya
sangat asin sekali. Dan karena melihat Chai Pat terus tersenyum ke arahnya,
maka dia pun bertanya.
“Pertama
kali aku bertemu dengan mu, kamu tidak pernah segembira ini. Kamu tampak lebih
bahagia daripada ketika kamu memenangkan gelas Miss kontes kecantikan
Thailand,” kata Chai Pat menjelaskan alasannya tersenyum.
“Jangan
bercanda denganku,” balas Keaw.
Saat
teringat akan pakaian yang sedang dikenakannya, Keaw meminta maaf karena telah
membuat dress pemberian Chai Pat menjadi kotor dan basah. Dan Chai Pat sama
sekali tidak mempermasalahkan hal itu.
Kemudian
Keaw mendekat dan melepaskan kacamata yang Chai Pat pakai. Lalu dia meniupnya,
karena kacamata Chai Pat sedikit kotor terkena pasir. Lalu saat Keaw
memasangkan kembali kacamata itu, dia dan Chai Pat saling tersenyum menatap
satu sama lain.
Nenek
Oon menunjukan koran yang dibaca nya kepada Nenek Aiet, dia mengatakan bahwa
dia merasa kan sesuatu yang aneh, karena di koran itu ada foto Chai Pat dan
Keaw yang sedang menari bersama, dan difoto itu Chai Pat tersenyum sangat lebar
sekali.
Tapi
Nenek Aiet tidak merasa ada sesuatu yang aneh, karena dia yakin Chai Pat bukan
orang yang bisa di goda oleh wanita seperti Keaw.
“Jika
seorang wanita penggoda membuka rok nya untuk menunjukan paha nya, apa kamu
pikir dia hanya diam tanpa tergoda sama sekali? Khususnya wanita itu. Dia
berjalan menggelilingin panggung untuk menunjukan paha nya kepada semua orang
di negara. Apa menurut mu dia tidak bisa menggoda Chai Pat?” kata Nenek Oon,
menjelek- jelekan Keaw.
“Itu
benar. Aku tidak akan melepaskan ini. Chai Pat tidak boleh sampai jatuh ke
dalam jebakan wanita seperti itu,” balas Nenek Aiet, setuju.
Marathee
datang dan langsung mengeluh kepada Nenek. Dia mengatakan bahwa semalam Chai
Pat meninggalkan nya pulang sendirian, dan pagi ini bukannya wajah dia dan Chai
Pat yang di taruh di koran, tapi ini malah wajah Chai Pat dan Keaw. Sehingga
ini membuat dirinya malu.
Nenek
Oon langsung memeluk dan menenangkan Marathee agar tenang. Lalu dengan tegas,
Nenek Aiet menyuruh pelayan untuk memanggil Chai Pat.
Keaw
terkejut dan langsung bersembunyi di belakang Chai Pat, ketika dia mendengar
suara tembakan yang keras.
“Beritahu
aku niat mu dan alasan mu ke sini. Jika tidak, aku akan menembak kepala mu!!
Hey!!” teriak si orang yang menembak itu kepada Keaw dan Chai Pat.
Didepan
rumah. Si Orang yang menembak itu (Chum), dia meminta maaf kepada Chai Pat,
karena dia sempat tidak mengenali Chai Pat tadi. Dan Chai Pat tidak
mempermasalah kan itu.
Lalu
Chai Pat menjelaskan kepada Keaw bahwa tempat ini adalah milik Ayahnya, dan
ketika muda, mereka sering di bawa bermain ke sini. Kemudian Chai Pat menyuruh
Chum untuk mempersiapkan kamar dan pakaian ganti untu Keaw.
“Nama
mu Krongkeaw? Kamu … adalah…” kata Chum seperti mengenali Keaw.
“Itu
benar. Ini adalah Khun Krongkeaw, Miss kontes kecantikan Thailand,” jelas Chai
Pat. Lalu dengan tegas dia mengingatkan agar Chum tidak memberitahukan kepada
siapapun bahwa Keaw tinggal di sini, dengan alasan Keaw membutuhkan privacy.
“Aku
mengerti. Miss kontes kecantikan Thailand,” balas Chum sambil tersenyum.
General
Pinit memarahi Ingorn yang telah berani datang ke tempatnya. Dan Nun menenang
kannya, dia menjelaskan bahwa Ibu dan Kakak nya datang ke sini untuk
memberitahukan berita tentang Keaw.
“Apa
kalian akan berbohong lagi?!!” tuduh General Pinit.
“Tuan.
Aku tahu, aku gagal. Aku benar- benar ingin membawa Keaw kepada kamu,” jelas
Ingorn, lalu dia mengambil koran dan memperlihatkan artikel yang tertulis
disana.
Dengan
marah, General Pinit langsung membanting koran tersebut ke lantai saat dia
telah membaca nya. “Mengapa kamu membawa gambar Keaw dan pria lain kepada ku?
Apa kamu mengejek ku?”
“Tidak,
tuan. Kamu hanya ingin memberitahu mu siapa yang membawa Krongkeaw,” jelas
Krit.
“Itu
benar, tuan. Kemarin malam, Madam Baibua gagal karena seseorang merebut Keaw,
kan? Aku melihat otang yang memaksa Keaw dan membawa nya dengan mata kepala ku
sendiri,” tambah Ingorn.
Ingorn
menunjukan foto Chai Pat dan Keaw yang ada di koran, dan Krit menjelaskan bahwa
orang di dalam foto itu lah yang telah membawa Keaw pergi. Lalu Nun ikut
berbicara, dia mengingatkan General Pinit tentang siapa orang yang menyembuhkan
Keaw, saat Keaw terjatuh diatas panggung dan di bawa ke rumah sakit, serta
siapa yang mengatakan bahwa Keaw harus menginap di rumah sakit, padahal Keaw
baik- baik saja.
“Khun
Chai Puttipat mencintai Keaw. Itu mengapa dia melakukan semua hal itu untuk
bisa mendekati Keaw, tapi Keaw tidak mau. Jadi, Khun Chai menggunakan cara
kotor seperti pencuri dan menculik nya, ketika dia tahu bahwa kamu menginginkan
nya,” kata Ingorn melemparkan kesalahan kepada Chai Pat.
“Khun
Chai Puttipatt!! Dia ingin menentang kekuasaan ku? Aku akan menunjukan
padanya!!!” gumam General Pinit dengan marah.
Tags:
Khun Chai Puttipat