Sinopsis Lakorn : Trabab See Chompo (Pink Sin)
Episode 13 – 2
Images : Channel 3
Kiew siap menemui Kris dan kembali ke tempat Peat.
Dia tidak menyadari kalau orang suruhan Khun Nai mengikutinya. Bukan hanya orang
suruhan Khun Nai, Kris juga diam-diam mengikutinya.
Kiew
masuk ke dalam rumah dan kaget karena tidak melihat Peat. Dia langsung
memeriksa ke setiap sudut rumah dan menemukan Peat yang sedang menangis melihat
sebuah buku. Peat segera mengembalikan buku itu ke tempatnya dan berdiri di depan
jendela. Kiew khawatir dan bertanya ada apa? Dia khawatir dan bertanya kenapa
Peat menangis?
Peat hanya diam. Kiew menarik Peat agar
menatapnya. Dia meminta Peat untuk bercerita dan dia akan selalu mendengarkan
Peat.
--
Khun Nai telah mendapatkan informasi mengenai posisi Peat, dan dia memberitahukannya kepada Chaya. Chaya meminta alamatnya dan berkata akan datang ke sana untuk menenangkan Peat. Khun Nai tidak memberikan dan menyuruh Chaya untuk tenang dan tidak perlu khawatir mengenai Peat. Chaya terus memohon dan akhirnya Khun Nai luluh juga.
--
“Jika aku memelukmu seperti ini, apa kau
merasa lebih baik?” tanya Kiew.
“Mmm. Asal aku memilikimu, aku sudah merasa
lebih baik.”
“Hanya ini? Itulah kenapa kau melakukan ini padaku?”
“Lalu kamu? Kenapa kau bersedia?”
“Aku ingin kau mengatakannya duluan. Aku tidak
ingin menjadi orang yang mudah lebih dari ini.”
“Aku tidak pernah menginginkan orang lain jika
aku tidak mencintainya. Aku mencintaimu! Sudah sejak lama.”
“Aku juga tidak bersedia jika dengan orang
lain. Aku mencintaimu juga, sejak lama!”
Mereka mencurahkan perasaan mereka. Peat yang
merasa patah hati saat tahu mereka bersaudara, dan begitu juga dengan Kiew. Tapi,
sekarang, mereka bisa saling mencintai karena mereka bukan saudara.
--
Khun Nai tiba di tempat Peat bersama dengan
Tee. Chaya juga tiba di sana, dan begitu melihat Chaya, Kris segera keluar dari
mobilnya dan menahan Chaya untuk masuk ke dalam.
Chaya heran melihat Kris bisa ada di sini. Tapi,
dia kemudian menyindir kalau Kris sangat dekat dengan Kiew, jadi Kiew pasti
memberitahunya tapi tidak memberitahu Khun Nai. Chaya bahkan menyebut Kiew
sebagai perusak hubungan Peat dan Khun Nai. Kris langsung meluruskan kalau Kiew
tidak memberitahunya, tapi dia yang mengikuti Kiew.
Kris melarang Chaya untuk masuk ke dalam. Mereka
harus membiarkan Khun Nai dan Peat menyelesaikan masalah mereka.
“Karena Kiew adalah keluarga. Dan kau, kau
hanya orang luar!”
Chaya tidak terima dan berlari masuk ke dalam
kediaman Peat.
Khun Nai dan Tee sudah terlebih dahulu masuk. Dan
mereka berpencar untuk memeriksa setiap sudut rumah. Tee pergi untuk mencari di
luar rumah, tapi dia malah melihat Kris dan Chaya.
Peat dan Kiew masih belum menyadari yang terjadi.
Khun Nai mendengar suara mereka dari dalam kamar, dan begitu dia masuk! Dia sangat
sangat terkejut melihat Kiew dan Peat berada di atas tempat tidur.
Tee, Chaya dan Kriss mendengar suara Khun Nai
dan melihat Kiew dan Peat juga di atas tempat tidur. Khun Nai menutup pintu setelah
memerintahkan Kiew dan Peat memakai baju.
Kiew langsung tersadar dan takut kalau Khun
Nai akan marah. Kenapa dia melakukan hal ini? Peat meminta Kiew untuk tenang. Dia
akan bertanggung jawab atas semuanya.
--
Tee, Khun Nai, Chaya dan Kris menunggu di
ruang tamu. Tee meminta Khun Nai untuk bicara dengan tenang pada Peat atau Peat akan kabur lagi. chaya
tidak tahan dan ingin masuk ke dalam kamar. Kris menghalanginya dan mengingatkan
kalau mereka adalah orang luar.
Peat dan Kiew keluar menemui Khun Nai. Khun Nai tampak marah. Kiew langsung meminta maaf dan menyadari kesalahannya. Peat langsung menggenggam tangan Kiew dan dengan lantang berkata pada Khun Nai kalau semuanya terjadi karena dia mencintai Kiew. Dan dia akan bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi. Dia akan menikahi Kiew. Semua kaget termasuk Kiew.
“Kiew, kau mencintai Peat? Hingga kau
melakukannya… atau apa yang terjadi? Beritahu aku sejujurnya,” tegas Khun Nai.
“Aku mencintai Peat, ayah.”
“Kami berdua saling mencintai sudah sejak
lama. Tapi karena banyak kesalahpahaman seperti yang sudah kau tahu, itu
membuatku dan Kiew menghentikan diri kami. Tapi sekarang, tidak ada yang bisa
menghentikan cinta kami lagi.”
Chaya menangis. Tapi, dia segera menghapus air
matanya.
Peat kemudian memanggil Khun Nai, dengan
panggilan Khun Nai, karena sekarang Khun Nai adalah ayah Kiew bukan ayahnya. Dan
dia akan melakukan apapun untuk melindungi reputasi Kiew. Jadi, apa Khun Nai
mau menerimanya sebagai menantu?
“Bagi orang luar, jika Peat menikahi Kiew, itu
sama saja dengan anak kandung menikahi anak angkat. Phrompitak akan kehilangan
reputasi,” ujar Chaya ikut campur.
“Chaya, kita hanya orang luar, jangan memberi
pendapat,” tegur Kris.
“Aku harus mengatakan yang sebenarnya.”
“Anda bisa memilih. Reputasi Prompitak atau
kehilangan aku dan Kiew. Karena aku pasti tidak akan membiarkan Kiew pergi,”
tegas Peat.
Chaya kecewa mendengarnya. Ditambah lagi, Khun
Nai akhirnya setuju membiarkan Peat menikahi Kiew, tapi Peat harus tinggal di
rumahnya sebagai anaknya, sama seperti sebelumnya. Peat setuju dan memanggil
kembali Khun Nai dengan panggilan ‘ayah’.
Chaya sangat kecewa dan langsung lari keluar. Kris
mengejarnya. Chaya masih berusaha menyangkal semua yang terjadi, tapi Kris
menegaskan yang terjadi. Chaya tidak bisa menerimanya karena selama ini dia
mencintai Peat.
“Berhenti mencintai-nya. Dan kau tidak akan
terluka!”
“Aku tidak bisa menerimanya! Kris, kau dengar
aku?”
“Aku akan membuatma berhenti mencintai Peat.”
--
Khun Nai mengajak Peat untuk pulang. Tetapi,
Peat menolak untuk pulang. Khun Nai berusaha membujuknya mengatakan di banding
hubungan darah, hubungan mereka selama ini lebih penting. Baginya, Peat tetap
adalah anaknya.
“Ketika aku siap, aku akan kembali sendiri.”
“Kau harus berjanji pada ayah, kau tidak akan
menyakiti dirimu.”
“Aku janji. Sekarang, aku tahu kalau hidupku
berharga.”
Khun Nai tidak memaksa lagi. Dan dia akan
mengirim orang untuk merawat Peat menggantikan Kiew. Karena dia tahu, kalau
Kiew terus datang menemui Peat, Peat tidak akan bersedia pulang ke rumah. Jadi,
jika Peat ingin bertemu dengan Kiew, Peat harus datang ke rumah. Dia juga akan
secepatnya menyiapkan pernikahan mereka.
“Dapatkah kita hanya mengadakan pesta kecil? Hanya
mengundang orang yang dekat dengan kita. Bisakah ayah?” tanya Kiew.
“Kenapa?”
“Aku tidak ingin ada gossip mengenai Prompital.
Dan aku juga tidak ingin ayah dalam kesulitan. Bisakah Peat?”
“Aku mengerti. Jika kau tidang ingin perayaan besar,
aku akan mengikutimu,” setuju Peat.
Khun Nai juga setuju.
--
Kiew menyiapkan makanan untuk Peat sebelum
pulang. Peat memeluknya dan menciumnya sebagai hukuman karena sudah memberitahu
ayah dimana dia. Kiew langsung menjelaskan kalau dia tidak pernah memberitahu
ayah dimana Peat. Peat menduga kalau gitu Khun Nai mengikuti Kiew, tapi tidak
masalah, karena mereka jadi bisa menikah.
“Kenapa bertanya seperti itu?”
“Jika kau menikahiku hanya karena tanggung
jawab, itu tidak terasa baik.”
“Kau tidak mendengar ketika aku bicara dengan
ayah? Aku bersedia. Aku bersedia atas segalanya. Apa lagi yang mau kau dengar? Aku
bersedia…”
“Cukup. Hanya ini saja, aku sudah lega.”
Peat mencium tangan Kiew. Mencium pipi Kiew. Dan
memeluk Kiew. Tapi ekspresinya berubah dari penuh cinta seolah sedang merencanakan
sesuatu.
BERSAMBUNG
Tags:
Pink Sin