Sinopsis Lakorn : Trabab See Chompo (Pink Sin)
Episode 17 – 1
Images : Channel 3
Katha tiba di restoran Kris, dan dia panik
melihat restoran Kris yang ambur radul. Apa yang terjadi?
“P’Ken (abang Kris) mengirim orang untuk menghancurkan
restoranku,” jawab Kris (sepertinya dia bohong, soalnya di episode sebelumnya
kan dia yang lempari gelas ke kaca hingga pecah). “Karena dia ingin memaksaku untuk kembali dan
bekerja di perusahaan.”
Katha menghibur Kriss kalau dia akan membantu
Kriss memperbaiki restoran. Kris merasa itu percuma karena P’Ken pasti akan
mengirim orang lagi untuk menghancurkan restorannya lagi. Katha bertanya, kalau
begitu Kris akan menuruti kemauan ibunya dan P’Ken?
“Orang sepertiku tidak akan menyerah dengan
mudah.”
“Jadi, apa yang akan kau lakukan?”
“Menutup restoran.”
“Jangan bilang kalau kau akan kembali tinggal
dengan ibumu?”
“Tidak. jika aku kembali sekarang, ibu dan P’Ken
akan tahu kalau aku tidak punya tempat tujuan.
Aku akan bekerja di tempat lain. Jadi ibuku dan P’Ken dapat melihat kalau
aku tidak perlu bergantung pada mereka.”
“Lalu, dimana kau akan bekerja? Jika perusahaan
lain tau kau anak siapa, mereka tidak akan berani memperkerjakanmu.”
“Ada
satu tempat. Tapi, aku juga tidak tahu apakah ini akan berhasil atau tidak,” ujar
Kris.
--
Pintu kamar Chaya di ketuk, dan Chaya langsung
merasa senang karena mengira kalau yang mengetuk adalah Peat. Namun, saat dia
membuka pintu, yang di lihatnya adalah Khun Nai.
--
Ternyata Kiew pergi ke rumah bekas dia dan
ibunya dulu tinggal. Rumah itu masih tetap sama seperti dulu. Tidak ada yang
berubah, bahkan properti dan tata letaknya.
Kiew masuk ke dalam. Dia meraih foto ibunnya
dan menangis. Dia merasa sangat terluka, tapi itu tidak seberapa di banding
lukanya karena tahu Peat ingin menyakiti ayahnya.
“Dia (Peat) membenci ibu. Apa yang harus ku
lakukan agar dia dapat memaafkan orang yang ku cintai, bu? Dapatkah kau
memberitahuku, bu?” tangis Kiew.
Dan ternyata diam-diam, Peat ada di sana dan
melihat Kiew dari jendela luar rumah. Dia merasa bersalah, tapi dia menyembunyikan
rasa bersalahnya di dalam kebenciannya yang telah membutakan perasaan cintanya
sendiri.
Peat memilih pergi. Tapi, langkahnya terasa
berat dan terus menatap ke arah jendela yang memperlihatkan Kiew yang sedang
menangis sedih.
Katha menelpon Peat dan memberitahu kalau
sesuatu terjadi pada Kris. Peat tidak peduli karena itu bukan urusannya.
“Eh, ini bukan waktunya untuk bertengkar. Teman
kita sedang dalam masalah, dan kau harus membantunya,” marah Katha.
“Apa dia bersedia menerima bantuanku? Karena aku
kan teman terburuknya!” balas Peat.
“Datang dulu ke sini. Dan saling bicara. Kita teman,
dan mau bagaimanapun, tidak ada yang bisa memutuskan persahabatan kita.”
Peat akhirnya mengalah dan bertanya mereka ada
dimana? Katha memberitahu kalau dia dan Kris ada di restoran Kris sekarang.
Katha memberitahu Kris kalau Peat bersedia
datang kemari. Dan jika Peat setuju, maka semuanya akan berjalan lancar. Kris juga
berharap seperti itu, tapi dia dan Peat… Katha langsung menghentikan Kris untuk
berpikiran jelek, bagaimanapun mereka kan adalah teman. Kris berterimakasih
atas bantuan Katha.
“Tidak masalah. Jika teman tidak menolong
teman, siapa yang akan menolong? Ketika melihat wajah Ai-Peat, lupakan masalah
lain dulu. Tunggu sampai masalah ini selesai, dan kalian bisa lanjut bertengkar
lagi,” ujar Katha sambil bercanda.
Katha menyarankan untuk memberitahu Chaya
juga, tapi Kris menolak. Dia tidak mau memberitahu Chaya.
--
Khun Nai mengajak Chaya untuk bicara berdua. Dia
tidak menyetujui Chaya untuk tinggal di rumahnya. Bagaimanapun, Peat dan Kiew
sudah menikah, dan yang Chaya lakukan adalah hal yang tidak pantas. Chaya berasalasan
kalau dia tidak sehat sama seperti yang Peat katakan. Peat khawatir padanya dan
tidak ingin dia sendirian karena orang tuanya di luar negeri.
“Apa yang salah denganmu sehingga kau tidak
bisa tinggal sendiri? Dan harus ada orang yang menjagamu?”
“Anemia. Tidak punya tenaga dan sering pusing.”
“Kalau begitu, kau kembali saja ke condo-mu, dan
aku akan mencari orang untuk menjaga-mu. Bisa kau tinggalkan rumah ini?”
Chaya tersenyum sinis, “Terimakasih paman
karna sudah baik padaku. Tapi, Peat mungkin tidak akan setuju.” (Ampun lah kau Chaya!!! Kok ada orang bengal dan tidak tahu malu seperti
kau! Di butakan cinta dan mau di peralat!! Ih… geregetan banget lho. Ini pertama
kali aku nonton lakorn, sampai sekesal ini melihat antagonis-nya!)
“Jadi, pada akhirnya, kau tetap mau tinggal di
sini ya?” tanya Khun Nai dan aku bisa merasa kalau dia merasa kesal dengan
sikap Chaya (termasuk aku).
“Ya. Sampai Peat bersedia membiarkanku pergi.”
“Baiklah. Terserah kau mau tinggal di sini
atau tidak. Tapi, aku mau kau berpikir dengan hati-hati mengenai apa yang kau
lakukan sekarang, apa benar atau tidak?”
“Aku sudah memikirkannya.”
Khun Nai berdiri dan menatap Chaya dengan amarah
kesal, “Kalau begitu jangan menyalahkanku kalau aku kejam, jika aku melihat tingkahmu
tidak senonoh antara kau dan Peat,” peringati Khun Nai.
-
-
Peat sudah tiba di restoran Kris dan melihat
restoran Kris yang hancur berantakan. Dan, Peat merasa aneh jika yang
menghancurkan restoran Kris adalah P’Ken. Karena setaunya, P’Ken adalah orang
yang pintar dan tenang, jadi tidak akan menggunakan cara seperti ini. Kris menjawab
kalau Peat belum terlalu mengenal P’Ken.
Untung di sana ada Katha yang melerai mereka agar
tidak bertengkar lagi. Dia meminta bantuan Peat untuk menolong Kris.
“Apa yang harus ku lakukan? Biarkan Kris yang
bicara.”
“Aku ingin kau menolongku mencari posisi yang
tersedia di perusahaanmu. Jika aku bekerja untukmu, ibu dan P’Ken mungkin tidak
akan berani datang untuk menghentikanku.”
“Ya, benar Ai-Peat. Biarkan Ai-Kriss bekerja
untukmu. Semua akan baik-baik saja, kan?”
Dan Peat
bersedia memberikan pekerjaan pada Kriss. Yaitu, menjadi assisten-nya. Kris tidak
masalah dan berterima kasih atas bantuan Peat. Dia juga meminta maaf karena
sudah marah pada Peat tadi. Peat tidak masalah, dan mengingatkan Kris untuk tidak
ikut campur dalam masalahnya lagi. Dengan begitu, tidak akan ada masalah di
antara mereka.
“Dan jangan khawatir. Aku akan menjaga Chaya. Masalah
ini akan segera berakhir.”
“Jika kau berjanji akan segera mengakhiri masalah
ini, membuatnya benar, dan menjaga Chaya. Aku janji, mulai dari sekarang, aku
tidak akan ikut campur dalam masalah pribadimu lagi.”
Kris mengulurkan tangan untuk berjabat dengan
Peat, dan Peat membalas uluran tangannya. Setelah itu, Peat langsung pergi. Sebeum
Peat pergi, Katha ingin bertanya mengenai Peat dan Chaya.
“Kris pasti sudah memberitahumu mengenai hal
itu. Aku dan Chaya saling mencintai,” ujar Peat.
“Aku kasihan pada Kiew. Dia dimanfaatkan oleh
mu untuk menjadi alat menghilangkan dendam mu. Dan aku juga tidak yakin, kalau
Chaya akan menjadi orang lain yang
menjadi alatmu! Jika itu benar-benar terjadi, aku akan memakimu sebagai
seorang bajingan! Sama seperti Ai-Kris menyebutmu!” tegas Chaya. “Dengan Kiew,
aku mungkin masih dapat mengerti kalau dia anak dari orang yang kau benci. Tapi
Chaya, dia adalah teman kita.”
“Aku tidak akan menyakiti Chaya.”
“Semoga itu benar. Tapi jika kau sedang
berpikir melakukannya, jangan! Karena aku tidak akan membiarkanmu menyakiti
dirimu atau orang lain lagi. Aku teman yang tidak akan penah membiarkan
temannya melakukan hal yang salah.”
Peat hanya tersenyum dan menepuk pundak Katha,
setelah itu dia pergi. Kris tersenyum sinis melihatnya.
Tags:
Pink Sin
Ihh cahya di episod terahir kuwalat dach kayak nya....trs lanjuy zaa makasihh
ReplyDeleteLgsung deh cahya punya pnyakit leukimia ntar..sukurin..ngaku2 sakit.nyebelin bgt
ReplyDeleteYeeeyyy makin seru.....lanjuut ka...semangaat
ReplyDeleteAaaaaagghh...ga sbar,next....
ReplyDeleteDitunggu bgt lnjutannya klau bsa secptnya hehe maaf maksa
ReplyDelete