Sinopsis
C-Drama : Emperors and Me Episode 16 - 2
Images by : Mango TV
Pisau sudah akan di tusukan ke tubuh Luo Xi,
tetapi musik konser tiba-tiba berhenti. Dan dari arah belakang, beberapa pria
langsung membekuk semua anak buah Hao Bei yang ingin mencelakai Luo Xi. Semua fans
jelas terkejut dengan hal itu.
--
Kantor polisi,
Murong dan Qin Shang memberikan keterangan kepada
para polisi. Polisi berterimakasih atas kerjasama mereka. Mereka sudah menangkap
semua orang yang terlibat dan semua sudah membuka mulut, kecuali Hao Bei. Semua
mengakui kalau tn. Wei adalah orang yang memberikan mereka perintah. Sekarang,
mereka akan mengumpulkan lebih banyak bukti untuk menangkap tn. Wei.
Sementara itu, Guo Yan bicara dengan Luo Xi
di depan. Dia memberitahu semua yang terjadi pada Luo Xi. Dan juga mengenai
perkiraannya kalau tn. Wei akan melukai Luo Xi, sehingga mereka sudah bersiap
akan hal itu. Luo Xi sangat kagum akan kepintaran Guo Yan tersebut. Mereka sudah
mulai bicara denga akrab.
Guo Yan kemudian bertanya apa selama terjadi
lompatan waktu, Luo Xi ada melakukan gerakan tertentu atau mengucapkan kata
tertentu sehingga terjadi lompatan waktu. Luo Xi menjawab tidak ada, dia hanya
berada dalam bahaya dan berteriak. Tapi, saat dia berteriak, tidak selalu
terjadi lompatan waktu. Guo Yan meminta Luo Xi untuk mengulang reka adegan setiap
kali terjadi lompatan waktu.
Luo Xi menurut dan melakukan ulang adegan
saat terjadi lompatan waktu. Dan Guo Yan memperhatikan kalau setiap gerakan
itu, Luo Xi selalu mengangkat tangannya yang terdapat tanda lahir itu ke arah
dada-nya. Guo Yan kemudian teringat, saat lompatan terakhir, dia melihat kalau
tangan Luo Xi yang ada tanda lahir itu, mengenai kalung giok yang Qin Shang
kenakan. Guo Yan mulai menyadari sesuatu.
“Luo Xi, aku dengar dari Qin Shangdan Murong
Yu kalau kau mencari guru dari giok yang kau terima darinya?” tanya Guo Yan.
“Kalung giok yang ada dengan Qin Shang? Itu sebelumnya
selalu ku gunakan di leherku. Aku memberikannya ke Qin Shang ketika di negara
Chen.”
Guo Yan mencerna semuanya. Dia mulai bisa menyimpulkan
kalau lompatan itu terjadi, jika Luo Xi menyentuhkan tanda lahir di tangannya
itu giok tersebut. Tapi, dia tidak memberitahukan hal ini pada Luo Xi. Karena,
dia takut jika Luo Xi akan membahayakan dirinya dan mencoba hal itu. Jika
berhasil tidak masalah, jika gagal maka Luo Xi akan kehilangan hidupnya.
“Tidak ada satupun yang bisa menyelamatkan Xue
jika kau gagal dan meninggal. Ku nasehati ya, kau tidak bisa menganggap remeh hidupmu
sendiri. Tidak ada yang lebih penting daripada hidupmu sendiri. Kau kira ini
tanggung jawabmu hingga bersedia menyerah terhadap hidupmu sendiri?” marah Guo
Yan karena Luo Xi bilang bersedia mengambil resiko demi menyelamatkan Xue.
“Kau kenapa? Kenapa sangat peduli padaku?”
“Karena… aku menyukaimu,” akui Guo Yan. Luo
Xi sampai tercengang. “Tentu saja, alkohol masih yang no. 1 bagiku. Kemudian ada
telepon, medsos dan…”
Mereka mulai saling bercanda. Dan Guo Yan memberitahu
alasannya menyukai Luo Xi, karena Luo Xi terlalu baik hingga bersedia berkorban
demi orang lain.
“Terimakasih karena sudah membawaku ke dunia
ini dan menyelamatkanku. Aku suka dengan kehidupan di sini. Dan juga
menyukaimu. Tentu juga, Qin Shang dan Murong.”
“Tapi, kau lebih pintar dan lebih jujur dari
mereka berdua. Tapi terkadang kepintaranmu membuatku merasa takut.”
Setelah saling memuji, Guo Yan mengajak Luo
Xi untuk pulang. Mereka bisa minum alkohol untuk merayakan hari ini. Dia juga
meminta nomor Luo Xi karena kan mereka sudah menjadi teman. Luo Xi
memberikannya.
--
Guo Yan, Qin Shang dan Murong minum-minum
bersama. Sementara Luo Xi menggerutu karena Guo Yan membeli wine itu dengan
menggunakan uangnya. Tapi, mereka tidak peduli dan terus minum.
Qin Shang ternyata tidak kuat minum alkohol karena
dia sudah langsung mabuk. Dalam keadaan mabuk, dia akhirnya jujur pada
perasaannya. Mengenai dia yang awalnya memperlakukan Murong dan Guo Yan sebagai
musuh. Tapi, mereka sudah banyak membantunya, sehingga dia mulai menganggap Murong
dan Guo Yan sebagai saudaranya.
Qin Shang kemudian meminta maaf pada Luo Xi karena
tidak mampu melindungi Luo Xi di dunia ini. Dia meminta Luo Xi ikut dengannya
ke negara Qi dan dia akan memberikan segalanya pada Luo Xi. Dia melamar Luo Xi.
Murong merasa tidak suka dengan hal itu, dan
menyuruh Luo Xi untuk pulang saja dan tidak usah menjawab lamaran Qin Shang. Hal
ini membuat Qin Shang kesal pada Murong. Luo Xi merasa kalau keadaan memanas,
dan dia juga tidak bisa menjawab lamaran Qin Shang yang di lakukan dalam
keadaan mabuk, jadi dia pamit pulang terlebih dahulu.
Guo Yan menawarkan diri untuk mengantarkan
Luo Xi pulang.
Tinggallah Murong dan Qin Shang berdua. Mereka
saling berdebat mengenai Luo Xi.
“Aku ingin mendapatkan cinta Luo Xi. Aku ingin
dia menjadi kekasihku dan istriku. Kita akan menjadi keluarga ketika dia
menjadi istriku,” tegas Murong. “Jadi, aku memperlakukannya seperti keluargaku
selama ini.”
“Luo Xi adalah milikku! Dia milikku!” teriak
Qin Shang dalam keadaan mabuk.
BERSAMBUNG
Tags:
Emperors and Me