Sinopsis C-Drama : Emperors and Me Episode 16 - 1


Sinopsis C-Drama : Emperors and Me Episode 16 - 1
Images by : Mango TV
Qin Shang mengantar He Mo keluar. Di luar, Qin Shang memberitahu He Mo kalau Luo Xi sangat merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Le Xue dan selalu menyalahkan dirinya sendiri. Karena itu, melihat He Mo sedih, akan membuat Luo Xi semakin merasa bersalah. Tapi, dia juga tahu kalau He Mo pasti tidak akan bisa berpura-pura bahagia atas apa yang terjadi. Jadi, He Mo bisa memberitahunya jika ada masalah, dia akan membantu. He Mo mengerti akan hal itu.
“Aku percaya kalau kau akan bisa membawa Le Xue kembali,” ujar He Mo. “Dan ini adalah ponsel yang kau minta tolong aku belikan. Udah ya, aku pergi dulu.”
--
Luo Xi tidak tahan harus menggalau terus. Jadi, dia pergi ke depan kamar Fei Yan dan meminta maaf kepada Fei Yan dari depan pintu. Dia mengakui kalau dia takut akan melukai Fie Yan jika dia bilang sebenarnya, kalau dia menyukain Qin Shang.
“Luo Xi, kau bilang kalau kau takut akan melukaiku kalau kau tidak berbohong padaku? Apa kau tidak terpikir kalau aku akan lebih terluka jika tahu kebenarannya? Sebenarna, seharusnya kau sudah memberitahu hubunganmu dengan Qin Shang ketika Qin Shang menolongmu di restoran saat itu,” balas Fei Yan dari dalam kamarnya.
“Aku tidak bohong padamu. Waktu itu kami masih belum punya hubungan apapun. Aku hanya ingin menghindari masalah ini, tapi aku tidak menyangka kalau dia akan masuk ke dalam hatiku seiring berjalannya waktu. Hal ini membuatku semakin sulit menghadapimu. Fei Yan, ini salahku. Aku minta maaf. Kau bilang saja, apa yang harus ku lakukan agar kau memaafkanku?”
Fei Yan akhirnya membuka pintu. “Sebenarnya, aku tidak membencimu. Aku marah pada diriku sendiri. Aku tahu kalau aku tidak cukup baik. Tapi, aku malah meminta orang lain memperkenalkan teman mereka padaku. Itulah kenapa orang lain jadi tidak punya pilihan. Jika aku menjadi mu, aku mungkin akan mencari alasan.”
“Bukan. Ini salahku.”
“Aku sadar kalau kau punya hubungan spesial dengan Qin Shang dari awal. Ini adalah salahku yang terlalu berkhayal. Aku bilang kalau kau berbohong padaku. Sebenarna, akulah yang berbohong. Tapi, jika kau tetap ingin meminta maaf padaku, cukup belikan aku segelas the susu saja.”
Akhirnya, mereka kembali berbaikan. Fei Yan masih penasaran dengan hubungan Qin Shang dan Luo Xi, tapi dia tidak memaksa Luo Xi untuk bercerita. Karena dia tahu, kalau setiap orang punya rahasia.
--

Guo Yan minum alkohol sambil berpikir. Dia mencatat tanggal lompatan-lompatan waktu itu terjadi dan apa saja yang terjadi ketika lompatan itu (dan kita melihat flashback-flashback saat kejadian itu, dimana setiap ada keadaan berbahaya dan lompatan terjadi, saat itu, Luo Xi selalu mengangkat tangannya yang memiliki tanda lahir dan mengarahkan ke arah dada-nya, yang kita tahu dia menggunakan kalung giok. Di lompatan terakhir, tangannya di angkat mengenai dada Qin Shang yang menggunakan kalung giok yang telah dia berikan).
Qin Shang menghampirinya dan memberikan ponsel yang sudah di belikannya, karena permintaan Guo Yan. Tetapi, sebelum memberikan ponsel itu, Qin Shang meminta timbal balik. Guo Yan menghela nafas dan membahas mengenai pria yang mencoba melukai Qin Shang itu.
“Kau mencurigai teman dari ny. Zhao adalah orang yang ingin mencelakaimu kan?” tanya Gao Yan.
“Ya. Wei Wei adalah GM di perusahaan ny. Zhao, ingin mencelakaiku. tn. Wei ini juga adalah kekasih ny. Zhao. Aku memberitahu semua orang mengenai barang yang di jualnya adalah barang palsu. Jadi, dia membenciku dan ingin balas dendam. Aku ingin membunuhnya, tapi…”
“Tapi kau bukan lagi kaisar di sini. Kau tidak bisa membunuh siapapun. Aku tahu kalau kita harus menelpon 110 ketika bertemu hal seperti ini,” sambung Gao Yan.
“Tapi, kita juga perlu bukti.”
Mereka (Guo Yan, Murong dan Qin Shang) berdiskusi mengenai hal ini. Guo Yan menyuruh Qin Shang untuk mencari tahu, orang yang bekerja sebelum Qin Shang apa tahu mengenai penipuan yang tn. Wei lakukan? Qin Shang langsung menelpon Shan Gou,d an Shan Gou memberitahunya kalau orang yang bekerja sebelumnya sudah meninggal karena jatuh dari tangga.
Mendegar hal itu, Guo Yan membuat kesimpulan kalau orang itu kemungkinan besar di bunuh karena mengetahui perbuatan tn. Wei. Jadi, mereka harus segera menangkap tn. Wei ini. Caranya? Mereka harus menjebak tn. Wei. Guo Yan menyuruh Qin Shang untuk berpura-pura dan membuat tn. Wei percaya kalau Qin Shang mempunyai bukti kejahatan tn. Wei. Jika begitu, tn. Wei pasti tidak akan diam saja dan melakukan sesuatu.
Guo Yan kemudian meminta nomor Shan Gou. Dia menelpon Shan Gou dan berpura-pura menjadi teman kerja tn. Li (pekerja sebelum Qin Shang yang dibunuh tn. Wei itu).
“Aku dengar mengenai perusahaanmu dari tn. Li. Aku sangat takut. Dapatkah kau memberitahu tn. Qin Shang untuk mencariku di restoran Ke Ying Men di kota Xin Lian,” ujar Guo Yan dengan suara gagap dan ketakutan. Setelah itu, dia segera mematikan teleponnya.
Tidak lama, Shan Gou langsung menelpon Qin Shang dan memberitahu telepon aneh yang di terimanya dari orang yang mengaku teman tn. Li. Dia menyampaikan pesan orang itu.
Selanjutnya, Guo Yan menyuruh Qin Shang untuk membuat agar Shan Gou menyebarkan berita mengenai telepon itu hingga sampai ke telinga tn. Wei. Dengan begitu, tn. Wei akan merasa panik dan pasti akan berencana membunuh Qin Shang. Sehingga mereka bisa menangkap basah perbuatannya.
--

Qin Shang menelpon Luo Xi dan memberitahu kalau dia akan pergi keluar kota 2-3 hari jadi tidak bisa menemui Luo Xi. Qin Shang bahkan mengatakan akan merindukan Luo Xi. Mendengar perkataan Qin Shang membuat hati Luo Xi menjadi berbunga-bunga.
--

Semuanya berjalan sesuai dengan rencana Guo Yan. tn. Wei menurunkan perintah pada anak buahnya untuk membunuh Qin Shang. Dan juga, dia meminta anak buahnya untuk membunuh Luo Xi, wanita yang Qin Shang sukai, jika terjadi masalah dalam rencana mereka membunuh Qin Shang. Kebetulan, besok Murong Yu akan melakukan acara fans meeting, dan kemungkinan besar Luo Xi akan hadir.
--

Luo Xi pergi ke tempat Qin Shang dan Murong. Dan dia sangat terkejut karena yang membukakan pintu adalah Guo Yan. Dia terkejut karena kan seharusnya Guo Yan di kurung di dalam kamar oleh Qin Shang dan Murong. Tapi, Guo Yan malah bisa berkeliaran bebas, sudah potong rambut dan bahkan punya ponsel.
Murong memberitahu LuoXi kalau mereka membebaskan Guo Yan, karena rasanya Guo Yan bukanlah orang berbahaya. Luo Xi mengerti, tapi dia masih takut karena Guo Yan sangat pintar.
Luo Xi datang untuk memberikan makanan-makanan. Dan juga untuk meminta tiket fans meeting Murong malam ini. Dia minta dua tiket. Murong jelas langsung memberikannya dan bahkan merasa senang karena Luo Xi mau datang.
--
Malam hari,
Qin Shang berjalan sendirian menuju gedung pertemuan palsu itu. Dan tampak beberapa pria yang berpakaian serba hitam mengikutinya dari belakang.
Guo Yan yang berada di acara fans meeting Murong, menelpon Qin Shang. “Semuanya sudah ok. Sekarang semua terserah padamu.”

Luo Xi kaget karena bertemu dengan Guo Yan di acara fans meeting itu. Luo Xi juga ternyata mengajak Fei Yan ke acara itu, makanya dia minta dua tiket. Tapi, mereka malah bertemu dengan Jingjing. Jingjing ini tampaknya sangat penuh rasa iri karena dia mengejek pakaian yang di gunakan Fei Yan dan Luo Xi untuk ke acara itu. untunglah, Luo Xi sudah tahan banting dan bisa membalas perkataan Jingjing balik.
Luo Xi bahkan mengabaikan Jingjing dan mengajak Fei Yan serta Guo Yan untuk masuk ke dalam gedung acara saja.
--
Para pria yang mengikuti Qin Shang akhirnya keluar dari persembunyian mereka. Dan Hao Bei juga ada di sana dan mengarahkan pistol ke arah Qin Shang.
--
Acara fans meeting Murong dimulai. Murong mulai menari dan menyanyi di atas panggung untuk para fans-nya.
--
Qin Shang yang ahli bela diri, dengan cepat dalam melumpuhkan semua orang yang menyerangnya dan bahkan merebut pisto dari tangan Hao Bei.

Dalam keadaan tersudut, Hao Bei mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan video Luo Xi yang berada di konser Murong. Mereka sudah menempatkan orang di sana untuk membunuh Luo Xi jika Qin Shang tidak menuruti perintah mereka.
Qin Shang tidak takut dan menghajar Hao Bei habis-habisan.
Sementara itu, anak buah Hao Bei mulai mendekat diam-diam ke arah Luo Xi. Dia sudah mengeluarkan pisaunya.

Post a Comment

Previous Post Next Post