Sinopsis C-Drama : Emperors and Me Episode 06 - 1


Sinopsis C-Drama : Emperors and Me Episode 06 - 1
Images by : Mango TV
Tubuh Le Xue di letakkan di sebuah tempat yang mirip gua, namun semuanya serba putih, seperti di tutupi salju. Luo Xi telah bertukar baju memakai pakaian kerajaan dan Murong Yu membawanya untuk melihat tubuh Le Xue. Luo Xi menangis melihat mayat sahabatnya. Sementara Murong Yu, dia memperhatikan dari belakang apa yang Luo Xi lakukan.

Luo Xi menggerak-gerakkan tangannya di tubuh Le Xue seolah memberikan mantra. Dia bahkan berbohong pada Murong Yu kalau Le Xue telah menyelesaikan tugasnya. Dan ketika kembali ke surga, Le Xue akan menerima penghargaan sementara tubuh Le Xue tidak akan pernah membusuk, jadi Murong Yu dapat mendirikan kuil untuknya.

Setelah itu, Murong Yu mengantarkan kembali Luo Xi ke kediamannya. Kediaman Luo Xi di jaga dengan ketat oleh para pengawal di depan kamarnya, sehingga tidak akan ada kesempatan baginya untuk kabur.
Di tinggal sendirian, Luo Xi menangis mengingat Xue. Air matanya tidak bisa berhenti mengalir mengingat Le Xue. (sebenarnya ada yang aneh, apa kalian sadar? Kan katanya Le Xue dia itu abadi makanya tidak menua dari zaman Qi hingga An, tapi kenapa dia meninggal? Kemudian, aku yakin dia yang membuat Luo Xi pingsan dengan minuman teh yang di buatnya. Tapi, apa tujuannya?)
--
Qin Shang bersama dengan Pangeran Furen bersembunyi di rumah di pinggir hutan. Qin Shang masih merasa tidak tenang setelah meninggalkan Luo Xi, dan karena itu dia meluapkan amarahnya dengan memukul meja di hadapannya. Dia takut terjadi sesuatu pada Luo Xi. Apalagi, kakak Murong Yu meninggal, dan pasti Murong Yu dalam keadaan marah.
Qin Shang memutuskan untuk pergi kembali ke istana menyelamatkan Luo Xi, tapi pangeran Furen melarangnya. Di luar tidak aman, dan Qin Shang pasti tidak akan sanggup mengalahkan semuanya. Mereka harus memikirkan rencana untuk dapat menyelamatkan Luo Xi.
“Aku punya ide bagus,” ujar Pangeran Furen.

“Apa ide bagusmu?” tanya Qin Shang dan mengarahkan pedangnya ke arah pangeran Furen.
“Sebenarnya, aku tahu jalan rahasia istana.”
“Jalan rahasia?”
“Jalan itu di gunakan untuk jalan keluar darurat selama perang. Dan jalan itu akan mengarahkanmu keluar Istana. Ada beberapa jalan darurat. Aku belum pernah menggunakannya, dan aku tidak tahu kemana jalan itu menuju.”
“Kau bilang sebelumnya, kalau dinasti sebelumnya adalah Qi karena semua susunan negara masih sama seperti Qi 600 tahun yang lalu, apa Istana masih sama seperti 600 tahun yang lalu?”
“Istana di bangun 600 tahun yang lalu. Sudah mengalami beberapa kali perubahan. Walaupun terlihat berbeda, tapi susunannya seharusnya masih sama,” jelas Pangeran Furen.
Dan hal itu membuat Qin Shang teringat saat ibunya, Luo Xi dan Le Xue berhasil kabur dari dalam kamar dan keluar di tengah lapangan luas. Itu pasti melalui jalan rahasia. “Aku tahu dimana jalan keluarnya,” beritahu Qin Shang dengan ekspresi senang.
--
Luo Xi terbangun dari tidurnya. Dia tadi menangis hingga tertidur. Dan begitu terbangun, otaknya seperti berfungsi kembali karena dia teringat dengan fakta kalau dalam waktu 6 bulan dari sekarang, dia berhasil mengembalikan Qin Shang ke masa kerajaan Qi. Mengingat hal itu, Luo Xi seolah mendapat ide.
“Itu artinya Xue masih hidup di masa Kerajaan Q. Jadi, ketika aku mengirimkan Qin Shang kembali 6 bulan kemudian, aku bisa membawa Xue kembali,” sadar Luo Xi.
Tetapi, Murong Yu tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya. Dia meminta Luo Xi untuk menunjukkannya buku terlarang yang Luo Xi miliki (maksudnya ponsel). Luo Xi langsung berbohong kalau tidak ada yang bisa membuka buku itu kecuali Dewa. Dan untuk membuktikannya, dia memberikan ponsel itu pada Murong Yu untuk di buka. Murong Yu langsung mencoba membukanya.
“Berhenti mencoba. Atau buku itu akan terkunci otomatis dan akibatnya, aku pun tidak akan bisa membukanya. Dan aku harus mengirim buku itu kembali ke Surga untuk di reboot,” bohong Luo Xi dan merebut kembali ponselnya.
Murong Yu mencoba percaya padanya. Tetapi, dia kemudian memberitahu alasan kedatangannya.
“Kau adalah Dewi dan itu sangat pantas untukku. Persiapkan dirimu.”
“Persiapkan apa?”
“Untuk menikahiku. Dan menjadi Ratu Ming -ku.”
Luo Xi langsung malas karena sebelumnya saat di Kerajaan Qi, Qin Shang juga mencoba untuk menikahinya. Kali ini, dia membuat alasan pada Murong Yu, kalau pernikahan bagi seorang Dewi itu sangat sakral. Dirinya harus mandi dan berdoa selama 100 hari sebelum pernikahan, atau langit dan bumi akan menghukumnya. Bukan hanya dirinya yang akan di hukum tapi Murong Yu juga akan terkena hukuman.
Murong Yu tersenyum sinis. Dia berkata kalau dia akan menuruti perkataan Luo Xi yang adalah dewi. “Tapi, ada satu hal lagi.”
Dan tiba-tiba saja, pengikut Murong Yu membuka paksa mulut Luo Xi dan memasukkan sesuatu ke mulut Luo Xi hingga tertelan. Luo Xi berusaha memuntahkan makanan yang di masukkan ke mulutnya, dan berteriak marah, “Apa yang baru saja kau berikan?”
“Aku berharap Dewi benar-benar memikirkan pernikahan ini. Kau adalah Dewi yang kuat, jadi aku pikir aku harus melakukan beberapa persiapan. Ku harap kau bisa mengerti.”
“Bagaimana bisa kau meracuniku?!” marah Luo Xi.
“Tenang saja. Kau akan baik-baik saja jika meminum obat tepat waktu setiap harinya. Di hari pernikahan kita, aku akan memberikan sendiri obat penawarnya.”
Usai mengatakan hal itu, Murong Yu keluar dari kediaman Luo Xi.
Di tinggal sendirian, Luo Xi mulai merenungkan nasibnya. Dia jadi teringat pada Qin Shang. Dia merindukan Qin Shang. Tapi, dia sadar kalau dia tidak seharusnya merenung seperti ini, lebih baik mencari jalan keluar. Dia membaca sejarah kerajaan dari ebook di ponselnya. Dan di sejarah di katakan kalau An adalah Qi 600 tahun yang lalu.
“Kalau begitu, jalan rahasia yang aku dan Xue gunakan waktu itu, masih ada di sini,” sadar Luo Xi.

Kebetulan sekali, seorang dayang datang ke kediamannya untuk memberikan obat pencegahan agar Luo Xi minum. Luo Xi meminum obat itu, dan dayang segera pergi begitu melihat Luo Xi memasukan obat ke mulutnya. Setelah dayang keluar, Luo Xi mengeluarkan lagi obat yang sudah di masukkannya ke mulut. Dia tidak menelan obat itu.
--

Seorang kasim menghadap Murong Yu dan melapor kalau Luo Xi telah di racuni. Murong Yu jelas heran, apa Luo Xi tidak meminum obatnya tepat waktu?
“Dia sudah meminumnya, tapi dia telah di racuni.”
Murong Yu jelas khawatir dan segera menuju kediaman Luo Xi.
Di kediamannya, Luo Xi memegang perutnya sambil terus menangis kesakitan. Dayang-nya jelas merasa khawatir. Murong Yu tiba dan melihat keadaan Luo Xi. Luo Xi berbohong kalau keadaannya melemah karena dia mengggunakan kekuatannya saat itu untuk mematahkan pedang (padahal pedang itu patah karena terkena ponselnya).
Tabib yang di bawa Murong Yu segera memeriksa nadi Luo Xi. Setelah memeriksa dia memberitahu kalau Luo Xi telah di racuni. Apa mereka harus segera memberinya obat?
“Yang Mulia, obat penawar kini tidak ada artinya untukku. Aku harus di tempatkan dimana kekuatan langit dan bumi bertemu.”
“Kekuatan langit dan bumi?”
“Ya. Tubuhku bisa merasakan kalau hanya ada satu tempat yang memiliki kekuatan besar itu. Di sana. Aku bisa mendapatkan kekuatanku secara perlahan.”
Kasim memberitahu Murong Yu kalau arah yang di tunjuk oleh Luo Xi adalah arah istana Yong Fu yang dulunya di gunakan oleh Ibunda Ratu. Luo Xi berpura-pura tidak tahu tempat apa itu, yang dia tahu hanya tempat itu memiliki kekuatan besar. Dia kemudian berpura-pura semakin lemah. Murong Yu percaya pada akting Luo Xi dan memerintahkan dayang-nya untuk membawa Luo Xi ke tempat itu.
Saat sudah berada di kediaman yang di inginkannya, Luo Xi meminta semuanya untuk keluar dan memberikannya waktu sendirian untuk memulihkan tenaga-nya. Murong Yu mengerti dan berkata akan menunggu diluar.
Saat semuanya sudah keluar, Luo Xi baru mengeluarkan obat pencegahan yang di sembunyikannya di balik lipatan bajunya dan memakannya.
--
Murong Yu mengunjungi makam Le Xue lagi. Dia menangis sedih. Dia benar-benar telah menganggap Le Xue sebagai kakaknya sendiri. Dia mengingat semua kebaikan Le Xue kepadanya saat dia masih kecil.

Murong Yu bahkan menyelimuti tubuh Le Xue dengan pakaian indah yang telah di siapkannya sejak lama untuk Le Xue sebelum dia memulai perang. Seharusnya, pakaian itu Le Xue kenakan saat penobatannya, tapi sekarang, semua sudah tidak berguna.
Murong Yu juga memerintahkan pengawalnya, Rui Nu, untuk mencari apakah masih ada sisa orang-orang dari raja sebelumnya di istana? Mereka harus mencari siapa pembunuh kakaknya dan menghabisi orang itu.
“Dan lagi. Kirimkan pakaian ini untuk Dewi itu (Luo Xi).”
“Bukankah Anda curiga kalau kematian Putri ada hubungannya dengan orang-orang dari Raja sebelumnya? Bukankah itu tidak ada hubungannya dengan Dewi itu?”
“Dunia masih kacau sekarang ini. Aku baru saja menghabisi dinasti sebelumnya. Prajurit masih belum bersatu dan masyarakat masih belum kaya. Kita perlu seseorang untuk menenangkan semuanya. Dan Dewi adalah pilihan terbaiknya. Entah Dewi ini ada hubungannya dengan pihak yang tertinggal atau tidak, dia tidak bisa bebas begitu saja dari kematian kakakku. Dia harus membayarnya. Setelah kita menghabisi pihak yang tertinggal, Dewi ini tidak akan ada gunanya lagi, maka aku akan mengakhiri hidupnya dengan tanganku sendiri. Pakaian ini harusnya terlihat cantik jika berlumuran darah.”
(Jadi, intinya, Murong Yu masih menganggap Luo Xi adalah penyebab kematian kakaknya. Jadi, dia ingin memanfaatkan status Luo Xi yang adalah dewi, dan kemudian membunuhnya).


1 Comments

  1. Abadi kalau tidak di bunuh, kalau di bunuh ya metong juga, heheheh...

    ReplyDelete
Previous Post Next Post