Sinopsis
C-Drama : Emperors and Me Episode 04 - 1
Images by : Mango TV
He Mo datang ke asrama Luo Xi dan Qin Shang
dan mengingatkan janji mereka untuk pergi ke atap gedung hari ini. Luo Xi jujur
pada He Mo kalau dia takut kalau akan melibatkan He Mo, jadi dia telah pergi ke
atap gedung bersama dengan Qin Shang kemarin malam. Tapi, mereka tidak
menemukan petunjuk apapun. Luo Xi kemudian membawa He Mo ke dalam kamar.
Begitu masuk, He Mo langsung terkejut melihat
kamar Luo Xi yang penuh dengan asap dan juga Qin Shang yang sedang duduk dengan
santai sambil makan kentang. Luo Xi mengomel kalau Qin Shang menyalakan api
karena lapar dan membuat semua kekacauan ini.
Akhirnya, Luo Xi membuatkan mie untuk He Mo
dan dirinya sendiri. Sementara Qin Shang di suruh makan mie kering karena tidak
tahu dia alergi apa. Sambil makan, Luo Xi melihat berita lewat tablet-nya. Qin
Shang sampai kaget karena keluar suara dari benda berbentuk kotak itu. Luo Xi
dan He Mo tertawa melihat tingkahnya itu.
Di berita di sebutkan bahwa di temukan sebuah
benda kuno dari zaman masa Kerajaan Qi.
Mendengar berita itu, He Mo jadi terpikirkan
sesuatu. Jika Qin Shang bisa kembali ke masanya, mereka bisa menyuruh Qin Shang
untuk menuliskan sesuatu di benda kuno yang di temukan itu, untuk membuktikan
kalau Qin Shang benar-benar bisa kembali.
Dan karena itu, Luo Xi meminta Qin Shang
untuk membuat sesuatu di benda kuno itu jika berhasil kembali ke masa-nya. Luo
Xi meminta Qin Shang untuk menggambarkan wajah anjing (dia menunjukkan gambar
di ponselnya).
“Mari kita andaikan jika Qin Shang bisa
kembali, bukankah itu artinya seluruh sejarah akan berubah?” tanya Luo Xi pada
He Mo.
He Mo membenarkan.
Dan berita kemudian menyampaikan jika di
benda sejarah yang ditemukan, terlihat ada gambar seperti wajah anjing. Luo Xi
dan Qin Shang langsung senang karena itu artinya Qin Shang berhasi kembali.
“Tanda di benda kuno itu membuktikan kalau
kami berhasil membawamu kembali. Dan jika kami berhasil membawamu kembali, kita
pasti bisa membawa Xue kembali,” senang Luo Xi.
“Qin Shang, bisakah kau membuat tanda di
benda kuno itu berapa lama kau tinggal di sini? Tulis 2 jika kau tinggal 2 hari
dan 3 jika kau tinggal tiga hari,” pinta He Mo.
Qin Shang menyanggupi.
Berita melanjutkan kalau di benda kuno itu
ada tertulis pola aneh yang seperti angka. 180.
Luo Xi, Qin Shang dan He Mo kecewa karena itu
artinya Qin Shang tinggal di dunia ini selama 180 hari, yang artinya selama
setengah tahun. Lama sekali. He Mo yang
bijak akhirnya menyarankan agar Qin Shang mulai mempelajari dunia ini dan
beradaptasi agar bisa berbaur selama tinggal setengah tahun di sini. Luo Xi
menyetujui hal itu.
Dan dimulailah pengajaran Luo Xi kepada Qin
Shang. Awalnya dia mengajari Qin Shang cara menggunakan laptop dan menontong
film di laptop. Setelah itu, dia mengajari cara memakai toilet. Mengajari cara
menulis dengan menggunakan pena.
Selama menulis menggunakan pena, awalnya, Qin
Shang menulis dengan menjilati ujung pena. Tapi, dia belajar dan menghilangkan
kebiasaan itu.
Luo Xi mengajarinya cara menulis juga. Dan
dia bahkan menggambar kura-kura. Mereka belajar banyak hal mengenai jenis-jenis
baju, majalah, buku dan masih banyak lagi.
Dan Luo Xi juga menyarankan Qin Shang untuk
memotong rambutnya yang panjang karena itu terlalu menarik perhatian.
“Berani sekali kau!” marah Qin Shang, “Kau
berani menyuruhku memotong rambutku? Aku tidak mau!”
Luo Xi sampai kaget melihat kemarahan Qin
Shang.
--
Luo Xi membawa Qin Shang ke rumah sakit untuk
menemui He Mo. He Mo merasa aneh melihat Qin Shang yang ngambek dan bertanya
ada apa? Luo Xi menjelaskan kalau dia hanya menyuruh Qin Shang memotong rambut,
tapi malah di marahi.
“Untunglah kau tidak memaksanya. Orang dulu
berpikir kalau kulit dan rambut adalah hadiah dari orang tua mereka. Dan mereka
akan menjadi durhaka pada orang tua mereka jika memotong rambut mereka. Di
Kerajaan Qi, memotong rambut akan membuatmu di jatuhi hukuman penjara!” jelas
He Mo.
Luo Xi baru meyadari hal itu. Dia langsung
menghampiri Qin Shang dan meminta maaf karena kali ini dialah yang bersalah.
Tapi, Qin Shang terus saja mengabaikannya.
Luo Xi kembali menghampiri He Mo. Dia
memberitahu tujuan kedatangannya untuk bertanya penyakit apa yang bisa
membuatnya meminta izin cuti kuliah setengah tahun?
“Hamil,” jawab He Mo. Dan Luo Xi langsung
terkejut. “Atau TBC.”
“Kalau begitu TBC saja,” ujar Luo Xi dan
jelas He Mo bingung. “Maksudku, Xue tidak akan kembali hingga setengah tahun
mendatang. Apa kau bisa membantuku untuk mendapatkan surat izin untuk
cuti-nya?”
He Mo menyanggupi.
--
Luo Xi dan Qin Shang sudah kembali ke asrama.
Dan Qin Shang masih terus cemberut dan mengabaikan Luo Xi. Luo Xi masih terus
berusaha meminta maaf. Dia juga menjealskan kalau tradisi untuk tidak memotong
rambut sudah hilang sejak ratusan tahun yang lalu.
“Baiklah,” akhirnya Qin Shang tidak marah
lagi. “Dan… kenapa kau selalu pergi mencari He Mo setiap kali kau ada masalah?
Bagimu, dia itu apa?”
“Hahhhh…. Jadi kau marah padaku bukan karena
rambut. Tapi kau cemburu.”
“Cemburu? Apa itu?”
“Maksudku… susah di jelaskan. Lupakan saja.
Lagipula, He Mo adalah pacar dari sahabatku. Jadi, dia teman baikku juga. ini
mungkin sulit untuk kau mengerti, hubungan ini. Tapi, kau harus tahu,
masyarakat itu terus berkembang,” jelas Luo Xi.
Qin Shang masih bingung dan terus bertanya,
hingga membuat Luo Xi kebingungan menjelaskannya. Untunglah, alarm yang
berbunyi sebagai tanda dia ada kelas. Jadi, Luo Xi pamit untuk kuliah dan
menyuruh Qin Shang untuk tetap diam di dalam kamar.
Saat Luo Xi pergi, Qin Shang mulai berpikir
dan teringat ucapan-ucapan aneh Luo Xi mengenai masa modern serta berita
mengenai masa kerajaannya. Jadi, ini adalah masa depan. Jadi, Qin Shang mulai
membongkar lemari buku Luo Xi untuk mencari buku mengenai sejarah Kerajaan Qi.
--
Luo Xi meminta izin pada dosen mengenai Le
Xue. Dia memberikan surat keterangan dari dokter mengenai Le Xue yang tidak
bisa mengikuti kuliah selama setengah tahun karena sakit TBC. Dosen mengerti.
Jinjing malah menyindir kalau Le Xue sakit
karena berteman dengan orang seperti Luo Xi.
Pacar Jingjing datang ke kelas untuk
menjemput Jingjing. Pacarnya bahkan membawakan bunga dan memberikan hadiah tas
vuitton. Semua mahasisiw langsung menjerit heboh dan merasa iri pada Jingjing.
Jingjing tampak senang dan bahkan bersikap jual mahal pada pria itu. Dia
menyuruh pria itu untuk menunggu di luar. Semua temannya semakin heboh dan
memuji Jingjing yang hebat bisa mendapatkan pria seperti itu.
“Aku bukan seperti seseorang yang tidak di
kejar-kejar pria. Jadi dia membawa keluarganya, abang gembelnya,” sindir
Jingjing pada Luo Xi. Luo Xi malas mendengarnya dan mau pergi saja, “Kenapa kau
tidak bicara? Mana wanita cerewet yang menghancurkan pesta makan malam ku?”
“Bukankah aku sudah minta maaf? Dan juga
atasan Li juga tidak mempermasalahkannya. Kenapa kau selalu mengungkitnya tiap
hari?”
“Aku membuatmu di terima sebagai pegawai
magang dengan niat baik dan kau menghancurkannya. Aku sudah sangat memaafkanmu
dan bahkan menyiapkan makan malam untuk kau menyelesaikan masalah ini dan kau
malah membawa preman itu entah dari mana dan menghancurkannya lagi. Luo Xi,
bagaimana bisa kau begitu tidak punya hati? Kau tahu betapa banyak kerugian
yang kau sebabkan untuk perusahaan sepupuku?”
“Jadi apa yang kau mau? Kau ingin aku minta
maaf setiap hari padamu?”
“Apa maksudmu?! Aku bahkan tidak menyebutkan
hal itu. Itu terserah padamu bagaimana untuk membayar semua kerugiannya.
Membiarkanmu itu sudah cukup dermawan bagimu. Kau kira kau bisa mendapatkan
pekerjaan magang tanpa bantuanku? Tanpaku, kau kira kau siapa? Kau bukan
siapa-siapa!” ejek Jingjing.
Pas sekali, Qin Shang datang untuk menjemput
Luo Xi dan mendengar hal itu.
“Sepupumu lah yang punya kemampuan bukan kau.
Kau bukan siapa-siapa tanpa uang keluargamu. Hal itu, apa yang bisa di
banggakan?!”
“Beraninya. Katakan lagi! coba katakan lagi!”
tunjuk Jingjing.
Qin Shang tidak tahan melihatnya dan langsung
menarik tangan Jingjing.
“Kau lagi! beraninya mengancam ratu-ku!”
marah Qin Shang. Luo Xi segera menjauhkan Qin Shang dari Jingjing.
Jingjing semakin marah dan mengancam akan
mengadukan Luo Xi pada rektor karena Luo Xi sudah membawa pria masuk ke dalam
kampus mereka dan menyerangnya. Qin Shang marah mendengarnya dan hendak
menghajarnya, tapi Luo Xi menariknya pergi.
Luo Xi memarahi Qin Shang dan bertanya untuk
apa Qin Shang datang? Qin Shang datang untuk menanyakan beberapa hal, tapi
sebelum itu, dia ingin mengajar wanita kasar (jingjing) itu dulu. Mereka mulai
berdebat lagi.
“Sudahlah, ayo kita pulang saja,” ngalah Luo
Xi.
--
Begitu masuk kamar asrama-nya, Luo Xi langsung
kaget melihat kamarnya berantakan. Dia memarahi Qin Shang karena sudah
membongkar semua bukunya.
“Ini bukanlah surga. Ketika aku tiba di sini,
kau bilang kalau ini adalah dunia modern.”
“Aku kan sudah bilang, itu adalah kata lain
untuk surga.”
“Kau bilang, di sini tidak akan ada yang
peduli apakah aku seorang kaisar atau bukan.”
“Ini surga. Seorang kaisar…”
“Hari itu, kotak itu (tablet) bilang mengenai
benda kuno milik kaisar. Dan juga menyebut mengenai sejarah.”
“Jadi… kau pergi mencariku ke kelas, hanya
untuk mengonfimarsi hal ini?”
“Ya.”
Luo Xi akhirnya tidak bisa berbohong lagi.
Dia mengakui semua itu. Qin Shang jelas kesal karena Luo Xi sudah
membohonginya, tapi dia lebih penasaran lagi mengenai apa yang aka terjadi pada
masa Kerajaan Qi. Luo Xi bingung, bukannya Qin Shang sudah membaca bukunya itu?
“Oh… cara penulisannya berbeda. Kau tidak
bisa membaca tulisan Chinese sederhana,” sadar Luo Xi.
Qin Shang meminta Luo Xi memberitahunya, tapi
Luo Xi tidak bisa dengan alasan kalau rahasia itu tidak boleh di beritahu.
Tapi, Qin Shang memaksa. Akhirnya Luo Xi memberitahu kalau masa kerajaan Qin
Shang sangat hebat dan menguasai semuanya. Qin Shang sangat senang
mendengarnya.
Qin Shang kemudian ingin pergi untuk melihat
benda peninggalan kerajaannya di museum. Luo Xi jelas bingung, untuk apa?
“Pertama, aku sudah beberapa hari di sini dan
aku merindukan Kerajaan Qi ku. Dan aku ingin melihat benda dari zamaku. Dan
kedua, aku ingin mencari tahu lebih banyak waktu mengenai lompatan waktu ini,”
jelas Qin Shang.
Luo Xi mengerti dan setuju. Tapi, tidak bisa
hari ini, harus besok. Karena, dia mau pulang dulu ke rumahnya hari ini untuk
mengambil barang.
Tags:
Emperors and Me
Makasih sinopsisnya Mba... Saya nonton filmnya ga terlalu ngerti karna subtitle-nya kurang bagus, tapi setelah baca sinopsis dari sini jadi ngerti jalan ceritanya ^^
ReplyDelete