Sinopsis
C-Drama : Emperors and Me Episode 03 - 2
Images by : Mango TV
Setelah He Mo pergi, Luo Xi mulai memarahi
Qin Shang karena datang ke tempat itu dan membuat kekacauan. Dia kan sudah
menyuruh Qin Shang untuk diam dan tidak membuat masalah. Sekarang mungkin
mereka bisa membantunya, tapi tidak untuk lain kali. Qin Shang harus ingat
kalau ini bukanlah kerajaan Qin Shang dan Qin Shang juga bukan kaisar di sini.
“Aku tidak menyesali pilihanku untuk datang
(menyelamatkan Luo Xi).”
“Kau tentu tidak menyesal. Kau tidak punya
hubungan apapun dengan orang yang kau hajar itu, tapi dia adalah tamu boss-ku.
Dia baru saja membantuku melewati masalah, dan kau menghajarnya. Itu akan
membuatku merasa tidak nyaman mulai dari sekarang.”
Qin Shang diam saja dan menerima semua omelan
Luo Xi.
“Di sini, ada sesuatu yang tidak akan pernah
bisa kau mengerti. Setelah lulus, kau harus berkerja. Jika terjadi sesuatu yang
salah, kau harus minum alkohol seperti tadi. Kau tidak akan pernah mengerti hal
itu.”
“Tapi kau tidak harus melakukannya.”
“Terus mau apa? Ada banyak hal yang tidak kau
sukai untuk kau lakukan. Aku bukan kau. Aku bukan kaisar. Tapi, disini kau juga
bukan kaisar. Kau tidak bisa melakukan apapun yang kau inginkan.”
“Kau adalah ratu ku yang suci. Disamping itu,
jika terjadi sesuatu padamu, bagaimana kau akan membawaku kembali ke Kerajaan
Qi?”
“Tenang saja. Aku akan mengirimu kembali.”
“Tinggallah bersamaku. Kau siapa, dimana kau
berada, selama bersamaku, tidak akan ada yang bisa memaksamu,” ujar Qin Shang
tiba-tiba dan mendekat pada Luo Xi.
Luo Xi sedikit tersentuh mendengarnya. Tapi,
dia menyadarkan dirinya sendiri dan menyuruh Qin Shang untuk tidak bicara omong
kosong.
Luo Xi kemudian mengajak Qin Shang untuk ke
atap gedung. Qin Shang bingung karena sebelumnya, Luo Xi sudah berjanji pada He
Mo tidak akan ke atap sendiri hari ini, tapi besok bersamanya.
“Sebelumnya, aku membawa Xue terlibat. Kali
ini, aku tidak mau melibatkan He Mo dalam hal ini lagi. Aku tidak ingin
menyakiti teman-temanku lagi. Tenang saja, aku pasti akan memulangkanmu,
walaupun itu berbahaya. Ini adalah kesalahanku. Dan juga, Xue masih
menungguku.”
“Aku tidak tahu kalau kau sangat menghargai
persahabatanmu dan loyal seperti ini.”
Luo Xi tertawa mendengarnya. Dia tidak
menyangka kalau Qin Shang bisa memuji orang juga. Dia dan Qin Shang akhirnya
pergi ke atap.
Luo Xi memberitahu kalau saat itu dia dan Xue
jatuh dari atap ini. Luo Xi masih belum sadar penuh hingga dia berdiri dengan
goyah. Qin Shang khawatir melihatnya sehingga dia memegang lengan Luo Xi dan
menyuruhnya untuk lebih berhati-hati.
“Tadi kau ingin membahayakanku, tapi kenapa
sekarang kau menyelamatkanku?”
“Kau akan segera menjadi ratu dari Kerajaan
Qi. Kau tidak boleh berada dalam bahaya.”
Luo Xi terdiam mendengarnya. Dia senang
mendengar kepedulian Qin Shang padanya.
--
Luo Xi dan Qin Shang sudah kembali ke asrama.
Luo Xi memberikan handuk dan baju untuk Qin Shang mandi. Dia menyuruh Qin Shang
untuk mandi dengan cepat dan dia akan berjaga di depan pintu, memastikan tidak
ada yang masuk.
Qin Shang bingung caranya mandi karena tidak
melihat air. Luo Xi menunjuk ke shower yang ada di belakang badan Qin Shang dan
menyuruhnya untuk memutar keran itu. Setelah itu, Luo Xi segera menutup pintu.
Jingjing dan Fei Yan dalam perjalanan pulang
ke asrama. Sepanjang jalan, Jingjing terus saja mengomel mengenai Luo Xi yang
telah membuat masalah dan hal itu membuatnya sangat marah. Fei Yan membela Luo
Xi, dia merasa kalau Jingjing tidak berhak merasa marah karena Jingjing yang
sudah memaksa Luo Xi untuk terus minum. Dan juga, tn. Wang juga bersikap
kelewatan.
“Itu hanya beberapa gelas. Disamping itu, tn.
Wang hanya menjaganya karena dia mabuk. Kau ngerti nggak?! Pokoknya, Luo Xi
yang salah. Seharusnya kita bisa melewati makan malam yang menyenangkan. Dan
seorang pria gembel muncul entah darimana, dia yang harus di salahkan. Aku
tidak bisa menjelaskannya pada sepupuku dan mengenai kompesansi-nya!” omel
Jingjing.
Dia masuk ke dalam asrama (jadi kamar asrama
Jingjing dan Luo Xi itu dalam satu ruangan, tapi beda kamar. Jadi mereka itu
berbagi kamar mandi). Dan begitu masuk, dia langsung mau masuk ke dalam kamar
mandi. Luo Xi langsung menghalanginya dan beralasan kalau dia baru saja muntah
dan BAB, jadi kloset-nya sekarang tersumbat. Jingjing makin kesal dan masuk ke
dalam kamarnya.
Pas sekali, setelah mereka masuk, Qin Shang
membuka pintu kamar mandi, dan dalam keadaan tidak memakai baju. Luo Xi hampir
saja terjatuh karena dia tadi dalam keadaan bersandar di depan pintu, untung
Qin Shang sigap menangkapnya.
Panik, Luo Xi langsung menutup pintu kamar
mandi. Dan setelah itu, dia diam-diam menggagumi tubuh Qin Shang. Begitu
tersadar, dia langsung mengomeli Qin Shang yang mau mandi tapi malah membuka
pintu.
“Aku tidak tahu cara menggunakannya
(shower).”
“Tidak tahu caranya? Dasar bodoh,” omel Luo
Xi.
Dia mendekat ke arah keran shower dan
mengajarkan Qin Shang cara menggunakan shower itu. Tapi, lagi dia menjelaskan,
Qin Shang malah langsung membuka keran shower itu hingga shower menyala dan
membasahi tubuh Luo Xi.
“Kenapa kau membukanya? Harusnya kau bilang
dulu padaku sebelum menyalakannya,” omel Luo Xi dan mengeringkan badannya
dengan handuk yang tergantung di kamar mandi.
“Biar ku bantu,” ujar Qin Shang dan mendekat
ke Luo Xi.
Dia memegang rambut Luo Xi yang basah. Hal
itu membuat Luo Xi merasa gugup. Apalagi, posisi mereka sangat dekat (ost-nya
bagus banget. Coba tonton dan dengan ost-nya).
Namun, kemesraan itu harus berakhir karena
Fei Yan mengetuk pintu kamar mandi dan bertanya ada apa? Luo Xi berteriak kalau
dia hanya terpeleset ketika hendak memperbaiki kloset yang tersumbat.
Setelah Fei Yan pergi, Luo Xi segera keluar
dari kamar mandi dan masuk ke dalam kamarnya. Dia masih merasa gugup dan senang
dengan sentuhan Qin Shang padanya tadi.
Qin Shang sudah selesai mandi, dan dia heran
melihat Luo Xi yang sedang memakai hairdryer. Luo Xi menyuruh Qin Shang untuk
duduk dan dia akan mengeringkan rambutnya. Qin Shang awalnya sedikit takut
menggunakan hair dryer untuk pertama kalinya. Sementara Luo Xi menikmati
mengeringkan rambut Qin Shang.
--
Esok hari,
Kamar Luo Xi di penuhi asap. Dan itu karena
ulah Qin Shang yang membakar kertas di dalam tong sampah dan bahkan
mengipasinya agar api tidak padam. Dia hendak memanggang kentang.
Luo
Xi terbangun karena asap yang memenuhi kamar. Dan dengan panik dia langsung
mematikan api dengan air minum-nya.
“Aku
butuh perjuangan keras untuk menyalakan api itu,” marah Qin Shang.
“Kau
membuat api atau membakar mayat untuk menghancurkan bukti? Kau tahu tidak berapa
banyak biaya ganti rugi yang harus ku keluarkan karena kau menyalakan api?”
marah Luo Xi dan membuka jendela kamarnya dan berusaha mengeluarkan api.
“Aku
lapar,” beritahu Qin Shang.
“Kau
tidak bisa menyalakan api hanya karena kau lapar. Kenapa tidak membangunkaku
saja? Dasar bodoh,” omel Luo Xi.
BERSAMBUNG
Tags:
Emperors and Me