Sinopsis
C-Drama : Emperors and Me Episode 18 - 1
Images by : Mango TV
Pagi-pagi,
Jigjing sudah membuka website khusus fans Murong Yu. Dan dia langsung marah
begitu melihat foto Luo Xi dan Murong berdua di café. Saking marahnya, dia
sampai meneteskan air mata dan mulai menjelekkan Luo Xi di website tersebut.
--
Murong sedang dalam perjalanan menuju tempat
syuting.
--
Fei Yan menemui Luo Xi dan memberitahu kalau
ada seserang yang memposting foto pertemuan Luo Xi dan Murong di café. Dan bahkan
mereka mengatakan akan melukai luo Xi.
Tidak lama, Jingjing menelponnya dan dengan panik
menyuruh Luo Xi untuk datang. Ada masalah terkait Murong Yu. Dia menyuruh Luo
Xi ke gedung 4. Luo Xi panik dan pergi menemui Jingjing langsung.
Tapi, ternyata Jingjing sudah menunggunya
dengan para fans Murong. Fei Yan yang mengikuti Luo Xi melihat hal itu, tapi
dia tidak berani membantu Luo Xi dan memilih bersembunyi. Pada fans Murong
memperingati Luo Xi untuk tidak mencoba-coba merayu Murong. Luo Xi berusaha
menjelaskan kalau Murong adalah teman baiknya, tapi semua tidak percaya.
Luo Xi malas dan memilih pergi, tapi mereka
semua menghentikannya pergi. Jingjing bahkan memanasi-manasi suasana.
--
Murong sudah melihat foto yang beredar dan
dengan panik meminta supir untuk putar balik. Dia menuju ke kampus Luo Xi.
--
Fei Yan panik melihat situasi yang semakin
memanas dan langsung menelpon Qin Shang. Para fans wanita itu termasuk Jingjing
sangat beringas dan menyerang Luo Xi.
Untunglah, Murong tiba di saat yang tepat. Dia
memarahi semua fans itu yang telah berani melukai orang lain. Murong bahkan
mengancam akan keluar dari industri artis jika mereka melakukan hal itu lagi.
Qin Shang tiba di sana, tapi dia tiba terlambat.
Murong telah terlebih dahulu menolong Luo Xi. Luo Xi melihat Qin Shang tapi Qin
Shang malah berbalik pergi.
--
Hingga malam hari,
Qin Shang duduk sendirian di tangga. Dia memikirkan
kenangannya dengan Luo Xi. Sepertinya perkataan Murong kemarin padanya
benar-benar mempengaruhinya. Dia mencintai Luo Xi dan ingin membawa Luo Xi
kembali bersamanya ke masa dinasti Qi, tapi apakah Luo Xi bisa meninggalkan
semua yang ada di sini dan ikut dengannya ke masa dinasti Qi? Masa dimana tidak
ada teknologi dan penuh dengan perperangan.
Luo Xi lewat di tangga itu, dan melihat punggung
Qin Shang dari belakang. Hatinya sedih, mungkin karena tadi Qin Shang berbalik
pergi tanpa menghampirinya.
--
Esok Hei,
Qin Shang terbangun di tempat Zhao Xin. Dia juga
tidak ingat kenapa bisa berakhir di tempat Zhao Xin. Zhao Xin balik bertanya, “Kau
tidak ingat apa yang terjadi kemarin?”
“Aku hanya ingat membeli wine di toko. Kau menjemputku?
Bagaimana kau bisa tahu aku ada dimana?”
“Sarapan dulu lah. Nanti baru kita bicara.”
--
Fei Yan menanyakan keadaan Luo Xi, dan Luo Xi
mengatakan kalau dia baik-baik saja. Fei Yan mulai mengomel karena Jingjing
sudah bertingkah kelewat batas. Setelah mengomel, Fei Yan ingin menanyakan hubungan
Luo Xi, Qin Shang dan Murong. Tapi, Luo Xi memilih menghindar dengan alasan
harus keluar sekarang.
Diluar, Luo Xii menemui Murong. Dia bertanya,
ada urusan apa Murong ingin menemuinya pagi-pagi? Murong ingin meminta maaf
karena kelakukan para fans-nya kemarin pada Luo Xi. Dia juga sudah memutuskan
untuk berhenti menjadi artis agar tidak membahayakan Luo Xi. Luo Xi tidak suka
mendengarnya, dia ingin Murong memikirkan diri sendiri, tidak memikirkannya. Tapi,
Murong terus bersikeras dengan keputusannya, itu caranya melindungi Luo Xi.
“Kenapa kau tidak bisa mengerti? Aku tidak
ingin kita saling mengacaukan hidup satu sama lain. Aku juga tidak ingin kita
terlibat dalam hidup satu sama lain. Kau punya hidupmu sendiri, aku tidak ingin
menjadi orang jahat (yang menghancurkan hidup orang lain),” tegas Luo Xi.
“Luo Xi, jika ini yang kau inginkan…”
“Ya. Itu yang ku inginkan. Aku harap kau bisa
memiliki hal yang ingin kau lakukan. Aku harap kau bisa membangun karir-mu.”
Murong mencoba tersenyum, “Aku akan
melakukannya.”
--
Usai bicara dengan Murong, Luo Xi kembali pulang
ke asrama. Dia tidak melakukan apapun, tapi sepertinya dia menantikan telepon
dari Qin Shang.
--
Guo Yan berada di rumah sendirian. Dan dia menerima
telepon dari Luo Xi yang bertanya, apa Qin Shang sudah pulang?
“Masih belum.”
“Oh, ya sudah.”
Guo Yan kemudian menanyakan rencana Luo Xi
selanjutnya, tapi Luo Xi juga tidak tahu harus melakukan apa. Dia tidak tahu
apa yang harus di lakukannya untuk membuat semua orang bahagia. Dia bahkan
meminta saran Guo Yan, karena Guo Yan kan pintar.
Guo Yan menyarankan agar Luo Xi membiarkan
segalanya berjalan saja. Sepertinya ini adalah rencana Tuhan. Luo Xi berterimakasih
atas saran Guo Yan dan mematikan telepon
Murong yang baru pulang, melihat Guo Yan
sedang telepon dengan Luo Xi. Dan begitu Guo Yan selesai teleponan, Murong
bertanya apa yang Guo Yan bicarakan dengan Luo Xi?
“Tidak ada. Hanya memberikan saran untuk
membuatnya tenang. Karena sudah seperti ini, apa kau merasa bahagia? Lihatlah Luo
Xi. Lihatlah Qin Shang. Dan lihat dirimu sendiri. Beberapa hari ini, aku tidak
pernah melihat satupun dari kalian bahagia.”
“Jangan ikut campur,” ujar Murong dan masuk
ke dalam kamarnya.
--
Luo Xi menghabiskan waktunya dengan bekerja. Dan
kebetulan atasan Li sedang melihat video syuting tempo hari dan memuji Qin
Shang yang ternyata bisa seromantis itu.
Luo Xi menerima telepon dari seseorang yang
mengajak bertemu, jadi dia pamit izin keluar pada atasan Li.
--
Luo Xi ternyata menemui ny. Zhao.
“Ai, apa Ai masih sedih mengenai tn. Wei?”
“Aku sudah lebih baik. Tidak usah membicarakan
mengenai masalahku. Aku tahu kau dan Qin Shang, menemui beberapa masalah
belakangan ini. Jika kau punya masalah, kau bisa memberitahuku.”
“Maaf, ai. Aku merepotkanmu.”
“Kau sudah ku anggap keluarga.”
“Tapi, aku benar-benar bingung belakangan
ini. Tidak mau membicarakan apapun.”
“Bagaimana kalau begini saja, kita pergi ke
Penglai bersama. Liburan.”
“Penglai?”
“Perusahaanku mempunyai hotel di sana. Pemandangannya
juga bagus. Mungkin bisa membuatmu bersemangat lagi. Berjalan-jalan ke tempat
baru, dapat menyembuhkan kesedihanmu.”
“Baiklah.”
--
Selesai menemui Luo Xi, ny. Zhao pulang dan
memberitahu pertemuannya dengan Luo Xi pada Qin Shang. Dia mengajak Luo Xi
untuk liburan. Dan dia ingin Qin Shang juga ikut.
“Aku tidak punya hubungan apapun dengannya
lagi,” ujar Qin Shang.
“Apa ada kesalahpahaman di antara kalian
berdua? Kau bisa membicarakannya selama perjalanan liburan ini. Kalian berdua
masih muda, jangan sampai kehilangan dan hidup dengan penyesalan nantinya.”
“Kami akan berpisah pada akhirnya,” ujar Qin
Shang dengan suara kecil.
--
Esok hari,
Fei Yan bicara lagi dengan Luo Xi, dia merasa
ada yang aneh dengan Qin Shang dan Luo Xi. Apa mereka sudah putus?
“Ini bukan seperti yang kau pikirkan,” hindar
Luo Xi. “Aku pergi dulu ya.”
--
Luo Xi menemui Murong lagi di café. Murong memberitahu
kalau dia harus keluar kota beberapa hari ini dan mengajak Luo Xi untuk ikut
dengannya.
“Berapa hari perginya?”
“Kenapa?”
“Emm… aku sudah ada janji dengan keluargaku,
mau liburan bersama,” bohong Luo Xi.
“Luo Xi, kau semakin buruk dalam berbohong. Kau
akan pergi dengan Qin Shang kan?”
“Tidak. ny. Zhao mengajakku pergi liburan.”
“Kemana?”
“Penglai.”
“Apa Qin Shang juga pergi?”
“Dia mungkin tidak pergi.”
“Kalau begitu, baguslah. Pekerjaanku kali ini
adalah mengambil beberapa PR foto. Aku bingung harus mencari tempat bagus
dimana. Bagaimana kalau aku memberitahu kru untuk pergi ke Penglai?”
“Aku rasa itu bukan ide bagus.”
“Aku rasa itu bagus,” ujar Murong. Dia mencari-cari
alasan agar bisa pergi ke Penglai dengan Luo Xi.
Luo Xi akhirnya mengalah. Tapi, dia juga
ingin mengajak Guo Yan dan Fei Yan. Murong langsung kecewa karena dia hanya mau
berduaan dengan Luo Xi, tapi dia juga tidak bisa menolak. Jadi dia setuju saja.
--
Fei Yan pergi ke rumah tempat tinggal Qin
Shang. Dan yang menyambutnya adalah Guo Yan. Dia datang untuk mencari Qin
Shang, dan karena Qin Shang tidak ada, Fei Yan meminta tolong agar Guo Yan
memberitahunya dimana Qin Shang?
“Kenapa aku harus memberitahumu? Kau tidak
membayarku.”
Fei Yan jadi kesal dan memilih pergi. Tapi, Guo
Yan menghentikannya. Dia tahu tujuan Fei Yan mencari Qin Shang adalah untuk membuatnya
berbaikan kembali dengan Luo Xi. Dengan begitu, Murong akan menjauh dari Luo
Xi.
“Kau kelewatan. Aku tidak pernah memikirkan
diriku sendiri. Luo Xi adalah sahabatku. Dia bilang padaku kalau dia mencintai
Qin Shang. Tapi, aku tidak tahu apa yang terjadi pada mereka. Semua orang tidak
bahagia sekarang. Aku tidak mencoba mencari keuntungan untuk diriku sendiri. Aku
hanya ingin semua orang bahagia.”
“Baiklah. Aku akan memberitahumu. Qin Shang
seharusnya ada di rumah ny. Zhao. Zhao Xin. Aku akan mengirimkan nomornya
padamu,” ujar Guo Yan. Dia bahkan menjelaskan darimana dia tahu nomor dan
alamat ny. Zhao, karena saat mereka menyelidiki tn. Wei, dia sempat membaca
data ny. Zhao.
Tags:
Emperors and Me