Sinopsis C-Drama : Emperors and Me Episode 19 - 1


Sinopsis C-Drama : Emperors and Me Episode 19 - 1
Images by : Mango TV
 Guo Yan sengaja membawa Fei Yan pergi belanja agar Qin Shang dan Luo Xi ada waktu untuk bicara berdua. Dia bahkan menendang kaki Qin Shang sebelum pergi untuk memberikan kode. Untunglah Qin Shang mengerti kode itu dan mengajak Luo Xi untuk jalan-jalan bersama di sekitar pantai.

Selagi jalan-jalan, mereka melihat ny. Zhao yang sedang bermain-main di pantai dengan seorang pria. Mereka bahagia melihat ny. Zhao yang bisa memulai awal baru dan melupakan tn. Wei. Qin Shang kemudian berkata kalau di dunia ini, dia melihat hal yang sangat berbeda, dimana wanita setara dengan pria. Wanita bisa memulai bisnis dan juga memimpin negara. Dan dia merasa itu hal yang bagus. Luo Xi tersenyum mendengarnya dan memuji Qin Shang yang sudah semakin dewasa sekarang ini.
Mereka mulai bermain-main dnegan bahagi di pinggiran pantai.
Sementara itu, Murong sibuk melakukan pemotretan di pinggir pantai. Selesai pemotretan, dia segera menuju tempat Luo Xi. Dan kebetulan dia melihat seorang pria yang sedang mengumpulkan kerang laut. Pria itu juga menunjukkan kerang laut yang di kumpulkannya pada Murong dan memberitahu kalau kerang seperti itu hanya bisa di temukan di Penglai. Biasanya, kerang itu di jadikan kalung dan di berikan kepada wanita yang di sukai sebagai jimat.
“Kerang laut ini bisa mengekspresikan perasaanmu dan melindunginya. Ingin membuat satu untuk wanita yang kau sukai? Kau bisa menemukan kulit kerang seperti itu di bawah batu setelah ombak menghantam,” jelas pria itu.
Dan Murong langsung mulai mencari kerang laut.
--
Selesai bermain dengan Luo Xi, Qin Shang kembali ke hotel. Dia juga mengajak bicara ny. Zhao. Dia heran karena sebelumnya ny. Zhao sangat mencintai tn. Wei, tapi kenapa tiba-tiba sudah pacaran dengan orang lain?
“Aku sangat terluka karenanya. Aku menyukainya. Tidak pernah terpikir dia akan bisa melakukan hal seperti itu. Di tipu oleh orang yang kau sukai adalah kenangan yang paling menyakitkan. Aku sering menangis di malam hari. Tapi, aku harus bisa move on. Tidak baik bagi diriku sendiri jika aku terlalu tenggelam dalam kesedihan. Hidup itu pendek. Kenapa pula aku harus menghabiskannya untuk menyesali masa lalu? Shang, waktu itu terbatas. Tidak mudah untuk bertemu dengan wanita yang kau sukai. Jangan ragu ketika bertemu dengannya. Raih itu dan nyatakan cintamu. Itu yang seharusnya di lakukan oleh pria.”
Shang sepertinya memikirkan perkataan dan nasihat ny. Zhao.
--

Luo Xi bicara berdua dengan Guo Yan. Sama seperti ny. Zhao yang memberikan nasihat untuk Qin Shang, Guo Yan pun demikian.
“Apa yang Murong katakan benar. Bagaimanapun kami berasal dari dua dunia yang berbeda. Cepat atau lambat kami akan berpisah,” ujar Luo Xi.
“Kenapa kau sangat khawatir dengan hal yang akan terjadi di masa depan? Ketika aku memerintah dinasti Chen, aku tidak pernah menyangka akan bisa di sini hari ini. Luo Xi, apa yang akan terjadi di masa depan, itu diluar dari kau, dan aku dan semuanya. Bukankah rasanya kau bodoh jika kau menyerah akan kebahagiaanmu untuk sesuatu yang tidak pasti di masa depan?”
“Tapi, dia akan meninggalkanku suatu hari.”
“Dan aku tahu kau akan meninggal suatu hari. Bukankah kita semuanya akan mati? Jadi, walau sedekat apapun kita, sedalam apapun cinta kita, dan seberapa ingin kita saling menemani satu sama lain, kematian akan memisahkan kita semua. Dan jika kita melihat dari logikamu, kita tidak seharusnya bersama karena kita akan berpisah suatu hari nanti. Lalu, kenapa orang-orang itu mencari kebahagiaan? Itu adalah tahap akhir yang membuat kita menghargai masa ini. Benar kan?”
Luo Xi mulai memikirkan perkataan Guo Yan.
--
Murong berada di kamar hotelnya dan sibuk merangkai kerang laut yang di kumpulkannya menjadi sebuah kalung. Saat sedang asyik merangkai, Luo Xi datang menemuinya. Wajah Luo Xi tampak serius. Murong tidak menyadari hal itu dan dengan senang menyuruh Luo Xi untuk masuk.
“Murong, aku mau minta maaf. Maaf, tapi aku tidak menyukaimu. Itu bukan salahmu. Hanya saja… aku tidak bisa…”
“Aku tahu! Aku mengerti,” potong Murong. “Luo Xi, ketika aku berada di istana musuhku, aku bisa menyembunyikan perasaanku. Perasaannya dendam yang mendalam dan rasa malu. Tapi… ketika aku menyadari bahwa kau menyukai Qin shang, aku ingin menyembunyikan perasaanku darimu. Aku ingin berpura-pura tidak peduli dan berusaha yang terbaik.  Tapi, aku sadar kalau aku tidak bisa.”
“Aku benar-benar minta maaf,” ujar Luo Xi sekali lagi dan keluar dari kamar Murong.

Murong kali ini benar-benar patah hati. Dia menatap rangkaian kalung yang belum jadi itu dan menundukkan kepala dalam.
Luo Xi kembali ke kamarnya. Dia melihat-lihat fotonya di pantai dengan Qin Shang. Dan tidak lama, dia mendapat pesan dari Qin Shang yang mengajak bertemu di pantai. Luo Xi tersenyum senang dan langsung ke pantai.
--



Dia sampai di pantai. Dan tiba-tiba saja, lampu berbentuk hati menyala di dekatnya. Luo Xi terpesona melihatnya. Qin Shang keluar dari belakang lampu itu.
“Meskipun aku tidak tahu kenapa belakangan ini kau bersikap berbeda padaku, kau mungkin punya pemikiran tersendiri. Tapi aku tahu, kau menyukaiku. Dan aku yakin, kau adalah satu-satunya orang yang ku cintai,” ujar Qin Shang.
“Tapi, aku masih belum memutuskan. Jika kau kembali ke Qi, maka…”
“Ketika aku bertemu denganmu pertama kali, aku merasa kau adalah gadis aneh. Kasar, tidak sopan dan pembohong.”
“Bukankah waktu itu kau percaya padaku?” protes Luo Xi.
“Waktu itu, aku tidak terlalu memperhatikan. Tapi, aku merasa apa yang terjadi adalah takdir. Kita sudah saling memimpikan sebelumnya, dan bersama kita melompati waktu bersama. Aku tidak terbiasa awalnya. Aku benci dengan dunia baru ini. Aku benci dengan kebohonganmu. Aku benci karena aku tidak punya apapun di sini. Tapi, aku menemukan sesuatu yang berbeda seiring waktu. Aku melihat seorang gadis yang berbeda dari yang ada di duniaku. Meskipun dia berbohong tapi dia baik hati. Dia tidak ingin orang lain terluka. Aku belajar banyak darinya, hal yang tidak pernah ku alami sebelumnya,” ujar Qin Shang. Dan mulai menceritakan semua kebohongan Luo Xi dan juga kebaikannya.
“Kau adalah pria pertama yang di sukai gadis itu (Luo Xi, dirinya sendiri).”
“Jika kita di takdirkan berpisah, apa kau masih bersedia bersama denganku?”
“Walau apa yang akan terjadi, setidaknya sekarang, kau adalah milikku. Dan aku adalah milikmu,” tegas Luo Xi.
Qin Shang mendekat dan mencium Luo Xi. Mereka larut dalam perasaan masing-masing.
--

Esok hari,
Qin Shang dan Luo Xi sudah berbaikan dan mulai dekat lagi. Fei Yan jelas bahagia melihatnya. Sementara Murong dan Guo Yan jelas cemburu.
Sialnya, mereka malah bertemu dengan Jingjing. Hmmm…. Dia tanpa malu duduk di dekat mereka. Fei Yan menyindir Jingjing yang pasti diam-diam mengikuti mereka.

Saat itu, Luo Xi sekilas melihat sosok Le Xue. Tapi, sosok itu langsung menghilang. Karena itu, Luo Xi mengira kalau dia mungkin telah salah lihat.
--

Usai sarapan, mereka lanjut bermain voli pantai. Dan Jingjing telah masuk dalam grup mereka.
Diam-diam, dari jauh, seorang pria berjas hitam, memotret mereka.
--
Malam hari,
Mereka berkumpul bersama dan minum-minum. Guo Yan menyarankan agar mereka bermain truth or dare. Mereka bersenang-senang bersama.
(ini nggak usah ku ceritakan lha ya, apa saja yang di tanya-tanya. Kalau ada yang penasaran, tanya di komen aja ya, kalau ada waktu, nanti ku ceritakan).


1 Comments

Previous Post Next Post