Network: TV Asahi
Seorang
wanita berpakaian pengantin putih, menunggu pasangannya di dalam gereja. Disana
seorang penjaga salah mengambilkan sarung tangan untuknya.
Ditempat
lain. Seorang wanita memainkan kartu taro. Dia mengambil satu kartu
bergambarkan wanita bergaun. Dan dia tersenyum melihat kartu itu.
Pasangan
si wanita masuk ke dalam gereja. “Azu?” panggilnya. Dan Azu tersenyum
menatapnya.
Si
Pasangan mendekati Azu, dia mengatakan bahwa dia pasti akan membuat Azu
bahagia. Dan sambil tersenyum senang, Azu berterima kasih, karena dia benar2
bahagia mendengar si Pasangan mengatakan itu kepadanya.
Seperti pakaian pengantin putih ini,
hari- hari kami juga dimulai semurni dan sepolos itu.
Azu
keluar dari dalam gereja bersama pasangannya, dan orang banyak yang telah
menantikan mereka berdua. Semuanya bertepuk tangan dan bersorak untuk
kebahagiaan Azu dan pasangannya.
Disaat
sedang menurunin tangga, Azu berpapasan dengan seorang pasangan pengantin lain
yang sedang berjalan menaiki tangga. Azu melihat ke arah tangan si pengantin
wanita yang memakai sapu tangan yang salah diberikan padanya sebelumnya.
Ditempat
lain. Wanita yang bermain taro tersebut, dia mengambil satu buah kartu taro
lagi yang bergambarkan Iblis. Dan melihat kartu tersebut, senyumnya menghilang.
Lonceng
gereja berbunyi. Azu serta pasangannya. Dan si Pengantin wanita serta
pasangannya. Mereka berempat melihat ke arah atas. Bulu- bulu putih jatuh ke
bawah mereka.
“Azu?”
panggil si pasangan, dan tersadar Azu pun mengikutinya menurunin tangga.
Sedangkan pasangan lain itu menaiki tangga.
Sebuah
bulu hitam terbang di dalam gedung acara, tempat dimana Azu dan pasangannya
sedang merayakan pernikahan mereka dengan para kerabat dan teman mereka.
“Jika
itu Azu dan Junpei-kun, aku percaya kalian bisa melewati berbagai kesulitan.
Selamat!” kata Haru, seorang teman Azu, memberikan selamat.
Bulu
hitam yang terbang itu jatuh di bawah gaun pengantin Azu. Dan Junpei melihat
itu.
Acara
pernikahan dilanjutkan ke sesi berikutnya. Azu dan Junpei memotong kue
pengantin bersama, lalu mereka berfoto bersama teman dan keluarga, serta
terakhir mereka berciuman di depan semuanya.
Tapi tidak peduli betapa bahagianya
kamu, itu bisa hancur dalam sekejap kedipan mata. Seperti gaun pengantin putih
ini, hari- hari kami juga dimulai semurni itu. Namun tanpa aku sadari, ada
tinta hitam yang menetes, setetes demi setetes. Akhirnya warna putih itu
berubah menjadi abu- abu kotor. Tidak peduli berapa banyak aku mewarnai nya
ulang, itu tidak akan pernah… tidak akan pernah kembali menjadi warna putih
murni.
Didalam
ruangan yang gelap, Azu duduk meringkuk disudut ruangan sambil memperhatikan
foto pernikahannya dengan Junpei yang telah ternodai oleh tinta abu- abu kotor.
Junpei
ketahuan berselingkuh dengan Istri orang lain, sehingga dia di hajar oleh si
Suami. Kemudian si suami memberitahukan hal tersebut kepada Azu. “Suami mu
adalah manusia terburuk. Suami mu dan Istri ku melakukan hubungan sex.”
Pagi
hari yang cerah. Azu menaiki sepeda mengantar anak nya ke sekolah. Lalu dia
pulang ke rumah dan melakukan pekerjaan yang disenanginnya, yaitu Nail art. Azu
membuka sebuah toko kecil dirumah bernama ‘Nail Salon Azu’, dan banyak orang
yang berkunjung ke sana.
Sore
hari, Azu pergi ke supermarket untuk membeli bahan- bahan makanan. Dan pada
malam hari, dia makan malam bersama keluarganya, yaitu Suami dan anaknya.
Mereka makan malam bertiga dengan suasana yang sangat riang dan bahagia.
Suami yang baik. Anak yang manis.
Pekerjaan yang aku sukai.
Azu
sibuk mengurus akun sosial media milik salonnya, dan Junpei dengan perhatian
datang menghampirinya. Junpei mengingatkan Azu untuk berhenti bekerja dan
beristirahat.
Kebahagian yang tidak tergambarkan.
Kebahagiaan itu, apa yang membuatnya mulai runtuh adalah…
Pagi
hari. Junpei bersiap untuk berangkat kerja, kali ini dia ditugaskan ke
Shizuoka. Azu dan Nanaka mengantarkanya. Sebenarnya Azu merasa sedikit
keberatan karena Junpei akan jauh dari mereka berdua. Namun Junpei menyakinkan
Azu bahwa dia pasti akan pulang ke rumah sekali seminggu. Junpei beralasan
bahwa dia tidak mau Azu dan Nanaka ikut adalah karena bisnis Nail Salon Azu
sedang populer, jadi sangat disayangkan jika mereka harus pindah dari tempat
ini.
“Hey!
Jangan bertingkah seperti kamu masih single, dan menyelingkuhi aku ya. Karena
aku tidak akan memaafkan mu!” canda Azu sambil tertawa.
“Kamu
juga, ketika aku tidak ada disini,” balas Junpei.
Bahkan jika kami terpisah, kami akan
baik- baik saja. Itu adalah apa yang kupikirkan.
Tags:
Holiday Love