Network: TV
Asahi
Azu
menitipkan Nanaka untuk sementara kepada Kakaknya, dan kepada kakaknya, Azu
memberitahu bahwa dia akan mencoba untuk menghubungin Junpei. Kakak Azu
mengerti dengan pilihan Azu, dan dia memberikan semangat kepada Azu, lalu dia
pergi membawa Nanaka bersamanya.
Ketika
sedang mengecek website Salon Nail nya, Azu menemukan email masuk dari Izutsu
Rina. Dan dia membukanya.
Senang bertemu denganmu, Azu-san.
Ini Rina. Tentang apa yang terjadi sebelumnya, aku benar- benar minta maaf.
Pada waktu itu, aku melakukan sesuatu yang mungkin melukai perasaanmu. Aku
tidak memikirkan tentang itu. Aku hanya berpikir bahwa aku bertemu dengan orang
yang luar biasa yang kelihatannya menjadi takdirku. Dia mencintai ku, lembut,
dan sopan. Itu adalah apa yang hatiku inginkan sebagai seorang wanita. Seperti
jika aku terjatuh dalam delusi dimana hanya ada kami berdua di dunia ini. Apa
yang aku tahu adalah… itu adalah dunia impian kami.
Azu
terkejut membaca email tersebut, dan dia langsung menutup laptopnya.
Rina
tertawa girang, ketika mengetahui bahwa Azu telah membuka dan membaca pesannya.
Dia mengetahui hal itu dari pemberitahuan yang ada di emailnya.
Malam hari. Azu kesulitan tidur, karena mengingat email dari Rina tadi pagi.
Pagi
hari. Azu menerima telpon dari Reika yang menelpon untuk mengucapkan selamat
tahun baru. Reika menanyakan apa dia ada acara bersama keluarga malam ini, dan
dengan jujur Azu mengatakan bahwa dia sedang sendirian serta tidak ada acara. Lalu
Reika mengajaknya untuk makan bersama malam ini.
Sebenarnya
Azu menolak, tapi Reika memaksa Azu dan membujuk Azu untuk bersenang- senang
bersama. Dan karena tidak bisa menolak, maka Azu pun akhirnya mengiyakan.
Setelah
mematikan telpon dari Reika, tiba2 sebuah pesan masuk ke hape Azu. Pesan
tersebut berasal dari Yoshinobu yang
mengucapkan selama tahun baru kepadanya, dan mengajak Azu untuk ikut ke pesta
bersamanya. Tapi karena sudah berjanji makan malam bersama Reika, maka Azu pun
menolak ajakan tersebut.
Disalon.
Haru memotong rambut customernya sambil mengobrol bersamanya. Si Customer
menceritakan bahwa dia bekerja ditoko bernama Luniere. Mendengar itu, Haru
teringat mengenai cerita Azu yang bertemu dengan seorang pria pemilik toko
Luniere.
“Benarkah?
Kuroi Direktur kami?” kata si Customer, kagum.
“Aku
tidak tahu namanya, tapi dia bilang kalau pria itu adalah pemilik Luniere
Group,” balas Haru. Si Customer lalu mencari foto Direkturnya untuk ditunjukan
kepada Haru.
Azu
datang ke tempat janjiannya dengan Reika. Disana mereka makan malam berdua.
Disaat itu, Azu mendapatkan pesan dari Yoshinobu. Dan mengetahui hal tersebut,
Reika turut merasa senang untuk Azu sambil tersenyum penuh arti.
Dalam
perjalanan pulang bersama dengan Reika. Mereka berdua tidak sengaja bertemu
dengan Yoshinobu di jalan. Yoshinobu mengatakan bahwa pesta masih berlangsung,
tapi karena temannya banyak yang mabuk, maka dia menyelinap pergi darisana.
“Ah,
ini pelangganku. Seseorang yang selalu baik padaku, Reika-san,” kata Azu
memperkenalkan Yoshinobu dengan Reika.
“Oh.
Apa mungkin dia pengembang app itu?” tanya Yoshinobu. Dan Azu membenarkan.
Reika
tiba2 mendapatkan pesan penting, jadi dia pun pamit kepada Azu untuk pergi
duluan. Lalu sebelum Azu sempat mengatakan apapun, Reika langsung berjalan
pergi sambil menelpon seseorang.
Suasana
menjadi canggung. Merasa tidak nyaman hanya berduaan dengan Yoshinobu, maka Azu
pun pamit untuk pergi. Tapi dengan riang, Yoshinobu menarik Azu untuk
mengikutinya.
Didalam
Club. Azu dan Yoshinobu minum bersama. Disana Yoshinobu menanyakan apa yang
terjadi dengan suami Azu. Dengan raut wajah sedih, Azu menjelaskan bahwa
sebenarnya masih ada yang tidak dia mengerti serta dia merasa lelah, juga dia
tidak bisa mempercayai siapapun lagi. Itu semua karena pesan yang Rina kirimkan
padanya.
Azu
dan Yoshinobu berjalan pulang bersama sambil mengobrol, bercanda, dan tertawa
bersama. Lalu ketika mereka melewati toko minuman, Yoshinobu mengajak Azu untuk
melanjutkan ke ronde berikutnya. Dan Azu mengiyakan.
Didalam
restoran. Yoshinobu memandangin wajah Azu dengan serius dan mengatakan bahwa
dia rela menjadi yang kedua. Mendengar itu Azu terdiam, dia merasa bimbang
harus merespon seperti apa.
Apa yang harus aku lakukan? Pada
tingkat ini, aku bisa terbawa. Pikir Azu, ketika
Yoshinobu memegang pipinya dan mendekat kan wajah padanya.
Hujan
turun begitu deras diluar, dan Yoshinobu mengajak Azu untuk tinggal lebih lama
bersama nya. Tapi Azu menolak, karena dia harus pulang.
“Azu-san!”
tahan Yoshinobu. Lalu dia mencium bibir Azu secara tiba- tiba.
Azu
menjauhkan diri dari Yoshinobu, dan berlari di dalam hujan. Tapi Yoshinobu
mengikutinya dan memeluknya dari belakang dengan erat.
“Azu-san!
Kamu bisa sakit!” kata Yoshinobu dengan perhatian.
Tangan seorang Pria selain daripada
Junpei. Aku berharap aku bisa tergetar. Pikir Azu.
Didalam
kamar hotel. Yoshinobu membiarkan Azu untuk mandi dan menghangatkan diri
duluan. Dan ketika masuk ke dalam kamar mandi, Azu merasa bimbang.
Haru
mendapatkan pesan dari Customernya (Shoko-san) yaitu foto Direktur Kuroi. Dan
Ketika melihat foto tersebut, Kuroi yang berada di dalam foto adalah seorang
pria yang sangat gemuk, berbeda dengan Kuroi yang Azu temui.
Dari
belakang, Yoshinobu memeluk Azu yang hanya memakai mantel mandi. Lalu dengan
lembut, Yoshinobu membaringkan Azu di tempat tidur dan ingin menciumnya. Azu
merasa ragu dan mendorong Yoshinobu.
“Aku
tidak bisa menunggu!” gumam Yoshinobu. Lalu dia mencium Azu dan membuka mantel
mandi yang dipakai oleh Azu.
Pada saat ini, aku merasa
bersemangat. Pikir Azu.
“Kamu
cantik! Sangat cantik!” gumam Yoshinobu sambil membelai Azu dengan lembut.
Tags:
Holiday Love