Network: TV
Asahi
Keesokan
harinya. Azu dan Junpei datang ke rumah Izutsu. Sebenarnya Azu merasa tidak
percaya diri dengan penampilannya, tapi dia ingin bertemu dengan selingkuhan
suaminya.
Didalam
rumah. Rina berdandan secantik mungkin untuk menyambut kedatangan Junpei.
Masuk
ke dalam rumah, Azu merasa tidak nyaman, karena mengingat cerita bahwa Junpei
dan Rina ketahuan bermesraan di ruang tamu. Izutsu yang telah menunggu mereka,
dengan dingin, dia mempersilahkan mereka semua untuk duduk.
Izutsu
dengan tegas menjelaskan bahwa baik Rina maupun Junpei, mereka berdua tidak
boleh berbohong dan harus jujur, jika tidak maka dia akan melakukan
penyelidikan. Dan kemudian Izutsu pun mulai bertanya.
“Junpei-san
benar- benar mencintai aku. Dia benar- benar seseorang yang menggemaskan. Aku
selalu bersemangat setiap kali aku melihat dia. Kami berdua saling berkirim
pesan. ‘Hari ini aku mengikuti Rina
dengan mataku,’ itu yang dikatakannya padaku,” jelas Rina sambil memandang
ke arah Junpei. Kemudian dia memandang ke arah Azu dan tersenyum senang,
“Ketika aku menanyakan padanya, ‘Apa yang
akan kamu lakukan jika Istrimu meminta kamu berpisah dengannya?’. Dia
menjawab ‘Jika aku tidak memiliki anak,
aku akan bersama dengan Rina.’,” kata Rina sambil tertawa.
“Itu
tidak benar! Aku tidak mengatakan itu! Aku tidak ingin berpisah dengan Azu. Aku
tidak pernah sekalipun memikirkan tentang itu,” sangkal Junpei langsung.
Izutsu
memukul meja dengan keras, dan menghentikan pembicaraan mereka berdua. Dengan
tegas, dia menyuruh Junpei untuk berhenti berbohong. “Bagaimana kamu terlibat
dalam hubungan ini? Kamu jatuh cinta dengan Rina dan berkiriman pesan dengannya
setiap malam kan? Itu tidak salah kan?” tanya Izutsu. Dan dengan pelan, Junpei
membenarkan.
“Apa
yang membawa mu ke rumah ini, dan berakhir dalam pelukan satu sama lain?
Jelaskan secara detail! Seluruh pembicaraan waktu itu, dan posisi kamu berada
saat itu!” tanya Izutsu dengan marah.
Flash back
Rina
mengirimkan pesan kepada Junpei agar datang ke rumahnya, karena suaminya sedang
pergi dinas keluar kota dan sekarang dia ingin bertemu dengan Junpei. Dan
ketika membaca itu, Junpei awalnya merasa ragu, tapi akhirnya dia datang juga.
Flash back End
“Kamu
yang mengundangnya, huh?” tanya Izutsu dengan geram.
“Iya.
Tapi waktu itu, Junpei-san bilang, dia benar- benar hanya mencintai aku, itu
mengapa aku yakin! Itu mengapa, aku berpikiran untuk merespon perasaan nya…”
jelas Rina.
“Aku
tidak pernah…” potong Junpei. Tapi sebelum Junpei selesai bicara, Izutsu
langsung menengahi mereka berdua dengan marah.
Azu
merasa sangat tidak nyaman sekali dan tidak kuat lagi dengan semua pembicaraan
ini, sehingga dia meminta agar Izutsu mau menghentikan semua pembicaraan ini.
Azu menjelaskan bahwa dengan cara ini, mereka tetap tidak bisa mendapatkan
apapun, karena Junpei dan Rina memiliki pendapat yang berbeda terhadap perasaan
satu sama lain.
“Apa
kamu puas dengan ini? Mereka berdua… didalam rumah ini… di tempat ini!! Mereka
berpelukan dengan bertelanjang. Bahkan walaupun mereka berdua ketahuan, tapi
mereka masih saling bertemu di kantor!! Aku benci itu!!” teriak Izutsu dengan
marah.
“Aku
memutuskan untuk mempercayai dia!” kata Azu dengan tegas.
Izutsu
merasa sangat heran, kenapa Azu bisa memilih untuk mempercayai Junpei dengan
begitu mudahnya. Dan Azu menjelaskan perasaanya kepada Junpei yang selama ini
telah menjadi pendampingnya.
“Itu
karena aku ingin memulai dari awal. Itu karena aku mencintainya. Sehingga aku
meragukannya seperti ini. Aku ingin membuat keputusan setelah tahu kebenarannya
dengan jelas. Itu mengapa, aku terus mengejar kebenarannya sampai aku puas!!”
jelas Izutsu.
“Aku
mengerti kamu…” kata Azu. Tapi Izutsu langsung memotong.
Dengan
cepat, Izutsu kembali mengajukan pertanyaan kepada Junpei dan Rina. Lalu karena
benar- benar merasa tidak tahan, maka Azu pun langsung menyela dengan suara
keras. “Bisakah aku meminjam kamar mandimu?” tanya Azu, kemudian dia mengajak
Junpei untuk ikut bersamanya.
Didalam
kamar mandi. Azu menjelaskan kepada Junpei. Dia
mengatakan bahwa dia tidak ingin berada di tempat ini lebih lama lagi,
jadi dia mau Junpei berpura- pura menerima semua nya saja. Dan jika Izutsu
meminta uang perdamaian, maka sanggupin saja, agar semuanya ini bisa segera
berakhir.
Keluar
dari dalam kamar mandi. Junpei langsung merminta maaf kepada Izutsu. “Aku minta
maaf. Segala yang Rina katakan adalah benar”
“Aku
tahu! Itu akhirnya telah jelas. Jelaskan semuanya!!” teriak Izutsu sambil
merekam perkataan Junpei menggunakan hape nya.
“Benar.
Aku bilang pada Rina bahwa aku ingin bersama dengannnya setelah berpisah dengan
Azu. Itu bukan hanya pelarian atau hubungan terlarang. Aku berkencan dengannya
secara seriua,” kata Junpei, mengaku dengan terpaksa apa yang tidak
dilakukannya. Tapi mendengar hal tersebut, tidak peduli apa itu benar atau
tidak., Rina tampak sangat senang sekali.
Karena
semuanya telah selesai, Izutsu pun membahas uang perdamaian yang harus Junpei
bayarkan padanya. Dan Azu menyanggupin hal tersebut, dia menanyakan berapa
jumlah yang harus mereka bayarkan.
“Berapa
banyak yang kamu ajukan? Katakan jumlahnya,” tanya Izutsu sambil duduk dengan tenang
di kursinya kembali.
Orang ini masih menguji kami. Pikir
Azu dalam hati.
“Aku
dengar harga saham di pasaran sekitar 1 sampai 2 juta yen. Jadi aku akan
membayar 2 juta yen padamu,” jawab Junpei. Dan Izutsu setuju sambil menyerahkan
kertas kecil yang berisikan nomor rekeningnya.
Azu
menyela dan menatap tajam kepada Rina. “Aku juga mau meminta hal yang sama
seperti mu. Aku mau meminta uang perdamaian dari Istrimu,” kata Azu. Mendengar
itu, Rina langsung terkejut.
“1
juta yen. Itu yang ku pinta,” jelas Azu.
“Kamu
berubah begitu cepat, huh? Sampai tadi, kamu bahkan tidak berbicara satu kata
pun, kan?” tanya Izutsu, tertarik.
“Seperti
kamu yang dilukai oleh Junpei. Aku juga terluka oleh Istrimu. Junpei dipukul
oleh mu, dan kamu membuat dia meninggalkan Shizuoka. Dengan semua kekuatan ku,
aku akan membayar 2 juta mu secara perlahan. Tapi Istrimu bahkan tidak meminta
maaf padaku. Hanya meminta maaf padaku, maka ini semua berakhir. Ketulusan mu
hanya sebatas itukah?” jelas Azu.
“Baiklah.
Itu di mengerti. Jadi claim lah itu dari Rina seperti yang kamu inginkan,” kata
Izutsu dengan tenang. Dan Rina menatapnya dengan terkejut.
Azu
menjelaskan bahwa Junpei berhutang kepada Izutsu senilai 2 juta, dan Rina
berhutang padanya 1 juta, jadi dengan begitu, maka dia hanya akan membayarkan 1
juta saja kepada Izutsu nantinya. Tapi Izutsu tidak mau menerima itu, karena
jika suatu saat nanti dia berpisah dengan Rina di masa depan, maka dia tidak
mau menanggung beban Rina.
“Jika
begitu, aku akan mengklaimnya dari Istrimu langsung,” kata Azu.
Izutsu
menyindir Junpei yang sangat beruntung, walaupun Junpei telah menyelingkuhin
Azu, tapi Azu masih mau menerima Junpei dan memaafkan Junpei. “Nyonya, apa kamu
serius tidak mau berpisah dengannya?” tanya Izutsu pada Azu.
“Kami
berpisah atau tidak, itu terserah pada kami sebagai pasangan,” jawab Azu.
Izutsu
merasa kecewa karena Azu masih saja membela Junpei, dan dia pun menghina Azu
yang bersikap seperti itu. Mendengar hinaan yang Izutsu katakan kepada Azu,
dengan tegas Junpei menyuruh agar Izutsu tidak menghina Azu, jika itu dirinya
yang dihina maka dia tidak masalah, tapi dia tidak mau Azu dihina karenanya.
Lalu
Junpei dengan sikap yang sopan, menunduk meminta maaf kepada Izutsu dan Rina.
Kemudian dia mengajak Azu untuk pulang.
Setelah
Junpei dan Azu keluar dari dalam rumah, Izutsu langsung menarik kursi dan duduk
dihadapan Rina. “Kita juga perlu membicarakan tentang masa depan kita.”
“Tidak.
Tidak ada yang perlu di bicarakan. Aku
tidak berniat untuk kembali bersama-sama dengan kamu,” kata Rina dengan tegas.
“Sialan!
Aku bilang, aku akan memaafkanmu, kamu tahu!! Aku lah yang menderita..!!”
“Tidak.
Terima kasih,” potong Rina langsung.
Rina berlari keluar dari dalam rumah mengejar Junpei. Kemudian dia menunjukan foto
Azu yang sedang bermesraan dengan Kuroi palsu di hotel. Dia menjelaskan bahwa
foto tersebut dia temukan di sosial media. Dan melihat foto tersebut, Junpei
merasa sangat terkejut.
“Azu,
semua foto ini?” tanya Junpei. Dan Azu diam, tidak bisa menjawab.
“Istrimu
mengatakan semua hal yang sangat bagus sekali tadi, tapi aku piki dia hanya
menunjukan ku sisi alami manusia saja,” kata Rina, memanaskan situasi.
Tags:
Holiday Love