Sinopsis J-Drama : Holiday Love Episode 4 - part 2

Network: TV Asahi

Junpei dipanggil oleh dua orang atasannya ke ruang rapat. Disana mereka menanyakan alasan kenapa Junpei berhenti, karena banyak karyawan yang menginginkan agar Junpei tetap bekerja disini. Dan Junpei berbohong, dia mengatakan bahwa dia ingin berhenti, karena Ibunya yang berada di Tokyo sedang sakit.

“Kami akan menganggapnya sebagai mutasi kerja,” kata atasan 1.

“Kamu akan dipindahkan ke Markas di Tokyo. Bukankah itu bagus? Tanpa kehilangan pekerjaanmu, kamu bisa kembali ke Tokyo. Sulit untuk melepaskanmu dan karena menjaga Ibumu adalah hal yang penting,” kata atasan 2.



Para rekan sekerja Junpei merasa senang dan memberikan selamat kepada Junpei yang tidak jadi berhenti dari pekerjaan.

“Ini melegakan, kan? Kamu akan kembali ke kota dimana Istrimu berada. Anakmu pasti senang juga, kan?” tanya Rina. Dan Junpei mengiyakan.

Rina lalu menyentuh kepala Junpei, dia beralasan bahwa ada uban di sana dan dia mencabutnya. Dan para teman Junpei, menatap mereka berdua dengan tatapan curiga.


Junpei menelpon Azu dan memberitahukan apa yang terjadi, dia akan kembali ke Markas di Tokyo akhir bulan ini dan bekerja disana. Junpei sebenarnya merasa bersalah karena telah berbohong kepada perusahaan, sebenarnya dia berniat berhenti dan mencari pekerjaan baru, tapi perusahaan menawarkan agar dia tidak perlu berhenti dan pindah ke Tokyo saja.

“Kamu benar. Dari sekarang, kamu tidak memiliki pilihan selain kembali bekerja,” komentar Azu dengan suara pelan.



Di café. Azu dan Haru bertemu. Disana Azu menceritakan tentang perselingkuhan sesaat yang dilakukannya karena merasa tidak bisa memaafkan Junpei saat itu, dan karena dia merasa depresi juga. Tapi akhirnya dia menyadari bahwa Junpei adalah seseorang yang special untuknya, dan kini dia telah kembali bersama dengan Junpei. Namun mengenai perselingkuhan sesaat nya itu, Azu merasa bersalah karena tidak bisa menceritakannya kepada Junpei.


“Jika kamu memberitahu dia, kamu mungkin merasa tenang, tapi dia yang akan terluka. Pada akhirnya, itu hanya untuk kepuasan mu. Anggap lah perasaan bersalah itu hukuman untukmu,” kata Haru, memberikan saran, lalu dia menanyakan apa Azu adan bertemu lagi dengan Pria itu.

“Tentu saja tidak!” balas Azu dengan cepat.


Haru kemudian membahas tentang Kuroi yang asli dan Kuroi yang Azu kenal, dia mengatakan bahwa seperti nya kedua orang tersebut adalah orang yang berbeda. Dan dengan kebingungan Azu pun menanyakan maksud Haru.

Haru mengeluarkan hape nya dan menunjukan foto Kuroi asli yang didapatkannya dari seorang customer, dan melihat foto tersebut Azu merasa sangat sulit percaya, karena orang yang berada di foto dan Kuroi yang dikenalnya, berbeda.



“Ini juga ada halaman wawancara nya,” kata Haru sambil menunjukan artikel di internet yang ada memasukan foto Kuroi asli.

“Eh… tunggu. Kemudian Kuroi-san yang aku temui itu, siapa?” gumam Azu dengan kebingungan.

Haru menanyakan darimana Azu mengenal Kuroi palsu tersebut, dan Azu pun menjelaskan bahwa dia mengenal Kuroi palsu dari sebuah app yang disarankan oleh customernya. Haru kemudian menyuruh Azu mengontak Kuroi palsu, dan Azu pun melakukannya. Tapi akun yang digunakan oleh Kuroi palsu, tidak aktif lagi.



“Bisakah kamu menghubungin pengembang app ini? Untuk mengecek latar belakang si Penipu ini, ketika dia pertama kali mendaftar?” tanya Haru, menyarankan dengan panik.

“Okay. Aku akan mencobanya,” balas Azu. Lalu dia mencoba menelpon Reika, tapi nomor yang ditelponnya tidak bisa dihubungin.

“Pernahkan kamu mengambil foto aneh atau apapun itu?”

“Pastinya tidak,” jawab Azu.


“Baiklah. Aku mencoba menyelidikinya juga, si Kuroi Penipu ini. Ini terasa sangat menyeramkan,” gumam Haru dengan cemas. Sementara Azu, dia terdiam, karena merasa bingung sekaligus syok.


Dijalanan yang sepi. Kuroi palsu berjalan sendirian tanpa tersenyum.

Post a Comment

Previous Post Next Post