Network: TV
Asahi
Di
café. Haru menemui Kuro asli. Disana dia memperlihatkan foto Kuro palsu dan menanyakan
apa Kuro asli mengenali si Kuro palsu. Dan melihat foto tersebut, Kuro asli
mengatakan bahwa seperti nya dia pernah bertemu dengan si Kuro palsu tersebut,
tapi dia tidak bisa mengingat dimana dia bertemu dengannya.
Haru
datang ke rumah Azu dan menjelaskan hasil penyelidikannya. Haru kemudian
menyarankan agar Azu melaporkan masalah ini kepada polisi, karena si Kuro palsu
tersebut telah menipu mereka. Lalu menyadari bahwa Junpei tidak ada, maka Haru
pun bertanya.
“Junpei
mengetahui tentang itu,” gumam Azu dengan pelan, memberitahu.
“Dia
tahu?” balas Haru, terkejut.
Azu
memberitahukan tentang foto dirinya didalam kamar hotel yang sekarang ada
tersebar di Internet. Kakak Azu yang masih tidak mengetahui apapun, dia merasa
heran dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Dan Azu menceritakan seluruh
kejadiannya.
“Pastinya
dia tidak akan memaafkan ku, kan?” tanya Azu, ketika dia selesai menceritakan
segalanya. “Ini mungkin telah benar- benar berakhir,” gumam Azu, karena
Kakaknya dan Haru hanya diam saja.
Kakak
Azu dan Haru merasa khawatir kepada keadaan Azu saat ini, karena bukan hanya
hubungan Azu serta Junpei saja yang jadi bermasalah, melainkan para pelanggan
Azu takutnya akan mengunjingkan tentang hal ini, sehingga itu akan berdampak
pada pekerjaan Azu sekarang juga.
Haru
kemudian berpikir sejenak, dan lalu dia menyimpulkan bahwa pasti ada seseorang
dibelakang semua masalah yang terjadi ini, seseorang yang mungkin ingin
menghancurkan hubungan Azu dan Junpei. Dan menurut Haru, orang tersebut mungkin
saja adalah Rina. Jadi maksudnya begini, Rina dan Kuroi palsu berkerja sama
untuk menjebak Azu.
Mendengar
perkataan Haru tersebut, Azu merasa terkejut dan teringat kepada senyum aneh
Rina kepadanya. Sementara Kakak Azu, dia merasa merinding, karena dia tidak
menyangkan bahwa Rina akan bertindak sejauh itu untuk menghancurkan hubungan
Azu dan Junpei.
“Dari
awal, aku telah berpikir bahwa wanita ini mengerikan,” kata Haru.
“Apa
dia segitu besarnya menyukai Junpei? Sampai dia rela membuang keluarganya
sendiri?” tanya Azu, tidak menyangka.
“Menurutku
begitu,” balas Haru.
Azu
teringat kepada Reika yang merupakan orang yang mengenalkan app tersebut
kepadanya. Azu lalu menghubungin Reika, tapi dia malah tersambung ke pesan
suara. “Ini Takamori Azu dari Nail Salon Azu. Jika kamu mendengar pesan ini,
bisakah kamu menghubugin aku kembali? Tolong,” pinta Azu, meninggalkan pesan
suara untuk Reika.
Reika
mendengarkan pesan suara dari Azu, tapi dengan sengaja dia tidak mau
menghubungin Azu kembali. Kuroi palsu yang berada disana, menanyakan ada apa,
karena dia melihat wajah Reika yang tampak muram.
“Cek
pesan suara ini,” kata Reika sambil menyerahkan hape nya.
Ketika
mendengar pesan suara yang berasal dari Azu tersebut, Kuroi palsu merasa
terkejut. Dan melihat itu, Reika tersenyum.
Ketika
akan pulang, Haru mengingatkan Azu agar segera menghubunginnya, jika ada
sesuatu yang terjadi. Dan seperti akan menangis, Azu mengucapkan terima kasih.
“Ini
bukan waktunya untuk menangis. Karena sekarang, kamu sedang dipermainkan
didalam tangan musuhmu. Jika kamu tidak ingin kehilangan orang yang kamu
cintai, maka kamu harus bertarung!” kata Haru sambil memegang bahu Azu dengan
erat, untuk memberikan kekuatan kepadanya.
Rina
membawa kedua anaknya, Kai dan Remi, ke tempat penitipan anak, kemudian setelah
itu dia berjalan menuju ke tempat kerjanya. Sambil berjalan, Rina terus
tersenyum lebar, dia tampak sangat senang sekali. Tapi tiba- tiba saja dia
merasa seperti ada orang yang sedang mengikutinya dari belakang, namun karena
dia tidak melihat siapapun di belakangnya, maka dia pun kembali berjalan.
Rina
masuk ke dalam kantor dan menyapa setiap orang dengan wajah yang sangat muram
tanpa senyum, dan melihat itu semua orang pun merasa heran. Lalu dari belakang,
Izutsu muncul.
“Terima
kasih selalu menjaga Istriku . Aku Izutsu suami Rina,” kata Izutsu
memperkenalkan dirinya kepada setiap orang. “Oh ya, tampaknya Istriku memiliki
waktu yang baik disini, terima kasih banyak. Ini sebenanya agak dadakan, tapi
karena ada beberapa situasi, maka aku mau dia berhenti bekerja,” jelas Izutsu.
“Kapan?”
tanya manager, terkejut.
“Sesegera
mungkin, jika bisa hari ini,” kata Izutsu.
Manager
sebenarnya ingin mengatakan bahwa Rina tidak bisa langsung berhenti hari ini,
tapi karena Izutsu tampak sangat menekan dan memaksanya, maka manager pun
mengizinkan Rina untuk bisa berhenti hari ini juga.
Tepat
disaat itu, Junpei keluar dari dalam ruangan rapat. Dan melihat itu, Izutsu
langsung mendekatinya. “Lihat siapa yang datang! Bukankah kamu Takamori-san?
Terima kasih banyak untuk tempo hari,” kata Izutsu. Dan Junpei menundukan
kepalanya.
“Apa
maksud Anda…?” tanya Manager yang tidak mengerti.
“Sebenarnya,
anjing bodohku tidak dilatih dengan baik dan mengganggu nya. Maafkan itu. Anjing
wanitaku itu telah melakukan hal yang memalukan kepadanya. Oh ya, apa kamu
punya waktu untuk membicarakan tentang anjing itu?” kata Izutsu, menyindir Rina
dan Junpei secara tidak langsung.
Junpei
mempersilahkan Izutsu untuk ikut masuk ke dalam ruangan rapat yang kosong. Dan
melihat itu, manager yang masih merasa heran, dia bertanya apa Rina punya
anjing dirumah. Dan tanpa menjawab, Rina menatap tajam kepada si Manager.
Dirumah.
Ketika sedang membersihkan rumah, Azu teringat tentang semua kejadian yang
terjadi, dan dia merasa sedikit paranoid. Dia takut bahwa mungkin saja ada
seseorang yang sedang mengawasinya, sehingga karena itu, maka Azu pun menutup
semua pintu yang ada serta menutup tirai jendela.
Didalam
ruang rapat. Izutsu mengatai Azu dengan sebutan ‘lacur’, dan mendengar itu
Junpei langsung meminta agar Izutsu jangan mengatakan itu, lalu Junpei
menanyakan apa yang sebenarnya ingin Izutsu bicarakan dengannya.
“Walaupun
istrimu juga memiliki hubungan gelap…” kata Izutsu.
“Itu
bukan hubungan gelap!” potong Junpei langsung.
“Terserah
apa itu, tapi apa kamu masih akan memulai dari awal lagi setelah semua ini? Ada
kemungkinan kah? Pasangan yang saling menjilati luka masing- masing,” kata
Izutsu sambil tertawa. Sangat menjengkelkan.
“Tolong
berhenti!” balas Junpei. Lalu karena ada yang ingin menemuinya, maka Junpei pun
pergi.
Tags:
Holiday Love