Network: TV
Asahi
Aku ingin kembali ke hari- hari
bahagia. Aku ingin memutar kembali waktu. Tidak peduli berapa besar aku
menginginkannya, itu …
Azu
memperhatikan Nanaka yang sedang tertidur, kemudian karena merasa haus, maka
Azu pun keluar dari dalam kamar untuk mengambil minum. Tapi ketika Azu
mengambil gelas, dia tanpa sengaja menjatuhkan gelas kaca yang dipegangnya,
sehingga gelas itu terjatuh ke lantai dan hancur berantakan.
Junpei
menghindari Rina yang ingin menciumnya. Lalu dengan tegas dia mengatakan bahwa
apa yang mereka lakukan sekarang adalah sebuah kesalahan besar, dan dia tidak
berniat untuk kembali bersama- sama dengan Rina. Mendengar itu, Rina mengungkit
kembali masalah perselingkuhan sesaat yang Azu lakukan dan menjelek- jelekan
Azu.
“Rina-chan,
tolong berhenti!” tegas Junpei.
“Junpei-san,
hari itu kamu bilang kamu mencintai ku, kan?” tanya Rina. Mengingatkan tentang
hari Junpei mengaku suka padanya didepan Izutsu. Kepadahal, itu semua karena
Azu yang menyuruh agar Junpei mengaku saja, karena dia sudah lelah dengan
pertemuan itu.
Junpei
meminta maaf dan menyuruh Rina untuk pulang, kemudian sekali lagi dia
menegaskan kepada Rina, dia mengatakan bahwa walaupun dia dan Azu berpisah,
tapi dia tidak ingin bersama dengan Rina, jadi dia berharap Rina bisa
melupakannya.
Walaupun
Junpei telah menolaknya secara tegas seperti itu, tapi Rina masih tidak mau
pergi. Dia mengatakan bahwa dia sangat mencintai Junpei, dan dia tidak akan
pernah bisa melupakan Junpei.
Rina
menceritakan bahwa selama ini dia selalu melihat SNS milik Azu dan beberapa
teman Azu yang berada di dalam list pertemanan. Disana dia melihat foto
keluarga Azu yang sangat bahagia. Dan Rina berharap bahwa dia bisa bersama
dengan seorang Pria seperti Junpei yang sangat luar biasa sehingga membuat
istri yang tinggal bersama dengannya bahagia.
“Aku
akan melakukan apapun untuk dicintai oleh mu. Tidak ada yang lain selain kamu.
Apa disana benar- benar tidak ada kesempatan untukku?” tanya Rina sambil
berlutut di hadapan Junpei. Dan lalu Junpei pun ikut berlutut, dia meminta maaf
kepada Rina.
Rina
keluar dari dalam kamar asrama Junpei sambil membawa kopernya. Kemudian setelah
keluar dari dalam kamar, dia menunggu sesaat, sepertinya dia berharap bahwa
Junpei akan keluar dan menghentikannya untuk pergi. Tapi sayangnya, Junpei sama
sekali tidak keluar.
Rina
kemudian mengambil jepitan pakaian yang ditemukannya dilantai, dan dia
melemparkan jepitan itu ke kamar teman Junpei yang berada disebelah, lalu
setelah itu dia pergi.
Kedua
teman Junpei keluar dari dalam kamar, dan ketika mereka melihat Rina yang
berjalan pergi, mereka berdua membahas tentang wanita yang mereka lihat tadi.
Mereka bertanya- tanya, apa yang Rina lakukan di dekat asrama mereka, apa Rina
habis berkunjung ke salah satu kamar asrama yang ada.
Kemudian
disaat itu, Rina yang sadar bahwa dirinya sedang di bicarakan. Dia dengan
sengaja berhenti berjalan dan memandang ke arah kamar Junpei. Sehingga kedua
teman Junpei menjadi salah paham.
“Dia
melihat ke arah kamar Junpei- san, kan?” tanya teman 1.
“Tidak
mungkin lah,” balas teman 2. Kemudian mereka berdua masuk kembali ke dalam
kamar.
Rina
tersenyum melihat hal tersebut.
Episode 6 : Balas Dendam Iblis
Pagi
hari. Nanaka dengan riang menceritakan bahwa dia akan ada latihan untuk acara
keluluasan di sekolah nantinya. Azu lalu berjanji bahwa Junpei pasti akan hadir
di hari itu. Dan Nanaka pun merasa sangat senang sekali.
Disekolah.
Ketika mengantarkan Nanaka, Azu mendengar obrolan para Ibu- Ibu yang mengosipi dirinya.
Mereka membicarakan bahwa mereka tidak ingin anak mereka bertemanan dengan
Nanaka ataupun berada terlalu dekat dengan Nanaka, dikarenakan perselingkuhan
sesaat yang Azu lakukan. Dan mendengar itu, Azu pun hanya bisa diam saja.
Dirumah.
Azu menyiapkan semua peralatan nail nya, dan menunggu pelanggan datang. Tapi
sampai hari telah siang, tidak ada seorang pun pelanggan yang datang seperti ke
tempat nya. Dan dengan sedih, Azu menyentuh papan nama Salon Nail nya.
Dikantor.
Kedua teman Junpei yang berada di gedung asrama yang sama, mereka menghampiri
Junpei untuk menanyakan tentang apa yang terjadi antara Rina dan Junpei, karena
mereka melihat Rina keluar dari dalam asrama Junpei semalam. Tapi karena tidak
enak bertanya seperti itu dan bingung juga, maka mereka berdua pun tidak jadi
bertanya.
Manager
datang menemui Junpei dan memperkenalkan orang baru dari Markas di Tokyo yang
akan menggantikan posisi Junpei disini. Dan Junpei pun berusaha bersikap sopan
serta berbicara dengan baik- baik dalam menjelaskan pekerjaan nya kepada orang
tersebut. Tapi orang tersebut tampaknya tidak senang, karena Junpei membuat
diri nya dipindahkan dari Markas di Tokyo ke tempat ini.
“Aku
tidak akan bermurah hati. Aku akan membuat kalian bekerja sangat keras.
Bersiaplah!” kata Orang baru tersebut kepada dua teman Junpei yang nantinya
akan bekerja di bawah nya.
Segalanya adalah kesalahanku. Dan
setelah semua kebohongan yang ku buat, aku berakhir menyeret orang lain ke
dalamnya. Pikir Junpei. Dia merasa bersalah kepada setiap orang
yang jadi menderita karena kesalahannya.
Kehidupan
Izutsu sangat kacau. Seluruh isi rumahnya berantakan dengan berbagai pakaian
dan piring kotor yang berserakan, karena tidak ada seorang pun yang
mengurusnya. Dan sambil minum minuman keras, Izutsu yang depresi memperhatikan
foto keluarganya bersama Rina ketika mereka berdua masih bersama dulu.
Izutsu
mendapatkan telpon dari kerabatnya. Dia diberitahu untuk menjemput Kai dan
Remi, karena kerabat nya itu tidak bisa terus menjaga kedua anak Izutsu tersebut.
Izutsu kemudian menjelaskan permasalahannya yang mengusir Rina, karena Rina
menyelingkuhinnya, tapi walau mengetahui hal tersebut, kerabat Izutsu tetap
ingin agar Izutsu segera membawa Kai dan Remi. Dan dengan suara lemah, Izutsu
pun mengiyakan.
Rina
datang ke kantor. Dia tersenyum lebar dan menyapa semua orang dengan senang.
“Selamat pagi! Aku kembali.”
“Setelah
mendengar kan situasinya, aku mempekerjakan nya lagi,” kata Manager,
menjelaskan.
Mengetahui
bahwa Rina datang bekerja kembali ke perusahaan tempatnya bekerja, Junpei
merasa sangat terkejut. Dengan sengaja, dia mengabaikan Rina yang mendekatinya
dan menyapa nya.
“Hanya
berada di sisimu, aku sudah sangat bahagia,” kata Rina dengan suara pelan,
ketika Junpei berjalan melewatinya begitu saja. Dan mendengar itu, Junpei
merasa merinding.
Tags:
Holiday Love