Sinopsis C-Drama : Emperors and Me Episode 11 - 2



Sinopsis C-Drama : Emperors and Me Episode 11 - 2
Images by : Mango TV
Luo Xi pergi menemui Murong Yu untuk meminta bantuan Murong, apakah Murong mau menjadi juru bicara bagi Yuanlai Website (tempat Luo Xi bekerja)? Dan Murong langsung setuju. Luo Xi sampai kaget karena Murong cepat sekali setuju. Murong menjawab kalau dia setuju karena Luo Xi yang meminta. Dan setelah itu, Luo Xi langsung pamit pergi dengan cepat. Murong langsung melarang dan beralasan kalau dia masih belum mengerti mengenai juru bicara dan meminta Luo Xi menjelaskan lebih detail kepadanya.


Akhirnya, Luo Xi mengajari dan menjelaskan lebih detail kepada Murong mengenai apa yang harus di lakukannya. Qin Shang pulang saat itu dan melihat Luo Xi yang bicara dengan akrab dengan Luo Xi, tetapi dia mengabaikannya dan memilih masuk kamar. Luo Xi terlihat murung melihat Qin Shang mengabaikannya.
--
Luo Xi pergi menemui He Mo untuk curhat.
“Aku sangat egois.”
“Egois?” bingung He Mo.
“Ya, egois. Aku yang membuat Le Xue tertahan di era Qi. Aku seharusnya melakukan yang terbaik untuk bisa membawanya kembali. Aku seharusnya khawatir padanya dan berjanji akan mencari cara untuk membawanya kembali bagaimanapun. Tapi, apa yang ku lakukan sekarang bukanlah untuk Le Xue. Aku kira aku tidak mengharapkan lebih dari mengajarkan Qin Shang untuk dapat hidup di sini. Tapi, aku tidak begitu yakin sekarang. Aku merasa jahat. Aku berharap dia akan meminta bantuanku sama seperti dulu.”
“Luo Xi, jangan salahkan dirimu sendiri. Kau tidak akan merasa terbeban jika kau tidak memikirkan Le Xue sama sekali.”
Luo Xi menangis mendengarnya. Dia merasa sangat menyesal pada He Mo. Dia tahu kalau apa yang di katakannya pasti membuat perasaan He Mo lebih sedih karena He Mo sangat merindukan Xue. Tapi, dia tidak tahu harus curhat kemana lagi selain He Mo.
“Xue adalah pacarku dan aku sangat mencemaskan dan merindukannya. Tapi kau juga teman ku, dan aku tidak ingin kau merasa kesulitan. Hal yang bisa lakukan hanyalah menunggu. Akan sangat bagus jika kita bisa tahu apa yang akan terjadi besok lebih cepat. Dengan begitu, kita tidak akan khawatir akan masa depan. Kita tidak harus takut akan hal tidak pasti.”
Mendengar perkataan He Mo, membuat Luo Xi terpikirkan sesuatu. Seharusnya, dari awal dia mencari ‘Guru’. Luo Xi memberitahu He Mo kalau dia pernah menagalami kecelakaan mobil saat usianya 15 tahun, dan ‘guru’ itu memberikannya giok waktu itu. Giok itu di jadikannya kalung dan di gunakannya selalu.
“Ibuku bilang kalau ‘guru’ itu sangat hebat. Dia mungkin bisa menunjukkan jalan keluar masalah kita.”
“Baiklah. Aku akan pergi denganmu. Dan mari kita bawa mereka juga. Mereka telah melalui waktu juga, dan mungkin mereka bisa memberikan beberapa informasi berguna untuk guru.”
“Kamu harus bekerja. Biar aku saja yang membawa mereka bertemu guru. Aku akan terus memberikan informasi padamu,” ujar Luo Xi.
--

Esok hari,
Luo Xi dengan menggunakan taksi membawa Qin Shang dan Murong pergi menemui guru. Rumah guru itu berada di pendalaman dan jauh dari perkotaan. Murong dan Qin Shang saja sampai merasa kalau tidak mungkin ada orang yang tinggal di tempat itu. Tapi, Luo Xi ngotot kalau dia tidak mungkin salah karena ibunya yang memberikan alamat itu.

Mereka akhirnya mendekati rumah itu untuk memeriksa. Tetapi, pintu rumah tidak terkunci dan isi di dalam rumah juga kosong dan tidak terawat. Luo Xi menyimpulkan kalau mungkin guru sudah pindah ke tempat lain. Tapi, bukannya langsung pergi, mereka malah masih berkeliling memeriksa setiap sudut rumah. Mereka tidak menyadari kalau ada seseorang yang diam-diam menguntit mereka.


Mereka masuk ke dalam sebuah ruangan. Dan tiba-tiba saja, seseorang melemparkan botol berisi minyak dan api ke dalam ruangan itu dan langsung menutup pintunya. Luo Xi dan yang lain panik berusaha mendobrak pintu, tapi pintu di kunci dengan gembok dari luar.

Di tengah kepanikan itu, plafon kayu rumah yang terbakar hangus, jatuh ke arah Luo Xi dan Murong, refleks Qin Shang menggunakan punggungnya untuk melindungi mereka. Api semakin membesar. Qin Shang menutup mulut Luo Xi untuk tidak bicara atau dia akan semakin menyerap banyak asap.


Sebuah plafon kayu kembali terjatuh ke arah mereka, Luo Xi refleks mengangkat tangannya dan waktu kembali berjalan mundur. Mereka kembali ke masa lalu dan kini berada di tengah ruangan. Tapi, itu bukanlah negara Qi maupun An, karena pakaian dan properti tampak berbeda.

Berada di tengah ruangan dan dalam pakaian asing, wajar saja jika mereka bertiga di tangkap oleh prajurit kerajaan.

Di sebuah ruangan, seorang pria membaca sebuah buku dan di depannya para wanita menari-nari. Tampaknya, kondisi pria ini tidak begitu sehat karena dia tampak terbatuk-batuk kecil berulang kali.   
Prajurit masuk dengan membawa Luo Xi, Qin Shang dan Murong. Luo Xi yang sudah mulai terbiasa berada di situasi seperti ini, dengan tenang memberikan salam kepada pria yang sepertinya adalah pemilik tempat itu. Pria itu sepertinya orang yang pintar karena dia langsung bertanya, siapa mereka, kenapa pakaian mereka aneh, dan bagaimana mereka bisa masuk ke dalam mansion-nya?
“Kau yang siapa?” jawab Qin Shang dengan ketus. Wajah Qin Shang tampak pucat sepertinya dia terluka karena melindungi Luo Xi dan Murong tadi dari plafon kayu yang terjatuh.
“Kau cukup menarik. Kau masuk ke dalam mansionku dan tidak menjawab pertanyaanku. Sekarang kau malah ingin aku menjawab pertanyaanmu.”
Luo Xi segera memberi kode agar Qin Shang diam. Dia juga meminta maaf pada pria itu. Murong yang pandai bicara segera meminta maaf dan memberikan salamnya.
“Kami dari negara asing. Alasan kenapa kami di sini karena kami ingin mempelajari lebih mengenai kondisi lokal dan budaya negara Anda,” bohong Luo Xi.
“Dari negara asing?” tanya pria itu ragu. “Baju kalian sangat berbeda dari negara Chen.”
“Negara Chen?” ulang Luo Xi. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan membaca sejarah di ponsel itu.
“Guo Yan adalah kaisar terakhir dari negara Chen. Dia memerintah hanya selama dua tahun dan negara berkembang pesat. Tapi, dia meninggal di usia muda karena kondisi kesehatan yang buruk. Lalu, Guo Xie, adik dari Guo Yan, menggantikan tahta-nya. Tapi, dia di turunkan tahta beberapa tahun kemudian,” baca Luo Xi dengan suara kecil.
Mereka tidak sadar kalau pria itu mendengar perkataan mereka. Dan kita pasti bisa menebak kalau pria itu adalah kaisar Guo Yan.
Luo Xi kemudian tampak senang dan memberitahu Qin Shang serta Murong kalau negara Chen adalah negara yang muncul 400 tahun kemudian setelah negara Qi, tapi dua ratus tahun sebelum negara An. Dan itu artinya, Le Xue… di masa ini masih hiudp. Mendengar kalau di era Chen kakaknya masih hidup membuat Murong merasa bahagia juga.
Luo Xi kemudian memberi hormat pada Guo Yan (Luo Xi dkk belum tahu kalau pria itu adalah kaisar negara Chen) dan pamit pergi. Tapi, Guo Yan tidak mengizinkan mereka pergi begitu saja.
“Aku punya teman yang memiliki pakaian dengan model yang sama seperti kalian. Dia mungkin berasal dari negara yang sama dengan kalian.”
“Pakaian dengan model yang sama?” tanya Luo Xi memastikan.
BERSAMBUNG

Post a Comment

Previous Post Next Post