Network: TV
Asahi
Izutsu
yang tidak pandai mengurus anak, dia berencana untuk mempekerjakan seorang
babysister yang akan datang besok ke rumahnya. Tapi mengetahui itu, Kai
langsung menolak, dia mengatakan bahwa dia tidak mau. Kemudian Remi menanyakan
dimana Mama.
“Mama
sakit, karena Papa,” kata Kai sambil menatap kesal kepada Izutsu.
“Ini
bukan salahku!” balas Izutsu.
“Aku
benar- benar benci Papa!” kata Kai.
“Aku
benci Papa!” kata Remi juga. Dan Izutsu merasa kesal.
Telpon
berbunyi, jadi Izutsu berjalan sedikit menjauh untuk mengangkatnya hape nya
yang berada diatas meja. Kemudian disaat dia sedang sibuk berbicara, terdengar
suara gelas yang terjatuh, dan Izutsu pun langsung melihat ke arah anaknya.
Ternyata
Kai tidak sengaja menjatuhkan gelas berisi jus ditangannya, sehingga jus di
dalam gelas itu tumpah mengotori bajunya. Dan melihat itu, Izutsu pun segera
mendekat serta ingin menggantikan baju anak nya, tapi Kai menolak dan berlari
pergi. Remi mengikuti Kai pergi.
“Apa
ini!!” keluh Izutsu sambil menlap tumpahan jus yang berada di lantai.
Ketika
Azu bersiap pergi keluar dari rumah untuk menjemput Nanaka disekolah, dia
mendapatkan sebuah SMS dari Junpei. Aku
minta maaf tiba- tiba menghubungin, tapi perusahaan membutuhkan sertifikat kemampuan,
bisakah kamu mengirimkan nya ke kantorku?
Membaca
pesan itu, Azu merasa sedikit kecewa dan sedih.
Disekolah.
Azu merasa sedih, ketika melihat Nanaka di jauhi oleh teman- temannya dan hanya
bermain sendirian. Kemudian setelah sekolah selesai, Nanaka yang biasanya
tersenyum, kali ini dia sama sekali tidak tersenyum ketika Azu mendekatinya.
Untuk tidak pernah membuat anak ini
menangis. Untuk membuat anak ini melewati hari dengan senyuman. Itu adalah
kebahagiaan ku dan tugas terpentingku. Untuk kebaikan Junpei, untuk tujuan itu…
Kuroi
asli menghubungin Haru. Karena akhirnya dia mengingat dimana dia pernah bertemu
dengan Kuro palsu (Shiga) yang sedang Haru cari saat ini.
Direstoran.
Seluruh karyawan mengadakan minum- minum bersama untuk menyambut kedatangan
Saito Masaki yang akan bergabung bersama dengan mereka dan menggantikan Junpei.
Disana Saito mengatakan bahwa dia akan melakukan yang terbaik sehingga dia bisa
pindah kembali ke Markas di Tokyo.
Acara
itu sekaligus diadakan untuk Junpei yang sebentar lagi akan pergi meninggalkan
mereka ke Markas di Tokyo. Disana Junpei menyampaikan kata- kata perpisahan nya
kepada semua orang, dan tepat disaat dia sedang berbicara, Rina datang
bergabung bersama mereka.
Ketika
baru mau pulang dari bar tempat Shiga bekerja, Reika merasa sangat terkejut
ketika dia melihat kedatangan Haru. Namun karena Haru tidak mengenali Reika,
maka ketika Reika berjalan bersebelahan dengannya, dia hanya melewati Reika
begitu saja. Dan Reika pun merasa sangat lega, dia kemudian bersembunyi untuk
mendengarkan pembicaraan antara Haru dan Shiga yang masih tidak mengenali Haru.
“Kuroi
dari Luniere. Kamu adalah penirunya, kan? Aku mengenal Kuroi-san yang asli. Dia
pernah datang ke bar ini beberapa kali,” kata Haru, mengejutkan Shiga yang
sedang sibuk membuat minuman.
“Maaf,
tapi siapa kamu?” tanya Shiga dengan pelan.
Haru
memperkenalkan dirinya sebagai teman Azu, kemudian dia menanyakan apa Shiga
merupakan komplotan Rina sehingga Shiga berani sampai sejauh ini untuk melukai
Azu. Dan dengan kepala yang tertunduk, Shiga hanya diam saja, karena tidak bisa
menjawab.
“Apa
maksudmu dengan ‘Penakluk wanita menikah’?” tanya Haru.
“
‘Penakluk wanita menikah’ ?” balas Shiga, tidak mengerti.
“Akun
bernama ‘Penakluk wanita menikah’ mengupload foto Azu di SNS. Dia mengirimkan
beberapa foto Azu di hotel kepada setiap orang di sekitar Azu. Mengapa kamu
sejauh itu? Jika tujuan mu untuk memisahkan nya dengan Junpei-kun, bukankah
cukup menunjukannya pada Junpei saja? Tolong jelaskan segalanya! Azu sudah
hancur. Aku tidak bisa melihat dia lebih terluka lagi,” jelas Haru, menuntut
penjelasan.
“Orang
yang memberi foto tersebut kepada wanita itu adalah… aku,” kata Shiga, mengaku.
Shiga
menceritakan semuanya. Suatu hari, Rina datang menemuinya dan mengatakan bahwa
dia menyukai seseorang, dia bermimpi untuk menikah dengan orang itu segera
ketika dia bercerai dengan suaminya, jadi dia ingin Shiga membantunya untuk
memisahkan Pria itu dari Istrinya.
Sebenarnya,
Shiga tidak mau melakukan itu, tapi dia punya alasan yang membuatnya harus
menuruti perkataan Rina. Jadi dia pun mendekati Azu.
Ketika
telah berhasil mendekati Azu dan membawa Azu ke hotel, disana Shiga mengambil
foto- foto Azu, tapi akhirnya dia tidak mampu melakukan seperti yang Rina
perintahkan. Shiga menghubungin Rina dan mengatakan bahwa dia gagal.
Di
bar. Ketika baru pulang berbelanja, Shiga bertemu dengan Rina yang ternyata
telah sedari tadi menunggunya disana. Shiga berbohong kepada Rina, dia
mengatakan bahwa dia gagal membawa Azu ke hotel, apa yang dilakukannya hanyalah
minum- minum bersama Azu saja. Tapi sayangnya, Rina sama sekali tidak percaya,
dan dia mencuri hape Shiga dengan cepat.
“Semua
pria pembohong, kan,” kata Rina sambil menunjukan hape Shiga yang berhasil
dicurinya. Dan melihat itu, Shiga langsung merebut hape nya dari tangan Rina.
Tapi sialnya, Rina telah melihat semua foto Azu di hape nya dan mengambilnya.
“Kamu
mengambilnya dengan baik! Aku sudah memindahkannya ke hape ku sendiri. Terima
kasih banyak. Dengan ini, mimpiku akan menjadi kenyataan,” kata Rina sambil
tertawa senang.
“Jika
kamu memaksa mengambil apa yang menjadi milik orang lain, kamu tidak akan
pernah bahagia,” kata Shiga, berusaha untuk menasehati Rina.
“Kamu
tidak tahu apa kebahagiaan itu untukku,” balas Rina, tidak peduli.
Selesai
menceritakan segalanya, Shiga menanyakan bagaimana keadaan Azu, dan tanpa
menjawab Haru memukul Shiga, lalu dia pergi. Dan Reika melihat semua itu.
Tags:
Holiday Love