Network: TV
Asahi
Pagi
hari. Izutsu menyiapkan sarapan untuk anak- anaknya. Dia membuatkan roti bakar
dan mengoleskan selai strawberry kesukaan anak- anaknya.
Setelah
selesai sarapan. Izutsu mencarikan pakaian untuk anak- anaknya. Dia menggosokan
baju untuk Kai. Dan memakaikan kaus kaki kepada Remi. Lalu setelah semua siap,
dia memberitahu kan kepada mereka bahwa dia hari ini akan membawa mereka untuk
menemui Mama.
“Hooray!
Kita akan bertemu Mama!” sorak Kai dan Remi dengan senang.
Ditaman.
Rina memeluk kedua anaknya dengan perasaan penuh kerinduan.
“Rina.
Apa ini cukup? Maukah kamu kembali? Segala yang terjadi, mari lupakan itu dan
saling memaafkan satu sama lain. Dari sekarang, ini akan menjadi awal yang baru
untuk keluarga kita,” jelas Izutsu dengan perlahan.
“Saat
terjadi penyiksaan. Hanya penyiksa yang melupakan apa yang mereka lakukan,
sementara korban akan selalu mengingat itu,” balas Rina. Dan mendengar itu,
Izutsu menundukan kepalanya. Rina lalu memegang kedua anaknya, dan mengatakan
bahwa dia akan membawa mereka berdua bersamanya.
“Aku
mengerti. Akulah orang yang membuat kamu menjadi seperti ini. Selama ini, aku
hanya memikirkan diriku sendiri. Untuk terakhir kalinya, yaitu dari sekarang,
aku mengingikan kebahagiaan anakku yang terutama. Mengenai keuangan, aku akan
melakukan yang terbaik yang aku bisa untuk membantu. Kai dan Remi tolong jaga
mereka,” pinta Izutsu.
Rina
mendekati Izutsu dan mengembalikan cincin pernikahan mereka yang dipakainya.
Lalu setelah itu, dia mengajak kedua anaknya untuk ikut pergi bersamanya.
“Papa…”
panggil Kai, merasa tidak berat untuk berpisah dengan Izutsu.
“Kai,
karena kamu seorang Pria. Kamu harus melindungin Mama dan Remi dengan baik,
ya?” pinta Izutsu sambil mengelus kepala Kai.
“Mari
pergi! Kai- kun dan Remi- chan!” ajak Rina membawa kedua anaknya. Dan melihat
mereka berjalan pergi meninggalkannya, Izutsu merasa sangat sedih.
Kai
berhenti berjalan. “Aku ingin bersama
dengan Papa!” kata Kai.
“Remi-
chan juga!” tambah Remi.
Mendengar
itu, Rina merasa sangat terkejut. Begitu juga dengan Izutsu, karena dia tidak
pernah menyangka bahwa kedua anaknya akan menginginkan untuk tinggal bersama
nya.
“Apa
yang kamu katakan? Mama selalu menunggu untuk menemui kalian. Baik itu Kai- kun
atau Remi-chan, Mama tidak akan pernah meninggalkan kalian berdua! Aku selalu
memikirkan kalian berdua,” jelas Rina dengan nada panik, takut mereka
meninggalkannya.
“Maaf,
Mama,” balas Kai. Lalu dia dan Remi berlari kembali kepada Izutsu dan memeluk
Izutsu dengan erat. Melihat itu, Rina menangis.
Dijalan.
Shiga menghampiri Azu, dia mengatakan bahwa sebenarnya dia tidak berniat untuk
muncul di depan Azu lagi, tapi dia ingin memperingati agar Azu berhati- hati.
Shiga menjelaskan mengenai Rina yang masih belum menyerah pada Junpei, dan
datang menemuinya.
“Selamat
tinggal!” kata Shiga. Lalu dia pergi.
Selama
bekerja, Azu terus saja kepikiran mengenai Rina. Sehingga Azu tidak bisa
terlalu fokus dalam mewarnai kuku para pengunjung di toko.
“Azu-
san. Halo,” kata Rina menghampiri Azu yang sedang dalam perjalanan pulang dari
bekerja.
Tags:
Holiday Love