Network : TTV
Da
Feng merasa kesal dan ingin memarahi Fu An, tapi sialnya disaat itu telponnya
berbunyi dan ketika dia mengangkatnya ternyata ada masalah penting sehingga di
harus pergi ke perusahaan. Jadi dengan kesal, Da Feng pun membanting bola itu
di depan Fu An, lalu berjalan pergi.
Diperusahaan.
Da Feng menemui Yun Gao yang telah menunggu. Yun Gao menegur Da Feng karena
karyawan di bagian Da Feng memberikan hal yang sia- sia kepadanya, lalu Yun Gao
melemparkan map yang dipegangnya kepada Da Feng.
“Apa
kamu mau pergi mengecek DNA mu? Apa kamu benar- benar cucuku? Jam berapa ini?
Mengapa kamu kembali telat?” kata Yun Gao dengan keras. Dan tanpa menjawab, Da
Feng memungut map yang dilemparkan kepadanya.
Melihat
kedatangan Fu An yang berada di depan pintu, sikap Yun Gao langsung berubah
menjadi lebih lembut. Dia menyuruh agar Fu An masuk, dan kemudian Fu An
memberitahu bahwa dia serta Da Feng barusan pergi ke sekolah Pi Dan.
“Apa
sekolahnya baik?” tanya Yun Gao, perhatian.
“Baik.
Sangat baik. Aku hanya takut Pi Dan tidak cukup bagus disekolah. Kakek, Da Feng
terlambat karena pergi bersamaku, tolong jangan salahkan dia,” kata Fu An. Dan
Da Feng tersenyum, berterima kasih.
“Kamu
akhirnya melakukan beberapa hal baik,” puji Yun Gao. Lalu dia mengajak Fu An
untuk ikut rapat bersamanya.
Yun
Gao membiarkan Fu An duduk disebelahnya. Dan Da Feng memperkenalkan Fu An
kepada setiap orang sebagai seorang specialis obat cina yang diundang khusus ke
dalam rapat ini. Lalu setiap orang pun bertepuk tangan menyambut Fu An.
Seorang
karyawan mengangkat tangannya, dan memberitahukan idenya untuk produk baru.
Akhir- akhir ini payudara besar menjadi topik hangat, jadi dia mendapatkan ide
untuk membuat bra pembesar payudara yang berdasarkan Obat Cina. Seperti NU Bra.
Selesai
mendengar kan, Yun Gao meminta pendapat Fu An. Dan dengan jujur serta polos,
Fu An memberitahukan pendapatnya. Menurutnya lebih efektif bila mereka membuat
obat yang dimakan untuk membesarkan payudara. Jika mengenakan bra atau pad, itu
terlihat palsu, jadi rasanya seperti berbohong kepada konsumen.
“Apa
yang kamu katakan benar. Sama seperti apa yang kupikirkan juga,” kata Yun Gao setuju.
Lalu dia memarahi si Karyawan dan menyuruhnya untuk pindah bagian serta belajar
dari awal, dimulai dari menghadapi konsumen.
Si
Karyawan merasa kesal dan duduk kembali. Melihat itu, Fu An sedikit merasa
tidak enak karena telah membuat nya kena marah. Da Feng kemudian mengungkapkan
pendapatnya juga.
“Ketika
aku mendengar opini Fu An barusan, aku pikir dia bukan hanya master profesional
yang mengetahui obat China. Tapi dia juga tahu dari sisi konsumen. Jadi aku
ingin mengundangnya bergabung ke bagianku. Aku pikir dia akan bisa membantu Ba
Bao Tang,” kata Da Feng.
“Kamu
benar,” kata Yun Gao setuju. Fu An menolak, karena dia tidak bisa. Tapi Yun Gao
menyakinkan bahwa Fu An pasti bisa melakukan yang lebih baik dibanding yang
lain, karena Fu An telah banyak diajarkan Chun Xiang. Dan karena tidak enak
menolak, akhirnya Fu An pun hanya diam.
Sesudah
itu, rapat selesai. Yun Gao keluar dari dalam ruangan beserta dengan para
karyawan yang lain.
Fu
An mengeluh kepada Da Feng, karena dia tidak bisa melakukannya. Dan Da Feng
membalas bahwa dia tahu, tapi dia membiarkan Fu An bergabung adalah karena dia
ingin Fu An mengerti betapa sulit nya mencari ide produk baru. Sehingga lain
kali, Fu An tidak membuka mulut dan menkritik orang begitu saja.
“Aku
tidak sengaja. Kamu mempermalukanku!” keluh Fu An.
“Di
pertemuan selanjutnya. Jelaskan idemu sendiri. Aku menantikannya,” balas Da
Feng dengan sinis, lalu dia pergi.
Yan Da Feng. Aku tidak akan hanya
membiarkan mu memandang rendah aku. Tunggu dan lihatlah. Tekad
Fu An didalam hatinya.
Fu
An pergi ke perpustakaan, dan disana dia bertemu dengan Dong Jie. Dengan heran,
Fu An menanyakan mengapa Dong Jie berada di perpustakaan, karena dia mengira
bisnis yang Dong Jie jalankan adalah bisnis restoran atau kasino.
“Aku
beneran bukan mafia. Aku bekerja di perusahaan keuangan. Kapanpun pemilik
memiliki masalah keuangan, kami akan… aku…,” Dong Jie tergagap, ketika melihat
para anak buahnya datang secara ramai- ramai. Dia lalu menarik kepala Fu An
agar tidak melihat kebelakang. “Kami akan menyelesaikannya secara pribadi,”
jelas Dong Jie, melanjutkan perkataannya.
Fu
An merasa heran, mengapa Dong Jie menahan kepalanya. Dan Dong Jie beralasan
rambut Fu An tampak lebih tipis. Lalu sambil menahan kepala Fu An, Dong Jie
memberikan kode kepada para anak buahnya untuk pergi. Dan karena mengerti, maka
mereka semua pun langsung pergi dari sana.
“Apa
yang kamu lakukan? Apa yang salah dengan matamu?” tanya Fu An, ketika melihat
mata Dong Jie berkedip, kepadahal tidak ada siapapun dibelakangnya.
“Aku
terlalu banyak bergadang akhir- akhir ini. Mataku jadi terasa tidak nyaman,”
kata Dong Jie beralasan. Dan Fu An memeriksanya, lalu dia menarik Dong Jie
untuk mengikutinya.
“Oh,
tidak heran. Kakak Ge menyuruh kita datang ke sini untuk sering- sering membaca
buku. Karena ketika membaca dia bisa mendekati gadis,” komentar anak Buah Dong
Jie melihat itu.
Dia terlihat lebih baik daripada
sebelumnya. Pakaian yang dikenakannya pun berbeda juga. Kelihatannya keluarga
Yan memperlakukan dia dengan baik. Pikir Dong Jie
memperhatikan Fu An secara dekat.
Selesai
memeriksa, Fu An mengatakan bahwa kesehatan Dong Jie baik- baik saja. Lalu Dong
Jie menjelaskan kalau dia beneran bukan bagian dari mafia, dan Fu An tertawa
karena tadi dia hanya bercanda saja.
“Oh
ya, terlalu bergadang tidak bagus untuk kesehatanmu. Aku akan memberikan resep
untukmu,” kata Fu An lalu menulis dikertas.
“Hey,
bagaimana kamu di keluarga Yan? Apakah ada yang membully mu?”
“Tidak
ada. Setiap orang sangat baik sampai aku merasa tidak enak. Karena kamu tahu,
ini benar- benar berbeda dari kehidupan ku yang sebelumnya,” jelas Fu An.
Saat
Dong Jie menanyakan bagaimana tentang hubungan nya dengan Da Feng, Fu An
langsung mengomel karena menurutnya Da Feng orang yang menyebalkan untuk
dijadikan teman, tapi disisi lain kadang Da Feng bisa bersikap baik juga kepada
nya dan Pi Dan.
Setelah
selesai menuliskan resep, Fu An memberitahukan kepada Dong Jie cara
penggunaannya dan menasehatinya juga. Lalu setelah itu dia pamit, karena dia
harus pergi.
Fu
An datang sedikit terlambat ke rapat, karena kemacetan lalu lintas, sebab dari
perpustakaan dia harus naik bus untuk kesini. Da Feng merasa kesal, tapi dia
menahannya, dia lalu menyuruh Fu An untuk mempresentasikan ide menggunakan
power point.
“Tidak
perlu membuatkanku teh, terima kasih,” kata Fu An salah mengerti. Dia mengira
Power Point adalah Pao Cha yang berarti teh panas. Sehingga setiap orang
mengetawainya.
Fu
An menjelaskan bahwa dia menghabiskan waktu untuk membaca dan mencari tahu
mengenai bau kaki yang menjadi masalah dan hal yang memalukan bagi beberapa
orang. Jadi setelah mencari tahu, dia berniat untuk membuat produk yang
mengatasi bau kaki.
“Caranya?”
tanya Da Feng.
“Bau
kaki disebabkan karena keringat, dan bakteri. Untuk contohnya, kita bisa
menggunakan alkohol dan mint yang berefektif menyegarkan dan membunuh kuman. Jadi…”
“Apa
kamu sudah melakukan riset pasar?” potong Da Feng.
Da
Feng menjelaskan bahwa produk yang Fu An jelaskan telah ada sangat banyak di
pasaran. Jadi dimana perbedaan antara produk yang Fu An sebutkan dengan produk
lain yang beredar di pasaran. Dan Fu An kesulitan untuk menjawab.
“Kamu
adalah orang yang paling dipercayai Ketua, jadi tolonglah bekerja dengan pintar
ketika mempersiapkan proposal baru, bisakah?” kata Da Feng.
“Aku
sudah…”
“Rapat
berakhir hari ini. Bubar,” potong Da Feng.
Fu
An menahan rasa malu nya. Karena Da Feng telah mempermalukannya di depan setiap
orang yang berada di dalam ruangan rapat.
Tags:
Easy Fortune Happy Life
Lanjut.....
ReplyDelete