Network : TTV
Sesampainya
di rumah Chun Xiang. Yun Gao merasa terkejut, karena seluruh rumah itu telah
terbakar hangus. Dan kepala desa yang melihat kedatangan mereka berdua, dia
mendekat dan menghampiri mreka.
“Boleh
aku tanya siapa yang kalian berdua cari?” tanya kepala Desa.
Yun
Gao berbalik dan menghadap ke arah kepala Desa, “Boleh aku bertanya dimana Chun
Xiang?” tanyanya.
Kepala
Desa langsung menjelaskan bahwa Yun Gao telah terlambat datang ke sini, karena
baru saja mereka menguburkan Chun Xiang. Dia menceritakan kejadian 1 minggu
yang lalu, dimana rumah Chun Xiang kebaran dan membakar semuanya. Lalu cucu
Chun Xiang telah pergi turun gunung barusan untuk mencari seseorang bernama
Wang Cai.
“Wang
Cai? Wang Cai?” gumam Yun Gao.
“Itu
nama yang benar- benar bagus, kan? Sebenarnya seluruh warga desa, tidak percaya
bahwa ada orang yang bernama Wang Cai. Orang itu yang menyebabkan Chun Xiang
menolak menikahi seorang petani. Chun Xiang menunggu lama untuknya. Menunggu
sampai dia berusia 35 thn baru dia mau menikah. Dia adalah pengantin tertua di
desa,” jelas Kepala Desa, tanpa menyadari siapa sebenarnya Yun Gao.
Yun
Gao memberitahu bahwa dialah Wang Cai, tapi dulu dia mengubah nama nya menjadi
Yan Yun Gao. Mendengar itu, Kepala Desa mencari- cari gambar Wang Cai yang dulu
digambarkan oleh Chun Xiang dan mencocokannya. Tapi kepala Desa tidak percaya,
karena wajah Yun Gao tidak tampak sama seperti apa yang ada di gambar.
“Ada
bekas luka disini, dan ini bekas luka ku. Ini bisa membuktikan bahwa aku adalah
Wang Cai,” kata Yun Gao sambil menunjuk ke arah dahinya. Dan kepala Desa pun
akhirnya percaya.
Kepala
Desa kemudian memberitahukan tentang kehidupan Chun Xiang yang sangat sulit.
Contohnya, Chun Xiang memiliki sebuah TV hitam- putih, itu karena 20 thn yang
lalu anak laki- laki Chun Xiang menghadiri asosiasi herbal dan terpilih untuk
mendapatkan TV tersebut. Lalu TV itu hanya memiliki 3 channel saja. Jika bukan
karena kebakaran itu, maka TV itu mungkin saja masih bisa berfungsi.
“Mengapa
menjadi seperti ini. Bukankah ada peningkatan ekonomi?” tanya Yun Gao.
“Ah…
anak Chun Xiang ingin pergi ke kota untuk mencari pekerjaan dan mengumpulkan
uang, jadi dia menaiki bus dan turun dari gunung. Tapi tanpa disangka, bus itu
malah kecelakaan! Menantu Chun Xiang, pergi ke kota untuk menghasilkan uang,
tapi akhirnya dia malah meninggal di sengat ratu lebah. Kamu beritahu aku,
dengan peningkatan ekonomi, apa ada hal yang bagus terjadi pada mereka?” balas
kepala Desa.
Yun
Gao merasa kasihan dan bersalah kepada Chun Xiang. Kemudian kepala Desa pun
menceritakan tentang Fu An, cucu Chun Xiang, dia menjelaskan bahwa Fu An adalah
anak yang pintar dan selalu mendapatkan juara, tapi demi menjaga Chun Xiang,
maka Fu An tidak melanjutkan sekolahnya. Fu An sering pergi ke pasar, rumah
sakit, untuk menjual obat herbal.
“Apa
cucu nya sering ke rumah sakit Fu Man yang berada di bawah gunung?” tanya Yun
Gao. Dan kepala Desa membenarkan.
“Chun
Xiang mengajarkan cucunya sangat baik. Sehingga dia menjadi orang baik yang
menyelamatkan hidup orang lain seperti Chun Xiang. Tidak seperti ku yang
mengajari sebuah grup harimau dan serigala,” jelas Yun Gao.
“Serigala?”
balas Kepala Desa tidak mengerti. Tapi Yun Gao tidak melanjutkan ceritanya
lagi.
Yun
Gao menanyakan dimana keberadaan Fu An, bagaimana mencari Fu An, dan
menghubungin Fu An. Tapi karena Fu An telah pergi dari gunung, dan tidak
memiliki hape, maka kepala Desa pun tidak tahu dimana keberadaan Fu An.
“Tuan,
mereka punya nama kan?” tanya pengacara Li.
“Yang
pertama Xie Fu An. Dan yang kedua Xie Pi Dan,” jawab kepala Desa.
Pengacara
Li tidak percaya bahwa ada orang bernama begitu, karena kedua nama itu
terdengar agak aneh di dengar. Tapi kepala Desa menyakinkan bahwa itu benar,
jika mereka tidak percaya, maka mereka bisa bertanya kepada warga yang lain.
Pengacara
Li dan Yun Gao salah mendengar. Fu An, mereka dengar Hu An yang berarti
‘sampah’. Dan nama Pi Dan berarti ‘Telur Busuk’. Makanya Pengacara Li berpikir
itu tidak mungkin.
Yun
Gao dan Pengacara Li pulang. Mereka pulang sambil membawa sepeda tua milik Chun
Xiang. Dan didalam mobil, Yun Gao mengomentari Chun Xiang.
“Wanita
bodoh. Dia benar- benar menunggu ku sampai bertahun- tahun. Aku benar- benar
tidak mempercayai bahwa di dunia ini ada orang yang benar- benar sebaik itu.
Walaupun aku telah menipu nya,” kata Yun Gao.
Flash back
Dulu
Yun Gao adalah seorang pembisnis yang mencari keuntungan dari obat- obatan
china. Tapi bisnis nya gagal. Lalu dia pun datang ke gunung Fu Man untuk
mencari bahan- bahan, tapi tanpa sengaja dia malah jatuh ke dalam sebuah
jebakan. Untungnya, disaat itu Chun Xiang lewat dan menyelamatkannya.
Ketika
terbangun, Yun Gao merasakan tubuhnya sangat enak, karena obat Ba Bao yang Chun
Xian berikan padanya.
Chun
Xiang menjaga Yun Gao dan bahkan menggunakan pill Ba Bao yang sangat berharga
untuk menyembuhkannya. Tapi sewaktu itu, Yun Gao merasa serakah mau memiliki
obat tersebut. Jadi dia menggunakan kepercayaan Chun Xiang padanya untuk
menjebaknya. Dia memberikan harapan dan impian palsu kepada Chun Xiang.
Chun
Xiang yang mempercayainya mengajarkan banyak hal padanya dalam hal membuat
obat- obatan china.
Lalu
karena saking serakah keinginannya, maka Yun Gao pun mencuri resep pill Ba Bao
milik Chun Xiang. Dan dia menggunakan resep itu untuk membangun perusahaan Ba
Bao yang sekarang ini dimiliki nya.
“Pill
Ba Bao bisa mengobati diare, sakit perut, dan kembung. Jika sakit, maka itu
akan sembuh. Tapi jika tidak sakit, itu akan menguatkan tubuh,” gumam Yun Gao
membaca buku resep yang Chun Xiang simpan.
Demi
bisa mendapatkan resep pill Ba Bao, maka dia sengaja tinggal di sisi Chun
Xiang. Dan setiap hari ketika Chun Xiang pergi untuk memetik tanaman, dia akan
secara diam- diam menyalin buku resep tersebut.
Saat
malam hari, Yun Gao memasangkan lonceng di sepeda Chun Xiang. Sehingga ketika
Chun Xiang pulang ke rumah, maka dia akan tahu dan bisa dengan segera
menyembunyikan buku resep yang diambilnya tersebut. Jadi dengan begitu, dia pun
tidak akan ketahuan.
“Ketika aku turun gunung, aku akan
menggunakan resep rahasia yang ku dapatkan dari Chun Xiang untuk membuka toko
obat China,” pikir Yun Gao. Lalu dia membawa semua
barangnya dan berniat pergi dari sana.
Tapi
ketika dia mau pergi, Chun Xiang malah menemukannya. Jadi karena takut
ketahuan, maka Yun Gao meminta Chun Xiang menutup mata, lalu dia menendang
pohon bunga Tung disebelahnya dengan kuat sehingga bunga- bunga berguguran. Dan
kemudian dia mencium Chun Xiang, lalu memeluknya dengan erat.
Kemudian
Yun Gao mengarang cerita mengenai gugur nya bunga pohon Tung. Dan menyerahkan
kalung jam miliknya. Lalu dia meminta Chun Xiang untuk menunggunya. Itu semua
dilakukannya untuk menipu Chun Xiang agar dia tidak ketahuan telah mencuri
resep rahasia milik Chun Xiang.
Tapi
tanpa mengetahui hal itu, Chun Xian tersenyum bahagia, karena dia mengira bahwa
Yun Gao beneran tulus kepadanya dan akan kembali. Sehingga dia pun membiarkan
Yun Gao untuk pergi meninggalkannya sekarang.
Flash back end
Yun
Gao merasa bersalah, karena dia mencuri resep tersebut, maka dia bisa hidup
enak dan nyaman. Sementara Chun Xiang yang telah ditipunya, malah hidup sulit.
“Itu
pasti sulit untuk mereka,” komentar Pengacara Li, setelah selesai mendengar kan
kisah Yun Gao.
“Tapi
Chun Xiang tidak terhitung menderita, karena dalam hatinya, dia tidak
menderita. Dia memiliki cucu yang berbakti. Tapi aku? Disisiku ada penjilat dan
anak yang tidak tahu diri. Itu mungkin hukuman ku,” balas Yun Gao.
Pengacara
Li menyarankan sebuah ide, walaupun Yun Gao tidak bisa membalas kebaikan Chun Xiang,
tapi Yun Gao bisa membalas kebaikan kepada Fu An yang merupakan cucu dari Chun
Xiang. Namun Yun Gao tidak setuju, karena dia sudah punya ide lain.
“Chun
Xiang menyelamatkan ku sekali. Mungkin cucunya bisa menyelamatkan anakku dan
cucu ku sekali,” kata Yun Gao.
“Ketua,
maksudmu…”
Tags:
Easy Fortune Happy Life