Network : TTV
Fu
An mengambil lonceng sepeda milik nenek nya, dan menunjukan itu pada Yun Gao.
Melihat lonceng tersebut, Yun Gao mengingat dosa yang telah dilakukannya kepada
Chun Xiang.
“Bisakah
untuk nenek, kamu memasangkan lonceng ini di sepeda,” kata Fu An.
“Chun
Xiang, mengapa suara lonceng ini tidak membawa mu kembali padaku. Aku minta
maaf, Chun Xiang, aku yang seharusnya meninggal,” kata Yun Gao dengan sedih
memegang lonceng tersebut. Dan Fu An menghiburnya agar tidak perlu bersedih.
Yun
Gao memasang lonceng tersebut di sepeda, lalu dia memegang tangan Fu An. “Kali
ini, aku akan memperbaiki semua penderitaan yang Chun Xiang lewati,” katanya.
Dan Fu An tersenyum, mengiyakan.
Da
memarahi Ah Bao yang menghancurkan bisnis mereka, dan tidak terima dimarahi Ah
Bao membela dirinya. Dia mengatakan jika dia melepaskan Fu An, maka dia pasti
akan dilaporkan ke polisi dan di tangkap, jadi karena itu dia tidak bisa
berhenti. Lalu dia menyalahkan Dong Jie yang telah mengenal Fu An, tapi tidak
memberitahu mereka.
“Dong
Jie. Yang Ah Bao katakan, apa itu benar?” tanya Da.
“Paman,
pekerjaan yang kamu berikan kali ini untuk membuat Xie Hu Lan menghilang. Aku
hanya memutuskan untuk mengancam hidup mereka, supaya mereka pergi, daripada
melukai mereka. Jika bukan karena kakak Bao, mereka berdua sudah lama pergi,”
jawab Dong Jie membela dirinya.
Ah
Bao marah dan ingin melemparkan kursi kepada Dong Jie. Melihat itu Da
memarahinya, lalu dia mengatakan bahwa dari sekarang perusahaan akan diurus
oleh Dong Jie, dan semua keputusan akan dibuat oleh Dong Jie.
“Mengapa
aku harus mendengar kan dia? Mengapa dia mencuri posisi ku?” teriak Ah Bao,
tidak terima.
“Kamu
yang seperti ini, bukan hanya membuat diri sendiri menderita, tapi kamu juga
menyebabkan masalah untuk banyak orang. Aku tidak bisa memberikan perusahaan padamu!” kata Da dengan tegas.
Ah
Bao pergi karena tidak terima, dan melihat itu Dong Jie merasa tidak enak dan
memanggilnya, tapi Da menyuruh Dong Jie untuk membiarkan Ah Bao pergi.
“Paman,
tidak peduli apa, Kakak Bao masih anakmu. Berikan saja posisi ini padanya.
Jangan khawatir, aku akan menemaninya sebaik mungkin,” kata Dong Jie.
“Jangan
bodoh. Kamu pikir dia akan melepaskan mu?” balas Da.
“Kamu
memberiku hidup. Selama aku bisa membayar mu kembali, jika itu seharga hidupku,
aku tidak akan mengatakan apapun,” kata Dong Jie.
“Jika
kamu ingin membayar ku, ambillah posisi ini. Aku percaya dibawah kemimpinan mu,
perusahaan akan lebih membaik. Juga setelah kamu menerima posisi ini, aku bisa
beristirahat dengan tenang,” balas Da. Dan Dong Jie pun akhirnya setuju.
Fu
An terbangun, karena merasa mencium bau sesuatu, dan ketika dia melihat ke
bawah selimut dia langsung berdiri dengan terkejut. “Bagaimana bisa aku
ngompol?” gumam Fu An dengan khawatir, lalu dia teringat apa semalam dia tidur
di sisi ini, dan disaat itu dia melihat Pi Dan yang tersenyum dan berada
disebelahnya.
“Kak,
maaf. Tempat tidur ini sangat lembut seperti kapas. Terlalu nyaman sampai aku
malas bangun,” kata Pi Dan, lalu kembali tidur.
Fu
An masuk ke ruangan cuci, tapi dia sama sekali tidak pandai menggunakan mesin
cuci yang berada disana. Jadi akhirnya dia pun mencuci pakaiannya menggunakan
tangan. Melihat itu, Feng Feng serta Yan langsung menghentikannya.
“Suruh
saja pelayan untuk mencucinya!” kata Feng Feng. Lalu dia mengajak Fu An untuk
ikut bersama nya.
“Celana
siapa ini?” tanya Yan sambil mencium celana yang dipegangnya. “Mengapa aku
peduli celana siapa ini!” katanya setelah sadar, lalu dia membuang celana Pi
Dan yang dipegangnya dan mengikuti Fu An serta Istrinya.
Tags:
Easy Fortune Happy Life
Lanjut.....
ReplyDeleteTerimakasih sdh lnjut...smangat dtunggu episode berukutnya
ReplyDelete