Network : TTV
Feng
Feng bersama keluarganya, mereka membawa Fu An serta Pi Dan ke sebuah mall
besar, dan disana dengan hormat semua karyawan menyambut kedatangan mereka.
Lalu dengan bangga Feng Feng memberitahu Fu An bahwa semua barang disini sangat
mahal, tapi tidak apa- apa, Fu An bisa mengambil apapun yang Fu An sukai.
“Bibi.
Tidak apa. Aku masih bisa mengenakan pakaian lamaku,” kata Fu An, merasa tidak
enak.
“Kita
kan keluarga, jangan sungkan,” balas Feng Feng sambil memeluk bahu Fu An.
Manajer
mall bersama beberapa karyawan, mereka memilihkan beberapa baju mahal yang
bagus dan indah untuk dicoba oleh Fu An serta Pi Dan. Melihat itu, Yan Yang
tersenyum sambil menggelengkan kepala, lalu dia lanjut bermain hape.
“Fu
An. Fu Jiu. Cobalah,” kata Feng Feng dengan ramah. Dan Fu An serta Pi Dan
menurut.
“Istriku,
kamu sangat pintar. Kelihatannya rencanamu bekerja,” bisik Yan. Dia berdiri
disamping Feng Feng dan memegangkan gelas teh Feng Feng.
“Wanita
mana yang tidak suka barang ber merk?” balas Feng Feng dengan bangga, lalu dia
meminum tehnya. Tapi karna saking panasnya, Feng Feng jadi terkejut sendiri,
dan memarahi Yan. Lalu dengan perhatian, Yan pun meniupkan teh itu.
Fu
An serta Pi Dan mencoba satu persatu pakaian yang dipilihkan untuk mereka. Dan
mereka sangat senang mencoba semua pakaian itu, karena semuanya sangat bagus
dan cantik. Lalu Feng Feng serta Yan, mereka terus memberikan pujian setiap
kali Fu An dan Pi Dan keluar dari dalam kamar ganti, memperlihatkan pakaian
yang mereka pakai.
Hingga
akhirnya, Feng Feng serta Yan merasa capek karena harus terus memuji dan
berpura-pura bersikap baik. Sementara Yan Yang, dia tidak peduli dan bermain
hape.
Saat
akan membayar, Fu An merasa terkejut melihat semua harga pakaian nya yang
sangat mahal sekali. Dan dia pun berteriak, sehingga membuat mereka bertiga
terkejut. Lalu Fu An mendekati mereka bertiga dan berbisik kepada mereka.
“Toko
ini menipu. Harga pakaiannya sangat mahal. Biar ku beritahu, di Fu Man pakaiannya
sama dengan disini, tapi harganya sangat murah,” kata Fu An. Dan mendengar itu,
Feng Feng serta Yan merasa capek.
“Fu
An, pakaian disini di buat oleh desaigner terkenal, jadi mereka sangat
popular,” kata Yan Yang menjelaskan sambil tertawa kecil.
Fu
An tetap tidak mau membeli semua pakaian yang ada disini, karena menurutnya
semua pakaian itu sangat mahal, namun biasa saja, sama seperti pakaian yang
dipakainya. Jadi lebih baik mereka pergi ke Fu Man dan membeli pakaian disana,
karena disana harga pakaian lebih murah dan bisa di tawar juga.
“Xie
Pi Dan, ke sini cepat!” teriak Fu An memanggil Pi Dan, lalu dia membawa nya
pergi bersama dengannya.
“Fu
An, tidak apa, jika kamu tidak suka pakaian disini. Aku akan membawa mu ke toko
pakaian yang lebih murah dan cantik ya,” kata Feng Feng, menahan Fu An agar
mengikutinya.
Feng
Feng kemudian memberikan kode kepada Yan, dan mengerti dengan kode tersebut,
Yan pun mengiyakan. Yan menyuruh manajer dan beberapa karyawan disana untuk
bertukar baju dengan pakaian sederhana dan membawa semua pakaian mahal yang
ingin dibelinya itu bersama.
Didalam
mobil. Feng Feng memegang tangan Fu An, dan memuji- muji Yan Yang serta
menyebutkan semua prestasi yang telah Yan Yang dapatkan di luar negri.
Mendengar itu, Yan Yang merasa terganggu, dan meminta Ibunya untuk berhenti.
Tapi Feng Feng tidak mau berhenti. Jadi Yan Yang pun memainkan hape nya lagi.
“Dia
adalah perwakilan dari Pria generasi baru. Yan Yang, perkenalkan dirimu. Jangan
biarkan aku berbicara semuanya. Bicaralah. Bicaralah,” kata Feng Feng menyuruh
Yan Yang.
“Ibuku
sangat berharapan tinggi padaku, aku harusnya menutup toko wedding dress ku,
dan menjadi seorang host saja,” kata
Yan Yang, acuh. Dan Fu An hanya tersenyum saja.
“Hahahah…
itu candaan. Kamu jadi mudah bercanda setelah bertemu Fu An, kan? Kalian
pasangan yang sempurna,” sela Feng Feng.
Pi
Dan yang duduk di depan menanyakan kemana sebenarnya mereka akan pergi, karena
mereka telah melewati restoran yang sama sebanyak tiga kali. Dan Feng Feng pun
menghubungin Yan, lalu setelah memastikan semua siap, maka Feng Feng langsung
memberikan kode kepada supir.
Melihat
semua pakaian yang berbentuk sama seperti di mall tadi, tapi dengan harga yang
murah, Fu An merasa heran. Apalagi ketika dia melihat manajer mall berada disini.
Tapi Feng Feng serta Yan menyakinkan Fu An, mereka mengatakan ini adalah
pakaian sisa dan Manajer ini adalah saudara kembar, saudaranya kerja di mall,
dia kerja disini.
Fu
An kemudian dengan bersemangat memanggil Pi Dan, lalu memilih- milih baju yang ada.
Dan beberapa orang lewat yang melihat itu, mereka ikut tertarik ingin
membelinya, karena itu adalah baju bermerk dengan harga murah.
Tanpa
bisa berbuat apapun, dengan terpaksa Feng Feng serta Yan membiarkan orang ramai
berebutan untuk membeli baju itu. Tapi karena saking ruginya jika itu terus
dibiarkan, maka Feng Feng pun memberikan tanda pada Yan Yang, dan mengerti Yan
Yang pun mengajak Fu An untuk mengikutinya.
“Orang
tua ku akan mengurus semua pakaian itu,” kata Yan Yang. Tapi Fu An meminta
waktu sebentar dan ikut berebutan baju. Melihat itu, Yan Yang merasa sangat
capek.
Yan
Yang membawa Fu An ke salon, begitu juga dengan Anthony serta Pi Dan. Mereka
semua diberikan perawatan yang sangat enak dan bagus.
“Hari
ini biarkan kami menyambut make over paling sukses, Nona Xie Fu An,” panggil
Yan Yang. Dan semua orang pun langsung bertepuk tangan.
Fu
An turun dari tangga dan langsung bersembunyi dibelakang Yan Yang, karena dia
kurang percaya diri. Tapi Yan Yang memaksa Fu An untuk maju dan memperlihatkan
perubahannya kepada Yun Gao. Selanjutnya Pi Dan, dan kemudian Anthony.
“Kalian
bertiga melakukan kerja bagus!” kata Yun Gao memuji mereka semua karena
berhasil membuat Fu An menjadi sangat cantik. Dan Pi Dan menjadi tampan. Serta
Anthony menjadi anjing yang keren.
Da
Feng datang, dan melihat itu Feng Feng serta Yan langsung menjelek- jelekan Da
Feng dihadapan Yun Gao, karena seharian Da Feng pergi ntah kemana, kepadahal
ada tamu yang sangat special dirumah mereka, yaitu Fu An dan Pi Dan.
“Kami
membawa Fu An pergi berbelanja sepanjang hari. Dan membelikannya banyak barang.
Kamu begitu tidak sopan. Aku tidak menyalahkanmu. Itu kami yang tidak mengajari
mu dengan benar,” kata Feng Feng dengan maksud tersembunyi.
Da
Feng berjongkok di depan Pi Dan dan menjelaskan bahwa hari ini dia pergi untuk
mencarikan sekolah terbaik di Taipei untuk Pi Dan. Jadi dengan begitu, Pi Dan
bisa mulai pergi ke sekolah besok.
“Oh,
aku lupa tentang masalah sekolah Pi Dan. Pi Dan, bilang terima kasih pada kakak
Da Feng,” kata Fu An.
“Terima
kasih kakak Da Feng. Terima kasih,” kata Pi Dan sambil menunduk. Dan Da Feng
lalu menyerahkan seragam sekolah untuk Pi Dan.
Feng
Feng dan Da Feng saling tersenyum sinis.
Dong
Jie pergi ke salah satu restoran mie. Dan seorang koki yang menyediakan mie tersebut,
dia berkeringat sangat banyak karena takut kepada Da Feng yang datang bersama
para anak buahnya ke restoran. Dia takut mie yang dibuatnya tidak enak, dan dia
akan di hajar.
“Mie
ini sangat enak. Mie ini pasti akan populer. Selama bisnis yang kamu jalanin
ini layak, maka kamu bisa segera membayar hutang yang kamu pinjam secepatnya,”
kata Dong Jie, diluar dugaan.
“Ini
semua terima kasih kepada kakak Jie yang memberiku kesempatan. Bukan hanya kamu
tidak menutup tokoku, kamu bahkan mengajariku memasak,” kata si Koki dengan
lega.
Anak
buah Dong Jie meminta uang hutang bulan ini beserta bunganya, karena bagaimana
pun mereka adalah perusahaan peminjaman. Dan si Koki pun memberikan uang yang
dimilikinya. Lalu setelah Dong Jie selesai makan, mereka semua pergi.
Dijalan.
Anak Buah Dong Jie mengeluh mengapa mereka harus bersusah payah dalam
mengumpulkan uang, padahal mereka hanya perlu memukul siapapun yang ada disana
dan menghancurkan semuanya.
“Jika
kamu memaksa si peminjam ke kematian, kamu tidak akan mendapatkan uang apapun.
Jadi mengapa tidak membantu mereka untuk membayar? Sekarang aku adalah manajer
nya, ikutin peraturan ku,” kata Dong Jie dengan tegas. Lalu kepada anak buah
yang lain, dia menyuruh mereka menggunakan otak terlebih dahulu sebelum
menggunakan otot untuk menyelesaikan masalah.
“Jika
aku punya otak, maka aku tidak akan bekerja disini,” komentar Anak Buah Dong
Jie dengan sinis. Lalu karena takut, maka dia pun mengatakan bahwa dia hanya
bercanda saja.
Tepat
disaat itu, Fu An serta Pi Dan lewat bersama Anthony. Dan Dong Jie melihat itu,
lalu memperhatikan mereka. Sementara Fu An, dia sama sekali tidak sadar.
“Apa Fu An baik- baik saja di
keluarga Yan? Apa Yan Da Feng memperlakukannya dengan buruk?” pikir
Dong Jie. Lalu dia menyuruh Anak Buahnya menyelidiki kehidupan Fu An di rumah
keluarga Yan, kemudian kembali dan laporkan padanya.
“Bukankah
kamu punya nomornya? Telpon saja dia,” kata si Anak Buah. Lalu Dong Jie memukul
lehernya, dan memberikan hapenya.
“Ini
telpon dia,” kata Dong Jie.
“Apa?
Ini wanita mu, kamu yang urus saja. Wanita suka menerima telpon dari pria yang
menyukai mereka,” jelas si Anak Buah. Tapi Dong Jie tidak berani untuk menelpon
Fu An. Lalu dengan segera si Anak Buah pun membuat alasan dan pergi.
Tags:
Easy Fortune Happy Life
Lanjut.....
ReplyDelete