Sinopsis
C-Drama : Emperors and Me Episode 20 - 2
Images by : Mango TV
He Mo berjalan sendirian di pinggir pantai.
Luo Xi menghampirinya dan berusaha menenangkan He Mo. Le Xue mungkin hanya
belum terbiasa, jadi tidak perlu khawatir. He Mo menjelaskan kalau dia bukan
pria yang posesif, jika Le Xue tidak menyukainya lagi, dia tidak akan terus
menempel dan mengikuti Le Xue.
“Kita semua sudah dewasa. Kita tidak perlu
jawaban langsung untuk mengerti. Jawabannya sangat jelas. Aku berpikir kalau
dia kembali, kami bisa kembali seperti sebelumnya. Atau aku akan menunggunya
selamanya. Tapi, kenapa seperti ini? kenapa? Kenapa? Aku sudah memikirkan
segala kemungkinan yang akan terjadi. Tapi, kenyataan yang harus ku hadapi
begitu kejam. Ya, dia sudah kembali sekarang. Tapi, dia membuatku merasa sangat
aneh. Aku merasa terlalu aneh untuk melakukan apapun.”
“Kau masih punya kesempatan hanya jika
memilikinya.”
“Aku pikir bahwa aku belum bertemu dengannya,
aku dapat percaya kalau setidaknya di masih mencintaiku.”
“He Mo, kau jangan seperti ini. Kau juga
temanku. Jika kau seperti ini, aku juga akan merasa sedih.”
He Mo tidak mau mendengarkan apapun lagi.
Apapun yang Luo Xi katakan percuma, Le Xue sudah tidak mencintainya lagi.
--
Qin Shang dkk menuju rumah Le Xue (jangan
tanya padaku darimana mereka tahu). Dan untunglah, Le Xue menyambut kedatangan
mereka. Qin Shang langsung to the point bertanya mengenai HunDun. Le Xue berpura-pura tidak mengerti. Tapi, Guo Yan
menyuruhnya untuk tidak berpura-pura, mereka tahu kalau alasan hidup abadi Le
Xue adalah karena HunDun bukan karena
pil.
“Kau berbohong karena kau ingin melindungi
Luo Xi kan? Kau tidak akan muncul jika Luo Xi tidak dalam bahaya, kan? Kami
sudah tahu kebenarannya. Dapatkah kau
menjelaskan semuanya? Kami dapat membantumu menyelesaikan masalahnya,” ujar
Murong.
“Apalagi yang kau ingin tahu? Kalian sudah
tahu mengenai HunDun.”
“Aku menebak kalau hidup abadimu dan tingkah
anehmu ada hubungannya dengan HunDun. Tapi,
kami tidak tahu detailnya,” ujar Guo Yan.
“Aku memberitahu Luo Xi kalau Qin Shang dan
aku pergi ke pulau Penglai untuk mendapat pil. Dengan begitu kami bisa
mendapatkan hidup abadi. Aku berbohong pada Luo Xi mengenai pil itu. Tapi, aku
jujur mengenai aku yang mendapatkan hidup abadi. Aku dapat hidup abadi sejak
aku menginjakkan kaki ke dalam kuil. Sebenarnya, aku juga tidak tahu alasannya.
Kemudian, aku di tinggalkan oleh kalian lagi di dinasti Chen. Aku sangat kecewa
saat itu. Secara perlahan, itu menjadi luka bagi tubuhku. Aku sangat menderita
saat itu (dan kita di perlihatkan asap hitam perlahan
menguasai tubuh Le Xue, menyebabkan rasa sakit yang teramat sangat bagi Le Xue). Aku mendengar sebuah suara. Lalu, aku tahu
kalau aku di kuasai sihir. Dia sebelumnya tertidur. Tapi, kemudian terbangun
karena emosi negatif-ku. (Le Xue di kuasai oleh HunDun secara perlahan. Bola matanya
memerah, menandakan kalau HunDun
telah menguasai tubuhnya).”
“Jadi, kau dirasuki oleh HunDun ketika kau di Qi. HunDun
sudah ada di tubuhmu selama 400 tahun, dia bangkit di Chen. Tapi, apa
tujuannya?” tanya Guo Yan.
“Luo Xi mempunyai kemampuan mengubah waktu. HunDun ingin membunuhnya untuk
mendapatkan kekuatan itu.”
“Jadi, kau kabur dari Luo Xi untuk
melindunginya?” tanya Murong.
“Ya. HunDun
menjadi sangat kuat. Aku tidak bisa menahannya sendiri. Aku ingin membunuh
diriku sendiri. Tapi, aku tidak bisa melakukannya. Aku punya ide saat itu, Luo
Xi punya kemampuan untuk mengubah waktu, jadi dia mungkin bisa membunuhnya.
Lalu, aku mencarimu (Murong). Aku tahu bahwa aku dapat bertemu Luo Xi denganmu
berdasarkan pengalaman di dinasti Chen. Jadi, aku melindungimu selama ini. Aku
menunggu untuk bertemu Luo Xi.”
Le
Xue sengaja mencampur minuman Luo Xi dengan obat yang membuatnya pingsang.
Setelah itu, dia menggenggamkan pisau ke tangan Luo Xi dan menusukkannya ke
perutnya.
“Aku melukai HunDun dengan kekuatan Luo Xi. Tapi, aku tidak mengira kalau aku
akan bangkit kembali beberapa hari setelahnya. HunDun masih ada di dalam tubuhku. Aku di bawa kembali ke dunia
oleh HunDun beberapa hari kemudian.
Aku pikir, mungkin aku bisa membinasakannya dengan kembali ke sini. Aku dapat
menemukan caranya di sini. Dia di tekan oleh aura kuil di sini, sehingga HunDun berhenti menyakitiku lagi. jadi,
aku disini selama ini.”
--
Luo Xi masih mencoba bicara dengan He Mo.
Tapi, He Mo sudah kembali ke kamar hotelnya dan mengunci pintunya. Luo Xi di
depan pintu, menangis dan meminta maaf pada He Mo. Semua adalah salahnya.
He Mo hanya mendengarkan dari dalam kamarnya,
dia teringat kenangan manisnya bersama Le Xue beberapa bulan sebelumnya, saat
Le Xue belum melompati waktu.
--
“Kau menyelamatkan kami. Apa itu insiden atau
perbuatanmu?” tanya Qin Shang.
“HunDun
ingin membunuh Luo Xi untuk mendapatkan kekuatannya, jadi dia bersembunyi
dalam tubuhku. Aku hidup di pulau ini. Dan kekuatannya di tekan. Tapi, beberapa
hari ini, dia mulai beraksi. Aku tahu itu pasti karena Luo Xi. Aku khawatir
akan keselamatan kalian, jadi aku mencari kalian. Dan mengikuti kalian selama
ini. Aku berharap kalian akan segera pergi dari sini secepat mungkin. Lalu,
kalian mengalami marabahaya, aku tidak bisa tidak menolong kalian,” jelas Le
Xue.
Le Xue juga meminta mereka untuk tidak
memberitahu Le Xue mengenai hal HunDun.
Biarkan itu menjadi rahasia mereka. Qin Shang mengerti, dan berkata akan segera
pergi dari pulau ini besok pagi. Murong merasa kalau Luo Xi pasti akan mengajak
Le Xue untuk ikut dengan mereka. Dan bagaimana mereka bisa menjelaskannya pada
Luo Xi jika tidak memberitahu mengenai HunDun?
“Orang akan merasa aneh mengenaiku karena aku
hidup abadi. Jika kalian berkata hal itu, mungkin dia akan mengerti.”
“Aku masih merasa bingung akan satu hal. Apa
yang kau pikirkan mengenai Luo Xi?” tanya Qin Shang.
“Dia adalah orang yang akan ku berikan
hidupku untuk melindunginya,” jawab Le Xue.
“Kau melompati waktu 1000 tahun untuk
melindunginya. Padahal kau baru mengenalnya beberapa tahun,” bingung Murong.
“Bertahun-tahun atau berabad-abad?” gumam Le
Xue.
“Apa yang kau lihat di kuil?” tanya Guo Yan.
“Apa yang ku lihat? Apa itu penting? Yang
penting, tahu kalau dia adalah orang yang ku sayangi dan ingin ku lindungi. Itu
cukup. Kalian percaya mengenai sebab akibat? Sebab membuat akibat. Itu adalah
takdir. Segala hal sudah di atur. Pertemuan dan perkataan sudah di atur. Kita
hanyalah bagian kecil di depan takdir. Seperti boneka di panggung.”
Semua terdiam. Mencoba mengerti maksud dari
perkataan Le Xue.
--
Mereka sudah pulang dari rumah Le Xue. Qin
Shang berdiri diam di balkon, mengingat akan penglihatannya tentang Pan Huan.
Dan mimpi pertemuannya dengan Luo Xi. Dia juga mengingat perkataan Le Xue
mengenai sebab akibat.
--
Sementara itu, Murong bicara dengan Guo Yan.
“Kau percaya pada perkataan Le Xue?” tanya
Murong.
“Percaya.”
“Kau sangat yakin.”
“Apalagi yang bisa ku lakukan selalu percaya
padanya? karena dia sudah memberitahu semuanya pada kita, tidak mungkin dia
berbohong lagi. Bahkan jika dia berbohong di beberapa bagian, dia mungkin punya
alasan tersendiri. Dia mungkin tidak akan membahayakan kita karena dia
mempunyai semacam hubungan yang dalam dengan Luo Xi. Aku hanya khawatir
mengenai penglihatan yang kita dapatkan di kuil.”
“Sepertinya, kita sudah mendapatkan jawaban
atas hubungan kita bertiga. Kita mempunyai hubungan yang kuat dan itu alasan
mengapa Luo Xi bisa membawa kita kemari.”
“Kita melihat penglihatan yang berbeda dengan
cara kita masing-masing. Luo Xi adalah wanita di penglihatan itu. mungkin, kita
adalah dewa yang di panggil Pan Huan di dalam penglihatan itu.”
“Maksudmu, kita adalah Dewa Waktu?”
“Kau bisa menyebutnya sebagai renkrenasi.
Tapi, aku punya konsep yang lebih baik.”
“Konsep apa?”
“Dimensi,” jawab Guo Yan. Dia mulai
menjelaskan.
BERSAMBUNG
Tags:
Emperors and Me