Network : TV Asahi
Masuk
ke sekolah. Beberapa senior membagikan brosur klub, dan Takuma di tawarkan oleh
salah seorang klub basket untuk bergabung, tapi Takuma menolak. Ritsu yang baru
tiba disekolah juga, dia menghampiri Takuma dan menanyakan kenapa Takuma tidak
bergabung saja, karena jika ikut klub olahraga mereka akan populer dikalangan
wanita. Tapi Takuma tetap menolak.
Ritsu
menceritakan bahwa dia sebenarnya mau masuk ke klub tenis, tapi sayangnya
kakaknya juga berada disana.
Ketika
melihat brosur astronomi yang di tempel di dinding, Takuma merasa tertarik. Dan
Ritsu bertanya apa Takuma menyukai bintang. Mayu yang baru saja datang, dia
menjawab bahwa benar Takuma sangat menyukai bintang. Tapi Takuma membalas kalau
tidak begitu suka.
“Pembohong!”
keluh Mayu.
Didalam
kelas. Mayu sibuk memperhatikan Takuma yang duduk dbangku depan serta keluar
jendela, sehingga guru memanggilnya dan menyuruhnya untuk menjawab soal di
depan papan tulis. Tapi Mayu tidak bisa menjawab. Dan Guru pun menegur Mayu,
lalu dia meminta Takuma untuk menjawab.
“Tidak
tahu,” kata Takuma, tidak bisa menjawab soal.
“Eh?
Bukankah kamu peringkat satu saat ujian masuk?!” kata Guru, terkejut. Dan
Takuma pun meminta maaf.
Si
Guru lalu melanjutkan kembali penjelasannya di papan tulis. Sementara Mayu, dia
tersenyum senang melihat kearah Takuma, karena Takuma jelas tampak seperti
sedang membantunya, bukan karena Takuma tidak bisa menjawab.
Selesai
kelas. Mayu mengucapkan terima kasih karena Takuma jelas membantunya saat
pelajaran MTK tadi. Dan ketika mereka berjalan melewati ruang klub MTK, Takuma
masuk ke dalamnya. Melihat itu Mayu merasa jengkel.
“Mengejekku,
ya?!” keluh Mayu, karena dia tidak terlalu bisa MTK.
Ruang
klub memanah. Mayu menarik busur dan lalu berteriak,” Takuma bodoh!” katanya,
lalu dia melepaskan anak panahnya. Begitu seterusnya, sehingga setiap orang
yang melihat dan mendengar nya merasa heran.
“Lengannya
bagus, tapi masih memikirkan yang aneh- aneh,” komentar ketua Klub.
“Tolong
panah diriku hingga menghujam hatiku,” kata Kou yang datang ke ruangan klub
memanah. Setiap fansnya yang melihat kedatangannya langsung berteriak heboh.
Kou
mendekati Mayu dan memperkenalkan dirinya, dia mengatakan bahwa dia sedang
mencari seorang Putri untuk dijadikan pacarnya dan sewaku upacara penyambutan,
dia merasa terkesima melihat Mayu yang bersinar di antara para murid baru.
“Marilah
kita berdua bersama-sama menuju masa depan yang penuh kemilau,” kata Kou dengan
percaya diri sambil memegang bahu Mayu.
Banyak
murid perempuan yang berteriak heboh dan berlari menuju ke ruangan klub
memanah. Melihat itu, Takuma menjadi penasaran, dan pergi ke ruang klub memanah
juga. Disana dia mendengar Mayu menolak Kou dan mengatakan bahwa dia adalah
pacarnya serta mereka berdua terikat oleh Takdir.
Jam
istirahat. Kou tersenyum memperhatikan Mayu melalui jendela. “Tuan Putri,”
gumamnya.
Mendengar
itu, kedua temannya langsung mengomentarinya yang lagi- lagi bicara soal Tuan
Putri. Dan Kou menjelasakan bahwa dia menyukai pendirian teguh yang dimiliki
oleh Mayu.
“Padahal
kemarin sudah di tolak,” komentar Yumi, dia merupakan teman Kou.
“Tidak
ada kata ‘ditolak’ dalam kamusku. Pertandingannya baru akan dimulai,” balas Kou
dengan penuh percaya diri.
Mayu
makan dessert bersama dua teman seklubnya di café. Disana Mayu berterima kasih
karena mereka berdua telah mengajaknya.
Takuma
dan Ritsu berjalan pulang bersama. Ritsu menceritakan bahwa dia ingin menjadi
seorang pengacara. Sementara Takuma, dia sebenarnya ingin menjadi astronot,
tapi dia tidak bisa mengatakan nya.
Tepat
disaat itu, Takuma dan Ritsu melihat Mayu serta kedua temannya yang sedang
makan bersama dengan riang di dalam café.
“Taneda
ternyata seperti cewek pada umumnya,” komentar Ritsu, kagum.
Melihat
Mayu yang bisa bersenang- senang dengan teman sebayanya, membuatku lega. Karena
dia memang lebih cantik jika tersenyum.
Kou
masuk ke dalam kamar Ritsu tanpa izin dan langsung menahan lehernya dengan kuat
sehingga Ritsu merasa agak sulit bernafas. Kou menanyakan mengapa Takuma
menolak gadis semanis Mayu, dan karena tidak tahu juga maka Ritsu pun menyuruh
agar Kou bertanya saja sendiri jika memang ingin tahu.
Kou
melepaskan leher Ritsu. Kemudian dengan sikap percaya diri dia mengatakan,”
Besok, aku akan menjadikannya milikku.”
“Eh,
bagaimana caranya?”
“Soal
itu… nantikan saja besok.”
Takuma
tidak ikut berolahraga. Dia hanya duduk dipinggir lapangan dan memperhatikan
Mayu serta teman sekelasnya yang sedang berolahraga.
Yumi
mendekati Takuma dan duduk disampingnya, dia mengatakan bahwa dia tertarik
kepada Takuma. Lalu setelah itu, dia pergi meninggalkan Takuma.
Kertas-
kertas kecil bertebangan dilapangan, dan Takuma memungut salah satunya. Kepada Taneda Mayu kelas 1- B, aku akan
meminjam sesuatu yang berharga bagimu. Suzuya Kou.
Takuma
menanyakan apakah Mayu baik- baik saja, dan Mayu pun membalas apa sekarang
Takuma sedang ikut mengejek nya atau ingin melindunginnya.
“Silahkan
kamu urus sendiri saja,” kata Takuma, lalu pergi.
Diruang
klub memanah. Seperti hari sebelumnya, setiap menembakan anah panah, Mayu pasti
akan berteriak,” Takuma bodoh!”
Mayu
mandi, namun anehnya seragam nya yang berada di dalam lokernya menghilang. Dan
sebuah surat berada disana.
“Padahal
itu kancut (celana dalam) kesukaanku!” teriak Mayu. Lalu disaat itu seseorang
terlihat mengintip dari balik pintu. Jadi Mayu berteriak dan mengejarnya.
Mayu
berlari di lorong sekolah hanya dengan memakai selapis handuk saja, dan kedua
teman klubnya berlari mengikutinya. Setiap murid yang melihat itu berseru
dengan heboh, dan Takuma langsung berjalan cepat untuk menyusul Mayu.
Sesampainya
di kolam berenang. Orang yang mengintip itu menghilang, dan Mayu menemukan
kancut nnya berada di tengah kolam berenang. Setiap murid yang mengikuti Mayu,
mereka mengetawai Mayu ketika melihat celana dalam lucu milik Mayu.
“Jangan
dilihat!” kata Mayu, merasa malu.
Kedua
teman klub Mayu memberikan alat panjang untuk bisa digunakan Mayu menggapai
kancut nya yang berada di tengah kolam. Tapi karena tidak berhasil mendapatkan
kancurnya juga, maka Mayu pun memutuskan untuk masuk ke dalam kolam renang
langsung saja.
Handuk
yang dipakai Mayu terlepas, dan setiap murid Pria yang melihat itu langsung
menjadi semangat dan heboh. Sementara murid Wanita menatap terkejut.
Lampu
kolam renang dimatikan oleh seseorang, sehingga ruangan menjadi sangat gelap.
Takuma lalu melepaskan jas yang di pakainya dan melompat ke dalam kolam renang
untuk menyelamatkan Mayu.
“Takuma
kamu baik- baik saja?” tanya Mayu dengan cemas, ketika Takuma berenang
menghampirinya untuk menutupi tubuhnya dengan handuk.
“Aku
hanya ingin berenang setelah sekian lama. Jangan bertindak gegabah lagi,” balas
Takuma sambil bernafas berat.
“Karena
hanya kamu yang kuizinkan melihat kancutku,” kata Mayu dengan bangga. Lalu
Takuma membawa Mayu ke pinggir kolam.
Sesampainya
di pinggir kolam. Takuma langsung berbaring di lantai dan memegangin dadanya
yang sangat kesakitan. Melihat itu Mayu langsung berteriak panik memanggil
namanya. “Bertahanlah Takuma! Takuma!”
Dirumah
sakit. Sambil menangis, Mayu memohon agar Ayahnya menyelamatkan Takuma. Dan
Ayah mengiyakan, lalu dia menyuruh Mayu untuk menunggu.
“Lagi-
lagi, karena salahku…” gumam Mayu, menangis dan menyalahkan diri sendiri.